Macam-macam Lagu dan Jenis Suara Dalam Seni Baca Al-Qur`an

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala, Shalawat dan Salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah hingga hari akhir.

1. Macam-macam lagu

Lagu-lagu dalam seni baca al-Qur`an dibagi menjadi 2 bagian, yang pertama lagu pokok dan yang kedua lagu cabang dengan macam-macam variasi.

1. Lagu Pokok

Menurut bagian guru Qurro’, lagu-lagu pokok dalam seni baca al- Qur`an ada 8 macam:

  1. Lagu Bayyati (Husaini)
  2. Lagu Shoba (Maya)
  3. Lagu Hijazzi (Hijaz)
  4. Lagu Nahawand (Iraqi)
  5. Lagu Sika
  6. Lagu Rasta alan nawa
  7. Lagu Jiharka
  8. Lagu Banjaka

Ada yang berpendapat bahwa lagu-lagu pokok umum dipakai di Indonesia ada 7 macam lagu yaitu sebagaimana nama-nama diatas dengan meninggalkan lagu Banjaka.

1. Lagu Bayati

Bayati merupakan salah satu dari tujuh macam lagu yang sangat populer di dunia Tilawatil Qur`an. 

Bayati sebagai sebuah nama standar lagu atau maqom yang oleh para Qori’ senior di Mesir dalam tradisi melagukan al-Qur`an selalu menempatkan maqom bayati sebagai lagu pertama. 

Di kalangan Qori’ dan Qori’ah Indonesia, tradisi ini telah demikian memasyarakat, keadaan ini juga diberlakukan sebagai salah satu criteria penilaian pada MTQ/STQ tingkat nasional khususnya pada babak penyisihan atau semifinal.

Bayati memiliki 4 (empat) tingkatan tangga nada (scale):

1. Qoror (dasar)
2. Nawa (menengah)
3. Jawab (tinggi)
4. Jawabul Jawab(tertinggi)

Sedangkan Husaini dan Syuri kedua-duanya merupakan variasi khusus dari bayati. Husaini ditempatkan pada tingkatan nada setelah nawa sebelum jawab. Sedangkan Syuri sebaiknya ditempatkan pada tingkatan nada setelah jawabul jawab.

Oleh karena itu dua variasi tersebut populer dinyatakan sebagai bayati Husaini dan bayati Syuri. Seperti halnya untuk masing-masing tingkatan nada disebut dengan bayati qoror, bayati nawa, bayati jawab dan bayati jawabul jawab.

2. Lagu Shoba

Lagu ini memiliki karakter halus dan lembut, nuansa penuh kesedihan, sehingga menggugah perasaan emosi jiwa. Yang melantunkan lagu ini, lebih tepat jika memiliki jiwa semangat sehingga lagu ini akan nampak karakternya dan lebih bermakna.

Shoba memiliki 4 tingkatan nada :

1. Awal maqom Shoba : Nada suara dapat dimulai dari nada anatara nawa dan jawab (antara nada 2 s/d 4) tingkatan nada suara secara umum ) kemudian gerakan relatif lurus bersama aksentuasi dan diakhiri dengan gerakan turun naik relatif.

2. Asyiron (nawa) : seyogyanya dimulai dengan sedikit nada lebih tinggi dari nada akhir awal maqom selama tidak ada kesan sumbang dengan beberapa kali aksentuasi suara, seiring dengan memperdengarkan nada turun naik tanpa dijembatani oleh gerakan-gerakan tertentu atau dapat memberlakukan gerakan-gerakan yang menjembatani antara nada turun dan naik tersebut.

3. Ajami (jawab) : nada suara awal boleh dimulai sama dengan nada mulai shoba asyiron, kemudian naik kepada nada jawab secara mantap dan seimbang diikuti dengan aksentuasi dalam jumlah empat atau lima kali.

Sementara pada nada tinggi ini dapat diperdengarkan elefasi (nada melengkung) atau gerakan secara cepat dan tepat.

4. Quflah Bustanjar : Nada ini merupakan nada khsusu diakhiri nada shoba.

Nada ini dan biasanya dipakai pada akhir jawab dengan gerakan-gerakan tertentu. Kemudian naik dalam dua gerakan dan kembali turun dalam gerakan yang lurus kemudian sedikit naik dan turun secara bertangga dengan beberapa gerakan tertentu. Pada ujung suara hendaknya volume suara diperkecil.

3. Lagu Nahawand

Lagu Nahawand ini mempunyai karakteristik sedih, lagu ini sangat sesuai untuk melantunkan syair atau ayat-ayat al-Qur`an yang bernuansa kesedihan. 

Nada suara awal lagu nahawand hendaknya dimulai dari nada antara nawa dan jawab. Dan nahawand juga memiliki tingkatan nada untuk maqom nya yaitu nawa, jawab, Quflah Mahur. 

Quflah Mahur adalah nada akhir khusus yang dimiliki oleh lagu nahawand dan lazimnya terdengar pada akhir awal maqom nahawand. Nada ini memiliki gerakan dalam gerak elepasi menurun kemudian diikuti oleh gerakan lurus dua sampai empat kali dalam gerakan yang wajar.

4. Lagu Hijaz

Lagu ini menggambarkan tarikan khas ketimuran, terkesan sangat indah, lagunya asli mendasar, sebagian orang mengatakan lagu ini sering dikumandangkan oleh penggembala onta di padang pasir. 

Hijaz ini dipakai setelah nahawand maka awal maqom hijaz hendaknya dimulai sama dengan akhir nada jawab nahawand sebelumnya, kalau tidak, maka kemungkinan nada sumbang dapat terjadi. 

Hal ini berarti lagu telah diwarnai oleh nada sumbang sebagai salah satu nada yang harus dihindari oleh semua pembaca. Hijaz memiliki 4 tingkatan nada yaitu Awal maqom, Hijaz Kar, Hijaz Kar dan Kur, Alwan Hijaz.

5. Lagu Rost

Lagu Rost ini merupakan jenis lagu yang paling dominan, bahkan merupakan lagu dasar. Lagu ini sedikit lebih cepat daripada lagu murrotal yang lain sehingga biasanya banyak digunakan ketika mengumandangkan adzan dan digunakan seorang imam ketika mengimami dalam sholat. Lagu Rost memiliki 4 tingkatan nada yaitu Awal maqom Rost, Kuflah Zinjiron, Syabir Alarrost, Alwan Rost.

6. Lagu Sika

Lagu ini memiliki karakteristik ketimuran, merakyat, dan mudah dikenali serta familiar. Bagi rakyat Mesir, lagu sikah ini sangat popular. Dia memiliki keistimewaan dan sering dipakai saat melantunkan ayat-ayat suci al-Qur`an. Sika memiliki 3 tingkatan nada yaitu Iraqi (nawa), Turki (jawab), Variasi Raml.

7. Lagu Jiharkah

Lagu ini memiliki irama raml atau minor yang terkesan sangat manis didengar, iramanya menimbulkan perasaan yang dalam. Lagu ini sering dilantunkan pada saat takbiran hari raya ‘Idul Fitri maupun hari raya ‘Idul Adha.

Awal lagu jiharkah biasanya sama dengan awal lagu sikah, dilanjutkan dengan suara minor dengan relative lurus kemudian diikuti oleh nada sedikit lebih tinggi dengan menjaga gerakan-gerakan yang sama sebelumnya, kemudia diakhiri dengan nada gerakan lurus secara wajar. 

Tingkatan jiharkah hanya memiliki 2 macam yaitu :

  1. Nawa : nada ini sedikit dimulai lebih tinggi dari nada awal maqom, untuk gerakan selanjutnya hampir sama dengan gerakan-gerakan suara dari nada awal maqom.
  2. Jawab : nada ini dimulai lebih tinggi dari nada nawa dengan gerakan- gerakan elepasi yang terkesan minor satu atau dua kali kemudian dilanjutkan dengan aksentuasi dalam nada tinggi dan diakhiri dengan nada bertangga turun bersama elepasi atau boleh juga secara turun bertangga murni dengan gerakan-gerakan wajar, indah dan sedap didengar.

2. Lagu Cabang

Macam-macam lagu cabang serta variasi yang masyhur adalah:

  1. Syuri
  2. Ajami
  3. Mahur
  4. Bastanjar
  5. Kard
  6. Kard kurd
  7. Nakzis
  8. Kur
  9. Nuqrosy
  10. Murokhab
  11. Misri
  12. Turki
  13. Roml
  14. Uraq
  15. Usy syaq
  16. Zanjiran
  17. Syabir allaros
  18. Kurdi

3. Perbedaan lagu menurut dinamika nya

  1. Bayyati adalah adagio yaitu gerak lambat
  2. Syuri adalah lento yaitu gerak lambat menarik-narik
  3. Shoba adalah allegro yaitu gerak ringan dengan cepat
  4. Hijaz adalah grave yaitu gerak lambat dan khidmat
  5. Rast adalah allegro yaitu gerak ringan dan cepat
  6. Jiharka adalah allegro yaitu gerak ringan dan cepat. Bisa juga memakai gerak lambat dan khidmat, jadi lagu jiharka ini tergantung yang melagukannya.

2. Nama dan Jenis Suara

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sllam memiliki suara yang lembut indah mempesona.

Keindahan intonasi dan kelembutan suara bukan saja dilakukan pada saat berbicara dengan keluarga dan para sahabat, namun teristimewa lagi pada saat membaca al- Qur`an seperti yang diceritakan/diriwayatkan oleh Al-Barra’:

عَنِ الْبَرَّاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلُ آللهِ صَلَّى آللهُ عَلَیْھِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِى الْعِشَاءِ بِالتِّیْنِ فَمَا سَمِعْتُ أَحَدً أَحْسَنَ صَوْتًا مِنْھُ (البخار ومسلم)

Artinya: Aku mendengar Nabi membaca (surat) At-Tin wazzaitun pada waktu shalat Isya, maka aku tidak pernah mendengar seorang manapun yang lebih indah suaranya dari Nabi.

Demikian pula banyak sahabat nabi yang mempunyai suara yang indah. Kekaguman nabi terhadap suara indah sahabat terungkap dalam hadits, antara lain penegasan beliau terhadap Abu Musa Al-Asy’ari:

لَقَدْ أُوْتِیْتَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِیْرِ أَلِ دَاوُدَ (البخارى ومسلم)

Artinya: “Sesungguhnya engkau telah diberikan suara clarionet dari suara-suara clarionet keluarga Nabi Daud”.

Menurut al-Qur`an, Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk, tetapi dalam kenyataannya terdapat beberapa perbedaan antara manusia yang satu dengan lainnya.

Walaupun demikian semua manusia sama derajatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Disamping itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan karunia kepada manusia beberapa suara. Dalam kenyataannya suara manusia berbeda-beda.

Perbedaan tersebut terletak pada merdu atau tidaknya suara seseorang. Akan tetapi perbedaan-perbedaan tersebut menandakan bahwa manusia di dunia ini memiliki peluang untuk melatih suaranya sehingga mencapai kemerduann yang diinginkan.

Di dalam bidang Tilawah terdapat beberapa tipe (jenis) suara yang lazim ditemukan ditengah-tengah masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Suara Perut

Pada jenis suara ini bentuk bunyinya tergantung pada tekanan di dalam perut, kalau tidak ada tekanan dari dalam perut maka bentuk suaranya los (terbuka) dan pernafasan akan lebih pendek terutama pada nada dasar (rendah).

2. Suara Tenggorokan

Jenis suara ini mempunyai tekanan yang kuat dan bernada tinggi yang di gerakkan oleh tenggorokan, sehingga suara ini didominasi oleh gerakan gerakan getaran dan pernafasan sehingga akan lebih mudah dikendalikan.

3. Suara Hidung

Jenis suara ini khususnya untuk tilawah kurang mencapai kesempurnaan, dikarenakan suara ini berbunyi dari pusat dalam hidung, oleh karenanya vokal A dan L, sangat tidak sempurna (kurang baik), sedangkan jenis jenis huruf di dalam al-Qur`an harus keluar dari tempat yang telah diterapkan oleh ilmu tajwid.

4. Suara Otak

Jenis suara ini bersumber dari kepala dan mempunyai tekanan yang keras, biasanya orang yang memilih jenis suara ini juga disebut suara tenor (tinggi), karena dapat melengking sampai batas maksimal. 

Kelemahan pada jenis suara ini kurang dapat menggunakan nada-nada minor dan lebih didominasi dengan nada-nada yang lurus dan tegak.

5. Suara Mulut

Jenis suara ini dapat memiliki berbagai tangga nada, baik nada rendah, sedang, dan tinggi. Apabila dilihat dari segi vokal maka suara mulut lebih sempurna karena fungsi mulut sangat berperan, baik pada nada rendah, sedang, dan tinggi.

6. Suara dada

Jenis suara ini biasanya didominasi oleh nada dasar (bass) sedangkan volumenya lebih besar, dan jenis suara ini pada nada tinggi tidak dapat sempurna (tidak naik) karena tertekan oleh dada, biasanya orang yang mempunyai tipe suara dada ini hanya pada batas nada bariton dan dominasi pada jenis suara ini hanya pada nada dasar (bass) dan paling tinggi hanya mencapai nada baritone (rendah).

Dari semua jenis/tipe suara yang telah disebut di atas bahwa jenis suara yang terbaik untuk digunakan dalam tilawah al-Qur`an adalah jenis suara mulut karena fungsi mulut sangat berperan baik pada tingkatan nada yaitu pada nada rendah, sedang, tinggi, dan paling tinggi, kemudian kalau dari segi vokal suara mulut ini lebih sempurna.

Perlu kita ketahui bahwa jenis-jenis suara yang dimiliki oleh manusia baik laki-laki maupun perempuan, atau suara anak-anak maupun suara orang dewasa ada perbedaannya. 

Jenis-jenis suara yang dimiliki oleh manusia itu antara lain:

1. Jenis suara laki-laki:

  1. Tenor : volume ini adalah jenis suara yang tinggi
  2. Bariton : volume ini adalah jenis suara sedang, biasanya volume ini lebih banyak yang menonjol
  3. Bas : volume ini adalah jenis suara rendah bunyinya dalam dan tenang, orang yang punya suara ini biasanya lebih mudah memainkan lagu.

2. Jenis suara perempuan:

1. Sopran :

  1. Sopran tinggi dan lebih tinggi lagi, volume seperti ini biasanya tidak benar
  2. Sopran dramatis, volume ini lebih luas dengan bunyi yang lebih penuh kearah bawah 
  3. Mezzo sopran, volume ini antara volume sopran dan volume alto

2. Alto :

Volume jenis ini biasanya punya suara khas. Untuk suara ini banyak memerlukan udara, karena volume nya adalah rendah, tetapi banyak dan kadang-kadang ada juga orang yang mempunyai suara alto dapat bersuara tinggi, seperti suara sopran paling tinggi.

Kadang-kadang juga terdapat kelainan pada suara, seperti jenis suara laki-laki selain mempunyai suara tenor, bariton dan bas, juga mempunyai jenis-jenis suara perempuan, yaitu sopran dan alto terutama laki-laki yang belum dewasa, tetapi setelah dewasa kadang-kadang berubah, dan ini biasanya karena banyak latihan dengan suara sopran dan alto atau karena  faktor lain. 

Lain pula halnya dengan perempuan pada umumnya, tidak terdapat suara seperti laki-laki, kalupun ada ini sungguh mengagumkan dan tentunya jarang sekali ada. 

Nada-nada alto dan bas suara keluar dari dada dan perut, tidak seperti nada-nada sopran dan tenor yang tinggi dan seolah- olah suaranya keluar dari kepala.

3. Macam-macam bentuk suara

  1. Hearse (serak), Husky (kering), Wettish (basah)
  2. Smooth (licin)
  3. Meladious (merdu)
  4. Compul Seri (dibuat-buat)
  5. Conscience (suara hati)

Ada juga yang mengatakan bahwa macam-macam jenis suara itu antara lain: suara besar, suara sedang, suara kecil, suara lembut, suara empuk, suara tumpul, suara tajam, suara serak-serak basah dan lain-lain.

4. Macam-macam Gaya Suara

  1. Gaya suara rongga
  2. Gaya suara perut
  3. Gaya suara beranak
  4. Gaya suara dada
  5. Gaya suara kepala

5. Tingkat-tingkat Suara Dalam Seni Baca Al Qur`an :

  1. Qoror/low, adalah piano (suara lembut), maksudnya ialah suara yang paling rendah (lowest)
  2. Nawa/medium mempunyai dua cabang: mezzo soprano yaitu antara suara tinggi dan rendah, mezzo forte yaitu suara sedang
  3. Jawab / high adalah crescendo yaitu suara yang menanjak kuat
  4. Jawabul jawab/ highest/ fortissime yaitu suara yang sangat kuat

Demikian susunan suara menurut ahli Qurro’. 

0 Response to " Macam-macam Lagu dan Jenis Suara Dalam Seni Baca Al-Qur`an"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak