Kenapa Harus Manasik?

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

KENAPA HARUS ADA MANASIK?

Musim haji telah tiba. Biasanya kita dapat banyak undangan walimatus safar dari tetangga atau kerabat yang akan berangkat menunaikan ibadah haji yang sempat tertunda selama pandemi.

Sambil menunggu jadwal keberangkatan, calon jamaah haji harus menghadiri pelatihan manasik haji. 

Saudara tahu kan pelatihan manasik? Itu loh belajar rukun-rukun haji dengan menggunakan miniatur Ka'bah, serta area khusus untuk berlatih sa'i dan jumroh. 

Intinya, calon haji praktek langsung. Bukan sekedar duduk mendengarkan teori saja. Karena ilmu yang diterima akan berbeda antara yang aktif dengan yang pasif. 

Begitulah tahapan kita menyerap pengetahuan. Gambarannya dapat dilihat pada Learning Pyramid di atas. Jika kita hanya membaca saja sebuah pelajaran, maka ilmu yang menempel dalam pikiran kita baru sekitar 10%.

Kecuali jika indera penglihatan dan pendengaran terlibat dalam pembelajaran, bisa naik menjadi 20% meskipun masih belum efektif. 

Sekurangnya kita harus praktek langsung tentang pengetahuan yang baru kita pelajari tersebut, insya Allah 75% nya akan kita mengerti. Inilah dia mengapa calon haji perlu latihan manasik. 

Tidak hanya calon haji, kita semua juga perlu untuk mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari. Saat membaca hikmah dan untaian kalimat nasihat yang indah, mungkin kita berdecak kagum saat membacanya saja. 

Dalam hitungan hari, sadar atau tidak, ilmu itu akan menguap kembali karena memang hanya 10% saja yang tersimpan dalam memori ingatan kita. Bagaimana agar ilmu tersebut tetap melekat dalam hati kita? Tentu saja dengan praktek.

Begitu kita tahu, maka amalkan! Setelah membaca, ikuti dengan action! Barulah pemahaman kita bisa mencapai 75%.

Sayang seribu sayang jika kita hanya menjadi kolektor kata-kata mutiara saja, tanpa usaha untuk mengerjakannya. 

Lambat laun koleksi kita itu tidak bermanfaat. Laksana lemari yang penuh dengan pakaian bagus dan mahal, tetapi lemari itu terkunci rapat.

Salam Bahagia Sukses Dunia Akhirat 

0 Response to "Kenapa Harus Manasik?"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak