Pengertian Belajar, Prestasi Belajar

Morgan menjelaskan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.” 

Selain itu, Hilgard dan Bower mengemukakan bahwa belajar adalah: belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang tehadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu.

Dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaankeadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).

Susanto menyatakan “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan  seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak.” 

Menurut Sagala  “belajar merupakan suatu upaya penguasaan kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui proses interaksi antara individu dan lingkungan yang terjadi sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan mendahului perilaku.”

Karwati dan Priansa menyatakan “belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi antara individu dengan lingkungan.” 

Menurut Slameto, “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar sebagai hasil pengalaman melalui melakukan interaksi dengan lingkungan di sekitarnya. 

Perubahan tersebut tidak hanya berupa bertambahnya pengetahuan, tetapi terwujud dalam sikap, keterampilan, kecakapan, kemampuan, tingkah laku, kepribadian, dan lain-lain. 

Apabila dengan adanya perubahan tersebut seseorang menjadi unggul dalam suatu hal, maka kegiatan belajar menjadi berprestasi. 

Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).

Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka nilai yang diberikan guru.

Saefullah menyatakan “prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor.” 

Menurut Tu’u,“prestasi belajar adalah nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian prestasi belajar siswa.”

Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah prestasi belajar siswa dalam bentuk nilai yang didapatkan dalam jangka waktu tertentu yang berupa aspek kognitif, afektif dan psikomotorik di dalam sekolah maupun luar sekolah. 

Untuk mengetahui prestasi siswa maka diadakan pengukuran hasil belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses belajar. 

Prestasi belajar penelitian ini dilihat dari nilai Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016. Prestasi belajar yang dicapai seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Suryabrata menyatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. 

Faktor internal meliputi. Lalu, faktor eksternal terdiri lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Faktor internal terdiri dari fisiologis dan psikologis. 

Faktor fisiologis meliputi: 

1. Kesehatan badan, siswa harus memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya dengan cara memperhatikan pola makan, pola tidur dan olahraga yang teratur; dan 

2. Pancaindra, indra yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga karena sebagian besar hal yang dipelajari manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. 

Faktor psikologis meliputi: 

1. Intelegensi, siswa yang mempunyai taraf intelegensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang mempunyai taraf intelegensi yang rendah diperkirakan akan memiliki prestasi belajar rendah; 

2. Sikap, sikap yang pasif, rendah diri, dan kurang percaya diri dapat menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya; dan 

3. motivasi, siswa yang memiliki motivasi yang kuat, maka akan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar sehingga prestasi belajar optimal.

Faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 

Lingkungan keluarga dapat meliputi: 

1. Sosial ekonomi keluarga, dengan keadaan sosial ekonomi yang memadai, siswa akan lebih mempunyai kesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik seperti buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah sehingga siswa bertambah semangat dalam belajar; 

2. Pendidikan orang tua, orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah; dan 

3. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga, dukungan dapat secara langsung berupa pujian atau nasihat ataupun secara tidak langsung seperti hubungan keluarga yang harmonis, sehingga anak akan merasa diperhatikan dan akan menunjukkan prestasi belajarnya di sekolah.

Faktor selanjutnya yaitu lingkungan sekolah yang terdiri dari 

1. Sarana dan prasarana, kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah seperti meja, kursi, papan tulis, sirkulasi udara ruang kelas dan lain-lain, akan membantu kegiatan belajar siswa; 

2. Kompetensi guru dan siswa, guru yang mempunyai mampu memenuhi empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial maka akan mampu mengajar dengan baik, serta jika siswa yang mampu berhubungan baik dengan seluruh guru dan teman-temannya maka akan dapat tercipta iklim belajar yang menyenangkan; dan 

3. Kurikulum dan metode mengajar, metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Faktor lingkungan masyarakat yang meliputi: 

1. Sosial budaya, pandangan masyarakat tentang pendidikan, baik itu yang baik maupun buruk akan dapat berpengaruh pada sikap yang yang ditunjukkan masyarakat itu sendiri; dan

2. Pertisipasi terhadap pendidikan, apabila semua pihak ikut berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah sampai masyarakat maka akan dapat memajukan pendidikan.

Dari pendapat-pendapat ahli tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi kesehatan, intelegensi, minat dan sebagainya. 

Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 

0 Response to "Pengertian Belajar, Prestasi Belajar"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak