Seluruh Yang Ada Di Dunia Terlaknat Kecuali Yang Di Tujukan Kepada Allah

Bismillรขhirrahmรขnirrahรฎm. Puji dan syukur kepada Allah subhรขnahu wata’รขla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya, 

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Isi Dunia Terlaknat Kecuali

Dunia yang kita lihat dengan segala macam isinya, dunia yang kita lihat dengan segala macam kegemerlapannya, dunia yang kita rasakan dengan segala macam kelezatannya; semuanya adalah ujian, ingatlah Firman Allah Ta’ala:

ุงู†َّุง ุฌَุนَู„ْู†َุง ู…َุง ุนَู„َู‰ ุงู„ْุงَุฑْุถِ ุฒِูŠْู†َุฉً ู„َّู‡َุง ู„ِู†َุจْู„ُูˆَู‡ُู…ْ ุงَูŠُّู‡ُู…ْ ุงَุญْุณَู†ُ ุนَู…َู„ًุง

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang paling baik amalnya.” [QS. Al Kahfi : 7]

Janganlah sekali-kali kita menjadikan dunia sebagai tujuan, karena dunia hanyalah wasilah sesaat sedangkan akhirat adalah tujuan abadi.

Karena sifat asli dunia selalu melalaikan dan menjauhkan dari mengingat Allah, bahkan dunia disifati oleh Nabi kita ๏ทบ ๏ทด dengan laknat karena dunia yang selalu melalaikan, Nabi ๏ทบ ๏ทด bersabda:

(( ุฃَู„َุง ุฅِู†َّ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ู…َู„ْุนُูˆู†َุฉٌ ู…َู„ْุนُูˆู†ٌ ู…َุง ูِูŠู‡َุง ุฅِู„ุง ุฐูƒุฑُ ุงู„ู„ู‡ ูˆَู…َุง ูˆَุงู„َุงู‡ُ ูˆَุนَุงู„ِู…ٌ ุฃَูˆْ ู…ُุชَุนَู„ِّู…ٌ ))

“Ketahuilah sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat apa saja yang ada didalamnya kecuali dzikir kepada Allah, amalan yang mendekatkan kepada Allah, orang yang berilmu atau orang yang belajar ilmu” [HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah dihasankan oleh Al Albani dalam Misykah al Mashabih 3/1431]  

Imam Ibnu Rajab al Hambaliy -rahimahullah- menjelaskan makna hadits diatas dalam kitabnya (Jaami’ al ‘Uluum wa al Hikam 2/199) :

ูุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆูƒู„ ู…ุง ููŠู‡ุง ู…ู„ุนูˆู†ุฉ، ุฃูŠ ู…َุจุนุฏุฉ ุนู† ุงู„ู„ู‡، ู„ุฃู†ู‡ุง ุชَุดุบู„ ุนู†ู‡، ุฅู„ุง ุงู„ุนู„ู…َ ุงู„ู†ุงูุน ุงู„ุฏุงู„َّ ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡، ูˆุนู„ู‰ ู…ุนุฑูุชู‡، ูˆุทู„ุจِ ู‚ุฑุจู‡ ูˆุฑุถุงู‡، ูˆุฐูƒุฑَ ุงู„ู„ู‡ ูˆู…ุง ูˆุงู„ุงู‡ ู…ู…ุง ูŠُู‚ุฑّุจ ู…ู† ุงู„ู„ู‡، ูู‡ุฐุง ู‡ูˆ ุงู„ู…ู‚ุตูˆุฏُ ู…ู† ุงู„ุฏู†ูŠุง، ูุฅู† ุงู„ู„ู‡ ุฅู†ู…ุง ุฃู…ุฑ ุนุจุงุฏู‡ ุจุฃู† ูŠุชู‚ูˆู‡ ูˆูŠุทูŠุนูˆู‡، ูˆู„ุงุฒู… ุฐู„ูƒ ุฏูˆุงู… ุฐูƒุฑู‡، ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุงุจู† ู…ุณุนูˆุฏ  : (ุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุญู‚ ุชู‚ูˆุงู‡ ุฃู† ูŠุฐูƒุฑ ูู„ุง ูŠู†ุณู‰) . ูˆุฅู†ู…ุง ุดุฑุน ุงู„ู„ู‡ ุฅู‚ุงู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ุฐูƒุฑู‡، ูˆูƒุฐู„ูƒ ุงู„ุญุฌ ูˆุงู„ุทูˆุงู. ูˆุฃูุถู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ุนุจุงุฏุงุช ุฃูƒุซุฑู‡ู… ุฐูƒุฑุง ู„ู„ู‡ ููŠู‡ุง، ูู‡ุฐุง ูƒู„ู‡ ู„ูŠุณ ู…ู† ุงู„ุฏู†ูŠุง ุงู„ู…ุฐู…ูˆู…ุฉ ูˆู‡ูˆ ุงู„ู…ู‚ุตูˆุฏ ู…ู† ุฅูŠุฌุงุฏ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุฃู‡ู„ู‡ุง، ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰: {ูˆู…ุง ุฎู„ู‚ุช ุงู„ุฌู† ูˆุงู„ุฅู†ุณ ุฅู„ุง ู„ูŠุนุจุฏูˆู†} [ุงู„ุฐุงุฑูŠุงุช: 56] [ุงู„ุฐุงุฑูŠุงุช: 56] . ุงู†ุชู‡ู‰

“Dunia itu dan apa saja yang ada didalamnya terlaknat, yang dimaksud terlaknat adalah dunia itu menjauhkan dari Allah karena dunia menyibukkan (manusia) dari (ingat kepada) Allah Ta’ala kecuali; 

1. Ilmu yang bermanfaat yang menggiring kepada Allah dan mengenalNya serta ilmu yang mendekatkan kepadaNya dan mendapatkan ridhoNya.

2. Dzikir kepada Allah dan setiap amalan yang mendekatkan diri kepada Allah 

Itulah (hakikat) yang dimaksud dari dunia (agar tidak tercela), karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah memerintahkan hamba-hamba Nya kecuali agar mereka bertaqwa dan taat kepadaNya dan kewajiban yang melekat pada perintah Allah tersebut adalah agar selalu dzikir kepadaNya. Sebagaimana perkataan Ibnu Mas’ud : “Takwa kepada Allah adalah agar Allah selalu diingat bukan dilupakan”.

Tidaklah Allah memerintahkan sholat kecuali untuk dzikir kepadaNya demikian juga perintah haji dan thawaf. 

Sebaik-baik ahli ibadah adalah yang paling banyak ingatnya kepada Allah disaat sedang beribadah, jika keadaannya seperti itu seluruhnya maka bukan termasuk dunia yang tercela dan itulah (hakikat) yang maksud dari penciptaan dunia beserta isinya sebagaimana firman Allah Ta’ala : 

ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ْุงِู†ْุณَ ุงِู„َّุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆْู†ِ

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepdaKu” [Adz Dzariyaat : 56]”

Allah Ta’ala berfirman : 

ุงِู†َّู†ِูŠْٓ ุงَู†َุง ุงู„ู„ّٰู‡ُ ู„َุงٓ ุงِู„ٰู‡َ ุงِู„َّุงٓ ุงَู†َุง۠ ูَุงุนْุจُุฏْู†ِูŠْۙ ูˆَุงَู‚ِู…ِ ุงู„ุตَّู„ٰูˆุฉَ ู„ِุฐِูƒْุฑِูŠْ

“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.” [Thaha : 14]”

Berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya :

(ุฅู†ู†ูŠ ุฃู†ุง ุงู„ู„ู‡ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุฃู†ุง ) ู‡ุฐุง ุฃูˆู„ ูˆุงุฌุจ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ูƒู„ููŠู† ุฃู† ูŠุนู„ู…ูˆุง ุฃู†ู‡ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ، ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡ .ูˆู‚ูˆู„ู‡ : ( ูุงุนุจุฏู†ูŠ ) ุฃูŠ : ูˆุญّุฏู†ูŠ ูˆู‚ُู… ุจุนุจุงุฏุชูŠ ู…ู† ุบูŠุฑ ุดุฑูŠูƒ ، ( ูˆุฃู‚ู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ุฐูƒุฑูŠ ) ู‚ูŠู„ : ู…ุนู†ุงู‡ : ุตู„ ู„ุชุฐูƒุฑَู†ูŠ . ูˆู‚ูŠู„ : ู…ุนู†ุงู‡ : ูˆุฃู‚ู… ุงู„ุตู„ุงุฉَ ุนู†ุฏ ุฐูƒุฑูƒ ู„ูŠ .

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada sesembahan (yang haq) selain Aku” : Ini adalah kewajiban pertama bagi setiap mukallaf agar dia mengetahui dan belajar bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah semata tidak ada sekutu baginya. “Maka sembahlah Aku” : Tauhidkanlah Aku dan beribadahlah kepadaKu tanpa berbuat syirik. “Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” : Maknanya adalah sholatlah agar kamu ingat kepadaKu, pendapat lain mengatakan : Dirikanlah sholat ketika ingat ingat kepadaKu. [Tafsir Al Quran Al ‘Azhim/Ibnu Katsir : 5/245].    

Allahu A’lam

Sallam bahagia sukses dunia akhirat

0 Response to "Seluruh Yang Ada Di Dunia Terlaknat Kecuali Yang Di Tujukan Kepada Allah"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak