Wanita, Bagaikan Tulang Rusuk Bengkok

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

“Saling berwasiatlah kalian untuk berbuat baik kepada perempuan. Karena sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk dan yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian paling atasnya. Jika kamu berusaha meluruskannya, kamu akan membuatnya patah. Dan jika dibiarkan ia akan terus bengkok. Karena itu, saling berwasiatlah kalian untuk berbuat baik kepada perempuan,” (HR. Bukhari).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam. bersabda bahwasanya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian paling atasnya merupakan bagian yang paling bengkok. 

Tulang rusuk yang bengkok itu akan patah jika kita luruskan. Dan akan tetap bengkok jika kita membiarkannya. Nah, ada yang mengatakan bahwa wanita itu bagaikan tulang rusuk bengkok. Benarkah demikian?

Seorang wanita memiliki sisi kelembutan yang lebih besar daripada laki-laki. Maka, wanita dikenal sebagai orang yang paling perasa. 

Artinya, segala permasalahan kehidupan kebanyakan disangkut pautkan dengan perasaan. Sehingga, tak sedikit orang yang mengatakan bahwa wanita itu sangat mudah untuk menangis.

Dapat dikatakan bahwa wanita dengan tulang rusuk yang paling bengkok itu ada kaitannya. Sifat yang dimiliki tulang rusuk tersebut sama halnya dengan seorang wanita. 

Wanita itu perasa, maka ketika kita terus mencoba untuk mengarahkannya kepada hal yang baik, terkadang seorang wanita malah semakin parah dalam berperilaku. Maknanya, ia malah semakin menjauh dari perbuatan yang seharusnya.

Hanya saja, jika kita membiarkan wanita dalam keadaan yang tidak baik, maka selamanya ia akan seperti itu. Di sinilah titik tersulit yang menjadi persoalan bagi seorang wanita. 

Karena perasaanya begitu peka, ketika ada orang yang terlalu menekannya pada kebaikan ia malah berontak. Namun, ketika dibiarkan ia merasa tidak dipedulikan, sehingga tetap saja dalam keadaan yang ia hadapi saat itu.

Oleh sebab itu, dalam menghadapi seorang wanita perlu adanya perlakuan khusus yang tidak disamakan seperti halnya laki-laki. Wanita menginginkan perlakuan yang baik dari orang lain. 

Ia tidak ingin terlalu dikeraskan, apalagi sampai tidak dipedulikan. Maka, perlu ada sikap yang benar-benar pas sesuai dengan keadaan wanita itu.

Wanita di masa sekarang ini memang jauh berbeda dengan wanita di masa lalu. Namun, seperti apa pun seorang wanita, pada dasarnya wanita memiliki sifat yang sama, bagaikan tulang rusuk yang paling bengkok. 

Jadi, untuk mengarahkan seorang wanita pada kebaikan, perlu penyesuaian dengannya. Dengan begitu, kita akan mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengajaknya ke arah yang lebih baik. Wallahu ‘alam.

0 Response to "Wanita, Bagaikan Tulang Rusuk Bengkok"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak