Apa itu Novel

Pengertian Novel

Membaca novel untuk sebagian besar orang hanya ingin menikmati cerita yang disuguhkan. Mereka akan mendapat kesan secara umum dan samar tentang urutan cerita dan bagian cerita tertentu yang menarik.

Pengertian novel menurut Endah Tri Priyatni dalam bukunya, adalah:

Kata novel berasal dari bahasa Latin Novellus. Kata Novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. 

Dikatakan baru karena bentuk novel adalah bentuk karya sastra yang dating kemudian dari bentuk karya sastra lainnya, yaitu puisi dan drama.

Selain itu, ada juga beberapa pengertian novel berdasarkan para pengamat sastra yaitu:

1. Ensiklopedi American “novel adalah cerita dalam bentuk prosa yang agak panjang dan meninjau kehidupan sehari-hari”.

2. The Advanced of Current Englisht “novel adalah suatu cerita dengan suatu alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan manusia yang bersifat imajinatif”

Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. 

Definisi-definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Jakob Sumardjo, “novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat”.

2. Menurut Nurhadi, Dawud, Yuni Pratiwi, Abdul Roni,“novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan”.

3. Menurut Rostamaji, dan Agus priantoro,“Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra”.

4. Paulus Tukam, mengartikan “Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsure-unsur intrinsik”.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan novel adalah sebuah karangan prosa yang panjang mengisahkan tentang kehidupan manusia dan masyarakat sekitar dengan adanya tokoh dan menonjolkan watak dari tokoh. 

Ciri-ciri Novel

Banyak terdapat perbedaan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya tentang cirri-ciri novel. Suatu karya sastra bisa dikatakan novel jika mempunyai suatu cirri atau karakteristik.

Menurut E. Kosasih dalam bukunya, ciri-ciri atau yang membedakan novel dengan karya sastra lainnya yaitu:

  1. Alur lebih rumit dan panjang. Ditandai oleh perubahan nasib pada diri sang tokoh.
  2. Tokohnya lebih banyak dalam berbagai karakter.
  3. Latar meliputi wilayah geografis yang luas dan dalam waktu yang lebih lama.
  4. Tema lebih kompleks, ditandai oleh adanya tema-tema bawahan.

Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Said Hidayat, ciri-ciri novel antara lain:

  1. Ditulis dengan gaya narasi, yang terkadang dicampur deskripsi untuk menggambarkan suasana.
  2. Bersifat realistis, artinya merupakan tanggapan pengarang terhadap situasi lingkungannya.
  3. Bentuknya lebih panjang, biasanya lebih dari 10.000 kata, dan
  4. Alur ceritanya cukup kompleks.

Dalam artikel lain yang berjudul All About Novel dijelaskan, ciriciri novel yang membedakannya dengan karya sastra lainnya adalah:

  1. Jumlah kata lebih dari 35.000 buah.
  2. Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit.
  3. Jumlah halaman novel minimal 100 halaman.
  4. Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
  5. Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi.
  6. Skala novel luas.
  7. Seleksi pada novel lebih luas.
  8. Kelajuan pada novel kurang cepat.
  9. Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.

Dari beberapa pendapat yang menyatakan ciri-ciri novel, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Memiliki alur atau jalan cerita yang kompleks. Berbagai peristiwa dalam novel ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih mendalam.

2. Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang novel dapat membahas hampir semua segi persoalan.

3. Tokoh atau karakter tokoh dalam novel bisa banyak. Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masingmasing digambarkan secara lengkap dan utuh.

Jenis-jenis Novel

Jenis-jenis novel dibagi menjadi beberapa bagian. Yaitu :

Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita.

1. Novel fiksi

Sesuai namanya, novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak pernah terjadi,tokoh,alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja.

Contoh: Twillight, Harry Potter.

2. Novel non fiksi

Novel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang hal nyata yang sudah pernah terjadi,lumrahnya jenis novel ini berdasarkan pengalaman seseorang,kisah nyata atau berdasarkan sejarah.

Contoh : Laskar Pelangi, 99 Cahaya di Langit Eropa.

Novel berdasarkan genre.

1. Novel Romantis

Novel yang berkisahkan tentang percintaan dan kasih sayang. Biasanya disertai intrik-intrik yang menimbulkan konflik. 

Contoh : Novel Summer In Seoul, Autumn In Paris, Winter In Tokyo, dan Spring In London karya Ilana Tan.

2. Novel Horor

Memiliki cerita yang menegangkan, seram, dan membuat pembacanya berdebar-debar. Berhubungan dengan makhlukmakhluk gaib dan berbau supranatural.

Contoh : Novel Dracula karya Bram Stoker.

3. Novel Misteri

Jenis novel ini lebih rumit dan dipenuhi teka-teki yang harus dipecahkan. Biasanya disukai pembaca karena membuat rasa penasaran dari awal sampai akhir. 

Contoh: Novel Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle.

4. Novel Komedi

Dilihat dari namanya novel ini memiliki unsur-unsur lucu dan humor. Sehingga bisa membuat pembacanya terhibur dan sampai tertawa terbahak-bahak. 

Contoh : Novel Mamut Merah Jambu karya Raditya Dika.

5. Novel Inspiratif

Jenis novel yang dapat menginspirasi banyak orang. Banyak mengandung nilai-nilai moral dan hikmah yang dapat diambil dalam novel ini.

Contoh : Novel Chairul Tanjung Si Anak Singkong.

Jenis novel berdasarkan isi, tokoh dan pangsa pasar

1. Teenlit

Berasal dari kata teen yang berarti remaja dan lit dari kata literature yang berarti tulisan atau karya tulis. 

Jenis novel ini bercerita seputar permasalahan para remaja umumnya, tentang cinta atau persahabatan. tokoh dan pangsa pasarnya novel ini adalah anak usia remaja, usia yang di anggap labil dan memiliki banyak permasalahan

Contoh: Me vs heighells, Dealova.

2. Chicklit

Chick adalah bahasa slang dari amerika yang berarti wanita muda, jadi jenis novel yang satu ini bercerita tentang seputar kehidupan atau permasalahan yang di hadapi oleh seorang wanita muda pada umumnya. 

Jenis buku novel ini sebenarnya bisa di nikmati oleh siapa saja,namun umumnya cerita dari novel ini lebih kompleks, rumit bahkan kadang mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu mudah di tangkap oleh pembaca usia remaja singkat.

Contoh: Miss jutek, Testpack.

3. Songlit

Novel ini di tulis berdasarkan sebuah lagu 

Contohnya ruang rindu, di mana judul novel adalah judul sebuah lagu ciptaan letto group band Indonesia yang terkenal lewat lagu ini yang menjadi soundtrack sinetron Intan yang melambungkan nama Naysila Mirdad dan Dude Harlino, buku ini bisa dinikmati oleh siapapun baik remaja maupun orang dewasa.

4. Novel Dewasa

Novel jenis ini tentu saja hanya di peruntukkan bagi orang dewasa karena umumnya ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur sensualitas orang dewasa.

Contoh: Saman dan Larung penulis Ayu Utami.

Unsur-unsur Novel

Menurut Nurgiyanto sebagaimana yang telah dikutip oleh Bagas arifianto , unsur-unsur pembangun novel ada dua, yaitu :

Unsur Instrinsik adalah merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya itu sendiri. 

Sedangkan unsur Ekstrinsik adalah adalah unsur yang berada di luar karya fiksi yang mempengaruhi lahirnya karya namun tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu sendiri”.

1. Unsur Instrinsik Novel

Merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari dalam karya itu sendiri. 

Berikut penjelasan unsur-unsur intrinsik novel:

1. Tema

Tema merupakan inti sari atau ide dasar sebuah cerita. 

Tema suatu novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik ini berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan sebagainya.

2. Alur atau plot

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita. 

Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. 

Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.

Menurut E. Kosasih, secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut”

1. Pengenalan Situasi Cerita (Eksposition) 

Dalam bagian ini pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.

2. Pengungkapan Peristiwa (Complication) 

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju Pada Adanya Konflik (Rising Action) 

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

4. Puncak Konflik

Bagian ini disebut juga bagian klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. 

4. Penyelesaian (Ending)

Sebagai akhir cerita , pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu.

3. Latar

Latar atau Setting adalah perlukisan keadaan tempat, waktu dan sosial. Keadaan tempat adalah Latar tempat adalah suatu unsur latar yang mengarah pada lokasi dan menjelaskan dimana peristiwa itu terjadi. 

Latar waktu merupakan unsur latar yang mengarah pada kapan terjadinya suatu peristiwa-peristiwa di dalam sebuah cerita fiksi. 

Latar sosial adalah latar yang menjelaskan tata cara kehidupan sosial masyarakat yang meliputi masalah-masalah dan kebiasan-kebiasaan pada masyarakat tersebut.

4. Penokohan

Penokohan dalam novel adalah unsur yang sama pentingnya dengan unsur-unsur yang lain. 

Penokohan adalah teknik bagaimana pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh.

Unsur penokohan mencakup pada tokoh, perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam cerita.

5. Sudut pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terdiri atas dua macam,yaitu sudut pandang persona ketiga: dia dan sudut pandang persona pertama: aku.

6. Amanat

Merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu.

Bisa disimpulkan, pesan yang dibawa pengarang untuk dihadirkan melalui keterjalinan peristiwa di dalam cerita agar dapat dijadikan pemikiran maupun bahan perenungan oleh pembaca.

7. Gaya bahasa

Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh.

Dari uraian diatas, bahasa dapat digunakan pengarang untuk menandai karakter seorang tokoh. 

Misalnya karakter bijak dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakannya.

2. Unsur Ekstrinsik novel

Adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar. Diantaranya adalah kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan pengarang, latar belakang sosial pengarang, latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang dan sebagainya.

Fungsi Novel

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra. Fungsi sastra harus sesuai dengan sifatnya yakni menyenangkan dan bermanfaat.

Kesenangan yang tentunya berbeda dengan kesenangan yang disuguhkan oleh karya seni lainnya. 

Kesenangan yang lebih tinggi, yaitu kontemplasi (perhatian penuh) yang tidak mencari keuntungan. 

Dan juga memberikan manfaat keseriusan. Keseriusan yang menyenangkan, estetis (mengenai keindahan) dan keseriusan persepsi. 

Sehingga ini berarti karya sastra tidak hanya memberikan hiburan kepada peminatnya tetapi juga tidak melupakan keseriusan pembuatnya.

Selain menampilkan unsur keindahan, hiburan dan keseriusan, karya sastra juga cenderung membuktikan memiliki unsur pengetahuan.

Contohnya novel. Para novelis dapat mengajarkan lebih banyak tentang sifat-sifat manusia daripada psikolog. 

Karena novelis mampu mengungkapkan kehidupan batin tokoh-tokoh pada novel yang ditulisnya.

Sehingga ada yang berpendapat bahwa novel-novel bisa dijadikan sumber bagi para psikolog atau menjadi kasus sejarah yang dapat memberikan ilustrasi dan contoh. 

Bahkan bisa dikatakan bahwa novelis menciptakan dunia yang mengandung nilai kebenaran dan pengetahuan sistematis yang dapat dibuktikan. 

Fungsi sastra menurut sejumlah teoretikus, adalah “untuk membebaskan pembaca dan penulisnya dari tekanan emosi”. Mengekspesikan emosi berarti melepaskan diri dari emosi itu. 

Contohnya ketika penonton drama dan pembaca novel yang bisa mengalami perasaan lega dalam artian bisa melepaskan emosinya. 

Namun hal ini masih dipertanyakan karena banyak novel yang ditulis atas dasar curahan emosi penulisnya sehingga pembaca pun bisa merasakan emosi yang menekan penulisnya. 

Mengenai apa fungsi novel sebenarnya belum dapat dijelaskan dengan tepat karena yang bisa merasakan fungsi novel adalah si pembaca itu sendiri. 

Apakah dia mendapatkan pengetahuan, hiburan, nilai kebenaran, nilai psikologis dan lain sebagainya.

Namun demikian, sastra sebagai unsur kebahasaan tentunya memiliki fungsi dan karakter khusus. 

Dalam kaitannya dengan kehidupan sosial kemasyarakatan, sastra memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi rekreatif Sastra berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat karena mengandung unsur keindahan.

2. Fungsi didaktis Sastra memiliki fungsi pengajaran karena bersifat mendidik dan mengandung unsur kebaikan dan kebenaran.

3. Fungsi estetis Sastra memiliki unsur dan nilai-nilai keindahan bagi para pembacanya.

3. Fungsi moralitas Sastra mengandung nilai-nilai moral yang menjelaskan tentang yang baik dan yang buruk serta yang benar dan yang salah.

4. Fungsi religius Sastra mampu memberikan pesan-pesan religius untuk para pembacanya.

0 Response to "Apa itu Novel"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak