Kebiasaan Para Ulama

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

KEBIASAAN PARA ULAMA

Jika saudara senang membaca buku-buku pengembangan diri khususnya karangan penulis-penulis barat, maka saudara akan menemukan bahwa nilai-nilai karakter yang diajarkan dalam buku tersebut berkesesuaian dengan ajaran Islam.

Itulah sebabnya, terkadang saya menulis beberapa prinsip yang saya dapatkan dari buku-buku luar negeri. Karena pengetahuan itu bisa diperoleh dari mana saja, selama hal tersebut baik.

Bahkan kita mendapat tambahan bonus, berupa keyakinan kita yang semakin tebal dengan ajaran Islam. Karena ternyata hampir semua keunggulan manusia itu senada dengan value seorang muslim. 

Suatu hari Syeikh Muhammad Al-Ghazali seorang ulama ternama Mesir yang wafat tahun 1996, diberikan hadiah buku karangan Dale Carniage yang berjudul How To Stop Worrying And Start Living.

Setelah membacanya, beliau menulis sebuah kitab bertajuk Jaddid Hayatak, di mana beliau katakan sendiri bahwa kitab itu ditulis karena tergugah dengan buku Carniage yang selaras sekali dengan nilai keislaman dari banyak sisi. 

Tak ketinggalan buku legendaris 7 Habits Of Highly Effective Peoples juga menjadi inspirasi seorang Ustadz di Riyadh untuk menelurkan sebuah kitab bernama At-Taghyir Min Dakhil. Beliau adalah Syeikh Aiman As'ad Abduh. 

Salah satu kutipan dalam kitab tersebut adalah, kebiasaan mencatat dan evaluasi harian yang dilakukan orang-orang sukses, ternyata sejak dulu telah menjadi rutinitas para ulama. Seperti dikatakan Al-Imam Ibnu Arabi, 

كانا اشياخنا يحاسبون أنفسهم على ما يتكلمون به و يفعلونه و يقيدون ذلك كله فى دفتر فإذا كان بعد العشاء حاسبو أنفسهم و احضرو دفاترهم و نظروا فيما صدر عنهم من قول و عمل وقابلوا كلًا بما يستحقه

"Guru-guru kami senantiasa mencatat perkataan maupun perbuatan mereka dalam sebuah buku catatan khusus. Setiap malam setelah shalat Isya, mereka akan membuka catatan itu sebagai introspeksi diri. Kemudian merencanakan tindak lanjut yang semestinya."

Bukankah mengagumkan, saat kita mengetahui bahwa habit para milyuner di negeri barat ternyata sepadan dengan amalan para ulama saleh. 

Maka dari mana saja ilmu itu berasal, selama hal tersebut adalah baik, seyogyanya kita praktekkan dengan sungguh-sungguh. 

Karena Allah Maha Baik dan ridha terhadap segala kebaikan. 

Sallam Bahagia Sukses Dunia Akhirat 

0 Response to "Kebiasaan Para Ulama "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak