Amalan Umroh

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Amalan Umroh 

Ada 9 Amalan umroh: 

  1. Niat. 
  2. Mandi Ihrom dan berpakaian Ihrom. 
  3. Sholat Ihrom. 
  4. Talbiyah. 
  5. Thowaf di Kabah. 
  6. Sholat  Thowaf di belakang Maqom Ibrahim di Kabah. 
  7. Sa'i di Shofa dan Marwa. 
  8. Menggunting rambut (Taqsir) di bukit Shofa. 
  9. Thowaf Nisa' atau Thowaf Wada' di  Kabah 

Niat 

Niat adalah mengikatkan diri untuk melakukan umroh mufrodah atau umroh tamattuk  demi mendekatkan diri dan ikhlas kepada  Allah Subhanahu wa ta'ala. 

Tidak ada ibadah tanpa niat qurbah (pendekatan diri kepada Allah), dan bahwa yang dimaksud dengan niat qurbah ialah bahwa yang mendorong untuk berbuat sesuatu itu adalah karena Allah semata.  

Karena ihram ini ada yang untuk umroh mufradah, dan ada yang untuk umroh tamattuk yang merupakan bagian dari haji tamattu, atau untuk haji tamattu, atau untuk haji ifrad, atau untuk haji qiran, maka ketika  seseorang hendak berihram, ia harus menentukan untuk ihram yang mana ihramnya itu. 

Memang, seseorang tidak harus  menentukan bahwa ihramnya itu wajib atau  sunah. Cukup dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala (qurbah ilallah). 

Sebagai mana juga tidak wajib melafalkan niat, akan tetapi melafalkan niat adalah sunnah. (Ahkamul Manâsik, hal. 59).  

Niat-niat Melepas Pakaian  

Hamba berniat menanggalkan semua  pakaian yang berjahit (untuk laki-laki) untuk Umroh Tamattuk dalam Haji Tamattuk, untuk Haji Islam wajib untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala (kalau Umrohnya Tamattuk, kalau Umroh Mufrodah Hamba berniat menanggalkan semua pakaian yang berjahit (untuk laki-laki) untuk Umroh Mufrodah untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. 

Hamba meneguhkan niat di miqot  untuk berhenti dan menanggalkan semua pakaian maksiat, dan sebagai gantinya, mengenakan pakaian taat. 

Hamba berniat menanggalkan semua sifat riya', nifaq, serta segala yang diliputi segala yang mera-gukan. Hamba berniat berziarah menuju kepada keridhoan Allah Subhanahu wa ta'ala 

Niat-niat Berpakaian Ihrom  

Untuk niat berpakaian ihrom umroh  mufrodah. Hamba berniat berpakaian ihrom  untuk Umroh Mufrodah untuk mendekatkan  diri pada Allah Swt. Hamba berniat memakai  pakaian kejujuran, kesucian, kerendahan hati,  kekhusyukan 

Bacaan Niat Ihrom Umroh Mufrodah

Uhrimu li umroh mufrodah qurbatan  ilallôhi ta'âlâ  

Saya niat ihrom untuk umroh mufrodah  untuk mendekatkan diri kepada Allah Subanahu wa ta'ala.  

Niat-niat Sholat Ihrom  

Hamba berniat sholat ihrom dua rakaat untuk Umroh Tamattuk dalam Haji Tamattuk untuk Haji Islam wajib untuk mendekatkan diri kepada Allah Subanahu wa ta'ala. 

Untuk niat sholat  ihrom umroh Mufrodah Hamba berniat sholat ihrom dua rakaat untuk Umroh Mufrodah  untuk mendekatkan diri kepada Allah Subanahu wa ta'ala. 

Hamba berniat mengerjakan suatu amal yang paling utama di antara segala amal yaitu sholat yang merupakan kebaikan utama di antara kebaikan-kebaikan yang dikerjakan oleh hamba-hamba Allah. 

Doa setelah Sholat Ihrom 

Bismillâhirrohmânirohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma innî as aluka an taj'alnî mim manis tajâba laka, wa âmana biwa'dika, wattaba'a amroka, fainnî 'abduka wa fî qob dhotika, lâ ûqî illâ mâ waqqoita, walâ â  khudzu illâ mâ 'a'thoita, wa qod dzakarta alumroh, fa as-aluka an ta'zimlî 'alaihi, 'alâ  kitâbika wa sunnati nabiyyika, sholawâ tuka  'alaihi wa âlihi, wa tuqowwiyanî 'alâ mâ  dho'uftu, wa tusallima minnî manâ sikî, fî yusrin minka, wa 'âfiatin, waj'alnî min  wafdikalladzî rodhîta, war tadhoita, wasam maita wa katabta, Allâhumma innî khorojtu  min syuqqotin ba'î datin, wa anfaqtu mâli ibtighô-a mardhôtika. Allâhumma fatam mimlî hajjati wa‟umratî. Allâhumma innî  urîdut tamattu‟ bil umroti ilal hajji 'alâ  kitâbika wa sunnati nabiyyika sholawâtuka 'alaihi wa âlihi, fain „arodho-lî 'â-ridhun yahbisunî fakhallinî haitsu habastanî, biqodarikal ladzi qodarta „alayya. Allâhum ma in lam akun hujjatun fa umrotun, uhrimu laka sya‟rî, wa basyarî, walahmî,  wadamî, wa 'izhômî, wa mukhî, wa ashôbî  minan nisâ-î watsiyâbî, wath-thî-bî abtaghî  bidzâlika wajhaka, waddârol âkhiroh. 

Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan  Maha sayang. Ya Allah sampaikan sholawat  pada Muhammad dan keluarga Muhammad.  Ya Allah daku memohon kepada-Mu agar  Engkau jadikan daku orang yang Engkau  kabulkan doanya, beriman pada janji-Mu,  mengikuti perintah-Mu. Sungguh daku ini  hamba-Mu di dalam kekuasaan-Mu dan tiada  dapat aku melaksanakan segala sesuatu  kecuali yang Engkau berikan padaku, tiada  dapat aku menghasilkan sesuatu kecuali apa  yang Engkau berikan kepadaku. Daku  bermohon Kepada-Mu untuk dapat  melaksanakan haji (umroh) yang Engkau  sebutkan sesuai dengan Al-Qur‟an dan  Sunnah Nabi-Mu. Ya Allah kuatkanlah apa  yang lemah padaku, terimalah manasikku engan kemudahan dan keafiatan dari-Mu. Ya  Allah jadikanlah daku tamu-Mu, yang Engkau  terima dengan keridhoan-Mu. Ya Allah ya  Tuhanku, aku keluar dari tempat yang jauh  dan aku infaqkan hartaku semata-mata karena  mencari keridhoan-Mu. Ya Allah  sempurnakanlah haji dan umrohku, apabila  terdapat sesuatu penghalang, maka bebaskan lah aku dengan taqdir-Mu yang Engkau  tetapkan padaku. Ya Allah aku mengihrom kan rambutku, kulitku, pakaianku, wangi wangianku karena mengharap ridho-Mu.  (Man lâ yahdhuruhul faqih 2 : 528) 

Niat-niat Talbiyah 

Hamba berniat bertalbiyah wajib untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahhu wa ta'ala dengan  ucapan; 

Labbaik Allâhumma labbaik,  labbaik lâ syarî-kalaka labbaik, innal hamda  wan ni'mata, laka walmulk lâ syarî-kalak  

Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, kupenuhi panggilan-Mu,  Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, kupenuhi  panggilan-Mu. 

Sungguh segala puji, kenikmatan dan kekuasaan hanyalah milik Mu, tiada sekutu bagi-Mu. 

Hamba berniat  menyambut panggilan-Mu Ya Allah dengan  memohon keikhlasan, seraya tetap berpe gangan dengan ajaran-Mu yang kokoh. 

Bacaan Talbiyah pendek 

labbaika Allâhumma labbaik, labbaika lâ  syarî-kalaka labbaik, innal hamda wan ni'mata, laka wal mulk, lâ syarî-kalak 

Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, kupenuhi panggilan-Mu.  Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu  Ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu kupenuhi  panggilan-Mu. Sungguh segala puji,  kenikmatan dan kekuasaan hanyalah milik Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.

Bacaan Talbiyah panjang 

labbaika dzal ma-'ârij labbaik, labbaika dâ- 'iyan ilâ dâris salâm labbaika, labbaika ghof-fârodz-dzunûb labbaika, labbaika  ahlattalbiyati labbaik, labbaika dzal jalâli  wal ikrôm labbaik, labbaik tab-dau wal  ma'âdu ilaika labbaik, labbaik tastagh-nî  wayuf-taqorru ilaika labbaik, labbaik mar'ûban wa marhû ban ilaika labbaik, labbaik ilâhal haqqi labbaik, labbaik dzan  na'mâ-i wal fadhlil hasanal jamîli labbaik,  labbaik kasy-syâfal kurobil 'izhômi labbaik, labbaik 'abduka wabnu 'abdaika labbaik, labbaik yâ karîmu labbaik. 

Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah Duhai Yang Memiliki (tempat tempat) Mi'raj, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Menyeru ke negeri  yang damai, kupenuhi panggilan-Mu. Hamba Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya  Allah, Duhai Yang Mengampuni dosa-dosa,  kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang  memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Layak Menjawab panggilan, kupenuhi  panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi  panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Maha Agung dan Maha Mulia, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan Mu Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Awal  dan kepada Engkaulah kami kembali, kupe nuhi panggilan-Mu.Hamba-Mu datang meme nuhi panggilan-Mu Ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami takut dan kepada Engkaulah  kami cinta, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Tuhan kebenaran, kupenuhi  panggilan-Mu. Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Memili ki kenikmatan dan keutamaan yang baik dan  indah, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Menghilang kan duka yang besar, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, di sini hadir hamba-Mu dan putera hamba-Mu, kupenuhi panggilan-Mu, Hamba-Mu datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, Duhai Yang Maha Mulia, kupenuhi panggilan-Mu. (Man lâ yahdhuruhul faqih 2 : 529) 

Doa Memasuki Masjidil Haram 

Assalâmu'alaika ayyuhan-nabiyyu waroh matullôhi wabarokâtuh, bismillâhi wa  billâhi wa minallâ wa masyâ Allâh, wassalâmu'alâ rosûlihi wa âlihi, wassa lâmu 'alâ Ibrohîma wa âlihi, wassalâmu 'alâ  ambiyâ-illâhi wa rusulihi wal hamdulillâhi robbil 'âlamîn 

“Salam atasmu duhai Nabi yang  merupakan rahmat-Nya Allah dan  keberkahan-Nya. Dengan asma Allah, dengan  Allah, dari Allah dan atas kehendak Allah. Salam atas Rasulullah dan keluarganya.  Salam atas Ibrohim dan keluarganya, salam  atas para nabi dan para rosul-Nya dan segala puji bagi Allah pemilik semua alam”. (Man lâ  yahdhuruhul faqih; 2 : 530). 

Doa ketika Melihat Ka’bah 

Al-hamdulillâhil ladzi 'azh-zhomaki, wa syar-rofaki wa karromaki wa ja'alaki matsâ batan linnâsi wa amnan mubârokan wa hudan lil 'âlamin. 

“Segala puji bagi Allah yang telah  mengagungkan engkau, memuliakan engkau  dan menjadikan engkau tempat bergabungnya  bagi manusia dalam keadaan aman penuh  keberkahan dan petunjuk bagi sekalian alam.”  (Man lâ yahdhuruhul faqih; 2 : 53). 

Doa di dalam Masjidil Harom 

Bismillâhir rohmânir rohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma innî as-aluka fi maqomi hâdza wafî awwali manâsiki an taqbala taubati, wa a-ummu thô-'ataka muthî-an li-amrika rôdhiyan bi qodarika. Allâhumma innî abduka wal-baladu baladuka wal-baitu baituka ji'tu athlubu rohmataka, wa an tatajâ-waza an-khothi-atî wa-an tadho'a anni wizri alhamdulillâhil-ladzî ballaghonî baitul-harom Allâhumma innî asyhadu anna hâdza baitahul-harom. Alladzî ja'al  tahu matsâ-batan linnâsi wa amnan mubârokan wahudan lil-'âlamîn. As-aluka mas-alatal muth-thorri ilaik, al-khô-ifi li- 'uqûbatika, Allâhum-maftah-lî abwâba roh matika wasta'milnî bi-thô'atika wa mardhô tika, washollallahu 'alâ sayyidinâ muham madin wa âlihit-thôhirîn, wal-hamdulil lâhi robbil-'âlamîn. 

Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah dalam posisi hamba seperti sekarang ini hamba memohon pada Mu di awal manasik dan ibadahku ini agar kiranya Engkau terima taubat dan  penyesalanku, hendaklah Engkau maafkan kesalahanku, masukkanlah daku dalam lindungan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah membawaku sampai ke rumah-Nya yang suci. Ya Allah hamba bersaksi bahwa ini adalah bayt al-haram (rumah-Mu yang  diberkahi) yang Engkau jadikan sebagai  tempat bersatunya manusia dia juga tempat  yang aman dan diberkati dan petunjuk untuk  seluruh alam. Ya Allah daku ini hamba-Mu dan negeri ini adalah negeri-Mu dan rumah ini adalah rumah-Mu. Aku datang untuk memohon dan mengemis kasih sayang-Mu. Yang selalu berusaha untuk mentaati-Mu,  mengikuti perintah-Mu dan ridho dengan ketentuan-ketentuan-Mu. Duhai Tuhanku daku memohon dengan permohonan orang yang sangat membutuhkan pertolongan, yang  takut akan balasan-Mu. Duhai Tuhanku bukakanlah pada hamba-Mu ini pintu-pintu kasih sayang-Mu, yang dengannya hamba dapat beramal demi mentaati-Mu dan  mengharap keridhoan-Mu. Shalawat dan  salam atas Nabi suci dan Ahlul Baitnya. Dan  pujian itu hanya untuk Allah Tuhan semesta  alam. 

Doa Memandang Hajarul Aswad 

Pandanglah hajarul aswad, hadapkan  wajah kepadanya, hal ini bisa kita lakukan  dari kejauhan dan bacalah doa ini : 

Bismillâhirrohmânirohîm, Allâhumma  sholli „alâ Muhammad wa âli Muhammad,  Al-hamdulillâhil ladzî hâdânâ wamâ kunnâ  linahtadiya lau lâ an hâdânallâh, subhâ nallâh wal hamdulillâh walâ ilâha illallâh  wallâhu akbar, lâ ilâha illallâh wahdahu lâ  syarîkalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyî wayumîtu, wayumîtu wa yuhyî wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihil khoyru wahuwa 'alâ kulli syai-in qodîr, Allâhumma sholli 'alâ muhammadin wa âli Muhammad wabârik „alâ muhammadin wa âli Muhammad, ka af-dholi mâ shollayta wabârokta wa taroh-hamta 'alâ ibrôhîma wa âli ibrôhîma innaka hamîdum-majîd, wa salâmun 'alâ  jamî-in-nabiyyîn wal mursalîn, wal hamdu lillâhi robbil „âlamîn, Allâhumma innî ûminu biwa‟dika wa ushod-diqu rusulaka wa at-tabi'u kitâbaka 

Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha saying. Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami petunjuk dengannya dan tidaklah kami dapat petunjuk kalau bukan  karena hidayah dari Allah. Mahasuci Allah,  segala puji bagi Allah. Tidak ada tuhan selain  Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada tuhan selain Allah yang tunggal tidak ada sekutu  bagi-Nya. Dia Yang memiliki, Dia yang terpuji, Mahahidup, Dia Yang mematikan, Dia Yang menghidupkan yang mati, sedang Dia Mahahidup dan tidak akan pernah mati, di tangan-Nya segala macam kebaikan, dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu. Ya  Allah sampaikan sholawat pada Muhammad  dan keluarga Muhammad. Berkahilah Muham mad dan keluarga Muhammad sebagaimana sebaik-baiknya yang pernah Kau berikan pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Salam atas semua nabi dan utusan. Segala  puji bagi Allah penguasa semua alam. Ya  Allah daku beriman pada janji-Mu dan meyakini kebenaran rasul-Mu dan mengikuti  kitab-Mu. 

Niat ketika Mencium Hajar Aswad  

Barangsiapa berjabatan tangan dengan Ha jar Aswad, seakan-akan ia berjabatan tangan dengan Allah Subhanahu wa ta'ala! Oleh karena itu, ingatlah  baik-baik, wahai insan yang merana dan seng sara, janganlah sekali-kali berbuat sesuatu  yang menyebabkan engkau kehilangan kemuliaan agung yang telah kau capai, dan mem batalkan kehormatan itu dengan pembangka ngan-Nya, sebagaimana  dilakukan oleh mereka yang bergelimang  dalam dosa-dosa!”

Doa Mencium Hajarul Aswad 

Kalau dapat kesempatan untuk mencium nya, kalau tidak bisa maka usap saja dengan  tangan kanan kemudian mencium tangan  setelah mengusap kalau tidak bisa maka  dengan isyarat dan lambaikan tangan dan  ciumlah tangan tersebut padanya sambil  mengucapkan doa berikut: 

Bismillâhir rohmânir rohîm, Allâhumma  sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad,  Amânati ad-daytuhâ wanî tsâqî ta'âhad-tuhu litasy-hada lî bil muwâfâti, âmantu billâhi wakafartu biljibti wath-thôghûti wal lâta wal 'uzza wa 'ibâdatisy-syaithôn wa  'ibâdatil autsân wa 'ibâdati kulli niddin yud'â min dûnillâh 'Azza Wajalla 

Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan  Maha sayang Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muham mad. Segala amanatku akan aku tunaikan,  janjiku akan kupegang teguh agar engkau  menjadi saksi bagiku dalam menunaikannya.  

Daku beriman kepada Allah, daku  menging kari segala yang dipertuhankan  selain Allah dan thoghut (kekuasaan yang  tidak berdasar kan aturan Allah)/diri yang  dikuasai oleh hawa nafsu, berhala Latta dan  Uzza dan penyembahan syetan, penyembahan  berhala, dan segala ibadah yang dimaksudkan  selain kepada Allah yang Maha Agung. 

Doa lain ketika Mencium Hajar Aswad

Bismillâhir rohmânir rohîm, Allâhumma sholli „alâ Mu-hammad wa âli Muhammad,  Allâhumma ilaika basath-tu yadî, wa fîma  'indaka 'adzumat roghbatî, faqbal subhatî, wagh-firlî warhamnî, Allâhumma innî a'ûdzu bika minal kufri walfaqri wa mawâqifil khizyi fiddunyâ wal âkhiroh. 

Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muham mad. Ya Ilahi hanya kepada-Mu kuulurkan tanganku hanya pada-Mu besar harapanku, terimalah tasbihku, ampunilah serta rahmatilah aku Ya Ilahi aku berlindung pada-Mu dari kekufuran, kekurangan (rasa tidak puas, tama') serta kehinaan di dunia dan akhirat. Kalau doa tersebut tidak sepenuhnya dihafal  maka cukup dengan ucapan basmalah, sholawat dan istighfar. 

Thawaf itu sendiri disebut dalam Qur'an

وَاِذْ بَوَّأْنَا لِاِبْرٰهِيْمَ مَكَانَ الْبَيْتِ اَنْ لَّا تُشْرِكْ بِيْ شَيْـًٔا وَّطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْقَاۤىِٕمِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan  tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah  (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan  sujud.(QS 22:26-27) 

Imam Shodiq alaihi sallam berkata: “Disunnahkan berthawaf sebanyak 360 kali, setiap satu thawaf tujuh kali putaran, sama dengan jumlah hari dalam setahun. Jika tidak mampu, maka sebanyak 360 putaran, jika tidak mampu juga maka berapa saja semampu Anda”. 

Atas dasar riwayat ini dan banyak riwayat-riwayat lainnya para ulama fikih sependapat bahwa thawaf di Ka‟bah adalah sunnah dan disukai, lepas dari ibadah apa pun. 

Hadis Keutamaan Thowaf 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Hiasan Kabah  adalah thawaf”. (Jami‟ Al-Hadis , Al Qummi). Rasulullah saw bersabda: “Allah menurunkan setiap harinya 120 rahmat, 60 rahmat untuk yang thawaf, 40 rahmat untuk yang beritikaf di sekitar Kabah, dan 20 rahmat bagi yang memandang Kabah” (Mu‟jam Al-Kabir, 11/102). 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berthawaf di Ka‟bah 7 kali dan tidak berbicara kecuali dengan membaca:  

subhânallâhi walhamdu lillâhi walâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, walâ haula walâ quwwata illâ billâh 

Mahasuci Allah, segala puji milik-Nya, tiada tuhan selain Dia, dan Allah Mahabesar. tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah. Maka Allah akan menghapus darinya 10 kesalahan, dan mencatat untuknya 10 kebaikan serta mengangkat baginya 10 darojah, dan barangsiapa yang thowaf dan berkata-kata pada saat itu maka rahmat akan terjatuh di kakinya, sebagaimana air terinjak dengan kakinya”. (Sunan Ibnu Majah, 2/986). 

Diriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir alaihi sallam: “Barangsiapa dari hamba yang mukmin thawaf di Kabah 7 (tujuh kali) dan sholat dua rakaat dan menyempur-nakan thawafnya dan sholatnya maka Allah akan mengampuni kesalahannya”. (Da-'â-imul Islam, 1/312). 

Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Ayahku berkata barangsiapa yang thawaf di Kabah 7 (tujuh kali) dan sholat dua rakaat di sudud masjid yang manapun maka Allah akan mencatat untuknya 6000 kebaikan dan menghapus baginya 6000 kesalahannya serta mengangkat baginya 6000 darojah juga mengabulkan untuknya 6000 hajat barangsiapa yang menyegera-kannya dia akan mendapat rahmat Allah, dan yang mengakhirkannya maka Allah rindu akan doanya” (Al-Kâfi, 4/411). 

Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam: “Sesungguhnya Kabah adalah benteng perlindungan, setiap harinya akan memberikan pengampunan bagi yang thawaf atau yang hatinya terpaut dengannya (rindu)  ... (Al-Kâfi, 4/411). 

Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam: “Thawaf adalah termasuk bagian yang besar dari haji, yang meninggalkan thawaf wajib dengan sengaja maka dia tidak terhitung sebagai yang mengerjakan haji”. (Da-'â-imul Islam, 1/312). 

Diriwayatkan dari Abi Abdillahalaihi sallam:  “Barangsiapa yang melihat Kabah akan  senantiasa dicatat sebagai kebaikan dan di hapus kesalahannya hingga ia berpaling  darinya”. (Al-Kâfî, 4: 240, hadis ke-4). 

Syarat Sahnya Thawaf  

1. Niat  

Yakni niat untuk mendekatkan diri kepada  Allah. Berniat menentukan thawaf apa yang sedang di lakukan  

Niat Umum Thawaf  

Hamba niat berthawaf di Baitullah  bersama manusia dengan sepenuh hati sebagaimana para malaikat berthawaf di sekitar Arasy, demi mendekatkan diri kepada  Allah. 

2. Suci dari dua hadas besar dan kecil  

Yakni harus bersih dari hadas yang  menyebabkan mandi besar seperti jenabat,  haid dan dalam keadaan wudhu‟. Suci badan dan pakaian dari najis sebagaimana ketika  hendak sholat. Kalau ada hadas kecil atau  besar tidak sah thawafnya baik dia tidak tahu  (jahil) ataupun lupa 

3. Suci badan dan pakaian dari najasat 

4. Bagi laki-laki harus sudah di khitan  

5. Menutup Aurot.  

6. Berurutan.  

Sesuai dengan urutannya thawaf. Kalau haji tammatuk dimulai dengan thawaf umroh tamattuk baru thawaf ifadhoh dan thawaf Nisa' atau thawaf wada‟. 

Kewajiban Thawaf 

1. Dimulai dari Hajar Aswad 

2. Sempurna untuk setiap putarannya 

3. Menjadikan Kabah di sebelah kirinya 

4. Memasukkan Hijir Ismail dan  syadhirwan dalam thowaf (Karena Hijir Ismail dan syadhirwan adalah bagian  dari Kabah).  

5. Keluar dari Kabah pada saat thowaf.  

Syadhirwan adalah dasarnya (ping-giran  fondasi) Ka‟bah. Yaitu fondasi yang  mengelilingi sisi luar Ka‟bah dia termasuk bagian dari Ka‟bah. Hal ini di sebabkan adanya sisa tembok Kabah setelah adanya  pembangunan kembali di zaman Hajjaj bin  Yusuf.  

Para Fuqoha‟ tidak menganggap sah  thowaf seseorang yang melewati syadhirwan  karena temasuk dari Ka‟bah. Tinggi  syadirwan dari arah utara sekitar 50 cm  sedangkan lebarnya 39 cm. Dari arah barat 28  cm sedang lebarnya 80 cm. Dari arah selatan  24 cm sedang lebarnya 87 cm sedang dari  arah timur 22 cm dan lebarnya 66 cm.  Hendaknya thowaf di antara Ka‟bah dan  Maqom Ibrahim.  

Jangan menjauh dari ketentuan dari semua  arah (kurang lebih 12 meter). Jumlahnya  thowaf sebanyak 7 (tujuh) kali putaran. Mulai  dari Hajar aswad sampai ke hajar aswad lagi.  

Doa Thawaf pada Putaran I 


Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmâ-nirro hîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muhammad. Allâhum ma innî as aluka bismikal ladzi yum-syâ bihi 'alâ zhulalil mâ-î. kamâ yum-syâ bihi 'alâ  judadil ar-dhi. wa as aluka bismikal ladzî yahtazzu lahu 'arsyuka, wa as aluka bismikal ladzî tahtazzu lahu aqdâmu malâ ikatika. wa as aluka bismikal ladzî da'aka  bihî Musâ min janibith-thûr, fastajabta lahu, wa al qoita 'alaihi mahabbatan minka. wa-as aluka bismikal ladzî ghofarta li  muhammadin shollallâhu 'alaihi wa âlihi mâ taqoddama min dzambihî wamâ ta-akh khor, wa-atmamta 'alaihi ni'mataka, an tarzuqonî khoirod-dunyâ wal âkhiroh. 

Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan  Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga  Muhammad. Ya Allah daku bermohon  dengan asma-Mu dengan-Nya mengalir air, sebagaimana digerakkan dengan-Nya butiran tanah. Daku bermohon dengan asma-Mu yang  menggoyahkan arys-Mu, daku bermohon dengan asma-Mu yang menggoncangkan  langkah malaikat-Mu, daku bermohon dengan  asma-Mu yang di seru oleh Musa ketika di Jabal Thûr serta Engkau kabulkan dan Engkau berikan pada-Nya kecintaan. Daku bermohon dengan asma-Mu yang Engkau telah ampunkan Nabi Muhammad baik yang  terdahulu maupun yang akan datang serta  Engkau sempurnakan ni'mat-Mu padanya, Ya  Allah karuniakan padaku kebaikan dunia dan akhirat. 

Doa Thawaf pada Putaran II 

Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muhammad. Allâhum ma innî ilaika faqîrun wa innî khô-ifun mustajîrun, falâ tughoyyir jismî walâ  tubaddil ismî, sâ-iluka faqîruka miskînuka bibâbika, fatashoddaq 'alaihi bil jannah. Allâhumma al-baitu baituka, wal haromu, haromuka wal 'abdu 'abduka. Wa hâdza  maqômul 'â 'izdi bika, al mustajîri bika  minan-nâr, fa-a„tiqnî wawâlidayya wa ahlî  wa wuldî wa ikhwanil mu‟minîn minannâr Yâ jawâdu, Yâ karîm. 

Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah sungguh daku di  hadapan-Mu miskin dan daku merasa takut serta memohon perlindungan dari-Mu, jangan Engkau rubah tubuhku dan jangan Kau ganti namaku. Hamba yang miskin dan faqir memohon di pintu-Mu, dan karuniakanlah  hamba sorga.  

Ya Allah ini adalah rumah-Mu dan ini adalah tempat kemuliaan-Mu dan aku adalah hamba-Mu dan ini tempat memohon perlindungan dari api neraka. Maka hindarkanlah daku dan kedua orang tuaku,  keluargaku (anak dan istriku) keturunanku dan saudara-saudara seiman denganku dari siksa api neraka. Wahai Yang Maha Dermawan dan Duhai Yang Maha Karîm (Bijaksana) 

Doa Thawaf pada Putaran III 

Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muhammad, Allâhum ma ad-khilnil jannata birohmatika, wa ajirnî minan-nâr birohmatika, wa 'âfinî minassuq mi, wa awsi' alayya minar rizqi halâl, wa dro'annî syarro fasaqotil jinni wal insi, wa  syarro fasaqotil 'arobi wal ajami yâ dzal manni wath-thowli, yâ dzal judi wal karom, inna 'amalî dho'îfun fa dhô'if-hu lî wata qobbalhu minnî, innaka antas samî 'ul  'alîm.

Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga  Muhammad. Ya Allah masukkanlah daku di  dalam surga-Mu, Ya Allah peliharalah daku  dari neraka dengan rahmat-Mu.Ya Allah berikan daku ke'arifan dari segala  penderitaan. Ya Allah luaskanlah padaku rizqi  yang halal. Ya Allah jauhkanlah daku dari  kejahatan jin dan manusia. Duhai Yang Maha Pemurah dan Pemberi Duhai Yang Bijaksana  dan Dermawan. Ya Allah sungguh amal amalku sedikit maka lipat gandakanlah untukku, Ya Allah kabulkanlah amal hamba Sungguh Engkau Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. 

Doa Thawaf pada Putaran IV 

Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muhammad, Yâ Allah, Yâ waliyyal 'âfiyah, wa khôliqol 'âfiyah, warô-ziqol 'âfiyah wal-mun'imu bil'âfiyah, wal mutafadh-dhilu bil 'âfiyah alayya, wa 'alâ jamî-i kholqika, Yâ rohmânaddunyâ wal  âkhiroh warohîma-huma, sholli 'alâ muhammadin wa 'âli muhammad. warzuq nal 'âfiyah, watamâ mal 'âfiyah, wasyukrol 'âfiyah fid-dunyâ wal âkhiroh yâ arhamar rôhimîn.

Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah, duhai Yang memberi  'afiyah (sehat rohani), Yang menciptakan 'afiyah, Yang merizqikan 'afiyah, Yang mengutamakan 'afiyah bagi seluruh makhluq Nya. Wahai Yang Maha Pengasih di dunia dan akhirat, Sholawat atas Nabi Muhammad  dan keluarganya. Berikan afiyah, kesempurnaan 'afiyah, kesyukuran dalam  'afiyah di dunia dan akhirat. Wahai Yang Kasih dari segala Yang Pengasih. 

Doa Thawaf pada Putaran V

Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muhammad, Al-hamdu lillâhil-ladzî syar-rofaki wa 'azh-zhomaki, wal hamdulillâhil-ladzî ba'asta muhamma dan nabiyan, wa ja'ala 'Aliyyan imâman, Allâhummahdi lahu khiyâro kholqika, wa  jannibhu syirôro kholqika. Robbanâ âtinâ  fid-dunyâ hasanah, wa fil â-khiroti hasanah wa qinâ 'adzâ-bannâr. 

Dengan asma Allah Yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Segala puji bagi Allah yang  telah memuliakanmu (Ka‟bah) serta mengagungkanmu. Segala puji bagi Allah  yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai Nabinya. Dan menjadikan Imam Ali  sebagai Imam. Ya Allah jadikanlah dia  sebaik-baiknya makhluk-Mu, dan jauhkanlah dia dari sejahat-jahatnya makhluk. Ya Rabb  kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. 

Doa Thawaf pada Putaran VI 

Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muha-mmad, Allâhum mal baitu baituka wal 'abdu 'abduka, wa  hâdza maqomul â'idzi bika minarnâr.  Allâhumma min qibalikar-rouhu wal faroju wal 'âfiyah, Allâhumma inna 'amali dho'îfun fa dhô-'ifhu lî, waghfirlî math thola'ta alaihi minni wa khofiya 'alâ  kholqika. Astajîru billâhi minannâr. 

Dengan asma Allah yang Maha besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga  Muhammad. Ya Allah rumah ini adalah  rumah-Mu, Hamba ini adalah hamba-Mu, Inilah tempat daku bermohon pada-Mu dari siksa neraka. Ya Allah hanya dari sisi-Mulah kudapati ketenangan, jalan keluar dari segala problema serta keafiatan. Ya Allah sungguh amalku sedikit maka lipat gandakanlah Dan ampunilah apa-apa yang tersembunyi yang Engkau ketahui dariku, daku mohon perlindungan-Mu dari siksa neraka. 

Doa Thawaf pada Putaran VII

Bismillâhi wallâhu akbar, Bismillâhir rohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ  Muhammad wa âli Muhammad, Allâhum ma inna 'indî afwâjan min dzunûbi, wa afwâjan min khothôyâ, wa 'indaka afwâjun min rohmatin, wa afwâjun min maghfirotin, Yâ manis-tajâba li-abghodhi kholqihi, idz qôla anzhirnî ilâ yaumi yub'atsûn, istajiblî. Allâhumma qon-ni‟nî bimâ rozaqtanî, wabârik lî fîmâ â-tay-tanî. 

Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang. Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah sungguh aku memiliki  dosa-dosa yang banyak dan kesalahan yang tak terhitung. Sedangkan Engkau memiliki Rohmah (kasih sayang) yang banyak dan  Maghfiroh yang tak terhitung. Wahai yang  mengabulkan do'a makhluq yang paling  Engkau murkai (Iblis). Tatkala ia berkata: Wahai tuhan tundalah aku sampai hari kiamat. Maka ya Allah kabulkanlah permohonanku. Ya Allah berikanlah kepadaku rasa cukup terhadap rezki yang  telah Engkau karuniakan padaku dan berkahilah terhadap rezki yang datang 

Sholat Sesudah Thawaf  

Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Bila engkau sudah selesai thowaf maka lakukanlah sholat dua rakaat jadikanlah Maqom Ibrahim di depanmu. Di rakaat pertama setelah fatihah baca surah al-ikhlas di rakaat kedua setelah fatihah surah alkafirun. Kemudian lakukan kesaksian, memuji dan  mengagungkan Allah ucapkan sholawat pada nabi dan keluarganya, mohonlah kepada  Allah agar Dia menerima semua yang diamalkan. Sholat dua rakaat ini wajib. Tidak mengapa melakukannya di waktu yang kau sukai batasannya dari terbitnya matahari  hingga terbenam jangan mengakhirkannya hingga terpisah lama waktu thowaf dengan  sholat”. (Al-Kâfi : 4/423/1)  

Niat-niat Sholat Thowaf  

Hamba berniat sholat thowaf di belakang  Maqom Ibrahim untuk Umroh mufrodah atau  Umroh tamattuk untuk mendekatkan diri  kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Hamba berniat berdiri di  Maqom Ibrahim untuk tetap berdiri di jalan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan meninggalkan jauh-jauh segala maksiat. 

Hamba berniat untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim alaihi sallal dalam sholat serta menentang segala bisikan setan. Hamba berniat untuk melakukan pekerjaan yang agung dan hamba berniat dengan tulus untuk memaafkan siapapun yang pernah menzalimi hamba atau yang pernah hamba zalimi. 

Doa Setelah Shalat Thawaf 

Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Bacalah doa ini ketika selesai melaksanakan thowaf faridhoh  

Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad,  Allâhumma taqobbal minnî, walâ taj'alhu  âkhirol 'ahdi minnî, Alhamdulillâhi bi-ma hâmidihî kullihâ, 'alâ na'mâ ihi kullihâ, hattâ yantahiya alhamdulillâhi, ilâ mâ yuhibbu wayar-dhô, Allâhumma sholli 'alâ  muhammadin wa âli muhammadin wataqob bal minnî wa thohhir qolbî wazakki 'amalî. 

Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang, Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ya Allah terimalah segala  amalku, ya Allah janganlah Engkau jadikan  akhir bagiku segala puji bagi Engkau dengan segala pujiannya atas segala nikmat nikmatnya segala puji bagi Allah apa-apa yang dikehendaki semoga Allah mencurahkan sholawat atas Nabi Muhammad dan  keluarganya dan terimalah segala amalku  sucikanlah hatiku serta bersihkanlah amalan ku. (Manlâ yah dhuruhul faqih. 2: 535) 

Niat Mendatangi dan Meminum Air Zamzam

Sumur zam-zam sekarang sudah di tutup,  kita hanya bisa mendatangi kran-kran air  zam-zam. Kita dapat berdoa sambil  menghadapkan wajah ke Kabah saat kita  meminumnya. Sebab meman-dang sumur  zam-zam, pandangan kita tetap mengarah ke Kabah. 

Dalam tuntungan Imam Ali Zainal  Abidin As-Sajjad, ketika mendatangi dan  memandangi sumur Zamzam dan minum  airnya. Pada saat memandangnya, berniat  menujukan pandangan anda kepada semua  bentuk kepatuhan kepada Allah, serta  memejamkan mata terhadap setiap maksiat  kepada-Nya. 

Doa minum Air Zam-zam

Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma  sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad,  Allâhumaj'al hu 'ilman nâfi'an warizqon wâ si'an, wasyifâ-an min kulli dâ-in wasuqmin. 

Dengan asma Allah yang Maha Besar, Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang. Ya Allah curahkanlah rahmat Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.  

Ya Allah jadikanlah air ini pengetahuan  yang bermanfaat dan rizqi yang luas dan dan  penuh dengan keberkahan serta jadikanlah air  ini sebagai penyembuh dari segala penyakit  dan derita. 

Sa’i (lari-lari kecil antara Shofā atau Marwah) 

Sa'i adalah sebuah pencarian. Jadi ia  adalah gerakan yang memiliki tujuan dan digambarkan dengan gerak berlari-lari serta bergegas-gegas. Ketika melakukan Sa'i  engkau berperan sebagai Hajar seorang budak  perempuan dari Ethiopia yang hina. Sahaya perempuan itu mempunyai hubungan yang  akrab dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Dialah ibu dari nabi nabi yang besar dan dialah wakil dari  makhluk-makhluk-Nya yang cantik jelita. 

Hajar menyerah kepada kehendak Allah  Subhanahu wa ta'ala, ia meninggalkan putranya di bawah  lembah ini. Demikianlah yang diperintahkan  Allah dan demikianlah perintah cinta. Tetapi Hajar merupakan teladan kepasrahan itu tidak duduk berdiam diri. Ia bangkit, sendirian dia berlari-lari dari satu bukit tandus ke bukit tandus lainnya untuk mencari air. Hajar adalah seorang wanita yang bertanggung jawab, tetapi mempunyai pengharapan.  

Sa'i adalah perjuangan fisik. Sa'i berarti  mengerahkan tenaga dalam pencarian air. Inilah cara untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. 

Kedudukan Sa’i  

Amalan yang dilakukan setiap manasik, apa pun jenis manasiknya ialah ihrom. Amalan kedua bagi yang umroh baik umroh mufrodah dan umroh haji tamattu' ialah  thawaf, selanjutnya sholat thawaf, kemudian Sa'i antara Shofa dan Marwa. Jadi kedudukan sa'i adalah setelah sholat thawaf, jadi tidak  bisa dilakukan sebelum thawaf dan sholat thawaf. 

Berdasarkan ucapan Imam Ja‟far Shodiq alaihi sallam : “Setelah melakukan thawaf dan sholat dua rakaat thawafnya Rasulullah saw  berkata ; "Mulailah dengan apa yang dimulai  oleh Allah untuk mendatangi Shofa.” 

Dari  sini banyak ulama berpendapat bahwa Sa'i ini  tidak boleh ditunda sampai hari kedua bila  dalam keadaan tidak terpaksa. Sa'i adalah  rukun buat umroh dan haji, akan batal haji dan umrohnya jika ditinggalkan dengan  sengaja. Imam Ja‟far alaihi sallam ditanya tentang seorang yang meninggalkan sa'i dengan sengaja. Beliau menjawab, “Tidak ada haji  baginya”. 

Sunnah-sunnah Sa’i 

Di antara sunnah-sunnh sa'i adalah: Bersuci. Para ahli fiqih sepakat bahwa thoharoh adalah sunnah di dalam Sa'i bukan wajib. Hal ini berdasarkan ucapan Imam Ja'far alaihi sallam: “Engkau boleh melakukan semua amalan manasik tanpa wudhu‟ kecuali thowaf, karena sesungguhnya dalam thawaf  itu ada sholat, akan tetapi wudhu' itu lebih  baik bagaimanapun juga”. 

Di antara sunnah Sa'i ialah menyentuh  hajar aswad, meminum air zam-zam dan  menuangkan airnya ke sebagian tubuh, keluar menuju Shofa dari pintu yang berhadapan dengan hajar dengan tenang dan perlahan, berdasarkan ucapan Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam :  

“Jika engkau sudah selesai dari dua rakaat (sholat sesudah thawaf) maka datanglah ke hajar aswad, ciumlah dan sentuhlah serta lambaikan tanganmu ke arahnya.  

Dan minumlah air zamzam sebelum engkau keluar ke Shofa dan Marwah dan tuangkanlah air tersebut ke atas kepalamu, punggungmu dan perutmu dan ucapkanlah :

Ya Allah jadikanlah air ini pengetahuan  yang bermanfaat dan rizqi yang luas dan dan  penuh dengan keberkahan serta jadikanlah air  ini sebagai penyembuh dari segala penyakit  dan derita.  

Kemudian keluarlah untuk menuju Shofa dari pintu dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari  sana, yaitu pintu yang berada di arah depan  Hajar aswad dan keluarlah dengan tenang dan perlahan”.

Sunnah lain di dalam sa'i ialah naik  ke atas bukit Shofa hingga dapat melihat  Kabah, lalu menghadap kearah Hajar aswad  dan mengucapkan takbir, tahlil, tahmid, dan  tasbih masing-masing 100 kali dan wukuf  atau berhenti di Shofa. 

Disunnahkan harwalah (lari-lari kecil)  buat laki-laki, tidak untuk perempuan di  antara dua manarah, yang sekarang ini ada  tanda hijau. (Fiqh Imam Ja‟far Shodiq alaihi sallam hal. 464 - 467) 

Kewajiban Sa’i 

Hal-hal yang wajib dalam Sa'i ada tujuh  

1. Niat untuk mendekatkan diri kepada  Allah Subhanahu wa ta'ala. Dengan ucapan : “Saya berniat  sa‟i dari Shofa ke Marwah untuk Umroh  tamattuk untuk haji Islam wajib adaan  qurbatan ilallah ta‟âlâ “. (atau untuk umroh  mufrodah atau untuk haji tamattuk). 

2. Memulainya dari Shofa. Mengakhirinya  di Marwah. Memulainya dari tempat awal  bukit Shofa dan mengakhirinya di tempat  awalnya bukit Marwah.

3. Sa'i berjumlah tujuh putaran (pergi dan kembali), hitungannya dari Shofa ke Marwah adalah sekali, kembali ke Shofa berarti dua kali; pergi lagi ke Marwah berarti sudah tiga kali dan seterusnya hingga tujuh putaran yang berakhir di Marwah.

4. Hendaknya Sa'i urutannya setelah Thowaf dan sholatnya, kalau mendahului thowaf dan sholatnya maka wajib mengulanginya.

5. Hendaklah bersambung dari setiap putarannya, boleh berhenti untuk duduk selama putaran Shofa dan Marwah untuk istirahat. (Atau datang waktu sholat wajib dan melakukannya atau mendapatkan sesuatu yang ia perlukan atau minum air, atau buang air kecil atau besar).

6. Yang umum dalam Sa'i adalah hendak nya pergi bolak-baliknya antara Shofa dan Marwah di tempat yang sudah ditentukan, dan tidak sah Sa'i di Masjidil Haram, hendaklah berjalan antar Shofa dan Marwah dengan jalan yang lurus.

7. Ketika berjalan menuju Marwah meng hadap kepadanya dengan kadar ketentuan yang umum, juga ketika menuju ke Shofa, dan tidak boleh membelakanginya atau menjadikannya disamping kanan atau kiri kita.

Boleh menjadikannya di samping kanan atau kiri ketika saat melewatinya. Jadi tidak boleh membelakanginya pada saat berjalan menuju padanya. (Ahkamul Manasik, hal. 92-93).

Diriwayatkan dari Muawiyyah bin Ammar; Daku bertanya pada Abi Abdillah alaihi sallam ; "Seorang saat Sa'i antara Shofa dan Marwah kemudian masuk waktu untuk sholat apakah dia terus Sa'i atau dia sholat kemudian melanjutkan Sa'inya, Imam menjawab : "Dia harus sholat dan setelah sholat melanjutkan Sa‟inya.‟ Ketika ditanya; Apakah boleh duduk di Shofa atau Marwah, beliau menjawab; 'boleh‟. (Manlâyahdhu ruhul faqih, 2:418)

Imam Ja'far Shodiq a.s. berkata : “Hendaknya engkau memulai Sa'i dari Shofa dan mengakhirinya di Marwah”. (Fiqh Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam hal. 465)

Diriwayatkan Imam Shodiq alaihi sallam : “Berthawaflah antara shofa dan Marwah tujuh kali bolak-balik dengan memulai dari Shofa dan mengakhirinya di Marwah.” (Fiqh Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam hal. 466)

Diriwayatkan Imam Shodiq alaihi sallam : “Jika engkau menambah putaran (dalam Sa'i) sama seperti menambah rakaat dalam sholat, engkau harus mengulangi sholat itu demikian pula Sa'i”. (Fiqh Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam hal. 467)

Keutamaan Tempat Sa’i

Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka Barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha mengetahui. (Q.S. 2: 158)

Syi'ar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.

Tuhan mengungkapkan dengan Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di masa jahiliyah pun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.

Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.

Diriwayatkan dari Imam Ja‟far Shodiq alaihi sallam: “Bagi yang haji, harus melakukan dua kali thawaf dan dua kali Sa'i antara shofa dan Marwa serta dua kali sholat di belakang Maqom Ibrahim.” (Al-Kâfi 4/295).

Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam: “Di antara tempat yang disenangi oleh Allah adalah tempat Sa'i (Al-Mas‟aa) karena di tempat itu semua kesombongan akan direndahkan”. (Al-Kâfi, 4/434).

Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam: “Dijadikan Sa'i antara Shofa dan Marwa tempat merendahkan semua kesombongan”. (Al-Kâfi, 4/434).

Diriwayatkan dari Imam Ja'far Shodiq alaihi sallam: “Dijadikan Sa'i antara Shofa dan Marwa karena Nabi Ibrahim alaihi sallam ketika akan di goda Iblis maka Jibril alaihi sallam menyuruh berlaku keras kepadanya dan berlari meninggalkannya, maka dijadikanlah berlari-lari kecil (harwalah) dalam Sa'i sebagai sunnah” (Ilalul Syaro'i, 432).

Adab Sa’i

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika selesai melakukan sholat thowaf beliau mengucapkan: “Daku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah Azza Wajalla Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebe saran) Allah”. 

Beliau terus mendaki sampai dapat melihat Kabah, beliau lalu berbalik menghadap Kabah, mengesakan dan membesarkan Allāh dengan mengucapkan:

Lâ ilâha illallâh, wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku, walahul hamdu, yuhyî wa yumîtu, wahuwa 'alâ kulli syai'in qadîr, lâ ilâha illallâh, wahdahu lâ syarîka lahu, anjaza wa'dahu, wanashoro 'abdahu, waha zamal ahzâba wahdahu

Tiada Tuhan selain Allah, Mahaesa, tiada sekutu Dia, segala kerajaan milik-Nya, segala puji bagi-Nya, Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Mahakuasa atas segala sesuatu, tiada Tuhan selain Allah, Mahaesa, tiada Ia bersekutu, Ia memenuhi janji, Ia menolong hamba-Nya, menghancurkan musuh-musuh-Nya, sendirian. Demikian redaksi yang diriwayatkan Muslim, Nasa'i dan Imam Ahmad.

Beliau meneruskan ke Marwa Hampir sama dengan Shafa, Marwa secara harfiah berarti batu besar dan keras atau batu karang. Lalu beliau kembali ke Shafa dan mengulangi seperti tadi.

Jadi, beliau mulai dari Shafa ke Marwa, kemudian kembali ke Shafa, ke Marwa, kembali ke Shafa lagi, ke Marwa, ke Shafa dan akhirnya ke Marwa, semuanya 7 kali.

Pergi dihitung sekali, pulang dihitung sekali. Jadi mulai dari Shafa dan berakhir di Marwa. Jarak antara Shafa dan Marwa sekitar 400 meter.

Setelah itu Rasul tidak pernah mendekati Kabah lagi sampai beliau kembali untuk Thawaf Ifadhah dan Thawaf Perpisahan (wada').

Niat-niat Umum Sa’i

Hamba berniat Sa'i di antara Shofa dan Marwa tujuh kali untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. (tentukan Sa'i nya untuk Umroh Mufrodah, atau Umroh Tamattuk atau Sa'i untuk Haji Tamattuk atau Haji Ifrod).

Hamba berniat Sa'i untuk menempatkan diri di antara harapan akan rahmat Allah dan ketakutan menghadapi azab-Nya.

Bacaan Niat Sa’i 

Saya niat melakukan Sa'i Umroh Mufrodah (umroh sunnah) atau Sa'i Umroh Tamattuk atau Sa'i untuk Haji Tamattuk) Untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memulainya dengan apa yang dimulai Allah dan Rasul-Nya:

Bismillâhirrahmânirrahim. Abda-u bimâ bada-allâhu bihi warasulihi, innash-shofâ wal marwata min sya'âirillâh, faman hajjal baita awi'tamaro falâ junâha 'alaihi an yath-thowwafa bihimâ waman tathowwa'a khoiron fainnallâha syâkirun 'alîm.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Daku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah.

Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Penerima Kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Dan pada saat-saat itu, anda berniat menempatkan diri anda di antara harapan akan rahmat Allah dan ketakutan menghadapi azabNya?”

Dalam hadis disebutkan: “Barangsiapa yang menginginkan hartanya diperbanyak hendaklah ia memperlama wuquf di Shofa dan Marwa (di tingkat keempat) sambil mengingat nikmat-nikmat yang sudah dikaruniakan Allah padanya”.

Doa-doa Sa’i

Diriwayatkan dari Abi Abdillah alaihi sallam : “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesaat setelah selesai dari thawaf dan dua rakaat sholatnya beliau mengucapkan :

abda-u bimâ bada-a Allâhu bihi, innallâha 'azza wa jalla yaqûlu innash-shofa wal marwata min sya'âirillâhi, Daku mulai dengan apa yang dimulai oleh Allah Azza Wajalla yang berfirman Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah.

Berkata Abu Abdillah alaihi sallam ; Kemudian beliau keluar menuju Shofa dari pintu yang berhadapan dengan hajarul aswad dengan tenang dan perlahan, kemudian menaiki shofa hingga Kabah kelihatan, kemudian beliau menghadap rukun yang ada Hajarul aswad, beliau memuji Allah Subhanahu wa ta'ala, berzikir secukupnya, kemudian sambil membaca: Allâhu Akbar 7 x, Alhamdulillâh 7 x, Lâ ilâha illallâh 7 x, 

kemudian membaca : tiga kali 

Lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyî wayumîtu wahuwa hayyun lâ yamûtu, wahuwa 'alâ kulli syai in qodîr, 3 kali

Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dia hidup dan tidak akan pernah mati, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kemudian membaca : Sholawat pada Nabi

Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, 

Ya Allah curahkanlah rahmat-Mu untuk Muhammad dan keluarga Muhammad. Dan membaca kalimat berikut tiga kali:

Asyhadu an lâ ilaha illallâ wahdahu lâ syarîkalahu, Allâhu akbar 'alâ mâ hadânâ, walhamdu lillâhi 'alâ mâ awlânâ, wal ham du lillâhil hayyil qoyyûm, walhamdu lillâhil hayyid-dâ im,

Daku bersaksi tiada tuhan selain Allah, tunggal tiada berserikat bagi-Nya, Allah Yang Maha besar, Yang memberi petunjuk kepada kami, Segala puji bagi Allah sebagaimana Dia telah mengasihi kami, Segala puji bagi Allah yang Maha hidup dan Maha berdiri sendiri, Segala puji bagi Allah Yang Maha hidup terus menerus. Dan membaca kalimat berikut tiga kali:

Asyhadu anlâ ilâha illallâh, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhû warosûluhu, lâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahuddîn walau karihal musyrikûn

Hamba bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan hamba bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan kami tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya dengan penuh keikhlasan pada-Nya dalam menjalankan agama walaupun orang musyrik tidak menyukainya

Allâhumma inî as'alukal afwa wal'â fiyah, walyaqîna fid-dunyâ wal âkhiroh, Allâhumma âthinâ fiddunyâ hasanatan wa fil âkhiroti hasanatan waqinâ azdâban-nâr

Ya Allah hamba memohon ampunan dan afiah serta keyakinan di dunia dan akhirat, Ya Allah karuniakan pada kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkan kami dari siksa api neraka.

Lâ ilâha illallâhu wahdahu wahdahu, anjaza wa'dah, wanashoro 'abdah waghola bal ah-zâba wahdah, falahul mulku walahul hamdu wahdahu wahdah, Allâhumma bârik lî fil mauti, wafîmâ ba‟dal mauti, Allâhum ma innî a'ûdzubika min zhulmatil qobri wawahsyatihi, Allâhumma azhil-lanî fî zhilli 'arsyika yauma lâ zhilli illâ zhilluka.

Tidak ada tuhan kecuali Allah, Yang Maha Esa, Yang Maha Tunggal, Yang menunaikan janji-Nya, Yang menolong hamba-Nya, Yang memenangkan pasukan-Nya, Yang Maha perkasa, Pemilik kerajaan, dan hanya kepada-Nya pujian untuk Dia Yang Maha Esa dan Maha Tunggal. Ya Allah berkahilah kematian kami, dan berkahilah setelah kematian kami, Ya Allah hamba berlindung kepada-Mu dari kegelapan kubur hamba dan ketakutan hamba kepadanya, Ya Allah lindungilah hamba dengan lindungan Arsy-Mu pada saat tidak ada perlindungan melainkan perlindungan-Mu.

Kemudian membaca doa penitipan kepada Allah sebanyak tiga kali :

Astawdi'ullâh-arrohmânarrohîm, alladzî lâ tadhî'u wadâ i'uhû dînî, wanafsî wa-ahlî, allâhum-mas-ta‟milnî 'alâ kitâbika wa sun nati nabiyyika watawaffanî 'alâ millatihî wa a'idznî minal fitnah

Hamba titipkan agama hamba, diri hamba, dan keluarga hamba kepada Allah Yang Maha kasih dan Maha sayang, Yang tidak akan menyia-nyiakan titipan kepada-Nya. 

Ya Allah jadikan diri hamba mengamalkan apa yang ada dalam kitab-Mu, sunah nabi-Mu dan matikan hamba dalam agama nabi-Mu dan lindungilah diri hamba dari fitnah. Kemudian ucapkan takbir 3 kali (Allahu akbar 3 x) kemudian bertakbir lagi dua kali, kemudian bertakbir sekali dan mengulanginya sekali lagi.

Berkata Aba Abdillah a.s. kalau tidak dapat dibaca semua sebagian saja. Abu Abdillah berkata : “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wukuf di shofa sekira orang membaca surah Al-Baqoroh secara tartil”. (Tahdzibul ahkam, 5: 146-147).

Doa Sa’i untuk setiap Putarannya

Untuk memudahkan dalam membaca doa-doa ketika Sa'i, berikut ini doa yang dikumpulkan dari doa-doanya Nabi dan keluarganya mulai dari putaran pertama hingga putaran ke 7. 

Setelah berniat di bukit shofa hendak melakukan Sa'i kalau kemungkinan membaca berbagai doa berdesakkan maka sebaiknya : memulainya dengan membaca: 

Bismillâhir rohmanir rohîm Allâhumma Sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad. Allâhu Akbar 7x, Alhamdulillah 7x, Lâ ilaha ilallâh 7 x,

Sambil melihat Ka‟bah kemudian mulai berjalan dari bukit Shofa menuju bukit Marwa hingga selesai.

Doa Sa’i Putaran I

Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli „alâ Muhammad wa âli Muhammad, allâhu akbar kabîro, walhamdulillâhi katsîro, wasubhânallâhil 'azhîmi wabiham dihil karîmi bukrotaw-wa ashîlâ, waminal-layli fasjud lahû wasabbih-hu laylan thowî la, walâ ilâha illallâhu wahdahu, anjaza wa‟dahu, wanashoro „abdahu, wahazamal ahzâba wahdahu, lâ syai-a qoblahu walâ ba'dahu yuhyî wayumîtu wahuwa hayyun lâ yamûtu, walâ yafûtu abadan biyadihil khoyru wa ilayhil mashîr, wahuwa 'alâ kulli syai-in qodîr,

Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muham mad. Allah Maha Besar, segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah Yang Maha Agung, dan segala puji bagi-Nya, Yang Maha dermawan di pagi dan petang, di sebagian malam bersujudlah kepada-Nya, dan bertasbihlah sepanjang malam, tiada Tuhan selain Allah, Mahaesa, Ia memenuhi janji, Ia menolong hamba-Nya, menghancurkan musuh-musuh-Nya, sendirian. Tidak ada sesuatu sebelum dan sesudah-Nya, Maha hidup, Dia mematikan sedang Dia hidup tidak mati Dia tidak akan sirna sama sekali, Di tangan-Nya segala kebaikan dan semua akan kembali kepada-Nya, Dia berkuasa atas segala sesuatu.

Doa saat berlari-lari kecil :

Robigh-fir warham wa'fu, watakarrom, watajâwaz 'ammâ ta‟lam, innaka ta‟lamu mâlâ na‟lam innaka antallâhul a'azzul akrom

Ya Allah ampunilah, kasihanilah, maafkan lah, karunialah, dan terimalah apa-apa Yang Kau ketahui, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang tidak kukatahui, sesungguhnya Engkau adalah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Dermawan.

Kembali berjalan sambil berdoa :

Robbi najjinâ minannâri sâlimîn, ghôni mîn fârihîna mustab-syirîn, ma'a „ibâdi kashshôlihîn, ma'al-ladzîna an‟amal lâhu 'alayhim minan-nabiyyîna wash-shiddî qîna wasy-syuhadâ-i wash-shôlihîn, waha suna ulâ-ika rofîqô, dzâlikal fadhlu minallâ hi wakafâ billâhi 'alîmâ, lâ ilâha illallâh haqqo-haqqo, lâ ilâha illallâh walâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahud-dîna walau karihal kâfirûn,

Rabbi selamatkan daku dari azab api neraka, dengan keselamatan, keberun-tungan, kesenangan, kebahagiaan bersama hamba-hamba-Mu yang sholeh yang telah Engkau beri kenikmatan atas mereka yaitu para Nabi, para siddiqin (orang-orang yang benar), para syuhada, para sholihin, beruntunglah mereka yang berteman bersamanya dan itu merupakan keutamaan yang diberikan Allah, dan Allahlah yang Maha Mengetahui dan Maha Mencukupi.

Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Dia Maha Benar, Maha benar, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, Dia Penguasa hari kemudian, walaupun orang kafir tidak mengingininya.

Yâ dzal manni walfadhli walkarômi wan na'mâ î waljûdî, sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad waghfirlî dzunûbî innahu la yagh-firudz-dzunûba illâ anta yâ karîm

Wahai yang mempunyai pemberian, karunia, kemuliaan, nikmat, dan kemurahan, limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Ampunilah dosa-dosa hamba sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau Yâ karîm (Duhai Yang Maha bijaksana).

Saat sampai di Marwa baca doa :

Innash-shafâ wal-marwata min sya'âirillâh, faman hajjal bayta awi‟tamaro falâ junâha 'alaihi ay-yath-thowwafa bihimâ waman tathowwa'a khoiron fa innallâha syâkirun 'alîm

Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umroh, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

Yâ man amaro bil afwi, yâ man yujzî 'alal 'afwi, yâ man dalla 'alal 'afwi, yâ man zayyinal 'afwa, yâ man yutsîbu 'alal afwi, yâ man yuhibbul afwa yâ man yu'thî „alal afwi yâ man ya'fu 'alal afwi, yâ robbal afwi, al-afwa, al-afwa, al-afwa

Wahai Yang memerintahkan mencari ampunan. Wahai Yang memberikan pahala kepada orang yang meminta ampunan. Wahai Yang memberi petunjuk pada ampunan.

Wahai yang menghiasi ampunan. Wahai yang memberi pahala dengan ampunan. Wahai Yang mencintai ampunan. Wahai Yang mem berikan karunia pada ampunan. Wahai Yang Maha Mampu untuk memberikan ampunan, Wahai Tuhan Yang Maha Mengampuni, ampunilah, ampunilah, ampunilah daku!.

Doa Sa’i Putaran II

Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad,Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, lâ ilâha illallâhul-wâhidul ahadush-shomadul-ladzî lam yattakhidz shôhibatan walâ waladâ, walam yakun lahû syarîkun fil mulki walam yakun lahû waliyyun minadz-dzulli wakabbirhu takbîrô, Allâhumma innaka qulta fî kitâbikal munzalu: ud'ûnî astajib lakum da‟aunâka robbanâ fagh-firlanâ kamâ amartanâ innaka lâ tukhliful mî'âd, robbanâ innanâ sami'nâ munâdiyay-yunâdî lil-îmâni an âminû birobbikum fa-âmannâ, robbanâ fagh-firlanâ dzunûbanâ wakaffir 'annâ sayyi-âtinâ watawaffanâ ma‟al abrôr, robbanâ wa-âtinâ mâ wa‟adtanâ 'alâ rusulika walâ tuhzinâ yaumal qiyâmati, innaka lâ tukhliful mî'âd, Robbanâ 'alayka tawakkalnâ wa-ilayka anabnâ wa-ilaykal mashîr, robbanagh-fir lanâ wali-ikhwâni nal-ladzînâ sabaqû-nâ bil-îmân walâ taj'al fî qulûbinâ ghillal-lilladzîna âmanû robbanâ innaka ro-ûfun rohîm, Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian, tiada Tuhan selain Allah, Maha satu, Maha Esa, Maha Tunggal, Tempat bergantung, Yang tidak memerlukan teman dan anak dan bagi-Nya tidak ada serikat dan kekuasa an-Nya, dan tidak memerlukan pertolongan dari kelemahan, maka Agungkanlah Dia dengan takbir. Ya Allah sesungguhnya Engkau berfirman dalam kitab-Mu yang diturunkan; Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Kami memohon kepada-Mu duhai tuhan kami, maka ampunilah kami sebagaimana. Engkau memerintah kami, Engkau tidak akan mengingkari janji. 

Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu) : "Berimanlah kamu kepada Rabbmu"; maka kamipun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.

Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji". 

Ya Rabb kami kepada-Mu kami bertawakal, dari-Mu kami datang dan kepada-Mu kami akan kembali, Ya Allah ampunilah teman-teman kami yang sudah mendahului kami dari keimanan, jangan jadikan di hati kami ada kedengkian pada orang yang beriman, Ya Rabb kami sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Penyayang

Doa Sa’i Putaran III

Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli „alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, robbanâ atmim lanâ nûronâ wagh-fir lanâ innaka „alâ kulli syaiin qodîr, allâhumma innî as-alukal khoyro kullahu 'âjilahu wa âjilahu wa astaghfiruka lidzambî wa-as-aluka rohmataka yâ arhamar-rôhimîn, 

Dengan asma' Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian. Ya Rab kami sempurnakanlah cahaya bagi kami, ampunilah kami, sesungguhnya Engka Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Allah daku memohon semua jenis kebaikan sesegera mungkin, daku memohon ampun akan dosa-dosaku, daku memohonrahmat-Mu, Duhai Yang Maha Kasih dan Maha sayang.

Robbi zidnî 'ilmâ, walâ tuzigh qolbî ba'da idz hadaytanî wahab lî min ladunka rohmatan innaka antal wahhâb, allâhumma 'âfinî fî sam'î wa bashorî lâ ilâha illâ anta, allâhumma innî a'ûdzu bika min 'adzâbil qobri, subhânaka innî kuntu minadh-dhôlimîn, allâhumma innî a'ûdzubika minal kufri wal-faqri, allâhumma innî a'ûdzu biridhôka min sakhothika wabimu'âfâtika min 'uqûba tika wa a'ûdzubika minka lâ uhshî tsanâ-an 'alayka anta kamâ ats-nayta'alâ nafsika, falakal hamdu hattâ tardhô,

Ya Allah tambahkanlah ilmu yang bermanfaat bagiku, jangan Kau gelincirkan hatiku setelah Kau beri daku petunjuk, jagalah daku di sisi-Mu dengan rahmat, sesungguhnya Engkau Maha Penjaga, Ya Allah afiatkan (sehatkan) pendengaranku, penglihatanku, tidak ada tuhan kecuali Engkau. Ya Allah daku mohon agar Kau selamatkan daku dari azab kubur.

Maha suci Dikau, sesungguhnya daku adalah hamba-Mu yang zalim, Ya Allah daku berlindung kepada-Mu dari kekafiran, kefaqiran, Daku memohon Keridhoan-Mu, Daku berlindung dari kemarahan-Mu, Daku berlindung dari tidak diberinya maaf-Mu, Daku berlindung kepada-Mu dari akibat kesalahanku, Daku berlindung kepada-Mu yang tidak diterima pujianku kepada-Mu, Engkau sebagaimana pujian yang Kau nisbahkan pada-Mu, Maka segala puji bagi-Mu sampai Engkau ridho.

Doa Sa’i Putaran IV

Bismillâhirrohmânirrohîm, allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muham mad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, allâhumma innî as-alukal min khoyri mâ ta'lam, wa a‟ûdzubika min syarri mâ ta'lam, wa astagh-firuka min kulli mâ ta'lamu innaka anta „allâmul ghuyûb, lâ ilâha illallâh almalikul haqqul mubîn, Muhammadur-rasûlullâh shôdiqul wa'dul amîn, allâhumma innî as-aluka kamâ hadaytanî lil-islâmi an tunzi'ahû minnî hattâ tatawaffânî „alayhi wa ana muslimun, Allâhummaj'al fî qolbî nûron wafî bashorî nûron, allâhumma robbisy-rohlî shodrî wayas-sirlî amrî, wa a'ûdzubika min syarri wasâ-wisish-shodri wasyatâtil amri wafitnatil qobri, Allâhumma innî a'ûdzubika min syarri mâ yaliju fil-layli wamin syarri mâ yaliju fin-nahâri wamin syarri mâ tahabu bihir-riyâhu yâ arhamar-rôhimîn, subhânaka mâ „abadnâka haqqo „ibâdika yâ allâh, subhânaka mâ dzakarnâka haqqo dzikrika yâ allâh

Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha saying. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian. Ya Allah daku memohon dari kebaikan dari apa yang Kau ketahui, daku berlindung dari kejahatan apa yang telah Kau ketahui, daku memohon ampunan dari apa yang Kau ketahui, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui yang gaib, tidak ada tuhan kecuali Allah, Pemilik kebenaran yang nyata, Nabi Muhammad utusan Allah, Yang tepat janji dan amanat. Ya Allah daku memohon pada-Mu sebagaimana Engkau telah memberi kami petunjuk sebagai seorang muslim, agar Engkau selalu menjaganya sampai akhir hayat kami dalam keadaan muslim, Ya Allah karunialah cahaya pada hatiku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada pandanganku, Ya Allah tuhanku lapang kanlah dadaku, mudahkan urusanku, Daku berlindung pada-Mu dari was-was di hati, centang-perenangnya urusan, fitnah kubur, Ya Allah daku berlindung dari kejahatan yang ada di malam hari, di siang hari, dari tiupan angin, Duhai Yang Maha Kasih dan Maha Sayang, Maha Suci Engkau Ya Allah, daku belum menyembah-Mu sebagaimana pantasnya Kau disembah, Maha Suci Engkau Ya Allah, daku belum berdzikir kepada-Mu sebagaimana pantasnya Engkau diingat.

Doa Sa’i Putaran V

Bismillâhirrohmânirrohîm, allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muham mad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, subhânaka mâ syakarnâ ka haqqo syukrika yâ allâh, subhânaka mâ a'lâ sya‟naka yâ allâh, allâhumma habbibilaynal îmân, wazayyinhu fî qulûbinâ, wa karrih ilaynal kufro wal-fusûqo wal-'ishyân, waj'alnâ minar-rôsyidîn

Dengan asma' Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang. Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Allahlah pemilik segala pujian, Maha Suci Engkau, daku belum bersyukur pada-Mu sebagaimana pantasnya Engkau disyukuri. Ya Allah, alangkah tingginya Dikau. Ya Allah sucikanlah keimanan kami, dan hiasilah hati kami dengannya, tanamkan kebencian kepada kami kekufuran, kefasikan, kenistaan, jadikan kami orang yang lurus.

Allâhumma qinî 'adzâbaka yauma tab‟atsu 'ibâdaka, allâhummahdinî bil hudâ, wanaqqinî bit-taqwâ wagh-firlî fil âkhiroti wal ûlâ, allâhumma absith 'alaynâ mim barokâtika wa rohmatika wa fadhlika wa rizqika allâhumma innî as-alukan-na'îmal muqîmal-ladzî yahûlu walâ yazûlu abadan allâhummaj-„al fî qolbî nûron wafî sam'î nûron wafî bashorî nûron, wafî lisânî nûron, wa'ay-yamînî nûron, wamin fauqî nûron, waj'al fî nafsî nûron, wa 'adh-dhimlî nûron, robbisy rohlî shodrî wayas-sirlî amrî

Ya Allah lindungi kami dari siksa-Mu, ketika manusia Kau bangkitkan, Ya Allah tunjukilah daku dengan petunjuk, kekalkan ketaqwaan padaku, ampunilah apa yang lalu dan yang akan datang.

Ya Allah bentangkan kepadaku barakah-Mu, rahmat-Mu, keutamaan-Mu, rizki-Mu, daku mohon kepada-Mu kenikmatan yang abadi, yang selalu ada tidak akan sirna selamanya.

Ya Allah karunialah cahaya pada hatiku, cahaya pada pendengaranku, cahaya pada pandanganku, cahaya pada lisanku, cahaya pada sebelah kananku, cahaya pada atasku dan jadikan nafasku (jiwaku) cahaya, dan besarkanlah cahaya untukku. Ya Allah lapangkan dadaku, mudahkan urusanku.

Doa Sa’i Putaran VI

Bismillâhirrohmânirrohîm, allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamdu, walâ ilâha illallâhu wahdahu shodaqo wa'dahu, wanashoro 'abdahu, waha zamal ahzâba wahdahu, lâ ilâha illallâh walâ na'budu illâ iyyâhu mukhlishîna lahud-dîna walau karihal kâfirûn allâhumma innî as-alukal hudâ wattuqô wal-'afâfa wal ghinâ, allâhumma lakal hamdu kalladzî taqûlu wakhoyrom mimmâ taqûlu, allâhumma innî as-aluka ridhôka wal jannata wa a'ûdzubika min sakhothika wan-nâri, wamâ yuqorribunî ilayhâ min qoulin wafi'lin aw „amalin, allâhumma binûrikah-tadaynâ wabi-fadhli kas taghnaynâ wafî kanafika wa-in 'âmika wa 'athôika wa ihsânika, ash-bahnâ wa amsaynâ antal awwalu falâ qoblaka syai-un walâkhiru falâ ba‟daka syai-un, wadh-dhôhiru falâ syai-a fauqoka, wal bâthinu falâ syai-a dûnaka na‟ûdzu bika minal falsi, wal kasali wa 'adzâbil qobri wafitnatil ghinâ, wanasalukal fauza bil jannati

Dengan asma' Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. 

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian, Tidak ada tuhan kecuali Allah, Tungga, Maha benar janji-Nya, Maha penolong hamba-Nya, Menghancurkan musuh-Nya, sendirian, Tidak ada tuhan kecuali Allah, dan kami tidak menyembah kecuali hanya Dia, dengan penuh keikhlasan, Dialah pemilik Agama walau orang kafir mengingkari-Nya.

Ya Allah daku memohon petunjuk, ketaqwaan, kemuliaan, kekayaan. Ya Allah bagi-Mu pujian sebagaimana Yang Kau ucapkan, yang sebaik-baiknya Kau ucapkan, Ya Allah daku memohon kerelaan-Mu dan sorga-Mu, Daku memohon perlindungan dari kemarahan-Mu dan neraka, dan apa yang dapat mendekatkanku kepadanya, dari ucapan, perbuatan, amalan.

Ya Allah dengan cahaya-Mu kami dapat petunjuk, dengan keutamaan-Mu kami merasa kaya, dengan benteng-Mu, nikmat-nikmat-Mu, pembe-rian-Mu, ihsan-Mu, kami mendapatkan nya di pagi dan sore, Engkau yang pertama dan tidak ada yang mendahului-Mu, dan Engkau tidak berakhir padahal segala sesuatu akan berakhir,Engkau Maha Zhohir dan Maha Batin dan tidak tertandingi oleh segala sesuatu. Daku berlindung dari kebangkrutan, kemalasan, dan siksa kubur, ujian kekayaan, daku mohon kesuksesan dalam kenikmatan. Doa saat berlari-lari kecil

Doa Sa’i Putaran VII

Bismillâhirrohmânirrohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muham mad, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, kabîro, walhamdulillâ hi katsîro, allâhum ma habbib ilayyal îmân, wa zayyinhu fî
qolbî, wakar-rih ilayyal kufro wal-fusûqo wal-'ish-yân, waj'alnî minar-rôsyidîn

Dengan asma‟ Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang Ya Allah limpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allahlah pemilik segala pujian, Ya Allah sayangilah daku dengan keimanan, dan hiasilah dengannya hatiku, tanamkanlah kebencian pada kekafiran, kefasikan, kenistaan, jadikanlah daku orang yang lurus.


Allâhummakhtim bil khoyrôti âjâlanâ wahaqqiq bifadhlika âmâlanâ wasahhil libulûghi ridhôka subulanâ wa hassin fî jamî-'il ahwâli a'mâlanâ, yâ munqidzal ghorqô yâ munjiyal halkâ yâ syâhida kulli najwâ yâ muntahâ kulli syakwâ, yâ qodîmal ihsân, yâ dâ-imal ma‟rûfi yâ man lâ ghinâ bisya-in 'anhu walâ budda likulli syai-im minhu yâman rizqu kulli syai-in 'alayhi wamashîro kulli syai-in, allâhumma innî 'aa-idzun bika min syarri mâ a'thoy-tanâ wamin syarri mâ mana‟tanâ, allâhumma tawaffanâ muslimîn, wa alhiknâ bish-shôlihîn, ghoyro khozâyâ walâ maftunîn, robbi yassir walâ tu‟assir robbi atmim bil-khoyr

Ya Allah tutuplah ajal kami dengan kesempurnaan kebaikan, pastikan ganjaran-Mu pada amal-amal kami, dan mudahkanlah kami untuk menggapai ridho-Mu, baikkan semua urusan dari amal-amal kami, Duhai yang Menghilangkan kotoran, Duhai Yang Menyelamatkan dari kehancuran, Duhai Yang Menyaksikan semua yang tersembunyi, Duhai ujung dari semua pencarian, Duhai Yang Maha dahulu dalam ihsan, Duhai Yang selalu Memberi kebaikan, Duhai yang tidak akan ada yang kaya selain dari-Nya, segala sesuatu tentunya dari-Nya, Duhai Yang memberi rezki kepada segala sesuatu, tempat kembali segala sesuatu. 

Ya Allah daku berlindung pada-Mu, dari segala sesuatu yang telah Kau berikan pada kami, dan dari segala sesuatu yang Engkau halangi kami darinya, Ya Allah matikan kami dalam keadaan muslimin, pertemukanlah kami pada orang-orang yang sholeh, yang tidak akan mengecewakan kami, dan tidak menguji kami, Robbi, mudahkan jangan sulitkan, Robbi sempurkanlah dengan kebaikan.

Doa yang dibaca ketika selesai Sa’i

Diriwayatkan dari Umar bin Yazid r.a. daku bersama Abilhasan Musa a.s. di Shofa atau Marwa beliau mengucapkan dua kalimat berikut :


Allâhumma innî as aluka husnazh zhonni bika 'alâ kulli hâlin wa shidqon niyyati fit tawakkuli 'alayka 

Ya Allah sesungguhnya hamba memohon agar hamba selalu berprasangka baik kepada-Mu dalam segala keadaan dan selalu berniat yang benar dalam bertawa kkal kepada-Mu”. (Al-Kâfî. 4:434).

Taqsir atau Halq dalam Umroh Mufrodah

Diriwayatkan dari Imam Shodiq alaihi sallam : “Seseorang yang melakukan umroh mufro dah, jika dia sudah selesai thawaf wajib dan sholat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim dan telah selesai Sa'i antara Shofa dan Marwa maka dia harus mencukur atau memotong, perempuan tidak boleh mencukur dia hanya memotong”. 

Bersandar pada hadis ini dan hadis-hadis yang lain para pakar ahli fiqih bersepakat bahwa orang yang berumroh mufrodah boleh memilih antara mencukur dan memotong, bukan pada terbatas pada suatu kewajiban saja dengan syarat dia melakukannya setelah Sa'i bukan sebelumnya.

Niat-niat Taqsir (Mengunting Rambut)

Hamba berniat menggunting rambut untuk sebutkan niat umroh yang sedang dilakukan; Umroh Mufrodah atau Umroh Tamattuk dalam Haji Tamattuk untuk Haji Islam wajib, untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Hamba berniat mencukur aib-aib lahir dan batin

Adab Taqsir (Mengunting Rambut)

Hendaklah ketika akan menggunting rambut atau memotong sebagian rambut, jenggot, kumis atau memotong kuku sebagai tahallul (selesainya batas larangan ketika berpakaian ihrom) sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Abdillah alaihi sallam : “Bila anda selesai melakukan Sa'i dalam Umroh tamattu maka pendekkan rambut yang di sampingnya atau jenggot, kumis atau kuku, dan sisakan untuk hajimu, bila selesai maka selesailah larangan ihrom bagi anda”. (Adabul Haromain)

Doa Ketika Menggunting

Bismillâhirrohmânirohîm, Allâhumma sholli 'alâ Muhammad wa âli Muhammad, Allâhumma a‟thinî bikulli sya'rotin nûron yaumal qiyâmah Dengan asma Allah Yang Mahakasih dan Maha sayang, Ya Allah sampaikan sholawat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, Ya Allah karuniakanlah padaku di setiap helai rambut sebagai cahaya di hari kiamat

Berpisah dengan Ka’bah (Thowaf Wada’ atau Thowaf isa’)

Diriwayatkan dari Abi Abdillah alaihi sallam :”Bila Anda ingin meninggalkan Mekkah dan mendatangi istrimu maka lakukan perpisahan dengan Ka‟bah dengan berthowaf 7 kali dan bila memungkinkan untuk mencium hajar aswad dan rukun yamani setiap putaran lakukan bila tidak memungkinkan lambaikan tangan hingga selesai bila masih mempunyai waktu maka datangilah mustajar dan lakukan amalan saat pertama mendatangi Mekkah dengan memilih doa, pujilah Allah Subhanahu wa ta'ala dan bersholawatlah pada Nabi saw dan ucapkan doa berikut :

Ya Allah sampai sholawat pada Muham mad shallallahu 'alaihi wa sallam hamba-Mu, utusan-Mu, Nabi-Mu, pemegang amanat-Mu, kekasih-Mu, kemulian-Mu, pilihan-Mu dari makhluk-Mu. 

Ya Allah sebagaimana dia telah menyampaikan risalah-Mu, telah berjihad di jalan-Mu, telah menjalankan perintah-Mu. Dan telah Kau terima di sisi-Mu dan telah beribadah kepada-Mu hingga akhir hayatnya. Duhai Allah terimalah daku dengan kesuksesan, keberuntu ngan, kemustajaban dengan sebaik-baiknya hasil yang didapat bagi seorang yang akan pulang dengan membawa oleh-oleh dari-Mu berupa ampunan, keberkahan, rahmat, keridhoan, afiah. Ya Allah jika Engkau matikan daku maka ampunilah daku dan jika

Engkau menghidupkan daku maka berilah daku rezeki. Ya Allah janganlah Kau jadikan daku ini kali yang terakhir yang datang memenuhi janji-Mu ke Bayt-Mu. Ya Allah daku ini adalah hamba-Mu putra hamba-Mu dan putra dari anak hamba-Mu yang telah Kau bawa kami dengan semua fasilitas dari-Mu hingga sampai ke balad-Mu, hingga berada di Haram-Mu dan tempat keamanan-Mu daku bersangka baik pada-Mu bahwa Engkau akan mengampuni dosa-dosaku.

Seandainya telah Kau ampuni dosa-dosaku, maka tambahkan keridhoaan-Mu dan dekatkan daku pada-Mu dan jangan Kau jauhkan daku dan bila Kau belum mengampuni juga daku maka dari sekarang ampunilah daku sebelum daku meninggalkan Bayt-Mu. Inilah yang daku inginkan sebelum daku pergi, seandainya Engkau izinkan daku pergi tanpa bermaksud meninggalkan-Mu atau menjauh dari Bayt-Mu atau menggantikan Engkau dengan yang lainnya. 

Ya Allah lindungilah daku dari sisi-sisiku dari depanku, dari kananku, dari kiriku hingga daku berjumpa dengan keluargaku. Ya Allah bila daku sudah berjumpa dengan keluargaku maka cukupkan lah bekal buat hamba-Mu ini dan keluargaku sesungguhnya Engkau adalah Yang mampu untuk memberikannya buat ciptaan-Mu dan buatku.

Datangilah air zam-zam kemudian minumlah airnya dan keluar dari Kabah sambil berdoa

Â-ibûna tâ-ibûna â-ibidûna lirobbinâ hâmidûna ilâ robbinâ rôghibûna ilallâhi rôji-ûna insya-allâh

Daku datang, daku bertobat daku beribadah pada tuhan Kami, daku memuji pada tuhan Kami, daku mengharap pada Allah dan akan kembali padanya Insya Allah Perawi berkata sesungguhnya Aba Abdillah ketika telah mengucapkan kata perpisahan beliau bersujud lama sekali kemudian pergi meninggalkan masjidil haram.

0 Response to "Amalan Umroh "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak