Amalan Umroh
Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya.
Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.
Ada 9 Amalan umroh:
- Niat.
- Mandi Ihrom dan berpakaian Ihrom.
- Sholat Ihrom.
- Talbiyah.
- Thowaf di Kabah.
- Sholat Thowaf di belakang Maqom Ibrahim di Kabah.
- Sa'i di Shofa dan Marwa.
- Menggunting rambut (Taqsir) di bukit Shofa.
- Thowaf Nisa' atau Thowaf Wada' di Kabah
Niat
Niat adalah mengikatkan diri untuk melakukan umroh mufrodah atau umroh tamattuk demi mendekatkan diri dan ikhlas kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Tidak ada ibadah tanpa niat qurbah (pendekatan diri kepada Allah), dan bahwa yang dimaksud dengan niat qurbah ialah bahwa yang mendorong untuk berbuat sesuatu itu adalah karena Allah semata.
Karena ihram ini ada yang untuk umroh mufradah, dan ada yang untuk umroh tamattuk yang merupakan bagian dari haji tamattu, atau untuk haji tamattu, atau untuk haji ifrad, atau untuk haji qiran, maka ketika seseorang hendak berihram, ia harus menentukan untuk ihram yang mana ihramnya itu.
Memang, seseorang tidak harus menentukan bahwa ihramnya itu wajib atau sunah. Cukup dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala (qurbah ilallah).
Sebagai mana juga tidak wajib melafalkan niat, akan tetapi melafalkan niat adalah sunnah. (Ahkamul Manâsik, hal. 59).
Niat-niat Melepas Pakaian
Hamba berniat menanggalkan semua pakaian yang berjahit (untuk laki-laki) untuk Umroh Tamattuk dalam Haji Tamattuk, untuk Haji Islam wajib untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala (kalau Umrohnya Tamattuk, kalau Umroh Mufrodah Hamba berniat menanggalkan semua pakaian yang berjahit (untuk laki-laki) untuk Umroh Mufrodah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Hamba meneguhkan niat di miqot untuk berhenti dan menanggalkan semua pakaian maksiat, dan sebagai gantinya, mengenakan pakaian taat.
Hamba berniat menanggalkan semua sifat riya', nifaq, serta segala yang diliputi segala yang mera-gukan. Hamba berniat berziarah menuju kepada keridhoan Allah Subhanahu wa ta'ala
Niat-niat Berpakaian Ihrom
Untuk niat berpakaian ihrom umroh mufrodah. Hamba berniat berpakaian ihrom untuk Umroh Mufrodah untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. Hamba berniat memakai pakaian kejujuran, kesucian, kerendahan hati, kekhusyukan
Bacaan Niat Ihrom Umroh Mufrodah
Uhrimu li umroh mufrodah qurbatan ilallôhi ta'âlâ
Saya niat ihrom untuk umroh mufrodah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subanahu wa ta'ala.
Niat-niat Sholat Ihrom
Hamba berniat sholat ihrom dua rakaat untuk Umroh Tamattuk dalam Haji Tamattuk untuk Haji Islam wajib untuk mendekatkan diri kepada Allah Subanahu wa ta'ala.
Untuk niat sholat ihrom umroh Mufrodah Hamba berniat sholat ihrom dua rakaat untuk Umroh Mufrodah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subanahu wa ta'ala.
Hamba berniat mengerjakan suatu amal yang paling utama di antara segala amal yaitu sholat yang merupakan kebaikan utama di antara kebaikan-kebaikan yang dikerjakan oleh hamba-hamba Allah.
Doa setelah Sholat Ihrom
Bismillâhirrohmânirohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma innî as aluka an taj'alnî mim manis tajâba laka, wa âmana biwa'dika, wattaba'a amroka, fainnî 'abduka wa fî qob dhotika, lâ ûqî illâ mâ waqqoita, walâ â khudzu illâ mâ 'a'thoita, wa qod dzakarta alumroh, fa as-aluka an ta'zimlî 'alaihi, 'alâ kitâbika wa sunnati nabiyyika, sholawâ tuka 'alaihi wa âlihi, wa tuqowwiyanî 'alâ mâ dho'uftu, wa tusallima minnî manâ sikî, fî yusrin minka, wa 'âfiatin, waj'alnî min wafdikalladzî rodhîta, war tadhoita, wasam maita wa katabta, Allâhumma innî khorojtu min syuqqotin ba'î datin, wa anfaqtu mâli ibtighô-a mardhôtika. Allâhumma fatam mimlî hajjati wa‟umratî. Allâhumma innî urîdut tamattu‟ bil umroti ilal hajji 'alâ kitâbika wa sunnati nabiyyika sholawâtuka 'alaihi wa âlihi, fain „arodho-lî 'â-ridhun yahbisunî fakhallinî haitsu habastanî, biqodarikal ladzi qodarta „alayya. Allâhum ma in lam akun hujjatun fa umrotun, uhrimu laka sya‟rî, wa basyarî, walahmî, wadamî, wa 'izhômî, wa mukhî, wa ashôbî minan nisâ-î watsiyâbî, wath-thî-bî abtaghî bidzâlika wajhaka, waddârol âkhiroh.
Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah sampaikan sholawat pada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah daku memohon kepada-Mu agar Engkau jadikan daku orang yang Engkau kabulkan doanya, beriman pada janji-Mu, mengikuti perintah-Mu. Sungguh daku ini hamba-Mu di dalam kekuasaan-Mu dan tiada dapat aku melaksanakan segala sesuatu kecuali yang Engkau berikan padaku, tiada dapat aku menghasilkan sesuatu kecuali apa yang Engkau berikan kepadaku. Daku bermohon Kepada-Mu untuk dapat melaksanakan haji (umroh) yang Engkau sebutkan sesuai dengan Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi-Mu. Ya Allah kuatkanlah apa yang lemah padaku, terimalah manasikku engan kemudahan dan keafiatan dari-Mu. Ya Allah jadikanlah daku tamu-Mu, yang Engkau terima dengan keridhoan-Mu. Ya Allah ya Tuhanku, aku keluar dari tempat yang jauh dan aku infaqkan hartaku semata-mata karena mencari keridhoan-Mu. Ya Allah sempurnakanlah haji dan umrohku, apabila terdapat sesuatu penghalang, maka bebaskan lah aku dengan taqdir-Mu yang Engkau tetapkan padaku. Ya Allah aku mengihrom kan rambutku, kulitku, pakaianku, wangi wangianku karena mengharap ridho-Mu. (Man lâ yahdhuruhul faqih 2 : 528)
Niat-niat Talbiyah
Hamba berniat bertalbiyah wajib untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahhu wa ta'ala dengan ucapan;
Labbaik Allâhumma labbaik, labbaik lâ syarî-kalaka labbaik, innal hamda wan ni'mata, laka walmulk lâ syarî-kalak
Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, kupenuhi panggilan-Mu.
Sungguh segala puji, kenikmatan dan kekuasaan hanyalah milik Mu, tiada sekutu bagi-Mu.
Hamba berniat menyambut panggilan-Mu Ya Allah dengan memohon keikhlasan, seraya tetap berpe gangan dengan ajaran-Mu yang kokoh.
Bacaan Talbiyah pendek
Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, kupenuhi panggilan-Mu. Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu kupenuhi panggilan-Mu. Sungguh segala puji, kenikmatan dan kekuasaan hanyalah milik Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.
Bacaan Talbiyah panjang
labbaika dzal ma-'ârij labbaik, labbaika dâ- 'iyan ilâ dâris salâm labbaika, labbaika ghof-fârodz-dzunûb labbaika, labbaika ahlattalbiyati labbaik, labbaika dzal jalâli wal ikrôm labbaik, labbaik tab-dau wal ma'âdu ilaika labbaik, labbaik tastagh-nî wayuf-taqorru ilaika labbaik, labbaik mar'ûban wa marhû ban ilaika labbaik, labbaik ilâhal haqqi labbaik, labbaik dzan na'mâ-i wal fadhlil hasanal jamîli labbaik, labbaik kasy-syâfal kurobil 'izhômi labbaik, labbaik 'abduka wabnu 'abdaika labbaik, labbaik yâ karîmu labbaik.
Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah Duhai Yang Memiliki (tempat tempat) Mi'raj, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Menyeru ke negeri yang damai, kupenuhi panggilan-Mu. Hamba Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Mengampuni dosa-dosa, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Layak Menjawab panggilan, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Maha Agung dan Maha Mulia, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Awal dan kepada Engkaulah kami kembali, kupe nuhi panggilan-Mu.Hamba-Mu datang meme nuhi panggilan-Mu Ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami takut dan kepada Engkaulah kami cinta, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Tuhan kebenaran, kupenuhi panggilan-Mu. Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Memili ki kenikmatan dan keutamaan yang baik dan indah, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Menghilang kan duka yang besar, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, di sini hadir hamba-Mu dan putera hamba-Mu, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Maha Mulia, kupenuhi panggilan-Mu. (Man lâ yahdhuruhul faqih 2 : 529)
Doa Memasuki Masjidil Haram
Assalâmu'alaika ayyuhan-nabiyyu waroh matullôhi wabarokâtuh, bismillâhi wa billâhi wa minallâ wa masyâ Allâh, wassalâmu'alâ rosûlihi wa âlihi, wassa lâmu 'alâ Ibrohîma wa âlihi, wassalâmu 'alâ ambiyâ-illâhi wa rusulihi wal hamdulillâhi robbil 'âlamîn
“Salam atasmu duhai Nabi yang merupakan rahmat-Nya Allah dan keberkahan-Nya. Dengan asma Allah, dengan Allah, dari Allah dan atas kehendak Allah. Salam atas Rasulullah dan keluarganya. Salam atas Ibrohim dan keluarganya, salam atas para nabi dan para rosul-Nya dan segala puji bagi Allah pemilik semua alam”. (Man lâ yahdhuruhul faqih; 2 : 530).
Doa ketika Melihat Ka’bah
Al-hamdulillâhil ladzi 'azh-zhomaki, wa syar-rofaki wa karromaki wa ja'alaki matsâ batan linnâsi wa amnan mubârokan wa hudan lil 'âlamin.
“Segala puji bagi Allah yang telah mengagungkan engkau, memuliakan engkau dan menjadikan engkau tempat bergabungnya bagi manusia dalam keadaan aman penuh keberkahan dan petunjuk bagi sekalian alam.” (Man lâ yahdhuruhul faqih; 2 : 53).
Doa di dalam Masjidil Harom
Bismillâhir rohmânir rohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma innî as-aluka fi maqomi hâdza wafî awwali manâsiki an taqbala taubati, wa a-ummu thô-'ataka muthî-an li-amrika rôdhiyan bi qodarika. Allâhumma innî abduka wal-baladu baladuka wal-baitu baituka ji'tu athlubu rohmataka, wa an tatajâ-waza an-khothi-atî wa-an tadho'a anni wizri alhamdulillâhil-ladzî ballaghonî baitul-harom Allâhumma innî asyhadu anna hâdza baitahul-harom. Alladzî ja'al tahu matsâ-batan linnâsi wa amnan mubârokan wahudan lil-'âlamîn. As-aluka mas-alatal muth-thorri ilaik, al-khô-ifi li- 'uqûbatika, Allâhum-maftah-lî abwâba roh matika wasta'milnî bi-thô'atika wa mardhô tika, washollallahu 'alâ sayyidinâ muham madin wa âlihit-thôhirîn, wal-hamdulil lâhi robbil-'âlamîn.
Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah dalam posisi hamba seperti sekarang ini hamba memohon pada Mu di awal manasik dan ibadahku ini agar kiranya Engkau terima taubat dan penyesalanku, hendaklah Engkau maafkan kesalahanku, masukkanlah daku dalam lindungan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah membawaku sampai ke rumah-Nya yang suci. Ya Allah hamba bersaksi bahwa ini adalah bayt al-haram (rumah-Mu yang diberkahi) yang Engkau jadikan sebagai tempat bersatunya manusia dia juga tempat yang aman dan diberkati dan petunjuk untuk seluruh alam. Ya Allah daku ini hamba-Mu dan negeri ini adalah negeri-Mu dan rumah ini adalah rumah-Mu. Aku datang untuk memohon dan mengemis kasih sayang-Mu. Yang selalu berusaha untuk mentaati-Mu, mengikuti perintah-Mu dan ridho dengan ketentuan-ketentuan-Mu. Duhai Tuhanku daku memohon dengan permohonan orang yang sangat membutuhkan pertolongan, yang takut akan balasan-Mu. Duhai Tuhanku bukakanlah pada hamba-Mu ini pintu-pintu kasih sayang-Mu, yang dengannya hamba dapat beramal demi mentaati-Mu dan mengharap keridhoan-Mu. Shalawat dan salam atas Nabi suci dan Ahlul Baitnya. Dan pujian itu hanya untuk Allah Tuhan semesta alam.
Doa Memandang Hajarul Aswad
Pandanglah hajarul aswad, hadapkan wajah kepadanya, hal ini bisa kita lakukan dari kejauhan dan bacalah doa ini :
Bismillâhirrohmânirohîm, Allâhumma sholli „alâ Muhammad wa âli Muhammad, Al-hamdulillâhil ladzî hâdânâ wamâ kunnâ linahtadiya lau lâ an hâdânallâh, subhâ nallâh wal hamdulillâh walâ ilâha illallâh wallâhu akbar, lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyî wayumîtu, wayumîtu wa yuhyî wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihil khoyru wahuwa 'alâ kulli syai-in qodîr, Allâhumma sholli 'alâ muhammadin wa âli Muhammad wabârik „alâ muhammadin wa âli Muhammad, ka af-dholi mâ shollayta wabârokta wa taroh-hamta 'alâ ibrôhîma wa âli ibrôhîma innaka hamîdum-majîd, wa salâmun 'alâ jamî-in-nabiyyîn wal mursalîn, wal hamdu lillâhi robbil „âlamîn, Allâhumma innî ûminu biwa‟dika wa ushod-diqu rusulaka wa at-tabi'u kitâbaka
Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha saying. Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami petunjuk dengannya dan tidaklah kami dapat petunjuk kalau bukan karena hidayah dari Allah. Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada tuhan selain Allah yang tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia Yang memiliki, Dia yang terpuji, Mahahidup, Dia Yang mematikan, Dia Yang menghidupkan yang mati, sedang Dia Mahahidup dan tidak akan pernah mati, di tangan-Nya segala macam kebaikan, dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah sampaikan sholawat pada Muhammad dan keluarga Muhammad. Berkahilah Muham mad dan keluarga Muhammad sebagaimana sebaik-baiknya yang pernah Kau berikan pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Salam atas semua nabi dan utusan. Segala puji bagi Allah penguasa semua alam. Ya Allah daku beriman pada janji-Mu dan meyakini kebenaran rasul-Mu dan mengikuti kitab-Mu.
Niat ketika Mencium Hajar Aswad
Barangsiapa berjabatan tangan dengan Ha jar Aswad, seakan-akan ia berjabatan tangan dengan Allah Subhanahu wa ta'ala! Oleh karena itu, ingatlah baik-baik, wahai insan yang merana dan seng sara, janganlah sekali-kali berbuat sesuatu yang menyebabkan engkau kehilangan kemuliaan agung yang telah kau capai, dan mem batalkan kehormatan itu dengan pembangka ngan-Nya, sebagaimana dilakukan oleh mereka yang bergelimang dalam dosa-dosa!”
Doa Mencium Hajarul Aswad
Kalau dapat kesempatan untuk mencium nya, kalau tidak bisa maka usap saja dengan tangan kanan kemudian mencium tangan setelah mengusap kalau tidak bisa maka dengan isyarat dan lambaikan tangan dan ciumlah tangan tersebut padanya sambil mengucapkan doa berikut:
Bismillâhir rohmânir rohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Amânati ad-daytuhâ wanî tsâqî ta'âhad-tuhu litasy-hada lî bil muwâfâti, âmantu billâhi wakafartu biljibti wath-thôghûti wal lâta wal 'uzza wa 'ibâdatisy-syaithôn wa 'ibâdatil autsân wa 'ibâdati kulli niddin yud'â min dûnillâh 'Azza Wajalla
Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muham mad. Segala amanatku akan aku tunaikan, janjiku akan kupegang teguh agar engkau menjadi saksi bagiku dalam menunaikannya.
Daku beriman kepada Allah, daku menging kari segala yang dipertuhankan selain Allah dan thoghut (kekuasaan yang tidak berdasar kan aturan Allah)/diri yang dikuasai oleh hawa nafsu, berhala Latta dan Uzza dan penyembahan syetan, penyembahan berhala, dan segala ibadah yang dimaksudkan selain kepada Allah yang Maha Agung.
Doa lain ketika Mencium Hajar Aswad
Bismillâhir rohmânir rohîm, Allâhumma sholli „alâ Mu-hammad wa âli Muhammad, Allâhumma ilaika basath-tu yadî, wa fîma 'indaka 'adzumat roghbatî, faqbal subhatî, wagh-firlî warhamnî, Allâhumma innî a'ûdzu bika minal kufri walfaqri wa mawâqifil khizyi fiddunyâ wal âkhiroh.
Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muham mad. Ya Ilahi hanya kepada-Mu kuulurkan tanganku hanya pada-Mu besar harapanku, terimalah tasbihku, ampunilah serta rahmatilah aku Ya Ilahi aku berlindung pada-Mu dari kekufuran, kekurangan (rasa tidak puas, tama') serta kehinaan di dunia dan akhirat. Kalau doa tersebut tidak sepenuhnya dihafal maka cukup dengan ucapan basmalah, sholawat dan istighfar.
Thawaf itu sendiri disebut dalam Qur'an
وَاِذْ بَوَّأْنَا لِاِبْرٰهِيْمَ مَكَانَ الْبَيْتِ اَنْ لَّا تُشْرِكْ بِيْ شَيْـًٔا وَّطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْقَاۤىِٕمِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud.(QS 22:26-27)
Imam Shodiq alaihi sallam berkata: “Disunnahkan berthawaf sebanyak 360 kali, setiap satu thawaf tujuh kali putaran, sama dengan jumlah hari dalam setahun. Jika tidak mampu, maka sebanyak 360 putaran, jika tidak mampu juga maka berapa saja semampu Anda”.
Atas dasar riwayat ini dan banyak riwayat-riwayat lainnya para ulama fikih sependapat bahwa thawaf di Ka‟bah adalah sunnah dan disukai, lepas dari ibadah apa pun.
Hadis Keutamaan Thowaf
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Hiasan Kabah adalah thawaf”. (Jami‟ Al-Hadis , Al Qummi). Rasulullah saw bersabda: “Allah menurunkan setiap harinya 120 rahmat, 60 rahmat untuk yang thawaf, 40 rahmat untuk yang beritikaf di sekitar Kabah, dan 20 rahmat bagi yang memandang Kabah” (Mu‟jam Al-Kabir, 11/102).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berthawaf di Ka‟bah 7 kali dan tidak berbicara kecuali dengan membaca:
subhânallâhi walhamdu lillâhi walâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, walâ haula walâ quwwata illâ billâh
Mahasuci Allah, segala puji milik-Nya, tiada tuhan selain Dia, dan Allah Mahabesar. tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah. Maka Allah akan menghapus darinya 10 kesalahan, dan mencatat untuknya 10 kebaikan serta mengangkat baginya 10 darojah, dan barangsiapa yang thowaf dan berkata-kata pada saat itu maka rahmat akan terjatuh di kakinya, sebagaimana air terinjak dengan kakinya”. (Sunan Ibnu Majah, 2/986).
Diriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir alaihi sallam: “Barangsiapa dari hamba yang mukmin thawaf di Kabah 7 (tujuh kali) dan sholat dua rakaat dan menyempur-nakan thawafnya dan sholatnya maka Allah akan mengampuni kesalahannya”. (Da-'â-imul Islam, 1/312).
Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Ayahku berkata barangsiapa yang thawaf di Kabah 7 (tujuh kali) dan sholat dua rakaat di sudud masjid yang manapun maka Allah akan mencatat untuknya 6000 kebaikan dan menghapus baginya 6000 kesalahannya serta mengangkat baginya 6000 darojah juga mengabulkan untuknya 6000 hajat barangsiapa yang menyegera-kannya dia akan mendapat rahmat Allah, dan yang mengakhirkannya maka Allah rindu akan doanya” (Al-Kâfi, 4/411).
Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam: “Sesungguhnya Kabah adalah benteng perlindungan, setiap harinya akan memberikan pengampunan bagi yang thawaf atau yang hatinya terpaut dengannya (rindu) ... (Al-Kâfi, 4/411).
Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam: “Thawaf adalah termasuk bagian yang besar dari haji, yang meninggalkan thawaf wajib dengan sengaja maka dia tidak terhitung sebagai yang mengerjakan haji”. (Da-'â-imul Islam, 1/312).
Diriwayatkan dari Abi Abdillahalaihi sallam: “Barangsiapa yang melihat Kabah akan senantiasa dicatat sebagai kebaikan dan di hapus kesalahannya hingga ia berpaling darinya”. (Al-Kâfî, 4: 240, hadis ke-4).
Syarat Sahnya Thawaf
1. Niat
Yakni niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berniat menentukan thawaf apa yang sedang di lakukan
Niat Umum Thawaf
Hamba niat berthawaf di Baitullah bersama manusia dengan sepenuh hati sebagaimana para malaikat berthawaf di sekitar Arasy, demi mendekatkan diri kepada Allah.
2. Suci dari dua hadas besar dan kecil
Yakni harus bersih dari hadas yang menyebabkan mandi besar seperti jenabat, haid dan dalam keadaan wudhu‟. Suci badan dan pakaian dari najis sebagaimana ketika hendak sholat. Kalau ada hadas kecil atau besar tidak sah thawafnya baik dia tidak tahu (jahil) ataupun lupa
3. Suci badan dan pakaian dari najasat
4. Bagi laki-laki harus sudah di khitan
5. Menutup Aurot.
6. Berurutan.
Sesuai dengan urutannya thawaf. Kalau haji tammatuk dimulai dengan thawaf umroh tamattuk baru thawaf ifadhoh dan thawaf Nisa' atau thawaf wada‟.
Kewajiban Thawaf
1. Dimulai dari Hajar Aswad
2. Sempurna untuk setiap putarannya
3. Menjadikan Kabah di sebelah kirinya
4. Memasukkan Hijir Ismail dan syadhirwan dalam thowaf (Karena Hijir Ismail dan syadhirwan adalah bagian dari Kabah).
5. Keluar dari Kabah pada saat thowaf.
Syadhirwan adalah dasarnya (ping-giran fondasi) Ka‟bah. Yaitu fondasi yang mengelilingi sisi luar Ka‟bah dia termasuk bagian dari Ka‟bah. Hal ini di sebabkan adanya sisa tembok Kabah setelah adanya pembangunan kembali di zaman Hajjaj bin Yusuf.
Para Fuqoha‟ tidak menganggap sah thowaf seseorang yang melewati syadhirwan karena temasuk dari Ka‟bah. Tinggi syadirwan dari arah utara sekitar 50 cm sedangkan lebarnya 39 cm. Dari arah barat 28 cm sedang lebarnya 80 cm. Dari arah selatan 24 cm sedang lebarnya 87 cm sedang dari arah timur 22 cm dan lebarnya 66 cm. Hendaknya thowaf di antara Ka‟bah dan Maqom Ibrahim.
Jangan menjauh dari ketentuan dari semua arah (kurang lebih 12 meter). Jumlahnya thowaf sebanyak 7 (tujuh) kali putaran. Mulai dari Hajar aswad sampai ke hajar aswad lagi.
Doa Thawaf pada Putaran I
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmâ-nirro hîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad. Allâhum ma innî as aluka bismikal ladzi yum-syâ bihi 'alâ zhulalil mâ-î. kamâ yum-syâ bihi 'alâ judadil ar-dhi. wa as aluka bismikal ladzî yahtazzu lahu 'arsyuka, wa as aluka bismikal ladzî tahtazzu lahu aqdâmu malâ ikatika. wa as aluka bismikal ladzî da'aka bihî Musâ min janibith-thûr, fastajabta lahu, wa al qoita 'alaihi mahabbatan minka. wa-as aluka bismikal ladzî ghofarta li muhammadin shollallâhu 'alaihi wa âlihi mâ taqoddama min dzambihî wamâ ta-akh khor, wa-atmamta 'alaihi ni'mataka, an tarzuqonî khoirod-dunyâ wal âkhiroh.
Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah daku bermohon dengan asma-Mu dengan-Nya mengalir air, sebagaimana digerakkan dengan-Nya butiran tanah. Daku bermohon dengan asma-Mu yang menggoyahkan arys-Mu, daku bermohon dengan asma-Mu yang menggoncangkan langkah malaikat-Mu, daku bermohon dengan asma-Mu yang di seru oleh Musa ketika di Jabal Thûr serta Engkau kabulkan dan Engkau berikan pada-Nya kecintaan. Daku bermohon dengan asma-Mu yang Engkau telah ampunkan Nabi Muhammad baik yang terdahulu maupun yang akan datang serta Engkau sempurnakan ni'mat-Mu padanya, Ya Allah karuniakan padaku kebaikan dunia dan akhirat.
Doa Thawaf pada Putaran II
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad. Allâhum ma innî ilaika faqîrun wa innî khô-ifun mustajîrun, falâ tughoyyir jismî walâ tubaddil ismî, sâ-iluka faqîruka miskînuka bibâbika, fatashoddaq 'alaihi bil jannah. Allâhumma al-baitu baituka, wal haromu, haromuka wal 'abdu 'abduka. Wa hâdza maqômul 'â 'izdi bika, al mustajîri bika minan-nâr, fa-a„tiqnî wawâlidayya wa ahlî wa wuldî wa ikhwanil mu‟minîn minannâr Yâ jawâdu, Yâ karîm.
Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah sungguh daku di hadapan-Mu miskin dan daku merasa takut serta memohon perlindungan dari-Mu, jangan Engkau rubah tubuhku dan jangan Kau ganti namaku. Hamba yang miskin dan faqir memohon di pintu-Mu, dan karuniakanlah hamba sorga.
Ya Allah ini adalah rumah-Mu dan ini adalah tempat kemuliaan-Mu dan aku adalah hamba-Mu dan ini tempat memohon perlindungan dari api neraka. Maka hindarkanlah daku dan kedua orang tuaku, keluargaku (anak dan istriku) keturunanku dan saudara-saudara seiman denganku dari siksa api neraka. Wahai Yang Maha Dermawan dan Duhai Yang Maha Karîm (Bijaksana)
Doa Thawaf pada Putaran III
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhum ma ad-khilnil jannata birohmatika, wa ajirnî minan-nâr birohmatika, wa 'âfinî minassuq mi, wa awsi' alayya minar rizqi halâl, wa dro'annî syarro fasaqotil jinni wal insi, wa syarro fasaqotil 'arobi wal ajami yâ dzal manni wath-thowli, yâ dzal judi wal karom, inna 'amalî dho'îfun fa dhô'if-hu lî wata qobbalhu minnî, innaka antas samî 'ul 'alîm.
Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah masukkanlah daku di dalam surga-Mu, Ya Allah peliharalah daku dari neraka dengan rahmat-Mu.Ya Allah berikan daku ke'arifan dari segala penderitaan. Ya Allah luaskanlah padaku rizqi yang halal. Ya Allah jauhkanlah daku dari kejahatan jin dan manusia. Duhai Yang Maha Pemurah dan Pemberi Duhai Yang Bijaksana dan Dermawan. Ya Allah sungguh amal amalku sedikit maka lipat gandakanlah untukku, Ya Allah kabulkanlah amal hamba Sungguh Engkau Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
Doa Thawaf pada Putaran IV
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Yâ Allah, Yâ waliyyal 'âfiyah, wa khôliqol 'âfiyah, warô-ziqol 'âfiyah wal-mun'imu bil'âfiyah, wal mutafadh-dhilu bil 'âfiyah alayya, wa 'alâ jamî-i kholqika, Yâ rohmânaddunyâ wal âkhiroh warohîma-huma, sholli 'alâ muhammadin wa 'âli muhammad. warzuq nal 'âfiyah, watamâ mal 'âfiyah, wasyukrol 'âfiyah fid-dunyâ wal âkhiroh yâ arhamar rôhimîn.
Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah, duhai Yang memberi 'afiyah (sehat rohani), Yang menciptakan 'afiyah, Yang merizqikan 'afiyah, Yang mengutamakan 'afiyah bagi seluruh makhluq Nya. Wahai Yang Maha Pengasih di dunia dan akhirat, Sholawat atas Nabi Muhammad dan keluarganya. Berikan afiyah, kesempurnaan 'afiyah, kesyukuran dalam 'afiyah di dunia dan akhirat. Wahai Yang Kasih dari segala Yang Pengasih.
Doa Thawaf pada Putaran V
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Al-hamdu lillâhil-ladzî syar-rofaki wa 'azh-zhomaki, wal hamdulillâhil-ladzî ba'asta muhamma dan nabiyan, wa ja'ala 'Aliyyan imâman, Allâhummahdi lahu khiyâro kholqika, wa jannibhu syirôro kholqika. Robbanâ âtinâ fid-dunyâ hasanah, wa fil â-khiroti hasanah wa qinâ 'adzâ-bannâr.
Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanmu (Ka‟bah) serta mengagungkanmu. Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai Nabinya. Dan menjadikan Imam Ali sebagai Imam. Ya Allah jadikanlah dia sebaik-baiknya makhluk-Mu, dan jauhkanlah dia dari sejahat-jahatnya makhluk. Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Doa Thawaf pada Putaran VI
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muha-mmad, Allâhum mal baitu baituka wal 'abdu 'abduka, wa hâdza maqomul â'idzi bika minarnâr. Allâhumma min qibalikar-rouhu wal faroju wal 'âfiyah, Allâhumma inna 'amali dho'îfun fa dhô-'ifhu lî, waghfirlî math thola'ta alaihi minni wa khofiya 'alâ kholqika. Astajîru billâhi minannâr.
Dengan asma Allah yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah rumah ini adalah rumah-Mu, Hamba ini adalah hamba-Mu, Inilah tempat daku bermohon pada-Mu dari siksa neraka. Ya Allah hanya dari sisi-Mulah kudapati ketenangan, jalan keluar dari segala problema serta keafiatan. Ya Allah sungguh amalku sedikit maka lipat gandakanlah Dan ampunilah apa-apa yang tersembunyi yang Engkau ketahui dariku, daku mohon perlindungan-Mu dari siksa neraka.
Doa Thawaf pada Putaran VII
Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhum ma inna 'indî afwâjan min dzunûbi, wa afwâjan min khothôyâ, wa 'indaka afwâjun min rohmatin, wa afwâjun min maghfirotin, Yâ manis-tajâba li-abghodhi kholqihi, idz qôla anzhirnî ilâ yaumi yub'atsûn, istajiblî. Allâhumma qon-ni‟nî bimâ rozaqtanî, wabârik lî fîmâ â-tay-tanî.
Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang. Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah sungguh aku memiliki dosa-dosa yang banyak dan kesalahan yang tak terhitung. Sedangkan Engkau memiliki Rohmah (kasih sayang) yang banyak dan Maghfiroh yang tak terhitung. Wahai yang mengabulkan do'a makhluq yang paling Engkau murkai (Iblis). Tatkala ia berkata: Wahai tuhan tundalah aku sampai hari kiamat. Maka ya Allah kabulkanlah permohonanku. Ya Allah berikanlah kepadaku rasa cukup terhadap rezki yang telah Engkau karuniakan padaku dan berkahilah terhadap rezki yang datang
Sholat Sesudah Thawaf
Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Bila engkau sudah selesai thowaf maka lakukanlah sholat dua rakaat jadikanlah Maqom Ibrahim di depanmu. Di rakaat pertama setelah fatihah baca surah al-ikhlas di rakaat kedua setelah fatihah surah alkafirun. Kemudian lakukan kesaksian, memuji dan mengagungkan Allah ucapkan sholawat pada nabi dan keluarganya, mohonlah kepada Allah agar Dia menerima semua yang diamalkan. Sholat dua rakaat ini wajib. Tidak mengapa melakukannya di waktu yang kau sukai batasannya dari terbitnya matahari hingga terbenam jangan mengakhirkannya hingga terpisah lama waktu thowaf dengan sholat”. (Al-Kâfi : 4/423/1)
Niat-niat Sholat Thowaf
Hamba berniat sholat thowaf di belakang Maqom Ibrahim untuk Umroh mufrodah atau Umroh tamattuk untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Hamba berniat berdiri di Maqom Ibrahim untuk tetap berdiri di jalan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan meninggalkan jauh-jauh segala maksiat.
Hamba berniat untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim alaihi sallal dalam sholat serta menentang segala bisikan setan. Hamba berniat untuk melakukan pekerjaan yang agung dan hamba berniat dengan tulus untuk memaafkan siapapun yang pernah menzalimi hamba atau yang pernah hamba zalimi.
Doa Setelah Shalat Thawaf
Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Bacalah doa ini ketika selesai melaksanakan thowaf faridhoh
Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma taqobbal minnî, walâ taj'alhu âkhirol 'ahdi minnî, Alhamdulillâhi bi-ma hâmidihî kullihâ, 'alâ na'mâ ihi kullihâ, hattâ yantahiya alhamdulillâhi, ilâ mâ yuhibbu wayar-dhô, Allâhumma sholli 'alâ muhammadin wa âli muhammadin wataqob bal minnî wa thohhir qolbî wazakki 'amalî.
Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah terimalah segala amalku, ya Allah janganlah Engkau jadikan akhir bagiku segala puji bagi Engkau dengan segala pujiannya atas segala nikmat nikmatnya segala puji bagi Allah apa-apa yang dikehendaki semoga Allah mencurahkan sholawat atas Nabi Muhammad dan keluarganya dan terimalah segala amalku sucikanlah hatiku serta bersihkanlah amalan ku. (Manlâ yah dhuruhul faqih. 2: 535)
Niat Mendatangi dan Meminum Air Zamzam
Sumur zam-zam sekarang sudah di tutup, kita hanya bisa mendatangi kran-kran air zam-zam. Kita dapat berdoa sambil menghadapkan wajah ke Kabah saat kita meminumnya. Sebab meman-dang sumur zam-zam, pandangan kita tetap mengarah ke Kabah.
Dalam tuntungan Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad, ketika mendatangi dan memandangi sumur Zamzam dan minum airnya. Pada saat memandangnya, berniat menujukan pandangan anda kepada semua bentuk kepatuhan kepada Allah, serta memejamkan mata terhadap setiap maksiat kepada-Nya.
Doa minum Air Zam-zam
Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumaj'al hu 'ilman nâfi'an warizqon wâ si'an, wasyifâ-an min kulli dâ-in wasuqmin.
Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang. Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Ya Allah jadikanlah air ini pengetahuan yang bermanfaat dan rizqi yang luas dan dan penuh dengan keberkahan serta jadikanlah air ini sebagai penyembuh dari segala penyakit dan derita.
Sa’i (lari-lari kecil antara Shofā atau Marwah)
Sa'i adalah sebuah pencarian. Jadi ia adalah gerakan yang memiliki tujuan dan digambarkan dengan gerak berlari-lari serta bergegas-gegas. Ketika melakukan Sa'i engkau berperan sebagai Hajar seorang budak perempuan dari Ethiopia yang hina. Sahaya perempuan itu mempunyai hubungan yang akrab dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Dialah ibu dari nabi nabi yang besar dan dialah wakil dari makhluk-makhluk-Nya yang cantik jelita.
Hajar menyerah kepada kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala, ia meninggalkan putranya di bawah lembah ini. Demikianlah yang diperintahkan Allah dan demikianlah perintah cinta. Tetapi Hajar merupakan teladan kepasrahan itu tidak duduk berdiam diri. Ia bangkit, sendirian dia berlari-lari dari satu bukit tandus ke bukit tandus lainnya untuk mencari air. Hajar adalah seorang wanita yang bertanggung jawab, tetapi mempunyai pengharapan.
Sa'i adalah perjuangan fisik. Sa'i berarti mengerahkan tenaga dalam pencarian air. Inilah cara untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Kedudukan Sa’i
Amalan yang dilakukan setiap manasik, apa pun jenis manasiknya ialah ihrom. Amalan kedua bagi yang umroh baik umroh mufrodah dan umroh haji tamattu' ialah thawaf, selanjutnya sholat thawaf, kemudian Sa'i antara Shofa dan Marwa. Jadi kedudukan sa'i adalah setelah sholat thawaf, jadi tidak bisa dilakukan sebelum thawaf dan sholat thawaf.
Berdasarkan ucapan Imam Ja‟far Shodiq alaihi sallam : “Setelah melakukan thawaf dan sholat dua rakaat thawafnya Rasulullah saw berkata ; "Mulailah dengan apa yang dimulai oleh Allah untuk mendatangi Shofa.”
Dari sini banyak ulama berpendapat bahwa Sa'i ini tidak boleh ditunda sampai hari kedua bila dalam keadaan tidak terpaksa. Sa'i adalah rukun buat umroh dan haji, akan batal haji dan umrohnya jika ditinggalkan dengan sengaja. Imam Ja‟far alaihi sallam ditanya tentang seorang yang meninggalkan sa'i dengan sengaja. Beliau menjawab, “Tidak ada haji baginya”.
Sunnah-sunnah Sa’i
Di antara sunnah-sunnh sa'i adalah: Bersuci. Para ahli fiqih sepakat bahwa thoharoh adalah sunnah di dalam Sa'i bukan wajib. Hal ini berdasarkan ucapan Imam Ja'far alaihi sallam: “Engkau boleh melakukan semua amalan manasik tanpa wudhu‟ kecuali thowaf, karena sesungguhnya dalam thawaf itu ada sholat, akan tetapi wudhu' itu lebih baik bagaimanapun juga”.
Di antara sunnah Sa'i ialah menyentuh hajar aswad, meminum air zam-zam dan menuangkan airnya ke sebagian tubuh, keluar menuju Shofa dari pintu yang berhadapan dengan hajar dengan tenang dan perlahan, berdasarkan ucapan Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam :
“Jika engkau sudah selesai dari dua rakaat (sholat sesudah thawaf) maka datanglah ke hajar aswad, ciumlah dan sentuhlah serta lambaikan tanganmu ke arahnya.
Dan minumlah air zamzam sebelum engkau keluar ke Shofa dan Marwah dan tuangkanlah air tersebut ke atas kepalamu, punggungmu dan perutmu dan ucapkanlah :
Ya Allah jadikanlah air ini pengetahuan yang bermanfaat dan rizqi yang luas dan dan penuh dengan keberkahan serta jadikanlah air ini sebagai penyembuh dari segala penyakit dan derita.
Kemudian keluarlah untuk menuju Shofa dari pintu dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari sana, yaitu pintu yang berada di arah depan Hajar aswad dan keluarlah dengan tenang dan perlahan”.
Sunnah lain di dalam sa'i ialah naik ke atas bukit Shofa hingga dapat melihat Kabah, lalu menghadap kearah Hajar aswad dan mengucapkan takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih masing-masing 100 kali dan wukuf atau berhenti di Shofa.
Disunnahkan harwalah (lari-lari kecil) buat laki-laki, tidak untuk perempuan di antara dua manarah, yang sekarang ini ada tanda hijau. (Fiqh Imam Ja‟far Shodiq alaihi sallam hal. 464 - 467)
Kewajiban Sa’i
Hal-hal yang wajib dalam Sa'i ada tujuh
1. Niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Dengan ucapan : “Saya berniat sa‟i dari Shofa ke Marwah untuk Umroh tamattuk untuk haji Islam wajib adaan qurbatan ilallah ta‟âlâ “. (atau untuk umroh mufrodah atau untuk haji tamattuk).
2. Memulainya dari Shofa. Mengakhirinya di Marwah. Memulainya dari tempat awal bukit Shofa dan mengakhirinya di tempat awalnya bukit Marwah.
3. Sa'i berjumlah tujuh putaran (pergi dan kembali), hitungannya dari Shofa ke Marwah adalah sekali, kembali ke Shofa berarti dua kali; pergi lagi ke Marwah berarti sudah tiga kali dan seterusnya hingga tujuh putaran yang berakhir di Marwah.
4. Hendaknya Sa'i urutannya setelah Thowaf dan sholatnya, kalau mendahului thowaf dan sholatnya maka wajib mengulanginya.
5. Hendaklah bersambung dari setiap putarannya, boleh berhenti untuk duduk selama putaran Shofa dan Marwah untuk istirahat. (Atau datang waktu sholat wajib dan melakukannya atau mendapatkan sesuatu yang ia perlukan atau minum air, atau buang air kecil atau besar).
6. Yang umum dalam Sa'i adalah hendak nya pergi bolak-baliknya antara Shofa dan Marwah di tempat yang sudah ditentukan, dan tidak sah Sa'i di Masjidil Haram, hendaklah berjalan antar Shofa dan Marwah dengan jalan yang lurus.
7. Ketika berjalan menuju Marwah meng hadap kepadanya dengan kadar ketentuan yang umum, juga ketika menuju ke Shofa, dan tidak boleh membelakanginya atau menjadikannya disamping kanan atau kiri kita.
Boleh menjadikannya di samping kanan atau kiri ketika saat melewatinya. Jadi tidak boleh membelakanginya pada saat berjalan menuju padanya. (Ahkamul Manasik, hal. 92-93).
Diriwayatkan dari Muawiyyah bin Ammar; Daku bertanya pada Abi Abdillah alaihi sallam ; "Seorang saat Sa'i antara Shofa dan Marwah kemudian masuk waktu untuk sholat apakah dia terus Sa'i atau dia sholat kemudian melanjutkan Sa'inya, Imam menjawab : "Dia harus sholat dan setelah sholat melanjutkan Sa‟inya.‟ Ketika ditanya; Apakah boleh duduk di Shofa atau Marwah, beliau menjawab; 'boleh‟. (Manlâyahdhu ruhul faqih, 2:418)
Imam Ja'far Shodiq a.s. berkata : “Hendaknya engkau memulai Sa'i dari Shofa dan mengakhirinya di Marwah”. (Fiqh Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam hal. 465)
Diriwayatkan Imam Shodiq alaihi sallam : “Berthawaflah antara shofa dan Marwah tujuh kali bolak-balik dengan memulai dari Shofa dan mengakhirinya di Marwah.” (Fiqh Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam hal. 466)
Diriwayatkan Imam Shodiq alaihi sallam : “Jika engkau menambah putaran (dalam Sa'i) sama seperti menambah rakaat dalam sholat, engkau harus mengulangi sholat itu demikian pula Sa'i”. (Fiqh Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam hal. 467)
Keutamaan Tempat Sa’i
Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka Barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui. (Q.S. 2: 158)
Syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.
Tuhan mengungkapkan dengan Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di masa jahiliyah pun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
Diriwayatkan dari Imam Ja‟far Shodiq alaihi sallam: “Bagi yang haji, harus melakukan dua kali thawaf dan dua kali Sa'i antara shofa dan Marwa serta dua kali sholat di belakang Maqom Ibrahim.” (Al-Kâfi 4/295).
Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam: “Di antara tempat yang disenangi oleh Allah adalah tempat Sa'i (Al-Mas‟aa) karena di tempat itu semua kesombongan akan direndahkan”. (Al-Kâfi, 4/434).
Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam: “Dijadikan Sa'i antara Shofa dan Marwa tempat merendahkan semua kesombongan”. (Al-Kâfi, 4/434).
Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam: “Dijadikan Sa'i antara Shofa dan Marwa karena Nabi Ibrahim alaihi sallam ketika akan di goda Iblis maka Jibril alaihi sallam menyuruh berlaku keras kepadanya dan berlari meninggalkannya, maka dijadikanlah berlari-lari kecil (harwalah) dalam Sa'i sebagai sunnah” (Ilalul Syaro'i, 432).
Adab Sa’i
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika selesai melakukan sholat thowaf beliau mengucapkan: “Daku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah Azza Wajalla Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebe saran) Allah”.
Beliau terus mendaki sampai dapat melihat Kabah, beliau lalu berbalik menghadap Kabah, mengesakan dan membesarkan Allāh dengan mengucapkan:
Lâ ilâha illallâh, wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku, walahul hamdu, yuhyî wa yumîtu, wahuwa 'alâ kulli syai'in qadîr, lâ ilâha illallâh, wahdahu lâ syarîka lahu, anjaza wa'dahu, wanashoro 'abdahu, waha zamal ahzâba wahdahu
Tiada Tuhan selain Allah, Mahaesa, tiada sekutu Dia, segala kerajaan milik-Nya, segala puji bagi-Nya, Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Mahakuasa atas segala sesuatu, tiada Tuhan selain Allah, Mahaesa, tiada Ia bersekutu, Ia memenuhi janji, Ia menolong hamba-Nya, menghancurkan musuh-musuh-Nya, sendirian. Demikian redaksi yang diriwayatkan Muslim, Nasa'i dan Imam Ahmad.
Beliau meneruskan ke Marwa Hampir sama dengan Shafa, Marwa secara harfiah berarti batu besar dan keras atau batu karang. Lalu beliau kembali ke Shafa dan mengulangi seperti tadi.
Jadi, beliau mulai dari Shafa ke Marwa, kemudian kembali ke Shafa, ke Marwa, kembali ke Shafa lagi, ke Marwa, ke Shafa dan akhirnya ke Marwa, semuanya 7 kali.
Pergi dihitung sekali, pulang dihitung sekali. Jadi mulai dari Shafa dan berakhir di Marwa. Jarak antara Shafa dan Marwa sekitar 400 meter.
Setelah itu Rasul tidak pernah mendekati Kabah lagi sampai beliau kembali untuk Thawaf Ifadhah dan Thawaf Perpisahan (wada').
Niat-niat Umum Sa’i
Hamba berniat Sa'i di antara Shofa dan Marwa tujuh kali untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. (tentukan Sa'i nya untuk Umroh Mufrodah, atau Umroh Tamattuk atau Sa'i untuk Haji Tamattuk atau Haji Ifrod).
Hamba berniat Sa'i untuk menempatkan diri di antara harapan akan rahmat Allah dan ketakutan menghadapi azab-Nya.
Bacaan Niat Sa’i
Saya niat melakukan Sa'i Umroh Mufrodah (umroh sunnah) atau Sa'i Umroh Tamattuk atau Sa'i untuk Haji Tamattuk) Untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memulainya dengan apa yang dimulai Allah dan Rasul-Nya:
Bismillâhirrahmânirrahim. Abda-u bimâ bada-allâhu bihi warasulihi, innash-shofâ wal marwata min sya'âirillâh, faman hajjal baita awi'tamaro falâ junâha 'alaihi an yath-thowwafa bihimâ waman tathowwa'a khoiron fainnallâha syâkirun 'alîm.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Daku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah.
Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Penerima Kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Dan pada saat-saat itu, anda berniat menempatkan diri anda di antara harapan akan rahmat Allah dan ketakutan menghadapi azabNya?”
Dalam hadis disebutkan: “Barangsiapa yang menginginkan hartanya diperbanyak hendaklah ia memperlama wuquf di Shofa dan Marwa (di tingkat keempat) sambil mengingat nikmat-nikmat yang sudah dikaruniakan Allah padanya”.
Doa-doa Sa’i
Diriwayatkan dari Abi Abdillah alaihi sallam : “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesaat setelah selesai dari thawaf dan dua rakaat sholatnya beliau mengucapkan :
abda-u bimâ bada-a Allâhu bihi, innallâha 'azza wa jalla yaqûlu innash-shofa wal marwata min sya'âirillâhi, Daku mulai dengan apa yang dimulai oleh Allah Azza Wajalla yang berfirman Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah.
Berkata Abu Abdillah alaihi sallam ; Kemudian beliau keluar menuju Shofa dari pintu yang berhadapan dengan hajarul aswad dengan tenang dan perlahan, kemudian menaiki shofa hingga Kabah kelihatan, kemudian beliau menghadap rukun yang ada Hajarul aswad, beliau memuji Allah Subhanahu wa ta'ala, berzikir secukupnya, kemudian sambil membaca: Allâhu Akbar 7 x, Alhamdulillâh 7 x, Lâ ilâha illallâh 7 x,
kemudian membaca : tiga kali
Lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyî wayumîtu wahuwa hayyun lâ yamûtu, wahuwa 'alâ kulli syai in qodîr, 3 kali
Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dia hidup dan tidak akan pernah mati, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kemudian membaca : Sholawat pada Nabi
Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad,
Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu untuk Muhammad dan keluarga Muhammad. Dan membaca kalimat berikut tiga kali:
Daku bersaksi tiada tuhan selain Allah, tunggal tiada berserikat bagi-Nya, Allah Yang Maha besar, Yang memberi petunjuk kepada kami, Segala puji bagi Allah sebagaimana Dia telah mengasihi kami, Segala puji bagi Allah yang Maha hidup dan Maha berdiri sendiri, Segala puji bagi Allah Yang Maha hidup terus menerus. Dan membaca kalimat berikut tiga kali:
Asyhadu anlâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhû warosûluhu, lâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahuddîn walau karihal musyrikûn
Hamba bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan hamba bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya dengan penuh keikhlasan pada-Nya dalam menjalankan agama walaupun orang musyrik tidak menyukainya
Allâhumma inî as'alukal afwa wal'â fiyah, walyaqîna fid-dunyâ wal âkhiroh, Allâhumma âthinâ fiddunyâ hasanatan wa fil âkhiroti hasanatan waqinâ azdâban-nâr
Ya Allah hamba memohon ampunan dan afiah serta keyakinan di dunia dan akhirat, Ya Allah karuniakan pada kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkan kami dari siksa api neraka.
Lâ ilâha illallâhu wahdahu wahdahu, anjaza wa'dah, wanashoro 'abdah waghola bal ah-zâba wahdah, falahul mulku walahul hamdu wahdahu wahdah, Allâhumma bârik lî fil mauti, wafîmâ ba‟dal mauti, Allâhum ma innî a'ûdzubika min zhulmatil qobri wawahsyatihi, Allâhumma azhil-lanî fî zhilli 'arsyika yauma lâ zhilli illâ zhilluka.
Tidak ada tuhan kecuali Allah, Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal, Yang menunaikan janji-Nya, Yang menolong hamba-Nya, Yang memenangkan pasukan-Nya, Yang Maha perkasa, Pemilik kerajaan, dan hanya kepada-Nya pujian untuk Dia Yang Maha Esa dan Maha Tunggal. Ya Allah berkahilah kematian kami, dan berkahilah setelah kematian kami, Ya Allah hamba berlindung kepada-Mu dari kegelapan kubur hamba dan ketakutan hamba kepadanya, Ya Allah lindungilah hamba dengan lindungan Arsy-Mu pada saat tidak ada perlindungan melainkan perlindungan-Mu.
Kemudian membaca doa penitipan kepada Allah sebanyak tiga kali :
Astawdi'ullâh-arrohmânarrohîm, alladzî lâ tadhî'u wadâ i'uhû dînî, wanafsî wa-ahlî, allâhum-mas-ta‟milnî 'alâ kitâbika wa sun nati nabiyyika watawaffanî 'alâ millatihî wa a'idznî minal fitnah
Hamba titipkan agama hamba, diri hamba, dan keluarga hamba kepada Allah Yang Maha kasih dan Maha sayang, Yang tidak akan menyia-nyiakan titipan kepada-Nya.
Ya Allah jadikan diri hamba mengamalkan apa yang ada dalam kitab-Mu, sunah nabi-Mu dan matikan hamba dalam agama nabi-Mu dan lindungilah diri hamba dari fitnah. Kemudian ucapkan takbir 3 kali (Allahu akbar 3 x) kemudian bertakbir lagi dua kali, kemudian bertakbir sekali dan mengulanginya sekali lagi.
Berkata Aba Abdillah a.s. kalau tidak dapat dibaca semua sebagian saja. Abu Abdillah berkata : “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wukuf di shofa sekira orang membaca surah Al-Baqoroh secara tartil”. (Tahdzibul ahkam, 5: 146-147).
Doa Sa’i untuk setiap Putarannya
Untuk memudahkan dalam membaca doa-doa ketika Sa'i, berikut ini doa yang dikumpulkan dari doa-doanya Nabi dan keluarganya mulai dari putaran pertama hingga putaran ke 7.
Setelah berniat di bukit shofa hendak melakukan Sa'i kalau kemungkinan membaca berbagai doa berdesakkan maka sebaiknya : memulainya dengan membaca:
Bismillâhir rohmanir rohîm Allâhumma Sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad. Allâhu Akbar 7x, Alhamdulillah 7x, Lâ ilaha ilallâh 7 x,
Sambil melihat Ka‟bah kemudian mulai berjalan dari bukit Shofa menuju bukit Marwa hingga selesai.
Doa Sa’i Putaran I
Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli „alâ Muhammad wa âli Muhammad, allâhu akbar kabîro, walhamdulillâhi katsîro, wasubhânallâhil 'azhîmi wabiham dihil karîmi bukrotaw-wa ashîlâ, waminal-layli fasjud lahû wasabbih-hu laylan thowî la, walâ ilâha illallâhu wahdahu, anjaza wa‟dahu, wanashoro „abdahu, wahazamal ahzâba wahdahu, lâ syai-a qoblahu walâ ba'dahu yuhyî wayumîtu wahuwa hayyun lâ yamûtu, walâ yafûtu abadan biyadihil khoyru wa ilayhil mashîr, wahuwa 'alâ kulli syai-in qodîr,
Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muham mad. Allah Maha Besar, segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah Yang Maha Agung, dan segala puji bagi-Nya, Yang Maha dermawan di pagi dan petang, di sebagian malam bersujudlah kepada-Nya, dan bertasbihlah sepanjang malam, tiada Tuhan selain Allah, Mahaesa, Ia memenuhi janji, Ia menolong hamba-Nya, menghancurkan musuh-musuh-Nya, sendirian. Tidak ada sesuatu sebelum dan sesudah-Nya, Maha hidup, Dia mematikan sedang Dia hidup tidak mati Dia tidak akan sirna sama sekali, Di tangan-Nya segala kebaikan dan semua akan kembali kepada-Nya, Dia berkuasa atas segala sesuatu.
Doa saat berlari-lari kecil :
Robigh-fir warham wa'fu, watakarrom, watajâwaz 'ammâ ta‟lam, innaka ta‟lamu mâlâ na‟lam innaka antallâhul a'azzul akrom
Ya Allah ampunilah, kasihanilah, maafkan lah, karunialah, dan terimalah apa-apa Yang Kau ketahui, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang tidak kukatahui, sesungguhnya Engkau adalah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Dermawan.
Kembali berjalan sambil berdoa :
Robbi najjinâ minannâri sâlimîn, ghôni mîn fârihîna mustab-syirîn, ma'a „ibâdi kashshôlihîn, ma'al-ladzîna an‟amal lâhu 'alayhim minan-nabiyyîna wash-shiddî qîna wasy-syuhadâ-i wash-shôlihîn, waha suna ulâ-ika rofîqô, dzâlikal fadhlu minallâ hi wakafâ billâhi 'alîmâ, lâ ilâha illallâh haqqo-haqqo, lâ ilâha illallâh walâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahud-dîna walau karihal kâfirûn,
Rabbi selamatkan daku dari azab api neraka, dengan keselamatan, keberun-tungan, kesenangan, kebahagiaan bersama hamba-hamba-Mu yang sholeh yang telah Engkau beri kenikmatan atas mereka yaitu para Nabi, para siddiqin (orang-orang yang benar), para syuhada, para sholihin, beruntunglah mereka yang berteman bersamanya dan itu merupakan keutamaan yang diberikan Allah, dan Allahlah yang Maha Mengetahui dan Maha Mencukupi.
Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Dia Maha Benar, Maha benar, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, Dia Penguasa hari kemudian, walaupun orang kafir tidak mengingininya.
Yâ dzal manni walfadhli walkarômi wan na'mâ î waljûdî, sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad waghfirlî dzunûbî innahu la yagh-firudz-dzunûba illâ anta yâ karîm
Wahai yang mempunyai pemberian, karunia, kemuliaan, nikmat, dan kemurahan, limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ampunilah dosa-dosa hamba sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau Yâ karîm (Duhai Yang Maha bijaksana).
Saat sampai di Marwa baca doa :
Innash-shafâ wal-marwata min sya'âirillâh, faman hajjal bayta awi‟tamaro falâ junâha 'alaihi ay-yath-thowwafa bihimâ waman tathowwa'a khoiron fa innallâha syâkirun 'alîm
Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
Yâ man amaro bil afwi, yâ man yujzî 'alal 'afwi, yâ man dalla 'alal 'afwi, yâ man zayyinal 'afwa, yâ man yutsîbu 'alal afwi, yâ man yuhibbul afwa yâ man yu'thî „alal afwi yâ man ya'fu 'alal afwi, yâ robbal afwi, al-afwa, al-afwa, al-afwa
Wahai Yang memerintahkan mencari ampunan. Wahai Yang memberikan pahala kepada orang yang meminta ampunan. Wahai Yang memberi petunjuk pada ampunan.
Wahai yang menghiasi ampunan. Wahai yang memberi pahala dengan ampunan. Wahai Yang mencintai ampunan. Wahai Yang mem berikan karunia pada ampunan. Wahai Yang Maha Mampu untuk memberikan ampunan, Wahai Tuhan Yang Maha Mengampuni, ampunilah, ampunilah, ampunilah daku!.
Doa Sa’i Putaran II
Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad,Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, lâ ilâha illallâhul-wâhidul ahadush-shomadul-ladzî lam yattakhidz shôhibatan walâ waladâ, walam yakun lahû syarîkun fil mulki walam yakun lahû waliyyun minadz-dzulli wakabbirhu takbîrô, Allâhumma innaka qulta fî kitâbikal munzalu: ud'ûnî astajib lakum da‟aunâka robbanâ fagh-firlanâ kamâ amartanâ innaka lâ tukhliful mî'âd, robbanâ innanâ sami'nâ munâdiyay-yunâdî lil-îmâni an âminû birobbikum fa-âmannâ, robbanâ fagh-firlanâ dzunûbanâ wakaffir 'annâ sayyi-âtinâ watawaffanâ ma‟al abrôr, robbanâ wa-âtinâ mâ wa‟adtanâ 'alâ rusulika walâ tuhzinâ yaumal qiyâmati, innaka lâ tukhliful mî'âd, Robbanâ 'alayka tawakkalnâ wa-ilayka anabnâ wa-ilaykal mashîr, robbanagh-fir lanâ wali-ikhwâni nal-ladzînâ sabaqû-nâ bil-îmân walâ taj'al fî qulûbinâ ghillal-lilladzîna âmanû robbanâ innaka ro-ûfun rohîm, Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian, tiada Tuhan selain Allah, Maha satu, Maha Esa, Maha Tunggal, Tempat bergantung, Yang tidak memerlukan teman dan anak dan bagi-Nya tidak ada serikat dan kekuasa an-Nya, dan tidak memerlukan pertolongan dari kelemahan, maka Agungkanlah Dia dengan takbir. Ya Allah sesungguhnya Engkau berfirman dalam kitab-Mu yang diturunkan; Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Kami memohon kepada-Mu duhai tuhan kami, maka ampunilah kami sebagaimana. Engkau memerintah kami, Engkau tidak akan mengingkari janji.
Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu) : "Berimanlah kamu kepada Rabbmu"; maka kamipun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.
Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji".
Ya Rabb kami kepada-Mu kami bertawakal, dari-Mu kami datang dan kepada-Mu kami akan kembali, Ya Allah ampunilah teman-teman kami yang sudah mendahului kami dari keimanan, jangan jadikan di hati kami ada kedengkian pada orang yang beriman, Ya Rabb kami sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Penyayang
Doa Sa’i Putaran III
Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli „alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, robbanâ atmim lanâ nûronâ wagh-fir lanâ innaka „alâ kulli syaiin qodîr, allâhumma innî as-alukal khoyro kullahu 'âjilahu wa âjilahu wa astaghfiruka lidzambî wa-as-aluka rohmataka yâ arhamar-rôhimîn,
Dengan asma' Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian. Ya Rab kami sempurnakanlah cahaya bagi kami, ampunilah kami, sesungguhnya Engka Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Allah daku memohon semua jenis kebaikan sesegera mungkin, daku memohon ampun akan dosa-dosaku, daku memohonrahmat-Mu, Duhai Yang Maha Kasih dan Maha sayang.
Robbi zidnî 'ilmâ, walâ tuzigh qolbî ba'da idz hadaytanî wahab lî min ladunka rohmatan innaka antal wahhâb, allâhumma 'âfinî fî sam'î wa bashorî lâ ilâha illâ anta, allâhumma innî a'ûdzu bika min 'adzâbil qobri, subhânaka innî kuntu minadh-dhôlimîn, allâhumma innî a'ûdzubika minal kufri wal-faqri, allâhumma innî a'ûdzu biridhôka min sakhothika wabimu'âfâtika min 'uqûba tika wa a'ûdzubika minka lâ uhshî tsanâ-an 'alayka anta kamâ ats-nayta'alâ nafsika, falakal hamdu hattâ tardhô,
Ya Allah tambahkanlah ilmu yang bermanfaat bagiku, jangan Kau gelincirkan hatiku setelah Kau beri daku petunjuk, jagalah daku di sisi-Mu dengan rahmat, sesungguhnya Engkau Maha Penjaga, Ya Allah afiatkan (sehatkan) pendengaranku, penglihatanku, tidak ada tuhan kecuali Engkau. Ya Allah daku mohon agar Kau selamatkan daku dari azab kubur.
Maha suci Dikau, sesungguhnya daku adalah hamba-Mu yang zalim, Ya Allah daku berlindung kepada-Mu dari kekafiran, kefaqiran, Daku memohon Keridhoan-Mu, Daku berlindung dari kemarahan-Mu, Daku berlindung dari tidak diberinya maaf-Mu, Daku berlindung kepada-Mu dari akibat kesalahanku, Daku berlindung kepada-Mu yang tidak diterima pujianku kepada-Mu, Engkau sebagaimana pujian yang Kau nisbahkan pada-Mu, Maka segala puji bagi-Mu sampai Engkau ridho.
Doa Sa’i Putaran IV
Bismillâhirrohmânirrohîm, allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muham mad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, allâhumma innî as-alukal min khoyri mâ ta'lam, wa a‟ûdzubika min syarri mâ ta'lam, wa astagh-firuka min kulli mâ ta'lamu innaka anta „allâmul ghuyûb, lâ ilâha illallâh almalikul haqqul mubîn, Muhammadur-rasûlullâh shôdiqul wa'dul amîn, allâhumma innî as-aluka kamâ hadaytanî lil-islâmi an tunzi'ahû minnî hattâ tatawaffânî „alayhi wa ana muslimun, Allâhummaj'al fî qolbî nûron wafî bashorî nûron, allâhumma robbisy-rohlî shodrî wayas-sirlî amrî, wa a'ûdzubika min syarri wasâ-wisish-shodri wasyatâtil amri wafitnatil qobri, Allâhumma innî a'ûdzubika min syarri mâ yaliju fil-layli wamin syarri mâ yaliju fin-nahâri wamin syarri mâ tahabu bihir-riyâhu yâ arhamar-rôhimîn, subhânaka mâ „abadnâka haqqo „ibâdika yâ allâh, subhânaka mâ dzakarnâka haqqo dzikrika yâ allâh
Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha saying. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian. Ya Allah daku memohon dari kebaikan dari apa yang Kau ketahui, daku berlindung dari kejahatan apa yang telah Kau ketahui, daku memohon ampunan dari apa yang Kau ketahui, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui yang gaib, tidak ada tuhan kecuali Allah, Pemilik kebenaran yang nyata, Nabi Muhammad utusan Allah, Yang tepat janji dan amanat. Ya Allah daku memohon pada-Mu sebagaimana Engkau telah memberi kami petunjuk sebagai seorang muslim, agar Engkau selalu menjaganya sampai akhir hayat kami dalam keadaan muslim, Ya Allah karunialah cahaya pada hatiku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada pandanganku, Ya Allah tuhanku lapang kanlah dadaku, mudahkan urusanku, Daku berlindung pada-Mu dari was-was di hati, centang-perenangnya urusan, fitnah kubur, Ya Allah daku berlindung dari kejahatan yang ada di malam hari, di siang hari, dari tiupan angin, Duhai Yang Maha Kasih dan Maha Sayang, Maha Suci Engkau Ya Allah, daku belum menyembah-Mu sebagaimana pantasnya Kau disembah, Maha Suci Engkau Ya Allah, daku belum berdzikir kepada-Mu sebagaimana pantasnya Engkau diingat.
Doa Sa’i Putaran V
Bismillâhirrohmânirrohîm, allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muham mad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, subhânaka mâ syakarnâ ka haqqo syukrika yâ allâh, subhânaka mâ a'lâ sya‟naka yâ allâh, allâhumma habbibilaynal îmân, wazayyinhu fî qulûbinâ, wa karrih ilaynal kufro wal-fusûqo wal-'ishyân, waj'alnâ minar-rôsyidîn
Dengan asma' Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Allahlah pemilik segala pujian, Maha Suci Engkau, daku belum bersyukur pada-Mu sebagaimana pantasnya Engkau disyukuri. Ya Allah, alangkah tingginya Dikau. Ya Allah sucikanlah keimanan kami, dan hiasilah hati kami dengannya, tanamkan kebencian kepada kami kekufuran, kefasikan, kenistaan, jadikan kami orang yang lurus.
Allâhumma qinî 'adzâbaka yauma tab‟atsu 'ibâdaka, allâhummahdinî bil hudâ, wanaqqinî bit-taqwâ wagh-firlî fil âkhiroti wal ûlâ, allâhumma absith 'alaynâ mim barokâtika wa rohmatika wa fadhlika wa rizqika allâhumma innî as-alukan-na'îmal muqîmal-ladzî yahûlu walâ yazûlu abadan allâhummaj-„al fî qolbî nûron wafî sam'î nûron wafî bashorî nûron, wafî lisânî nûron, wa'ay-yamînî nûron, wamin fauqî nûron, waj'al fî nafsî nûron, wa 'adh-dhimlî nûron, robbisy rohlî shodrî wayas-sirlî amrî
Ya Allah lindungi kami dari siksa-Mu, ketika manusia Kau bangkitkan, Ya Allah tunjukilah daku dengan petunjuk, kekalkan ketaqwaan padaku, ampunilah apa yang lalu dan yang akan datang.
Ya Allah bentangkan kepadaku barakah-Mu, rahmat-Mu, keutamaan-Mu, rizki-Mu, daku mohon kepada-Mu kenikmatan yang abadi, yang selalu ada tidak akan sirna selamanya.
Ya Allah karunialah cahaya pada hatiku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada pandanganku, cahaya pada lisanku, cahaya pada sebelah kananku, cahaya pada atasku dan jadikan nafasku (jiwaku) cahaya, dan besarkanlah cahaya untukku. Ya Allah lapangkan dadaku, mudahkan urusanku.
Doa Sa’i Putaran VI
Bismillâhirrohmânirrohîm, allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, walâ ilâha illallâhu wahdahu shodaqo wa'dahu, wanashoro 'abdahu, waha zamal ahzâba wahdahu, lâ ilâha illallâh walâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahud-dîna walau karihal kâfirûn allâhumma innî as-alukal hudâ wattuqô wal-'afâfa wal ghinâ, allâhumma lakal hamdu kalladzî taqûlu wakhoyrom mimmâ taqûlu, allâhumma innî as-aluka ridhôka wal jannata wa a'ûdzubika min sakhothika wan-nâri, wamâ yuqorribunî ilayhâ min qoulin wafi'lin aw „amalin, allâhumma binûrikah-tadaynâ wabi-fadhli kas taghnaynâ wafî kanafika wa-in 'âmika wa 'athôika wa ihsânika, ash-bahnâ wa amsaynâ antal awwalu falâ qoblaka syai-un walâkhiru falâ ba‟daka syai-un, wadh-dhôhiru falâ syai-a fauqoka, wal bâthinu falâ syai-a dûnaka na‟ûdzu bika minal falsi, wal kasali wa 'adzâbil qobri wafitnatil ghinâ, wanasalukal fauza bil jannati
Dengan asma' Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian, Tidak ada tuhan kecuali Allah, Tungga, Maha benar janji-Nya, Maha penolong hamba-Nya, Menghancurkan musuh-Nya, sendirian, Tidak ada tuhan kecuali Allah, dan kami tidak menyembah kecuali hanya Dia, dengan penuh keikhlasan, Dialah pemilik Agama walau orang kafir mengingkari-Nya.
Ya Allah daku memohon petunjuk, ketaqwaan, kemuliaan, kekayaan. Ya Allah bagi-Mu pujian sebagaimana Yang Kau ucapkan, yang sebaik-baiknya Kau ucapkan, Ya Allah daku memohon kerelaan-Mu dan sorga-Mu, Daku memohon perlindungan dari kemarahan-Mu dan neraka, dan apa yang dapat mendekatkanku kepadanya, dari ucapan, perbuatan, amalan.
Ya Allah dengan cahaya-Mu kami dapat petunjuk, dengan keutamaan-Mu kami merasa kaya, dengan benteng-Mu, nikmat-nikmat-Mu, pembe-rian-Mu, ihsan-Mu, kami mendapatkan nya di pagi dan sore, Engkau yang pertama dan tidak ada yang mendahului-Mu, dan Engkau tidak berakhir padahal segala sesuatu akan berakhir,Engkau Maha Zhohir dan Maha Batin dan tidak tertandingi oleh segala sesuatu. Daku berlindung dari kebangkrutan, kemalasan, dan siksa kubur, ujian kekayaan, daku mohon kesuksesan dalam kenikmatan. Doa saat berlari-lari kecil
Doa Sa’i Putaran VII
Ya Allah tutuplah ajal kami dengan kesempurnaan kebaikan, pastikan ganjaran-Mu pada amal-amal kami, dan mudahkanlah kami untuk menggapai ridho-Mu, baikkan semua urusan dari amal-amal kami, Duhai yang Menghilangkan kotoran, Duhai Yang Menyelamatkan dari kehancuran, Duhai Yang Menyaksikan semua yang tersembunyi, Duhai ujung dari semua pencarian, Duhai Yang Maha dahulu dalam ihsan, Duhai Yang selalu Memberi kebaikan, Duhai yang tidak akan ada yang kaya selain dari-Nya, segala sesuatu tentunya dari-Nya, Duhai Yang memberi rezki kepada segala sesuatu, tempat kembali segala sesuatu.
Ya Allah daku berlindung pada-Mu, dari segala sesuatu yang telah Kau berikan pada kami, dan dari segala sesuatu yang Engkau halangi kami darinya, Ya Allah matikan kami dalam keadaan muslimin, pertemukanlah kami pada orang-orang yang sholeh, yang tidak akan mengecewakan kami, dan tidak menguji kami, Robbi, mudahkan jangan sulitkan, Robbi sempurkanlah dengan kebaikan.
Doa yang dibaca ketika selesai Sa’i
Allâhumma innî as aluka husnazh zhonni bika 'alâ kulli hâlin wa shidqon niyyati fit tawakkuli 'alayka
Ya Allah sesungguhnya hamba memohon agar hamba selalu berprasangka baik kepada-Mu dalam segala keadaan dan selalu berniat yang benar dalam bertawa kkal kepada-Mu”. (Al-Kâfî. 4:434).
Taqsir atau Halq dalam Umroh Mufrodah
Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Seseorang yang melakukan umroh mufro dah, jika dia sudah selesai thawaf wajib dan sholat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim dan telah selesai Sa'i antara Shofa dan Marwa maka dia harus mencukur atau memotong, perempuan tidak boleh mencukur dia hanya memotong”.
Bersandar pada hadis ini dan hadis-hadis yang lain para pakar ahli fiqih bersepakat bahwa orang yang berumroh mufrodah boleh memilih antara mencukur dan memotong, bukan pada terbatas pada suatu kewajiban saja dengan syarat dia melakukannya setelah Sa'i bukan sebelumnya.
Niat-niat Taqsir (Mengunting Rambut)
Hamba berniat menggunting rambut untuk sebutkan niat umroh yang sedang dilakukan; Umroh Mufrodah atau Umroh Tamattuk dalam Haji Tamattuk untuk Haji Islam wajib, untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Hamba berniat mencukur aib-aib lahir dan batin
Adab Taqsir (Mengunting Rambut)
Hendaklah ketika akan menggunting rambut atau memotong sebagian rambut, jenggot, kumis atau memotong kuku sebagai tahallul (selesainya batas larangan ketika berpakaian ihrom) sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Abdillah alaihi sallam : “Bila anda selesai melakukan Sa'i dalam Umroh tamattu maka pendekkan rambut yang di sampingnya atau jenggot, kumis atau kuku, dan sisakan untuk hajimu, bila selesai maka selesailah larangan ihrom bagi anda”. (Adabul Haromain)
Doa Ketika Menggunting
Bismillâhirrohmânirohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma a‟thinî bikulli sya'rotin nûron yaumal qiyâmah Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang, Ya Allah sampaikan sholawat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, Ya Allah karuniakanlah padaku di setiap helai rambut sebagai cahaya di hari kiamat
Berpisah dengan Ka’bah (Thowaf Wada’ atau Thowaf isa’)
Diriwayatkan dari Abi Abdillah alaihi sallam :”Bila Anda ingin meninggalkan Mekkah dan mendatangi istrimu maka lakukan perpisahan dengan Ka‟bah dengan berthowaf 7 kali dan bila memungkinkan untuk mencium hajar aswad dan rukun yamani setiap putaran lakukan bila tidak memungkinkan lambaikan tangan hingga selesai bila masih mempunyai waktu maka datangilah mustajar dan lakukan amalan saat pertama mendatangi Mekkah dengan memilih doa, pujilah Allah Subhanahu wa ta'ala dan bersholawatlah pada Nabi saw dan ucapkan doa berikut :
Ya Allah sampai sholawat pada Muham mad shallallahu 'alaihi wa sallam hamba-Mu, utusan-Mu, Nabi-Mu, pemegang amanat-Mu, kekasih-Mu, kemulian-Mu, pilihan-Mu dari makhluk-Mu.
Ya Allah sebagaimana dia telah menyampaikan risalah-Mu, telah berjihad di jalan-Mu, telah menjalankan perintah-Mu. Dan telah Kau terima di sisi-Mu dan telah beribadah kepada-Mu hingga akhir hayatnya. Duhai Allah terimalah daku dengan kesuksesan, keberuntu ngan, kemustajaban dengan sebaik-baiknya hasil yang didapat bagi seorang yang akan pulang dengan membawa oleh-oleh dari-Mu berupa ampunan, keberkahan, rahmat, keridhoan, afiah. Ya Allah jika Engkau matikan daku maka ampunilah daku dan jika
Engkau menghidupkan daku maka berilah daku rezeki. Ya Allah janganlah Kau jadikan daku ini kali yang terakhir yang datang memenuhi janji-Mu ke Bayt-Mu. Ya Allah daku ini adalah hamba-Mu putra hamba-Mu dan putra dari anak hamba-Mu yang telah Kau bawa kami dengan semua fasilitas dari-Mu hingga sampai ke balad-Mu, hingga berada di Haram-Mu dan tempat keamanan-Mu daku bersangka baik pada-Mu bahwa Engkau akan mengampuni dosa-dosaku.
Seandainya telah Kau ampuni dosa-dosaku, maka tambahkan keridhoaan-Mu dan dekatkan daku pada-Mu dan jangan Kau jauhkan daku dan bila Kau belum mengampuni juga daku maka dari sekarang ampunilah daku sebelum daku meninggalkan Bayt-Mu. Inilah yang daku inginkan sebelum daku pergi, seandainya Engkau izinkan daku pergi tanpa bermaksud meninggalkan-Mu atau menjauh dari Bayt-Mu atau menggantikan Engkau dengan yang lainnya.
Ya Allah lindungilah daku dari sisi-sisiku dari depanku, dari kananku, dari kiriku hingga daku berjumpa dengan keluargaku. Ya Allah bila daku sudah berjumpa dengan keluargaku maka cukupkan lah bekal buat hamba-Mu ini dan keluargaku sesungguhnya Engkau adalah Yang mampu untuk memberikannya buat ciptaan-Mu dan buatku.
Datangilah air zam-zam kemudian minumlah airnya dan keluar dari Kabah sambil berdoa
Â-ibûna tâ-ibûna â-ibidûna lirobbinâ hâmidûna ilâ robbinâ rôghibûna ilallâhi rôji-ûna insya-allâh
Daku datang, daku bertobat daku beribadah pada tuhan Kami, daku memuji pada tuhan Kami, daku mengharap pada Allah dan akan kembali padanya Insya Allah Perawi berkata sesungguhnya Aba Abdillah ketika telah mengucapkan kata perpisahan beliau bersujud lama sekali kemudian pergi meninggalkan masjidil haram.
0 Response to "Amalan Umroh "
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak