Keharmonisan Keluarga

1. Pengertian Keharmonisan Keluarga

Menurut Gunarsa, “keharmonisan keluarga ialah bilamana seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan dan puas terhadap seluruh keadaan dan keberadaan dirinya (eksistensi dan aktualisasi diri)”.

Sedangkan menurut Qaimi menjelaskan bahwa keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan dan kelangsungan generasi masyarakat, belas-kasih dan pengorbanan, saling melengkapi, dan menyempurnakan, serta saling membantu dan bekerja sama.

Keluarga harmonis hanya akan tercipta kalau kebahagiaan salah satu anggota berkaitan dengan kebahagiaan anggota-anggota keluarga lainnya. 

Secara psikologi dapat berarti dua hal yaitu:

  1. Terciptanya keinginan-keinginan, cita-cita dan harapan-harapan dari semua anggota keluarga. 
  2. Sedikit mungkin terjadi konflik dalam pribadi masingmasing maupun antar pribadi.
Dalam perpektif Islam keharmonisan keluarga disebut dengan keluarga sakinah, yaitu :

Keluarga yang dibina berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup lahir batin, spiritual dan materil yang layak,  mampu menciptakan suasana saling cinta, kasih sayang (mawaddah wa rahmah).

Selaras, serasi dan seimbang serta mampu menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, amal saleh dan akhlak mulia dalam lingkungan keluarga dan masyarakat lingkungannya sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 serta selaras dengan ajaran Islam.

Hal ini sesuai dengan ayat dalam al-Qur’an surat ar-Ruum ayat 21:

ูˆَู…ِู†ْ ุงٰูŠٰุชِู‡ٖٓ ุงَู†ْ ุฎَู„َู‚َ ู„َูƒُู…ْ ู…ِّู†ْ ุงَู†ْูُุณِูƒُู…ْ ุงَุฒْูˆَุงุฌًุง ู„ِّุชَุณْูƒُู†ُูˆْุٓง ุงِู„َูŠْู‡َุง ูˆَุฌَุนَู„َ ุจَูŠْู†َูƒُู…ْ ู…َّูˆَุฏَّุฉً ูˆَّุฑَุญْู…َุฉً ุۗงِู†َّ ูِูŠْ ุฐٰู„ِูƒَ ู„َุงٰูŠٰุชٍ ู„ِّู‚َูˆْู…ٍ ูŠَّุชَูَูƒَّุฑُูˆْู†َ

Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. ArRuum : 21)

Disimpulkan bahwa keharmonisan keluarga merupakan hubungan di antara anggota keluarga yang saling mencintai dan menghargai, selain itu mereka dapat menciptakan suasana bahagia, tenang dan tentram di dalam kehidupan pernikahan.

2. Aspek - Aspek Keharmonisan Keluarga

Aspek-aspek keharmonisan dalam keluarga menurut Sadarjoen antara lain sebagai berikut:

1. Faktor keimanan keluarga

Faktor keimanan merupakan faktor penentu penting, yaitu penentu tentang keyakinan atau agama yang akan di pilih oleh kedua pasangan.

2. Continuous improvement

Terkait dengan sejauh mana tingkat kepekaan perasaan antar pasangan terhadap tantangan permasalahan pernikahan.

3. Kesepakatan tentang perencanaan jumlah anak

Sepakat untuk menentukan berapa jumlah anak yang akan dimiliki suatu pasangan yang baru menikah.

4. Kadar rasa bakti pasangan terhadap orang tua dan mertua masingmasing

Keadilan dalam memperlakukan kedua belah pihak: keluarga, orang tua atau mertua beserta keluarga besarnya.

5. Sense of humour

Menciptakan atau menghidupkan suasana ceria didalam keluarga memiliki makna terapi, yang memungkinkan terciptanya relasi yang penuh keceriaan.

Sikap adil antar pasangan terhadap kedua belah pihak keluarga besar menurut Gunarsa ada banyak aspek dari keharmonisan keluarga diantaranya adalah:

1. Kasih sayang antara keluarga

Kasih sayang merupakan kebutuhan manusia yang hakiki, karena sejak lahir manusia sudah membutuhkan kasih sayang dari sesama.

Dalam suatu keluarga yang memang mempunyai hubungan emosianal antara satu dengan yang lainnya sudah semestinya kasih sayang yang terjalin diantara mereka mengalir dengan baik dan harmonis.

2. Saling pengertian sesama anggota keluarga

Selain kasih sayang, pada umumnya para remaja sangat mengharapkan pengertian dari orangtuanya. Dengan adanya saling pengertian maka tidak akan terjadi pertengkaran-pertengkaran antar sesama anggota keluarga.

3. Dialog atau komunikasi yang terjalin di dalam keluarga

Komunikasi adalah cara yang ideal untuk mempererat hubungan antara anggota keluarga. Dengan memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien untuk berkomunikasi dapat diketahui keinginan dari masing-masing pihak dan setiap permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. 

Permasalahan yang dibicarakanpun beragam misalnya membicarakan masalah pergaulan sehari- hari dengan teman, masalah kesulitan-kesulitan disekolah seperti masalah dengan guru, pekerjaan rumah dan sebagainya.

4. Kerjasama antara anggota keluarga

Kerjasama yang baik antara sesama anggota keluarga sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Saling membantu dan gotong royong akan mendorong anak untuk bersifat toleransi jika kelak bersosialisasi dalam masyarakat. 

Kurang kerjasama antara keluarga membuat anak menjadi malas untuk belajar karena dianggapnya tidak ada perhatian dari orangtua. Jadi orangtua harus membimbing dan mengarahkan belajar anak.

Keharmonisan sebuah keluarga bisa terwujud apabila semua anggota kelarga memahami perannya masing-masing. Semua berperan aktif mewujudkan aspek-aspek yang bisa membuat keluarga menjadi harmonis.

Sehingga masalah dan rintangan akan mudah diselesaikan serta mampu membuat ketenangan dan kenyamanan di dalam rumah.

3. Faktor-Faktor Keharmonisan Keluarga

Keluarga harmonis atau sejahtera merupakan tujuan penting. Oleh karena itu untuk menciptakan perlu diperhatikan faktor-faktor berikut:

1. Perhatian

Yaitu menaruh hati pada seluruh anggota keluarga sebagai dasarutama hubungan yang baik antar anggota keluarga. 

Baik pada perkembangan keluarga dengan memperhatikan peristiwa dalam keluarga, dan mencari sebab akibat permasalahan, juga terdapat perubahan pada setiap anggotanya.

2. Pengetahuan

Perlunya menambah pengetahuan tanpa henti-hentinya untuk memperluas wawasan sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan keluarga. 

Sangat perlu untuk mengetahui anggot keluarganya, yaitu setiap perubahan dalam keluarga, dan perubahan dalam anggota keluarganya, agar kejadian yang kurang diinginkan kelak dapat diantisipasi.

3. Pengenalan terhadap semua anggota keluarga

Hal ini berarti pengenalan terhadap diri sendiri dan pengenalan diri sendiri yang baik penting untuk memupuk pengertian-pengertian. 

Bila pengenalan diri sendiri telah tercapai maka akan lebih mudah menyoroti semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam keluarga.

Masalah akan lebih mudah diatasi, karena banyaknya latar belakang lebih cepat terungkap dan teratasi, pengertian yang berkembang akibat pengetahuan tadi akan mengurangi kemelut dalam keluarga.

4. Sikap menerima

Langkah lanjutan dari sikap pengertian adalah sikap menerima, yang berarti dengan segala kelemahan, kekurangan, dan kelebihannya, ia seharusnya tetap mendapatkan tempat dalam keluarga.

Sikap ini akan menghasilkan suasana positif dan berkembangnya kehangatan yang melandasi tumbuh suburnya potensi dan minat dari anggota keluarga.

5. Peningkatan usaha

Setelah menerima keluarga apa adanya maka perlu meningkatkan usaha yaitu dengan mengembangkan setiap dari aspek keluarganya secara optimal, 

Hal ini disesuaikan dengan setiap kemampuamn masing-masing, tujuannya yaitu agar tercipta perubahan-perubahan dan menghilangkan keadaan bosan. 

Penyesuaian harus perlu mengikuti setiap perubahan baik dari fisik orangtua maupun anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga menurut pandangan Islam:

1. Berlandaskan ketauhidan

Keluarga sakinah adalah keluarga yang dibangun di atas fondasi ketauhidan yaitu dibangun semata-mata atas dasar keyakinan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan bukan berhala.

2. Bersih dari syirik

Syarat utama ketauhidan yaitu bebasnya dari syirik atau mempersekutukan Allah Subhanahu Wa'Ia'ala'. Demikianlah suatu keluarga yang sakinah harus bebas dari suasana syirik yang hanya akan menyesatkan kehidupan keluarga.

3. Keluarga yang penuh dengan kegiatan ibadah

Ibadah merupakan kewajiban manusia sebagai hasil ciptaan Tuhan. Oleh karena itu kegiatan ibadah baik dalam bentuk hablum minallah maupun hablum minannas merupakan ciri utama keluarga sakinah segala aspek perilaku kehidupannya merupakan ibadah. Kunci utama keharmonisan sebenarnya terletak pada kesepahaman hidup suami dan istri.

Keluarga yang harmonis juga diperintahkan di dalam islam karena memang sangat penting bagi perkembangan anak maupun kualitas hidup mereka dalam menalani kehidupan sehari-hari. Apabila kualitas keluarga mereka banyak masalah maka dipastikan kehidupan mereka berantakan.

0 Response to "Keharmonisan Keluarga"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak