DIANTARA TANDA TANDA KEBAHAGIAAN DAN KEBERUNTUNGAN SEORANG HAMBA

Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahullahu Ta'ala berkata,

Termasuk tanda tanda kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba adalah :

- ketika bertambah ilmunya, maka bertambah pula tawadhu' dan kasih sayangnya,

- ketika bertambah amalannya, maka bertambah pula rasa takut dan kewaspadaannya,

- semakin bertambah umurnya, maka semakin berkurang ambisinya,

- ketika bertambah hartanya, maka semakin bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya,

- semakin bertambah kedudukannya dan kekuasaannya, maka semakin bertambah pula kedekatannya dengan manusia dan menunaikan kebutuhan mereka dan tawadhu' (merendahkan diri dan berlemah lembut) terhadap mereka.

(Al Fawaid - 148/149 )

Tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba menurut Imam Ibnul Qoyyim.  Berikut penjelasan masing-masing poin:

 

- Bertambahnya Ilmu, Bertambahnya Tawadhu' dan Kasih Sayang:  Semakin bertambah ilmu seseorang, seharusnya ia semakin menyadari betapa luasnya ilmu Allah SWT dan betapa terbatasnya pengetahuannya sendiri.  Hal ini akan menumbuhkan kerendahan hati (tawadhu') dan kasih sayang kepada sesama, karena memahami betapa banyak kekurangan yang dimiliki manusia.

- Bertambahnya Amalan, Bertambahnya Rasa Takut dan Kewaspadaan:  Peningkatan amal ibadah seharusnya diiringi dengan rasa takut akan dosa dan kewaspadaan terhadap godaan syaitan.  Seseorang yang semakin rajin beribadah akan semakin menyadari betapa besarnya nikmat Allah dan betapa rentannya dirinya terhadap kesalahan.

- Bertambahnya Umur, Berkurangnya Ambisi: Seiring bertambahnya usia, seharusnya seseorang semakin bijak dan mengurangi ambisi duniawi.  Ia lebih fokus pada persiapan akhirat dan hubungan dengan Allah SWT.  Pengalaman hidup mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada pencapaian duniawi semata.

- Bertambahnya Harta, Bertambahnya Kedermawanan dan Pemberian:  Kekayaan yang berlimpah seharusnya mendorong seseorang untuk berderma dan berbagi kepada sesama.  Keberuntungan sejati bukanlah hanya menikmati kekayaan sendiri, tetapi juga dapat bermanfaat bagi orang lain.  Ini merupakan wujud syukur atas nikmat Allah SWT.

- Bertambahnya Kedudukan dan Kekuasaan, Bertambahnya Kedekatan dengan Manusia dan Menunaikan Kebutuhan Mereka:  Peningkatan kedudukan dan kekuasaan tidak boleh membuat seseorang menjadi sombong dan angkuh.  Sebaliknya, ia harus semakin dekat dengan rakyatnya, melayani mereka, dan merendahkan diri (tawadhu').  Kekuasaan yang baik adalah kekuasaan yang digunakan untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Intinya, tanda-tanda kebahagiaan dan keberuntungan sejati menurut Imam Ibnul Qoyyim bukan terletak pada pencapaian duniawi semata, melainkan pada perbaikan akhlak dan ketakwaan kepada Allah SWT.  Semakin seseorang mendekatkan diri kepada Allah, semakin ia akan merasakan kebahagiaan dan keberuntungan yang hakiki.