Membangun Bangsa Dengan memperkokoh Keluarga

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.

 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Sebuah organisasi , besar atau kecil selalu membutuhkan aturan dan kepemimpinan. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia dan fitrah kehidupan. Manusia sebagai makhluk sosial, satu dengan yang lain saling membutuhkan.

Kelemahan dan kelebihan masing-masing individu, kecenderungan yang berbeda, dan perbedaan keahlian individu yang beragam, menjadi alasan nyata bahwa berorganisasi atau berkumpul dalam sebuah wadah untuk saling menyempurnakan, adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan.

Dalam kebersamaan di sebuah organisasi, agar terjadi produktivitas dan kenyamanan, diperlukan sebuah aturan dan komitmen bersama. Dan dalam rangka tegaknya sebuah aturan dan komitmen bersama, dibutuhkan kepemimpinan.

Keluarga merupakan organisasi atau lembaga yang pertama dan utama dikenal oleh ummat manusia, sejak zaman awal penciptaan manusia. 

Oleh karena itu, peran keluarga sangat signifikan dalam membentuk jiwa, akhlak dan karakter, serta kepribadian anggota keluarga. 

Generasi penerus perjuangan yang akan membangun peradaban di masa mendatang, dibentuk melalui pendidikan dan pengasuhan dalam keluarga .

Sejak zaman dahulu, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sangat menghargai institusi keluarga. Semangat gotong royong dengan sesama anggota keluarga dan dengan keluarga besar, begitu nyata telah ditampilkan oleh masyarakat Indonesia.

Melalui keluarga, seseorang mulai mengenal dan mengalami adanya perbedaan, kerja sama, kasih sayang dan kehangatan. 

Perbedaan secara fisik, ada laki laki ada perempuan, ada yang berkulit hitam ada yang berkulit putih, ada yang tinggi ada yang sedang, ada yang suka manis ada juang suka asin dan lainnya. Demikian juga perbedaan pola pikir, skill manajemen, dan tingkat kedewasaan.

Semua itu akan ditemui dalam institusi yang bernama keluarga. Bagaimana mengelola semua perbedaan tersebut agar berdaya guna dan produktif bagi kehidupan, semua akan dilatih dalam keluarga.

Keluarga yang dapat mengelola semua perbedaan dan sumberdaya serta dapat merealisasikan fungsi dan peran masing-masing seluruh anggota keluarga dengan baik, akan melahirkan generasi yang berkualitas.

Lingkungan berikutnya yang akan dihadapi oleh seseorang, adalah lingkungan masyarakat sekitarnya, meluas sampai pergaulan di tingkat bangsa dan bahkan dunia. 

Di sini seseorang juga akan bertemu dengan berbagai perbedaan dan keragaman, dan permasalahan yang lebih kompleks dibanding dengan yang terjadi dalam keluarga.

Seseorang yang sudah terlatih dengan baik mengelola semua perbedaan dan berlatih menyelesaikan semua permasalahan dalam keluarga dengan baik, dia akan terlatih pula mengelola dan menyelesaikan semua masalah di masyarakat dan negara.

Dengan sebuah filosofi bahwa keluarga adalah unit terkecil sebuah organisasi besar yang bernama Bangsa, maka bangsa manapun saja, yang dapat memastikan keluarga yang ada di dalamnya adalah keluarga keluarga yang baik, maka keadilan dan kemakmuran bangsa tersebut akan mudah menjadi kenyataan.

Mari membangun bangsa, dengan membangun kekokohan dan ketahanan keluarga. 

0 Response to "Membangun Bangsa Dengan memperkokoh Keluarga"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak