Seni Baca Al-Qur`an

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala, Shalawat dan Salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah hingga hari akhir.

Pengertian Seni Baca Al-Qur`an

Seni baca al-Qur`an atau dikenal dengan nama An-Naghom fil Qur`an maksudnya adalah memperindah suara pada tilawatil Qur`an. 

Sedangkan ilmu Nagham adalah mempelajari cara atau metode di dalam menyenandungkan atau melagukan atau memperindah suara pada tilawatil Qur`an. 

Seni baca al-Qur`an adalah merupakan ilmu lisan, yaitu ilmu yang direalisasikan dengan bacaan atau perkataan. 

Untuk itu mempelajari seni baca al-Qur`an Qori’ dan Qori’ah dituntut untuk mengetahui dan menguasai semua segi yang berhubungan dengan seni baca al-Qur`an. 

Syekh Syamsuddin Al Akfanidi dalam kitabnya “Irsyad Al-Qashid” mengemukakan bahwa ilmu hanya bisa diketahui apabila ia mengandung pembuktian (dalalah) baik berupa isyarat, ucapan ataupun tulisan. 

Isyarat mengharuskan adanya kesaksian, tulisan mengharuskan adanya bentuk-bentuk (goresan-goresan) yang berarti, adapun perkataan mengharuskan kehadiran dan kesiapan mendengar dari lawan bicaranya.

Susunan kalimat Naghamul Qur`an yang dilafalkan dengan satu kali tarikan nafas terdiri fari dua kata yaitu Nagham dan al-Qur`an. 

Kata Nagham yang berarti lagu (symphony) adalah dalam konteks musik. Itulah sebabnya dalam dunia musik terdengar istilah Anghaamul muusiq artinya lagu-lagu music atau symphony music atau intonasi music. 

Lagu-lagu ini diungkapkan dalam bentuk notasi musik, baik notasi angka maupun notasi balok. Adapun kata Naghamah bentuk muannats dari annaghamu jamaknya adalah Annaghamaatu berarti lagu (tune, melody) dalam konteks memperindah suara dalan membaca al-Qur`an.

Lagu-lagu ini biasanya diungkapkan dalam tausyikh yakni melagukan sejumlah kalimat syair sebatas patokan alunan suara tentang nada suatu lagu.

Dalam konteks lagu al-Qur`an dapat dikatakan bahwa orang yang melagukan al- Qur`an adalah orang yang memahami apa yang dilagukannya baik berupa pesan- pesan atau kesan yang disampaikan oleh yang dilagukannya itu. 

Berangkat dari pemahaman yang sederhana seperti diuraikan di atas boleh jadi arah inilah yang dimaksud oleh hadits Nabi dengan sabdanya:

إِقْرَءُوْا الْقُرْأَنَ بِلُحُوْنِ الْعَرَبِ ....(النسائى)

Artinya: Bacalah Al-Qur`an itu dengan lagu orang-orang Arab.

Dalam bahasa Arab pun Seni Baca Al-Qur`an sering disebut dengan Tilawah.

Pengertian Tilawah

Secara Etimologi kata Tilawah merupakan bentuk masdar asal kata (تلا ) yang artinya memiliki makna تلى، تلى yang berarti mengikuti. Kata Tilawah merupakan bentuk masdar dari (تلا، یتلوا، تلاوة) yang artinya membaca. 

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Tilawah artinya pembacaan ayat al-Qur`an dengan baik dan indah. Dalam kamus Al-Munawir kata (التلوة) dan (القراءة) yang artinya bacaan.

Secara umum kata Tilawah sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita semua, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun khususnya yang berkaitan dengan al-Qur`an. 

Istilah Tilawah juga sering digunakan dalam event-event perlombaan keislaman khususnya di Indonesia, seperti Musabaqah (perlombaan) Tilawatil Qur`an (MTQ). 

Yang dalam pelaksanaannya istilah tersebut hanya sebatas membaca al- Qur`an kemudian mendapatkan penilaian dan itulah yang sering kita lihat pada saat mengikuti perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ). 

Hal ini pula yang menjadi pemahaman bersama akan makna tilawah itu sendiri dan sebagian umat
muslim yang ada di belahan dunia. 

Oleh karenanya peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tilawah adalah suatu kegiatan atau aktivitas membaca al-Qur`an yang dilakukan dengan menggunakan irama atau lagu khusus tilawah al-Qur`an yang sudah diterapkan oleh para ulama yang ahli dalam bidang ilmu al-Qur`an. 

Bahasa al-Qur`an adalah bahasa Arab sehingga orang-orang yang memahami bahasa Arab terlebih lagi orang-orang Arab akan dengan mudah membacanya dengan penuh ekspresi serta intonasi bacaan yang dihiasi dengan suara yang indah yang akan lebih membekas pada hati sanubari pembaca dan pendengarnya.

Kesenian sebagai penjelmaan rasa keindahan pada umumnya adalah untuk kesejahteraan hidup. Rasa itu disusun dan dinyatakan oleh pikiran dan perasaan sehingga ia menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki. 

Intisari kesenian adalah menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Berdasarkan ajaran agama bahwa membaca al-Qur`an dengan seni baca, penuh keindahan suara adalah dalam

rangka ibadah dan da’wah. 

Karena lagu yang indah sesuai dengan kaidah-kaidah SBA (Seni Baca Al-Qur`an) dapat mengantarkan suatu bacaan lebih meresap ke dalam hati sanubari pembacanya maupun pendengarnya.

Menjaga keindahan dalam segala aspek kehidupan dituntut oleh agama karena keindahan itu merupakan kebutuhan hidup manusia itu sendiri (baca al-Qur`an Ali-‘Imron ayat 14 Surat al-Kahfi ayat 7 dan 46, serta surat Fathir ayat 1). 

Fungsi perhiasan yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini khususnya suara yang dihiasi dengan kemerduan adalah untuk keindahan, sedangkan keindahan merupakan intisari kesenian. 

Al-Qur`an kitab suci umat Islam dianjurkan supaya dibaca dan dihiasi dengan suara yang merdu sehingga dapat memberikan kesan kepada pembaca dan pendengarannya. 

Melagukan bacaan al-Qur`an dengan suara yang indah merupakan seni baca yang paling tinggi nilainya dalam ajaran agama. Sehingga Nabi dalam banyak sabdanya menganjurkan hal itu antara lain seperti:

زَیِّنُوْ الْقُرْأَنَ بِأَصْوَاتِكُم فِإِنَّ الصَوْتَ الْحَسَنَ یَزِیْدُ الْقُرْأَنَ حُسْنَا

Artinya: Hiasilah bacaan al-Qur`an dengan suaramu yang merdu karena suara yang merdu itu menambah bacaan al-Qur`an menjadi indah.

Tujuan Mempelajari Seni Baca Al-Qur`an

Setiap kegiatan yang dilakukan seorang ataupun sekelompok orang sudah tentu mempunyai suatu tujuan yang hendak dicapai, termasuk juga dalam kegiatan pembelajaran tilawah. 

Tujuan merupakan landasan berpijak, sebagai sumber arah suatu kegiatan, sehingga dapat mencapai suatu hasil yang optimal.

Ada beberapa tujuan dari proses pembelajaran tilawah setelah menguasai beberapa lagu. 

1.Tilawah yang bagus akan memudahkan pembacanya atau orang yang mendengarkannya menghayati al-Qur`an. Menghayati al-Qur`an merupakan misi turunnya al-Qur`an. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Artinya: “Kitab al-Qur`an yang kami turunkan kepadamu yang diberkahi, agar mereka menghayati ayat-ayat-Nya dan agar orang yang berakal sehat mendapatkan pelajaran.”(QS. Shaad: 29)

Lagu al-Qur`an itu tidak sama dengan lagu-lagu musik, lagu al-Qur`an adalah lagu-lagu al-Qur`an. 

Lagu al-Qur`an yang tidak boleh terikat oleh notasi musik itu akan bisa disuarakan secara baik hanya oleh pembaca al-Qur`an yang menguasai ilmu membaca dan menghayati keindahan seni bacaan. 

Oleh karena itu orang yang ingin melagukan al-Qur`an hendaklah menerapkan lagu-lagu bacaan al-Qur`an. 

Lagu-lagu al-Qur`an yang akan diterapkan itu hendaklah lagu-lagu yang dilantunkan secara indah oleh Qari’ (pembaca) di negara-negara Arab. 

Pada garis besarnya lagu-lagu populer bacaan al-Qur`an yang mereka lantunkan itu, baik dalam maqom atau nada Bayyati, Hijaz, Shaba, Rast, Jiharka, Sika, dan Nahawand telah dikemas sedemikian rupa sehingga para peminat dan pemerhati lagu-lagu al-Qur`an akan dapat mengetahuinya.

Lagu secara umum termasuk di dalamnya lagu-lagu al-Qur`an merupakan bagian dari kesenian. Oleh karena itu kalangan Naghamania menyebut lagu-lagu yang memperindah bacaan al-Qur`an termasuk sebagai bagian dari Seni Baca Al- Qur`an.

Hampir tidak mungkin pembaca al-Qur`an yang tidak bagus bacaannya dapat menghayati al-Qur`an dengan baik, begitu juga orang yang mendengarkan bacaannya, apalagi jika bacaan itu dilakukan dalam shalat. 

2. Tilawah yang bagus akan memudahkan seorang meraih pahala dari Allah dengan sangat baik. 

3. Tilawah yang bagus memungkinkan seseorang mengajarkan al-Qur`an kepada orang lain, minimal kepada keluarganya. 

Hampir dipastikan setiap orang perlu mengajarkan Tilawah al-Qur`an kepada orang lain. Dan setiap Muslim harus memiliki andil mengajarkan Tilawah kepada orang lain, minimal kepada anaknya. Kalau tidak, kita akan rugi tidak mendapat kebaikan yang dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam dalam sabdanya:

خَیْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْأَنَ وَعَلَّّمَھُ (رواه بخار وأبودود وترمیذو ونسائى وابن ماجھ)

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur`an dan mengajarkannya”.(HR. Al-Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’I dan Ibnu Majah).

Selain itu pada dasarnya kalau sudah berhasil menguasai lagu dalam bidang tilawah al-Qur`an kita bisa mengikuti perlombaan yang sudah tidak asing lagi bagi umat Islam Indonesia yaitu MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur`an) 

Yang biasanya diadakan secara berjenjang sejak dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, maupun nasional, dan dapat mengamalkannya dimasyarakat. 

Adapun bentuk pengamalan yang sudah dilakukan oleh rata-rata mahasiswa anggota tilawah adalah diminta oleh masyarakat untuk membaca ayat suci al-Qur`an pada acara pernikahan, dan acara pengajian. 

Bentuk pengamalan yang lain adalah menjadi imam pada waktu sholat Jum’at, ngaji rutin.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari mempelajari seni baca al-Qur`an. 

1. Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya bahwa al-Qur`an memiliki lagu yang tidak bisa disamakan dengan musik. Untuk menerapkannya juga harus yang menguasai ilmu membaca dan menghayati al-Qur`an. 

2. Membaca al-Qur`an dengan seni dapat memperindah bacaan al-Qur`an dengan maqom/nada yang telah dikemas sedemikian rupa. 

3. Membaca al-Qur`an dengan baik dan indah akan memudahkan bagi pembaca dan pendengar dalam menghayati al-Qur`an. 

4. Menjadi ladang pahala bagi kita apabila kita telah mampu menguasai Tilawah dengan mengamalkannya kepada orang lain. 

Kemudian setelah itu apabila kita telah menguasai Tilawah maka kita pun akan berguna di masyarakat, terutama bagi agama kita karena dengan penguasaan kita dapat membentuk pengamalan didalam suatu event MTQ yang berjenjang dari tingkat kecamatan sampai Internasional.

0 Response to "Seni Baca Al-Qur`an"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak