Mengenal Bentuk-bentuk Kelemahan Setan

Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu dirahmati dan Istiqomah.

Bentuk-bentuk Kelemahan setan

1. Keterbatasan

Setan memiliki kemampuan luar biasa. Jangan menduga bahwa manusia tidak dapat mengalahkannya. 

 ุงِู†َّ ูƒَูŠْุฏَ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†ِ ูƒَุงู†َ ุถَุนِูŠْูًุง

Sesungguhnya, tipu daya setan itu adalah lemah, demikian yang disebutkan dalam (QS. An-Nisa[4]: 76). 

Setan tidak memiliki kemampuan untuk menguasai manusia, walaupun setan mampu menembus angkasa, mencuri-curi pendengaran, serta memiliki aneka potensi untuk menggoda:

ุงِู†َّู‡ٗ ู„َูŠْุณَ ู„َู‡ٗ ุณُู„ْุทٰู†ٌ ุนَู„َู‰ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงٰู…َู†ُูˆْุง ูˆَุนَู„ٰู‰ ุฑَุจِّู‡ِู…ْ ูŠَุชَูˆَูƒَّู„ُูˆْู†َ

“Sesungguhnya setan tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada tuhannya”.(QS.An-Nahl[16]:99) 

Berulang-ulang al-Qur‟an mengingatkan hal ini, bahkan kelak di hari kemudian setan akan mengakuinya: 

ูˆَู‚َุงู„َ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†ُ ู„َู…َّุง ู‚ُุถِูŠَ ุงู„ْุงَู…ْุฑُ ุงِู†َّ ุงู„ู„ّٰู‡َ ูˆَุนَุฏَูƒُู…ْ ูˆَุนْุฏَ ุงู„ْุญَู‚ِّ ูˆَูˆَุนَุฏْุชُّูƒُู…ْ ูَุงَุฎْู„َูْุชُูƒُู…ْۗ ูˆَู…َุง ูƒَุงู†َ ู„ِูŠَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู…ِّู†ْ ุณُู„ْุทٰู†ٍ ุงِู„َّุงٓ ุงَู†ْ ุฏَุนَูˆْุชُูƒُู…ْ ูَุงุณْุชَุฌَุจْุชُู…ْ ู„ِูŠْ ูۚَู„َุง ุชَู„ُูˆْู…ُูˆْู†ِูŠْ ูˆَู„ُูˆْู…ُูˆْุٓง ุงَู†ْูُุณَูƒُู…ْۗ ู…َุงٓ ุงَู†َุง۠ ุจِู…ُุตْุฑِุฎِูƒُู…ْ ูˆَู…َุงٓ ุงَู†ْุชُู…ْ ุจِู…ُุตْุฑِุฎِูŠَّۗ ุงِู†ِّูŠْ ูƒَูَุฑْุชُ ุจِู…َุงٓ ุงَุดْุฑَูƒْุชُู…ُูˆْู†ِ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ُ ุۗงِู†َّ ุงู„ุธّٰู„ِู…ِูŠْู†َ ู„َู‡ُู…ْ ุนَุฐَุงุจٌ ุงَู„ِูŠْู…ٌ

Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya.  Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya, aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (QS. Ibrahim[14]:22)

Tetapi, mengapa ada manusia yang terpedaya? Itu karena ia tidak memiliki kekebalan.  Tak ubahnya seperti kuman yang tidak mampu memberi dampak buruk terhadap tubuh manusia kalau ia sehat serta memiliki kekebalan tubuh. 

2. Takut

Harus disadari bahwa setan pun memiliki rasa takut. Betapa dan apa pun yang terjadi, kebenaran selalu kuat dan kebatilan selalu lemah. Itu sebabnya setan melakukan tipu daya, kebohongan, dan menghalalkan segala cara guna mencapai tujuannya. 

Karena itu, tidak wajar manusia merasa takut kepada setan, dalam keadaan apapun, selama setan menyiapkan diri menghadapinya: 

ุงِู†َّู…َุง ุฐٰู„ِูƒُู…ُ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†ُ ูŠُุฎَูˆِّูُ ุงَูˆْู„ِูŠَุงุۤกَู‡ٗۖ ูَู„َุง ุชَุฎَุงูُูˆْู‡ُู…ْ ูˆَุฎَุงูُูˆْู†ِ ุงِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ู…ُّุคْู…ِู†ِูŠْู†َ

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali-Imran [3]:175). 

Bahkan sebaliknya, setanlah yang takut kepada manusia.  Diriwayatkan bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Bersabda:

ูŠَุง ุงุจْู†َ ุงู„ْุฎَุทَّุงุจِ ูˆَุงู„َّุฐِูŠ ู†َูْุณِูŠ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ู…َุง ู„َู‚ِูŠَูƒَ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ُ ุณَุงู„ِูƒًุง ูَุฌًّุง ุฅِู„َّุง ุณَู„َูƒَ ูَุฌًّุง ุบَูŠْุฑَ ูَุฌِّูƒَ

Wahai Ibnul Khatthab, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, selamanya syetan tidak akan bertemu denganmu di satu jalan yang kamu lewati melainkan syetan akan melewati jalan selain jalanmu."( HR. Bukhori. No 5621)

3. Khannas (Tersembunyi, Mundur, Kembali)

Al-Qur‟an menjelaskan bahwa setan bersifat khannas, seperti terbaca dalam QS. An-Nas (114) : 4. Kata khannas antara lain berarti mundur, kembali, dan tersembunyi. 

Sifat ini menurut Sayyid Quthb dari satu sisi mengandung makna ketersembunyian sampai ia mendapat kesempatan untuk membisikkan rayuan dan melancarkan serangannya dan di sisi lain, 

Memberi kesan kelemahannya di hadapan Allah yang siaga menghadapi tipu dayan serta menutup pintu-pintu masuk setan ke dalam dadanya. 

Setan, apabila dihadapi, baik setan jin maupun setan manusia, akan melempem dan mundur serta menghilang perkataan Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya,setan bercokol di hati anak cucu Adam. Apabila ia lengah, setan berbisik dan apabila ia berdzikir, setan mundur menjauh.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori melalui Ibnu Abbas ini, walaupun bersifat mualaq yang berarti dhoif alias lemah, kandungannya sejalan dengan firman Allah:

ุงِู†َّ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงุชَّู‚َูˆْุง ุงِุฐَุง ู…َุณَّู‡ُู…ْ ุทٰูۤ‰ِูٕٌ ู…ِّู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†ِ ุชَุฐَูƒَّุฑُูˆْุง ูَุงِุฐَุง ู‡ُู…ْ ู…ُّุจْุตِุฑُูˆْู†َۚ

”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al-A‟arof [7]:201)

4. Tempat Godaan

Hal lain merupakan kelemahan setan, yang dapat megantar kegagalan tipu dayannya, adalah lokasi kejahatan atau maksiat. Setan memiliki kemampuan memperkuat jerat-jeratnya bila seseorang menetap pada lokasi godaan. 

Tetapi, bila ia meninggalkan lokasi tersebut, jerat-jerat itu satu demi satu terlepas sehingga setan terpaksa harus memulai lagi dari awal. Al-Qur‟an mengingatkan: 

ูˆَุงِุฐَุง ุฑَุงَูŠْุชَ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ูŠَุฎُูˆْุถُูˆْู†َ ูِูŠْٓ ุงٰูŠٰุชِู†َุง ูَุงَุนْุฑِุถْ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ุญَุชّٰู‰ ูŠَุฎُูˆْุถُูˆْุง ูِูŠْ ุญَุฏِูŠْุซٍ ุบَูŠْุฑِู‡ٖۗ ูˆَุงِู…َّุง ูŠُู†ْุณِูŠَู†َّูƒَ ุงู„ุดَّูŠْุทٰู†ُ ูَู„َุง ุชَู‚ْุนُุฏْ ุจَุนْุฏَ ุงู„ุฐِّูƒْุฑٰู‰ ู…َุนَ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ุงู„ุธّٰู„ِู…ِูŠْู†َ

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayatayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). (QS. Al-an‟am [6]: 68)

Karena itu pula, al-Qur‟an mengingatkan agar jangan mendekati tempat-tempat kedurhakaan, yang nyata maupun yang tersembunyi. Bahkan, agama mengingatkan agar menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari polusi kedurhakaan.

0 Response to "Mengenal Bentuk-bentuk Kelemahan Setan"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak