Ajaran Islam Dalam Penerapan Kesehatan Kebidanan Dan Analisis

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan sallam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu istiqomah

Islam menempatkan pengobatan medis sebagai usaha untuk pemeliharaan kesehatan. 

Islam juga menganjurkan kepada para medis baik kebidanan maupun analis agar memberikan pelayanan kesehatan secara professional, bertanggungjawab, dan mengobati secara cermat dan teliti.

Pada masa Rasulullah, banyak orang yang bertanya kepada Beliau tentang masalah apakah dalam kedokteran ada suatu kebaikan?

Rasulullah menjawab: ya, Allah menurunkan obat terhadap orang yang diturunkan penyakit kepadanya. Ketka sakit, Beliau tidak mengobati dirinya sendiri, akan tetapi memanggil dokter untuk mengobatinya.

Ajaran Islam meletakkan aturan pelayanan kesehatan, baik kesehatan kebidanan maupun analis. Kita juga dianjurkan oleh agama untuk menghormati medis dan kaidah-kaidahnya. 

Meskipun sembuh merupakan ketentuan dari Allah, namun manusia diharuskan oleh agama untuk melakukan usaha pengobatan ke ahli medis.

Kali ini akan kita bahas berikut ini memberikan pemahaman bagi kita semua dalam hal prinsip dan ajaran Islam dalam penerapan kesehatan kebidanan (persalinan) dan analis (pemeriksaan kesehatan).

1. Kebidanan (persalinan)

Kata kebidanan berasal dari kata bidan yang berarti seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal ataupun tidak yang membantu kelahiran serta memberi perawatan terhadap ibu dan anak. 

Kebidanan adalah cabang dari ilmu kesehatan yang menangani masalah persalinan, perawatan, dan memberikan asuhan kesehatan terhadap ibu dan bayinya. Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak zaman peradaban umat manusia. 

Profesi bidan sangat diperlukan dalam perawatan kesehatan ibu dimulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Kesabaran dan tanggungjawabnya memberikan kenyamanan bagi ibu dan bayinya.

Di masyarakat, bidan sangat dihargai, disegani, dan dihormati disebabkan tugas yang diembannya sangat mulia. 

Profesinya menuntut untuk bisa memberikan motivasi, merawat serta menolong ibu melahirkan dan mendampingi ibu dalam merawat bayinya 

Sehingga memiliki fungsi penting dan strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB). 

Agama memberikan pedoman kepada ahli kesehatan khususnya bidang kebidanan. Adapun prinsip dan ajaran Islam dalam penerapan pelayanan kebidanan diantaranya adalah:

  1. Memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dan etika kesehatan Islam.
  2. Tidak menceritakan apapun kepada selain keluarga pasien apa yang terjadi saat menolong persalinan kecuali dimintai keterangan oleh pihak yang berwajib. Karena membuka aib orang lain termasuk larangan bagi setiap muslim.
  3. Memberikan informasi secara akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta menjelaskan dengan jujur resiko yang mungkin timbul.
  4. Bersikap hati-hati dalam memberikan pelayanan dengan meminta persetujuan tertulis atas tindakan yang dilakukan.
  5. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada calon ibu untuk menjaga kandungannya dan tidak melakukan aborsi, karena sangat dilarang oleh agama.
  6. Memberikan motivasi kepada ibu setelah persalinan untuk segera memberikan ASI sampai 2 tahun kepada bayinya. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam ajaran agama.
  7. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
  8. Memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluarga khususnya bidan laki-laki, karena larangan berkhalwat bagi lakilaki dan perempuan yang bukan muhrim.

2. Analis (pemeriksaan Kesehatan)

Perhatian Islam terhadap kesehatan sangat besar. Salah satu buktinya adalah adanya hadits Rasulluloh yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim yang berarti “Gunakanlah 5 perkara sebelum datang 5 perkara, yaitu:

  1. gunakan hidup sebelum matimu, 
  2. gunakanlah masa sehatmu sebelum datang sakitmu, 
  3. gunakanlah masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, 
  4. gunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
  5. gunakanlah masa kayamu sebelum datang masa fakirmu”. 
Dari hadits tersebut salah satu hal yang tersirat bahwa Kesehatan merupakan nikmat dan kasih sayang Allah kepada hamba Nya. 

Oleh karena itu, untuk mengemban amanah yang Allah berikan, maka kita harus menjaganya dengan cara menghindari/ mencegah (preventif) penyakit dari pada mengobati (kuratif) suatu penyakit.

Kesehatan merupakan faktor utama bagi umat manusia untuk dapat melakukan/menjalani hidup dengan baik sehingga dapat terhindari dari berbagai penyakit. 

Selain makan makanan bergizi, berolah raga yang tertatur, menjaga kebersihan, Islam juga menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (analis) sebagai tindakan pemeliharaan kesehatan. 

Adapun prinsip Islam dalam penerapan kesehatan analis diantaranya:

  1. Mempunyai keyakinan bahwa sakit merupakan qadla dan qadar Allah yang diturunkan kepada makhlukNya dan Allahlah yang menyembuhkan kembali.
  2. Dalam memeriksa kesehatan harus diteliti dengan cermat sebelum mengambil kesimpulan dan memberikan obat.
  3. Seorang analis harus mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal maupun non formal sesuai dengan anjuran agama untuk menuntut ilmu.
  4. Ketika memeriksakan kesehatan, pasien sebaiknya didampingi keluarga. Hal ini sesuai dengan larangan berkhalwat bagi laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
  5. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya
  6. Mempunyai sifat tawadhu’ sebagai cermin dari kesadaran dirinya sebagai makhluk. Akal fikiran manusia hanyalah dzon (dugaan dan hipotesis).

Hanya Allah lah sumber kebenaran, sedang dari manusia datang kesalahan. Dalam sebuah hadist Rasulllah shallallahu 'alahi wa sallam menjelaskan:

قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم  إِن اللَّه أَوحَى إِليَّ أَنْ تَواضَعُوا حتى لا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلى أَحدٍ ، ولا يَبغِيَ أَحَدٌ على أَحَدٍ . رواه مسلم 

"Sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadaku, hendaklah engkau semua itu bersikap tawadhu', sehingga tidak ada seseorang yang membanggakan dirinya di atas orang lain dan tidak pula seseorang itu menganiaya kepada orang lain - kerana orang yang dianiaya dianggapnya lebih hina dari dirinya sendiri." (Riwayat Muslim).

Kesimpulan

1. Kebidanan adalah cabang dari ilmu kesehatan yang menangani masalah persalinan, perawatan, dan memberikan asuhan kesehatan terhadap ibu dan bayinya.

2. Bidan memiliki fungsi penting dan strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi (AKB).

3. Seorang analis harus mempunyai sifat tawadhu’ sebagai cermin dari kesadaran dirinya sebagai makhluk. Akal fikiran manusia hanyalah dzon (dugaan dan hipotesis). Hanya Allah lah sumber kebenaran, sedang dari manusia datang kesalahan.

0 Response to "Ajaran Islam Dalam Penerapan Kesehatan Kebidanan Dan Analisis"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak