Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Pengertian prestasi belajar menurut Sujana adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. 

Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah pengetahuan, kebiasaan dan perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. 

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, definisi prestasi belajar adalah “hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.

Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar disekolah yang sesuai dengan kemampuan masing-masing dalam waktu tertentu yang ditunjukkan dalam suatu nilai atau angka.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1. Faktor Internal

1. Faktor jasmani (fisiologi)

Faktor jasmani baik yang bersifat bawaan maupun bukan bawaan, yang termasuk faktor ini misalnya, penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya. 

Keadaan atau kondisi jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatatar belakangi kegiatan belajar, keadaan jasmani yang optimal akan lain sekali pengaruhnya, bila dibandingkan dengan keadaan jasmani yang lemah dan lelah.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun bukan bawaan di antaranya:

1. Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi sebenarnya intelegensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga organ-organ tubuh lainnya. 

Akan tetapi harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan menara pengontrol hampir seluruh aktifitas manusia.

2. Faktor kecakapan nyata

Yaitu prestasi yang telah dimiliki seseorang, misalnya ketrampilan, melukis dan lain-lain. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu, seperti sikap, minat, motivasi,

Konsep diri, emosi, penyesuaian diri, kebiasaan dan kebutuhan.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis

Kematangan merupakan tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru, misalnya anak sudah siap dengan kakinya untuk berjalan, serta tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis.

2. Faktor eksternal (dari luar)

1. Faktor sosial yang terdiri atas:

1. Lingkungan Keluarga 

Mahfud Shalahudin menjelaskan bahwa keluarga merupakan lingkungan pendidikan tingkat pemula bagi anakanak. Pendidikan keluarga merupakan fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat.

2. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. 

Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan prilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar.

3. Lingkungan Masyarakat

Dalam pendidikan masyarakat yang dimaksud adalah pendidikan dan pengaruh-pengaruh yang disengaja oleh anggota-anggota sebagai golongan masyarakat tertentu di mana seseorang atau individu itu berbeda, seperti pengaruh paman, nenek, organisasi, teman atau kekasih.

2. Faktor Budaya

Seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, hal ini mempengaruhi proses belajar. Makin modern kebudayaan suatu masyarakat, maka makin modern pula alat-alat yang digunakannya, khususnya dalam hal pendidikan, semua itu dapat menunjang keberhasilan proses belajar.

3. Faktor lingkungan fisik

Seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, semua itu harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat membantu, menguntungkan, dan menimbulkan rasa aman dalam proses belajar mengajar. 

Letak sekolah dan tempat belajar tidak atau kurang memenuhi syarat, seperti kelas yang terlalu sempit dengan jumlah anak yang terlalu banyak, suasana bising karena dekat dengan tempat keramaian dan lain sebagainya

Harus dihindarkan, alat-alat pelajaran juga harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan menurut pertimbangan psikologis.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan

Hal ini sangat berpengaruh terhadap ketenangan jiwa seseorang, apabila suasana ingkungan kacau, kemungkinan besar aktivitas belajar akan terganggu, tetapi bila keamanan lingkungan terjamin, maka konsentrasi fikiran akan terpusat pada belajar.

Ketenangan atau keamanan di sini berasal dari dua aspek, yaitu aspek ketenangan hati bersumber dari seberapa kematangan jiwa keagamaan seseorang, sedangkan ketenangan situasi adalah berasal dari pengaruh lingkungan

0 Response to " Hasil Belajar"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak