Kunci Dalam Tumbuh Kembang Buah Hati Adalah Pada Bimbingan Orang Tua

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Bagi orang tua kehadiran anak merupakan amanah sekaligus ujian. Anak merupakan karunia dan hibah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai penyejuk pandangan mata, kebanggaan orang tua dan sekaligus perhiasan dunia. 

Sehingga jika mereka adalah perhiasan, tentunya kita akan menjaga perhiasan itu dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan membekali mereka dengan pendidikan dan amalan-amalan yang bermanfaat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Qur’an Surat al-Anfal [8]: 28

وَΩ±ΨΉْΩ„َΩ…ُوٓΨ§۟ Ψ£َΩ†َّΩ…َΨ§ٓ Ψ£َΩ…ْوَٰΩ„ُΩƒُΩ…ْ وَΨ£َوْΩ„َٰΨ―ُΩƒُΩ…ْ فِΨͺْΩ†َΨ©ٌ وَΨ£َΩ†َّ Ω±Ω„Ω„َّΩ‡َ ΨΉِΩ†Ψ―َΩ‡ُΫ₯ٓ Ψ£َΨ¬ْΨ±ٌ ΨΉَΨΈِΩŠΩ…ٌ

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar”

Sebagai orang tua pastinya mempunyai peran masing-masing, seorang ayah memiliki peran sebagai pemimpin, pelindung sekaligus pendidik bagi anaknya. 

Tetapi tentu saja tidak dapat melepaskan masalah pendidikan anak-anaknya hanya kepada ibu dan sekolahnya.

Sedang peran ibu bukanlah sesuatu yang rendah tetapi sebagai pekerjaan yang sangat mulia. Mengurusi rumah tangga dan mendidik anak juga berdampak penting pada keharmonisan keluarga. 

Oleh sebab itu seorang ibu wajib mengurusi rumah tangga dan menjaga kerukunan dalam keluarga agar mendapat ridho suami dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Untuk itu bisa diambil kesimpulan bahwa mendidik anak menjadi tugas bersama orang tua. Peran ayah dan ibu sama-sama penting dalam memajukan dan mendampingi anak-anak sehingga mereka selamat dalam menghadapi kehidupan dunia ini.

Ada sebuah peristiwa yang patut kita renungkan, peristiwa yang dapat menjatuhkan martabat sebagai orang tua. Mereka menyampaikan didepan konferensi pers kepolisian dengan terbata-bata: 

“Dari hati yang paling dalam kami memohon maaf kepada keluarga besar, anak-anak dan teman-teman sekalian. Apa yang telah kami lakukan ini salah dan bukanlah sesuatu yang patut dicontoh, kami menyesal, jauhilah narkoba karena akan menjerumuskan kedalam jurang kehancuran”. 

Demikian ungkapan salah satu public figure yang akhir-akhir ini tertangkap aparat kepolisian karena kasus narkoba sabu-sabu. 

Belum lagi berita-berita  kriminal lain seperti pembunuhan, kekerasan antara orang tua kepada anak bahkan sebaliknya anak terhadap orangtuanya.

Sungguh miris memang, hampir setiap hari kita menyaksikan di media selalu ada berita tentang kriminal dan penyalahgunaan narkoba. 

Ini tentu merupakan salah satu tugas dan kewajiban kita sebagai orang tua untuk membentengi keluarga kita, melindungi mereka, memberikan nasihat-nasihat, khususnya anak-anak kita yang kelak akan menjadi generasi penerus kita. 

Kita mulai dari keluarga masing-masing. Sekuat kita untuk saling menjaga nama baik keluarga dan masyarakat.

Menjadi tantangan besar, dimana saat pandemi Covid-19 yang masih melanda dan dengan derasnya kemajuan teknologi internet menjadikan tantangan selanjutnya bagi kita sebagai orang tua. 

Kita harus mampu bijak menghadapi kondisi dan keadaan ini. Kita harus bisa menyaring informasi mana yang bermanfaat dan tidak.

Sebagai seorang yang beriman tentunya kita harus bersabar, “Dibalik musibah tentunya ada hikmah”. Demikian kalimat yang sering kita dengar. 

Saat ini Pemerintah dan instansi-instansi menganjurkan untuk lebih banyak bekerja dari rumah (KdR) dengan anjuran stay at home. 

Justru hal ini menjadi momentum yang tepat bagi kita orang tua untuk lebih dekat dengan keluarga dan anak-anak kita. 

Waktunya untuk memberikan ilmu dan nasehat yang bermanfaat, sebisa dan semampu yang kita kuasai. Dulu banyak alasan kenapa kita tidak bisa berdekatan dengan mereka, alasan klasik tentu karena kesibukan. 

Pegawai rela bekerja dari pagi sampai sore bahkan lembur malam dilaluinya, petani seharian mengurusi tanamanya di kebun atau sawahnya dan sebagainya, pulang sudah lelah dan capek sehingga melewati dan mengabaikan untuk membersamai anak-anak mereka.

Di Jaman yang serba modern ini, memang tidak kita pungkiri cara kita mendidik anak-anak kita tentu berbeda dengan cara orang tua kita dahulu mendidik kita, pun demikian kelak nantinya anak-anak kita tentu akan berbeda cara mendidik anak-anak mereka, begitu seterusnya. 

Hal tersebut karena jaman selalu berubah. Mau tidak mau, suka atau tidak suka kita saat ini berada pada jaman dengan kemajuan teknologi yang sedemikian pesatnya. 

Kita juga sebisa mungkin beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada. Internet dan gadget bisa menjadi salah satu kebutuhan dan sumber pengetahuan saat ini. Tetapi menjadi pisau bermata dua jika kita tidak mampu untuk memilah dan memilih dalam menggunakanya.

Dampingilah anak-anak kita yang saat ini sangat dekat dengan instrument kemajuan teknologi tersebut, janganlah biarkan mereka lebih asyik apalagi terbuai dengan gadget mereka. 

Bijaklah dalam memberikan waktu untuk mereka, menggunakan teknologi untuk mencari ilmu yang bermanfaat dan menunjang pendidikan, 

Selalu ingatkan bahwa mendalami ilmu agama lebih penting dari yang lainya, ingatkan jika waktunya sholat telah tiba, ajaklah mereka sholat berjamaah dan tepat waktu, 

Inilah waktunya kita mampu menunjukkan bahwa kita mampu menjadi imam sholat bagi mereka, bisa juga memberikan kesempatan kepada anak laki-laki kita untuk belajar menjadi imam dalam sholat di keluarga kita, 

Dampingi, ajari dan ingatkan untuk membaca dan memahami al-quran serta ibadah-ibadah lain agar mereka tidak terlalu fokus dalam dunia mayanya. 

Jadikanlah diri kita orang tua yang bisa dicontoh dan ditauladani oleh anak-anak kita. Sehingga anak-anak kita mempunyai kebanggaan mempunyai orang tua yang selalu melindungi dan membimbingnya.

Marilah niatkan diri kita sebagai orang tua untuk benar-benar mendidik mereka, jagalah amanah yang diberikan ini dengan sebaik-baiknya, 

Dan hanya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar selalu dalam lindungan-Nya dan diberikan kesabaran serta kemudahan dalam segala urusan yang menghambat. 

Dalam sebuah Hadits tentang anak sholeh,

ΨΉَΩ†ْ Ψ§َبي Ω‡ُΩ€Ψ±َيْΩ€Ψ±َΨ©َ Ψ±َΨΆِΩ€َي Ψ§Ω„Ω„Ω‡ُ ΨΉَΩ†ْΩ‡ُ Ω‚َΨ§Ω„َ : Ω‚َΨ§Ω„َ Ψ±َΨ³ُوْΩ„ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ Ψ΅َΩ„َّΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ُ ΨΉَΩ„َيْΩ‡ِ وَΨ³َΩ„َّΩ…َ Ψ§ِΨ°Ψ§َ Ω…Ψ§َΨͺَ Ψ§Ψ¨ْΩ†ُ Ψ§ٰΨ―َΩ…َ Ψ§ِΩ†ْΩ‚َΨ·َΨΉَ ΨΉَΩ…َΩ„ُΩ‡ُ Ψ§ِΩ„Ψ§َّ Ω…ِΩ†ْ Ψ«َΩ„Ψ§َΨ«: Ψ΅َΨ―َΩ‚َΨ©ٍ Ψ¬َΨ§Ψ±ِيَΨ©ٍ Ψ§َوْ ΨΉِΩ„ْΩ…ٍ يُΩ†ْΨͺَفَΨΉُ Ψ¨ِΩ‡ِ Ψ§َوْ وَΩ„َΨ―ٍ Ψ΅َΨ§Ω„ِΨ­ٍ يَΨ―ْΨΉُوْ Ω„َΩ‡ (Ψ±َوَΩ‡ُ Ω…ُΨ³ْΩ„ِΩ…ْ)

“Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda: “Apabila anak cucu Adam telah mati, terputuslah amalannya kecuali 3 perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim).

Doa anak yang shaleh bagi orangtuanya adalah hal yang sangat dinantikan oleh setiap orang tua di dunia. Untuk menghasilkan anak yang shaleh dibutuhkan ikhtiar dan usaha yang tidak ada putusnya, 

Meskipun tidak mudah, yang perlu diingat adalah usaha yang dilakukan saat ini akan membawa manfaat dikemudian hari.

Coba berkaca pada diri kita masing-masing, saat ini kita masih memiliki fisik yang kuat dan sehat, tetapi dengan berjalanya waktu insyaallah jika kita diberikan umur panjang, 

Bukankah semakin lama fisik kita semakin lemah, daya fikir menurun, sakit-sakitan dst, justru kita nanti yang bergantian membutuhkan kasih sayang dari anak-anak kita, dan bisa jadi nantinya mereka yang bergantian merawat kita.

Jika kita salah dalam mendidik mereka bukan tidak mungkin nanti mereka tidak peduli dengan keadaan kita. Naudzubillah min dzalik, semoga hal tersebut tidak terjadi pada keluarga kita. 

Untuk itu perlu kiranya kita mendidik anak-anak kita agar selalu istiqomah dalam agama Islam, mendidik mereka tentang sholat yang baik dan benar, 

Mendidik dengan ibadah-ibadah yang lain seperti dzikir, membaca al-Qur’an, belajar bersedekah, membantu orang tua, belajar yang tekun dan lain sebagainya, 

Kenalkan kepada mereka bagaimana bersikap sopan santun kepada orang tua dan orang lain, toleransi kepada sesama, bagaimana menjaga, melestarikan dan merawat alam sekitar, dan banyak hal yang lain yang perlu kita nasehatkan kepada buah hati kita.

Jadi sangatlah penting bagi kita sebagai orang tua untuk senantiasa mendidik anak-anak kita dengan baik dan dampingI mereka dalam tumbuh kembangnya. 

Semoga dengan kepedulian yang penuh kasih sayang, menjadikan mereka pribadi anak yang shaleh dan shalehah. Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin

0 Response to "Kunci Dalam Tumbuh Kembang Buah Hati Adalah Pada Bimbingan Orang Tua"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak