Jangan Merendahkan Manusia Meskipun Dalam Hati

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan sallam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu istiqamah hingga akhir zaman.

Jangan Merendahkan Manusia Meskipun Dalam Hati

Di suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri seorang Sufi besar melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak.

Kemudian Hasan berbisik dalam hati, “Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku.

Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas. Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.

Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang.

Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya, Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak.

Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam Kebanggaan dan Kesombongan.

Lelaki itu menjawab, Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan

Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain

Jika Allah membukakan pintu Solat Tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak.

Jika Allah membukakan pintu Puasa Sunat, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat. 

Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunat itu lebih dekat dengan Allah, daripada diri kita.

Ilmu Allah itu sangat amatlah luas.

Jangan pernah Kagum atau Takjub & Sombong pada Amalan diri mu sendiri.

Sahabatku, indahnya Nasehat ini semoga menjadi Pengobat Jiwa agar kita terhindar dari sifat Mazmumah.

Walau sehebat apapun diri kita jangan pernah berkata “Aku lebih baik dari pada kalian, Aku lebih bersih dari pada kalian” (Imam Al Ghazali)

Demikian nasehat ini semoga bermanfaat untuk kita dan menambah wawasan kita. Terima kasih atas kunjungannya.

0 Response to "Jangan Merendahkan Manusia Meskipun Dalam Hati"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak