Keadilan, Cita-cita Para Nabi

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman. 

Keadilan, Cita-cita Para Nabi

Persoalan keadilan dan penegakannya merupakan hal yang teramat penting dan urgen di dalam kehidupan manusia, dimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus para Nabi dengan membawa kitab-kitab samawi untuk menegakan keadilan di seluruh lapisan masyarakat dengan memberantas segala bentuk kedzaliman serta kelaliman yang terjadi diantara mereka. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat al-Hadid 25:

لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ

Artinya : "Sesungguhnya Kami telah mengutus para rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka kitab samawi dan neraca (pemisah yang hak dan yang batil dan hukum yang adil) supaya manusia bertindak adil".

Oleh karena itu, tujuan dari diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab samawi pada mereka adalah untuk menegakan keadilan di atas muka bumi. Namun sangat disayangkan, karena ulah sebagian manusia sampai sekarang belum terbentuk pemerintahan Imam Mahdi dan keadilan ditengah-tengah masyarakat belum terealisasi.

Keadilan di masyarakat atau masyarakat yang adil? Penting untuk diperhatikan bahwa dalam ayat suci Al- qur an tujuan dari risalah para Nabi dan diturunkannya kitab samawi adalah untuk membentuk suatu masyarakat yang adil, dimana mereka dituntut untuk bersikap adil di tengah-tengah masyarakat dan bukan hanya pemerintahan ilahi yang menjalankan keadilan tersebut. 

Tersebarnya keadilan dan kecenderungan umat terhadap keadilan adalah tujuan dan cita- cita para nabi. Ketika Imam Mahdi muncul akan membentuk sebuah pemerintahan Ilahi yang keadilannya merata di seluruh lapisan masyarakat dunia. 

Maka harapan para nabi dengan segala kesabaran, usaha,kerja keras dan daya upaya mereka untuk mewujudkan pemerintahan yang adil ditengah-tengah masyarakat akan terealisasikan dan sampai pada hasilnya.

Pada era kebangkitan tersebut segala bentuk usaha dan kehidupan para pendurjana akan sirna. Pada hari kemenangan itu bendera-bendera orang kafir dan pendurjana akan musnah.

Pada masa kebebasan tersebut seluruh manusia yang terdzalimi akan terbebas dari segala cengkraman orang-orang dzalim, dan aturan hidup manusia akan mengalami perubahan serta memulai kehidupan yang baru. 

Atas dasar inilah, maka harapan dan tujuan para Nabi akan terwujud dan setelah terlewatinya masa para nabi maka penerus misi mereka ditengah-tengah umat ialah Imam Mahdi.

Dengan alasan inilah kita sering membaca ziarah kepada beliau (Aj): "Salam atasmu wahai Al Mahdi yang Allah janjikan kebangkitan dan pemerintahannya untuk seluruh umat". (Shahifah mahdiyah:639)

Keadilan di era kebangkitan

Perubahan besar yang dibawa oleh Imam Mahdi Aj di atas muka bumi pada masa pemerintahannya yang adil, merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Pada saat itu, tidak hanya para pendurjana dan para penebar bid ah yang akan sirna di muka bumi ini; bahkan pengaruh kedzaliman dan orang-orang yang telah terpengaruh dengan segala ke bid ahan pun akan sirna. 

Ini adalah point yang teramat penting untuk dipahami dan butuh kepada pemikiran dan perenungan. Lantas ada pertanyaan yang bisa muncul yaitu, apakah sampai saat ini peran para pendurjana dan para penebar bid ah di atas muka bumi telah nampak keberadaannya? dan bagaimanakah langkah-langkah mereka dalam menciptakan krisis ekonomi, spiritual dan intelektual?

Perubahan besar semacam apakah yang harus terealisasi, sehingga segala kedzaliman dan kelaliman yang ada, menemui titik akhirnya dan keadilanpun akan tegak diatas muka bumi?

Pada masa kebebasan dan era penyelamatan, seperti apakah gambaran dunia ketika kedzaliman akan sirna? dan tidak hanya itu, akan tetapi pengaruh dari segenap kedzaliman pun akan sirna. Untuk menggambarkan era kesempurnaan tersebut butuh kepada pemikiran yang matang sehingga dapat memberikan gambaran dalam benak tentang rekonstruksi peradaban yang adil dan penyebaran cahaya keadilan di era kebangkitan. 

Point penting lainnya yang akan di jelaskan disini bahwa, di era pemerintahan Imam Mahdi segala bentuk pengaruh dan jejak-jejak para penebar bid ah dan orang-orang dzalim akan sirna. Hal ini merupakan suatu hakikat nyata yang telah diajarkan oleh Ahlul Bayt Alaihi sallam kepada kami. Imam

Muhammad al-Baqir Alaihi sallam berkata: terkait dengan ayat "Al-ladzina in makkanahum...." (Surah Haj ayat 41), orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka.. ayat ini datang untuk Imam

Mahdi Alaihi sallam dan para sahabt-sahabat beliau. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadi mereka sebagai pemilik barat dan timur bumi dan di karenakan wasilah mereka agama Allah di tegakkan hingga tiada lagi terwujud kedzaliman dan bidah di muka bumi ini.

Tersebarnya Keadilan

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa era kebangkitan adalah masa dimana keadilan akan merata di atas bumi, dan Seperti yang telah kami nukilkan sebelumnya dari perkataan Ahlul Bayt Alaihi Sallam bahwa pengaruh dari kedzaliman dan kelaliman akan sirna dan tidak akan tersisa. 

Segala bentuk krisis, kekurangan, berbagai macam kemiskinan dan kefakiran begitu juga berbagai macam kebutuhan dari orang dan negeri yang dzalim yang selama ini dibebankan kepada masyarakat dunia bukan hanya saja akan sirna tetapi akan tergantikan.

Pada saat bendera keadilan ditegakan akan menggoncangkan seluruh dunia, dan seluruh orang-orang yang tertindas di alam ini akan terselamatkan dari segala ancaman yang menimpa mereka. 

Karena dengan bayangan rahmat pemerintahan yang adil Imam Mahdi Aj akan menyelimuti seluruh masyarakat dunia, bukan hanya terbatas pada pasar, jalan-jalan dan pusat perdagangan melainkan keadilannya meliputi kepada berbagai hal yang lebih spesifik seperti keadilan yang mencakup keadaan di dalam rumah dan sudut-sudutnya dan tanda-tanda kedzalimanpun tidak akan pernah Nampak.

Keadilan laksana satu energi dahsyat yang melingkupi seluruh penjuru rumah, karena di masa kebangkitan pemerintahan Imam Mahdi akan memancarkan cahaya keadilan kepada seluruh penjuru dunia, sebagaimana halnya hawa dingin dan panas disekitar rumah yang masuk melewati sela-sela rumah, demikian pula keadilan Imam Mahdi Aj dengan satu kekuatan yang agung akan melingkupi seluruh penjuru dunia . 

Imam Ja far As-Shadiq Alaihi Sallam terkait hal ini berkata: adalah suatu kepastian keadilan yang dibawa oleh Imam Mahdi Aj akan meliputi seluruh penjuru rumah-rumah mereka sebagaimana halnya hawa panas dan dingin. (Al-Ghibah, Al-Marhum Nu ,ani, hal 297).

Mungkin pertanyaan ini akan terlitas dalam benak kita, bagaimana mungkin sebuah keadilan yang di ibaratkan sebagai sebuah energy atau panas yang meliputi seluruh ruangan, dapat meliputi seluruh dunia dan disisi lain kedzaliman dari muka bumi hilang atau sirna? 

Apabila masyarakat pada masa kesempurnaan seperti pada masa kita sekarang, apakah mungkin keadilan dapat terlaksana dalam berbagai tempat dan kedzaliman sudah tidak berlaku lagi.

Dalam menjawab hal diatas harus kita katakan bahwa muka bumi ini kemudian mereka akan menyerukan dan mencari keadilan itu sendiri.

Perubahan mendasar ini akan terjadi ketika terdapat kesempurnaan dalam wujud keberadaan manusia, sehingga manusia di karenakan oleh pengaruh yang muncul dari proses menyempurna dan mengalirnya berbagai macam pikiran, kemampuan ruhani dan akal hingga hilang nafsu amarah dalam diri manusia. 

Begitu juga ketika manusia terlepas dari cengkeraman hawa nafsu yang ia miliki atau berbagai macam ketertarikan dan keinginan yang muncul dari hawa nafsu itu sendiri hingga bertambahlah kesempurnaan yang ada pada dirinya.

Keadilan pada pemerintahan dunia yang satu 

Sebagaimana yang telah kami katakan bahwa pemerintahan keadilan ilahi pada pemerintahan dunia Imam Mahdi Alaihi sallam melingkupi seluruh lini kehidupan dimana pada pemerintahan Sang imam tiada satupun dari wilayah yang ada di bumi lepas dari kuasa dan kendali Imam Mahdi Alaihi sallam.

Tiada satupun dari sahara yang ada di muka bumi atau sebuah lembah terpencil dari gunung yang jauh lepas dari kendali kalau manusia tidak kembali kepada fitrah yang sesungguhnya dan akal pemikiran mereka tidak sampai pada kesempurnaan maka ada satu hal yang tidak mungkin seseorang tidak menzalimi orang lain maka keadilan tidak akan bisa menjadi pengganti dari kedzaliman dan kelaliman yang terjadi di muka bumi.

Dikarenakan oleh hal inilah Imam Mahdi Alaihi sallam untuk mewujudkan pemerintahan adil di muka bumi ini haruslah terjadi sebuah perubahan mendasar dalam wujud keberadaan manusia secara keseluruhan dan dengan terwujudnya perubahan mendasat ini seluruh manusia akan samapi pada tahap kesempurnaan sehingga mereka akan muak dan membenci segenap kedzaliman dan kelaliman yang terjadi di beliau. 

Seluruh dunia akan penuh dengan keadilan yang berangkat dari pengetahuan dan ma rifah sang Imam. Tertulis dalam untaian doa-doa ziarah kepada Imam Mahdi Alaihi sallam di buku Shahifah Mahdiah bahwa: ... dan seluruh pemerintah satu di bawah kendalinya, dari yang jauh dan dekat, dari yang mulia sampai yang hina, dari timur hingga barat, dari segenap zahara dan gunung-gunungnya, dari padang rumput hingga padang pasirnya, dari dataran keringnya hingga lautnya, dari selatan hingga utaranya, dari tanah-tanah yang luas hingga yang susah dan yang sempit, semua itu penuh dengan keadilan sebagaimana ia telah di penuhi dengan kedzaliman.(Shahifah mahdiah, hal 618)

Untuk itu Imam Mahdi akan mengubah seluruh tatanan pemerintahan yang ada di muka bumi ini menjadi sebuah pemerintahan yang adil, baik pemerintahan itu punya kuasa atau tidak, dari timur dan baratnya ataukah pemerintahan itu memiliki berbagai macam syarat pemerintahan atau kemampuan. 

Imam Mahdi Alaihi sallam dengan memenangi seluruh wilayah bumi beliau akan mengubah pemerintahan yang ada menjadi sebuah tatanan pemerintahan yang satu dan ini merupakan akhir dari seluruh pemerintahan yang ada di muka bumi ini.

Nabi besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda: "Para Imam setelah saya ada 12 orang pertama dari mereka adalah engkau Yaa Ali, dan yang terakhir ddari mereka adalah Qaim ( Imam Mahdi Alaihi sallam)- dimana Allah mengingat kebesarannya- ia akan memenangi timur hingga barat dunia dengan para sahabatnya".(Biharul anwar, jilid 52 hal 184.)

Dengan di menangi dan di bukanya seluruh wilayah dunia maka pemerintahan keadilan akan menjadi hukum di seluruh wilayah tersebut dan tidak akan tersisa sedikitpun dari kedzaliman di muka bumi ini. 

Dengan alasan ini pula pemerintahan beliau adalah harapan dari orang-orang yang terdzalimi di seluruh dunia, karena orang yang terdzalimi hanya menantikan satu-satunya pemerintahan yang akan hidup dengan keadilan. 

Dalam sebuah doa ziarah kepada Imam Mahdi d katakan:

Salam kepadamu duhai engkau yang mengghidupkan pemerintahan mulia.(Shahifah Mahdiah, hal 620)

Imam Baqir Alaihi sallam menyampaikan bahwa pada masa kebangkitan dari pemerintahan Imam Mahdi As: seperti meteor yang membakar di malam yang gelap, kalau engkau mendapati pemerintahannya maka pandangan dan penglihatanmu akan menjadi sangat jelas. (Al-Ghibah, Almarhum Nu mani hal 150).

Seperti meteor yang terbakar di malam yang gelap ia akan menarik orang-orang untuk memperhatikannya seperti itu pulahlah pemerintahan Imam Mahdi Alaihi sallam. 

Begitu banyak dan penuhnya dunia dengan kedzaliman, kerusakan dan kehancuran serta para manusia yang tenggelam dalam lumpur kegelapan, ketika tiba pemerintahan Imam Mahdi orang- orang akan menyaksikan cahaya dari pemerintahan itu hingga mereka tertarik dan terfokus hanya padanya. 

Mereka kemudian memohon perlindungan kepada sang Imam hingga mereka sendiri terlepas dari segenap kegelapan dan kekaburan menuju kehidupan yang bergelimang cahaya.

Pada masa itu mata-mata yang kabur dan mata-mata penantian menjadi terang dan becahaya, dari kelelahan akan kehidupan berubah menjadi kehidupan yang penuh dengan makna. 

Sinar cahaya dari Imam Mahdi ketika tiba kemunculan beliau seperti cahaya yang meliputi malam, hitam kelam dari pertikaian dan perselisihan manusia, gempa bumi yang dasyat, peperangan dan pertumpahan darah menjadikan manusia di ambang kematian, begitu juga dengan ketakutan dan kebimbangan yang melanda orang-orang yang di tinggalkan. Terkait dengan hal rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda :

"kuberitakan kepada kalian kegembiraan tentang Mahdi, kegembiraan bagi kalian tentang Mahdi, kegembiraan bagi kalian tentang Mahdi, Dia" ( Imam Mahdi ) akan keluar ketika pertikaian, persellisihan dan gempa bumi yang dasyat yang melingkupi seluruh masyarakat dunia. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana setelah penuhnya dengan kegelapan dan kedzaliman. Hati para hamba Tuhan akan penuh dengan ibadah dalam ibadah dan keadilan akan memenuhi mereka. (Al-ghibah, syeikh Thusi, hal 111).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam juga bersabda : "di akhir Zaman ummatku akan menderita dan tersiksa dari para pemimpin mereka dimana kesusahan yang mereka hadapi tidak pernah di dengar sebelumnya, di mana manusia tidak dapat melarikan diri darinya. Setelah itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengirim seorang pria dari keturunanku dan ahlul baitku, Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagai sebelumnya di penuhi dengan kegelapan dan kedzaliman. Para makhluk di muka bumi dan di langit mencintainya. Langitpun menurungkan hujannya dan bumipun menumbuhkkan tetumbuhannya tiada dari langit dan bumi di sembunyikan. Sebuah kehidupan yang menjadi dambaan orang-orang telah mati di karenakan oleh kebaikan yang di kirimkan Allah kepada penduduknya". (Ahqaqul haq,jilid 13 hal 152)

Kami memiliki harapan bahwa betapa akan lebih baik jika pemerintahan keadilan di bawah kepemimpinan Imam Mahdi Alaihi sallam terwujud lebih cepat dan kami sendiri yang menyaksikan pemerintahan dunia oleh sang Imam.

Perumpamaan dari keadilan

Sejak awal sejarah hingga sekarang orang-orang kaya dan orang-orang yang memiliki kekuasaanlah yang menikmati segala apa yang mereka miliki dan orang-orang miskin dan lemah yang senantiasa menanggung penderitaan dan kesengsaraan mereka. 

Sampai hari ini orang-orang kaya menjadi tiruan tidak hanya dalam hal-hal duniawi dan orang- orang miskin hanya mampu melihat dan memperhatikan mereka saja bahkan dalam masalah ibadah sekalipun dimana uang memiliki peran dan fungsi. 

Orang-orang kaya itu juga lebih duluan dari orang-orang miskin tadi hingga mereka menjadikan tempat ibadah maknawiah sebagai bagian dari lahan kerja mereka.

Pada masa pemerintahan keadilan Imam Mahdi Alaihi sallam uang dan harta tidak lagi memiliki perang dan fungsi yang demikian, sebagian orang tidak akan memiliki kemampuan lebih yang menyebabkan orang lain terdzalimi dengannya. 

Keadilan pada masa itu akan di laksakan dengan tiada lagi pembedaan antara yang satu dengan yang lain dan tidak dengan keutamaan apapun. Di bawah ini sebuah riwayat yang menunjukkan tentang pemerintahan keadilan yang dibawah oleh Imam Mahdi Alaihi sallam. 

Imam Shadiq As besabda: "keadilan pertama yang diperlihatkan oleh Al-Qaim ( Imam Mahdi ) adalah sang Imam menyeru dengan seruan : orang-orang yang melakukan haji yang mustahab maka hajar aswad dan baitullah akan di berikan pada ikhtiar orang-orang yang akan melakukan haji dan wajib bagi mereka". (Biharul-anwar, jilid 52 hal 374).

Kalau pada masa ini terkadang bagi orang-orang kaya yang mendatangi Ka bah dan tempat-tempat yang mereka tempati menjadi penyebab naiknya harga yang ada di Mekkah dan menjadi penyebab bagi sebagian yang lain tidak mampu mendapat fasilitas karena tiadanya kemampuan ekonomi, maka pada zaman pemerintahan Imam Mahdi Alaihi sallam

Hal ini tidak akan terjadi, tiada lagi orang yang akan terdzalimi seperti perbuatan di atas. Orang-orang miskin dan tidak memiliki daya tersebut memiliki kemampuan yang sama terhadap segenap fasilitas ibadah yang ada disana mulai dari ka bah hingga fasilitas ibadah lainnya. 

Dan dari sisi inilah orang-orang yang akan naik haji akan semakin banyak. Dengan alasan ini pulah pesan Imam Mahdi akan sampai pada seluruh jamaah Haji yang datang, orang-orang telah melaksanakan haji wajibnya tidak lagi menjadi penghalang bagi yang lain untuk melaksanakan ibadah haji mereka.

Keadilan dalam seluruh lini

Sebagaimana yang dikatakan dalam riwayat bahwa kedzaliman dan kesesatan pada masa kemunculan Imam Mahdi akan hilang dan lenyap di muka bumi sebaliknya keadilan akan meluas dan meliputi seluruh penjuru bumi. 

Pada masa itu tidak akan lagi tersisa pertumpahan darah, pertikaian dan perselisihan masyarakat dunia akan hidup dengan tentram dan damai dibawah pemerintahan adil sang Imam.

Ini adalah sebuah realita yang di mulai sejak ribuan tahun yang lalu dimana sebagian orang telah memberitakan kepada manusia bahwa di suatu hari manusia akan menyaksikan pemerintahan yang penuh dengan keadilan. 

Tidak terdapat keraguan dalam hal ini karena kesemestian dari menyempurnanya akal manusia adalah kembali pada fitrah mendasar dari manusia itu sendiri ,sebuah fitrah yang suci dan hal ini hanya akan terjadi pada masa kemunculan Imam Mahdi Alaihi sallam.

Pelaksanaan keadilan dan perubahan yang terjadi pada hewan-hewan

Beberapa hal yang terlintas dalam benak kita pada masalah ini adalah bagaimanakan kondisi hewan-hewan pada masa itu? Apakah hewan-hewan liar pada masa itu akan menyerang manusia dan mengakhiri kehidupan mereka?

Jika demikian bagaimana kita mengatakan bahwa pada zaman tersebut kezaliman dan penindasan tidak mengancam kelompok masyarakat manusia dan merupakan tanda tidak tersisanya lagi penumpahan darah? 

Dengan memperhatikan kenyataan ini bahwa masa bangkitnya Imam Mahdi dan masa tegaknya sistem pemerintahan ilahi atas seluruh alam, bagaimana mungkin tidak muncul suatu perubahan pada hewan-hewan, dan binatang buas senantiasa melanjutkan kebuasan mereka?!

Benar bahwa kesemestian dan kelaziman akan keadilan mendunia memancar dan menyinari seluruh dunia dalam masa pemerintahan Imam Mahdi, adalah keamanan dunia dan langgennya kenangan para penghuninya dari segala bentuk keburukan, pembangkangan dan penindasan.

Keamanan dunia pada masa tersebut menjadi penuh berkah -dimana hal ini telah di abadikan dan ditekankan oleh banyak riwayat- dalam bentuk yang memungkinkan bahwa karakter kehidupan binatang liar di ambil atau di cabut darinya dan binatang-binatang yang berbisa akan mengalami wajah kehidupan lain dan perubahan mendasar terjadi pada diri mereka. 

Dan Jika tidak demikian, segenap kehidupan liar yang terdapat pada binatang-binatang buas di mulai dari hewan-hewan dari kedalam hingga hewan-hewan di puncakgunung yang paling tinggi. Bagaimana mungkin manusia-manusia begitu pula halnya binatang-binatang lemah akan tenang dan aman dari kejahatan mereka?! 

Betapa tidak hal ini inheren dan memiliki koneksi dalam ungkapan suci dan bahasa agung ahlul bait (Alaihi sallam) mengenai penjelasan hari - dan masa tersebut, bahwa keamanan dunia akan menyeluruh dan meliputi seluruh dunia?!

Jinaknya para binatang

Sekarang perhatikanlah sebagian riwayat-riwayat yang berkenaan dengan hal ini: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam mengisyaratkan banyak riwayat dalam kaitannya dengan sistem kepemimpinan dan pemerintahan imam Mahdi (alaihi sallam) dan menjelaskan kekhususan-kekhususan dan keajaiban-keajaiban beliau pada masa kemunculannya. 

Rasulullah mengabarkan kepada kita tentang perubahan- perubahan penting yang terjadi di dunia dan penghuninya pada zaman tersebut, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengabarkan perubahan termasuk perubahan pada seluruh binatang. Sebagaimana dalam salah satu khutbah beliau bersabda:

Alat sengatan binatang berbisa tercabut, sebagaimana anak kecil yang memasukkan jemarinya ke dalam mulutnya sendiri lalu mengisapnya dan tidak berbahaya bagi dirinya. anak kecil yang bertemu dengan singa tidak akan membahayakan anak tersebut. 

Singa yang berada diantara onta-onta bagaikan anjing penjaga mereka, begitu pula dengan serigala yang berada diantara domba-domba bagaikan anjing jinak yang menjadi penjaga mereka. 

Dan Islam melingkupi seluruh penjuru bumi dan kepemilikan orang- orang kafir diambil dari mereka dan tidak ada pemerintahan selain pemerintahan Islam dan tanah adalah hamparan perak yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan sebagaimana halnya yang tumbuh di zaman nabi Adam (alaihi sallam). 

Beberapa orang yang berkumpul untuk memakan satu mentimun dan semuanya kenyang (dari mentimun) tersebut. Beberapa orang berkumpul untuk memakan satu buah delima dan semuanya merasa kenyang dari delima yang sama. Dan harga seekor kuda berkurang hanya beberapa dirham saja. (At-tasrif bil manani, hal299)

Perhatikanlah beberpa poin penting dalam riwayat diatas mengenai perubahan dunia di masa kecemerlangan dari kemunculan Imam Mahdi as, sebagai berikut:

1. Terjinakkannya binatang-binatang buas.

2. Binatang-binatang buas dan pemangsa, seperti singa, serigala, dan binatang-binatang yang perkasa dan berbisa lainnya akan jinak, binatang-binatang ini lalu-lalang diantara onta-onta dan domba-domba. 

3. Kekayaan dan harta orang-orang kafir yang mempertahankan kekafirannya akan diambil dari mereka.

4. Tidak ada satu pun sistem kepemimpinan selain kepemimpinan Ilahi dan hanya Islam yang mengontrol dan mengendalikan alam semesta ini di zaman tersebut.

5. Di zaman itu dunia akan di penuhi berkah , dimana buah- buahan melimpah ruah di ibaratkan sebuah mentimunnatau sebiji delima bisa mengenyakan beberap orang.

6. Harga murah akan merata, sebagaimana seekor kuda akan dipeerjual belikan dengan harga dirham yang murah.

Dengan kepemimpinan dunia Islam tersebut keberkahan akan tersingkap dari langit, kemajuan ekonomi, meluasnya lahan-lahan pertanian, jinak dan tawarnya bisa binatang- binatang pemangsa dan penyengat, kesemua ini adalah hadiah dan sumbangsi dari zaman kecemerlangan munculnya imam Mahdi Alaihi sallam yang terabadikan dalam riwayat yang disabdakan nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam untuk seluruh penghuni alam. 

Jinaknya semua binatang liar dan amannya manusia dari binatang-binatang tersebut adalah bagian dari anugrah yang di berikan pada zaman pembebasan, perubahan mendasar yang terjadi pada diri binatang-binatang yang ada pada zaman itu adalah bagian dari wilayah tasarruf (ketundukan dan kepemilikan) 

Imam Mahdi terhadap makhluk hidup di zaman tersebut.bahkan lebih dari itu berkat bumi dan langit melimpa ruah untuk kemakmuran manusia dan begitu pula dengan segala bentuk perubahan menuju kesempurnaan dan kemajuan di berbagai faktor di karenakan muncul dan bangkitnya kekuatan kepemimpinan imam Mahdi (alaihi sallam). 

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa maksud dari kebangkitan beliau bukan muncul sebagai pribadi mulia dari segi materi dan jasmani semata, bahkan maksud dari kebangkitannya adalah penerapan kekuasaan, kepemimpinan dan hak penggunaan mutlak dari Allah di alam semesta ini. Dengan alasan kebangkitan ini hak tassarruf (ketundukan dan kepemilikan) akan nampak pada wilayah penciptaan takwiniah. 

Dengan efek inilah semua masyarakat akan menyaksikan gerak perubahan yang sangat luar biasa di seluruh penjuru dunia. Imam Shadiq (alaihi sallam) bersabda: Allah memberikan seorang laki-laki ummatku dimana dia dariku dan aku darinya. Dengan perantaraannya Allah mengirimkan keberkahan langit dan bumi. 

Lalu langit menurungkan hujan dan dari dalam tanah biji-bijian, hewan- hewan liar dan pemangsa tenang, ramah dan jinak, dan bumi diatur dengan penuh kebahagiaan keadilan yang merata, sebagaimana bumi tertutupi oleh kedzaliman dan terbunuhlah seseorang hingga seorang jahil berkata kalau ini adalah anak dari keturunan Muhammad maka dia akan mengasihi. (Kitab al ghaibat syaikh Tusi (ra) : 115)

Dari riwayat yang telah kita sebutkan, dinukil penjelasan menajubkan dari imam shadiq as sebagai perhatiannya terhadap imam Mahdi as, imam Shadiq as bersabda: seorang laki-laki dari saya dan saya dari dia as.

Penjelasan yang menakjubkan ini sebagai perhatian imam Shadiq alaihi sallam terhadap imam zaman alaihi sallam, hal ini senada dengan penjelasan dan sabda rasul saw berkenaan dengan imam Hasan dan imam Husain alaihi sallam:

Poin-poin lain yang terdapat pada riwayat ini adalah sebagai berikut:

1. Turun dan melimpah ruahnya berkah dari langit dan bumi;

2. Melimpahnya hujan-hujan yang bermanfaat; 

3. Meluasnya kebun sayur-mayur yang tumbuh subur dan menghijaunya pepohonan yang menjadi alasan berkembang dan majunya ekonomi dan luasnya ladan pertanian;

4. Jinaknya binatang-binatang liar dan pemangsa.

5. Terpenuhinya dunia dengan kesejahtraan dan keadilan. 

6. Terbunuhnya musuh-musuh ahlul bait Alaihi sallam. 

7. Ungkapan imam Shadiq Alaihi sallam dalam riwayat tersebut yang menyatakan: 

"terbunuhnya seorang hingga berkata seorang jahil ini adalah dalil dan alasan bahwa para pengeritik dinyatakan sebagai lawan, karena dia berkata: jika orang itu adalah keturunan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka dia adalah orang yang mengasihi". 

Dari perkataan tersebut jelaslah behwa mereka (orang kafir) mempercayai nabi saw dan kasih sayangnya, tapi tidak percaya terhadap kepemimpinan dan keimamahan imam Mahdi Alaihi sallam. Dari sisi inilah orang kafir membangkang terhadap perilaku mulia sang Imam. Dan ini pulalah yang menjadi sarana terjadinya pembunuhan dan pembantaian di antara mereka sendiri.

Sekarang kita pokus ke asli masalah yaitu jinaknya binatang-binatang buas yang di jelaskan dalam riwayat-riwayat keluarga suci pembawa wahyu as kita teruskan:

Berdasarkan dari riwayat-riwayat yang ada, pada sistem pencernaan dan cara makan dari para binatang pemangsa berubah dari memakan daging ke selera memakan tumbuhan. Dari penjelasan ini jelaslah bahwa kebiasaan dan habitat

pemangsaan dan memakan antara hewan yang satu dengan hewan yang lain telah dicabut. Dan mereka dengan memakan tumbuh-tumbuhan (sebagaimana para binatang lainnya) kebutuhan-kebutuhan makanannya terpenuhi.

Imam Hasan As berkenaan dengan hal ini bersabda : pada pemerintahan imam Mahdi as binatang-binatang buas dengan binatang-binatang lain hidup damai dan jinak satu sama lainnya .(kitab biharul anwar ,52:280)

Begitu juga amirul mu minin Ali as bersabda: Binatang- binatang pemakan binatang lainnya akan hidup damai dan jinak satu sama lain (di masa pemerintahan imam Mahdi alaihi sallam). (kitab biharul anwar, 52:316).

Masalah-masalah seperti ini menurut pandangan pribadi dimana hati mereka terpaut dengan kehidupan yang ada pada hari ini dan mereka tidak dapat melihat yang lebih baik dari apa yang mereka miliki tentuya akan sangat susah dan sulit untuk menerima keadaan tersebut. 

Akan tetapi bagi orang- orang yang mempu meneropong dan memandang dunia jauh ke depan dengan masalah yang akan terjadi pada masa itu bagi mereka ini adalah hal yang mudah, karena mereka mengetahui bahwa gerak dan perubahan-perubahan yang luar biasa yang terjadi di seluruh dunia. 

Perubahan luar biasa yang terjadi di seluruh dunia ini memberikan pengaruh yang mencengangkan di mana tiap harinya kemajuan dan kesempunaan bagi seluruh makhluk hidup.

Dengan memperhatikan kenyataan ini unsur dan dimensi apa yang dimiliki manusia yang mana atas pengaruh kehendak dan kekuatan yang didapatkannya dengan kehendakyang ada pada dirinya sehingga semua binatang berada dalam control dan kekuasaannya!?

Sebagaimana perediksi dan pandangan syaikh Bahai (radhiyallahu 'anhu) dan orang-orang besar semisal beliau, pada zaman tersebut tembaga akan berubah menjadi emas, seluruh akal manusai akan menyempurna, dan manusia memiliki kemampuan dan kekuatan memindahkan iradah dan kehendaknya kepada binatang yang memiliki kecerdasan. 

Jika kita berkeyakinan bahwa orang-orang yang hidup pada zaman yang di janjikan itu sama dengan kehidupan orang-orang masa kini, maka kenyataan yang Allah janjikan itu sulit untuk di mengerti dan dipahami. 

Akan tetapi sebagaimana yang telah kita katakan bahwa pada zaman itu semua akal manusia menyempurna sehingga semua orang pada zaman itu akan memahami akan kenyataan tersebut dengan sangat mudah.

Penundukan terhadap sistem syaraf dan otak pada binatang

Untuk memudahkan pahaman dari bahasan ini kami akan menukil sebuah peristiwa yang akan menjadi dalil yang memungkinkan adanya penundukan atau penguasaan pada binatang sehingga jelas bahwa untuk penerapan dan pelaksanan keadilan di segala sisi (bidang kehidupan) kemestian yang harus terjadi pada semua binatang dan hal ini dengan mudah dapat terlaksana ketika manusia mampu menundukkan dan menguasai sistem otak dan syaraf yang di miliki oleh binatang.

Akan tetapi perlu kita perhatikan bahwa untuk menjelaskan perubahan-perubahan yang menakjubkan dan mencengankan pada masa kebangkitan imam Mahdi Alaihi sallam kami tidak dapat meriwayatkan sebuah peristiwa yang terjadi pada masa kegaiban beliau. 

Untuk itu peristiwa yang kita tunjukan sebagai bukti yang meyakinkan terhadap peristiwa yang akan terjadi pada masa kebangkitan Imam Mahdi Alaihi sallam adalah untuk memudahkan kita memahami kejadian yang akan terjadi pada masa kedatangan sang Imam. Sehingga mungkin pada masa keghaibahan Imam Mahdi Alaihi sallam orang-orang yang mengambil alih pemerintahan ilahi dapat terpengaruhi oleh petir dan halilintar yang di tunjukkan kepada mereka.

Dengan memperhatikan poin yang telah kami sampaikan kita dapat menyimak kisah di bawah ini :

Seorang bernama Del gadu menunjukkah sebuah pertunjukan yang mencengangkan, ringkas cerita, sebuah pagar besi terbuka lebar kemudian datanglah seekor sapi betina yang besar dan perkasa dari dalam kegelapan muncul halaman dan langsung mendekat ke del gadu , bersiap menyerang bagian tubuh yang paling sensitif dari badan Del Gadu.

Detakan nafas yang berdebar-debar di dada puluhan ribu penonton, fotografer dan reporter yang hadir menyaksikan adegan tersebut. Sedemikian banyak hati yang berdebar begitu juga ketakutan yang membayangi dan menyelimuti tempat itu, seolah-olah tidak ada seseorang penolong pun yang berani keluar menjadi penyelamat dari samudra ketakutan yang bungkam seribu bahasa ketika itu.

Hanya suara empat telapak kaki seekor sapi betina perkasa yang sedang marah yang terdengar bergerak menyerang seorang pria yang berdiri di tengah medan terbuka.

Semua orang menunggu waktu berlalu bahwa satu saat Del gadu akan tertusuk oleh kedua tanduk sapi betina itu lalu melemparnya ke angkasa, atau dadanya terbelah dengan kedua tanduk runcing sapi itu.

Dengan memperhatikan kondisi tersebut del gadu yang tidak memakai pakaian khusus permainan dan pertunjukan ala matador tersebut, dan juga tidak terdapat selembar kain merah yang ada pada badannya, hanya sebuah kotak hitam sebagai pengganti pedang yang di pakai oleh para matador yang ia miliki ditangannya dengan beberapa tombol yang di gunakan untuk mengirimkan sinyal radio.

Sapi itu dengan cepat menyerang ke arah Del Gadu hingga kurang sepuluh langkah dan bermaksud menyelesaikan si del gadu , detakan nafas yang semakin kencang dari para penonton hanya menyisakan sesaat saja untuk menabrak dan menyelesaikan kerjaan Del Gadu.

Semua mata para hadirin menyorot tertuju ke satu titik perhatian saat itu, dimana tak satu orang pun mengetahui apa yang akan terjadi.

Del gadu menekan satu tombol kancing (di tangannya), sapi perkasa itu tiba-tiba berhenti seperti kendaraan yang di rem mendadak dan terkendali oleh kedua tangannya dan terseret mundur beberapa langka dalam di medan terbuka itu. Sapi itu memandang Del gadu dan bergerak kembali ketempat semula.

Hadirin saat itu masih merasa ketakutan, kalau saja ada salah satu dari mereka yang berteriak, mungkin akan menyebabkan sapi betina perkasa itu akan kembali marah, sehingga mereka semuanya terdiam dan sapi saat itu juga tidak lagi marah.

Del gadu dengan alat pengirim sinyal yang telah dipasang pada sistem syaraf sapi tersebut memberikan perintah kepada sapi itu melalui kotak hitam yang memiliki sinyal radio di tangannya.

Del gadu bukan hanya nekatan mengirim secukupnya strom (tekanan listrik) yang menyertai perintahnya agar sapi tersebut kembali, tapi ia juga merubah perasaan marah sapi tersebut menjadi lunak dan mengembalikan kondisi ke keadaan semula seakan tiada yang berubah. Sapi menjauh sampai ke batas medan, semua orang melihat kalau Del gadu juga telah pergi (mencoba meninggalkan medan) dengan kotak hitam di tangannya.

Sapi itu berdiri tegak memandang dan menatap Del gadu dan tiba-tiba marahnya kembali mencuak dan memuncak seraya menancapkan kedua kuku kakinya ketanah sambil melaju kencang dan kembali menyerang. 

Del Gadu melihat kenyataan itu kembali berjalan di sekitar medan dan hanya suara dari dentuman kaki sapai yang terdengar berlari hendak menyerang Del gadu. Tepat beberapa meter sapi tersebut mendekati Del Gadu, Seketika itu pula ia menekang tombol khusus pada kotak hitam tersebut. 

Orang-orang yang hadir menyaksikan adegan itu hanya terdiam bungkam ketakutan, tiba-tiba sapi itu seakan trem kedua kakinya seakan tidak mampu lagi melangkah dan memilih untuk berpaling (kembali meninggalkan si del gadu ).

Secara spontan suara serentak para penonton menggemuru, tapi nampaknya sapi itu layaknya tak peduli dan bersikap berdarah dingin pergi dengan tenang. (Ajaib Hesse syesum, hal 54).

Adegan dan pertunjukan tersebut untuk kedua kalinya di ulang kembali, dengan menampilkan kenyataan sama bahwa dengan system gelombang listrik yang di pasang pada sistem syaraf Sapi bisa menggambil iradah dan kehendak dari bintang-bintang yang lain. 

Sapi itu melakonkan dirinya berlawanan dengan kecendrungan biasanya dengan melakukan apa yang di perintahkan oleh orang yang memegang kendali binatang tersebut.

Binatang bisa kehilangan kesadarannya dengan cara di bius, kulit kepalanya dengan mudah bisa dibeda dan otaknya dibuka dan tulang-tulang kecil dilubangi dengan bor kecil dan halus lalu di masukkan kawat halus kedalam lubang buatan tersebut untuk menyambungkan ke otok binatang tersebut. 

Ujung atau kepala kawat halus tersebut di balut di luar kulit kepala, lalu bagian kepala yang telah dibedah dibalut atau diperbang sehingga bekas luka secara menyeluruh sembuh dan kembali seperti semula.

Sebuah alat kendali kecil yang bekerja dengan bateri dengan penghantar gelombang khusus di mana gelombang kendalinya telah di tentukan. Kerja dari alat ini adalah mengirim gelombang listrik ke otak hewan yang telah di pasangi alat tersebut dan dari alat tersebut di kirimkanlah perintah ke otak binatang tadi. (Keajaiban indar ke enam: 58)

Pada tahun 1960 sekelompok peneliti menemukan satu rumus dan metode, dengan bantuan metode itu kerja otak dapat dilakukan dari luar dengan menciptakan sebuah gelombang aliran listrik tanpa menurungkan aliran listrik yang ada dalam otak tersebut, dari penemuan ini semua kerja-kerja dan percobaan-percobaan terlaksana dengan mudah dan ringan atas bantuan gerak elektronik tersebut. (2 Keajaiban indra ke enam: 65)


Kemampuan maksimal dari kekuatan eletronik

Pada masa kecemerlangan kebangkitan Imam Mahdi as adalah masa di mana akal menyempurna begitu juga dengan kehendak. 

Pada masa itu manusia tidak butuh lagi pisau pembedah dan tidak butuh untuk memasukkan elektroda kedalam sistem syaraf otak untuk menciptakan gelombang listrik, karena pada zaman itu terdapat sebuah kekuatan yang melebihi kekuatan listrik yang di miliki oleh dunia dimana gelombang wilayah Imam Mahdi memberikan pengaruh dan efeknya ke seluruh makhluk Hidup termasuk otak syaraf binatang sehingga memberikan perubahan yang luar biasa terhadap binatang-binatang tersebut.

Sekarang mari kita perhatikan perubahan yang menakjubkan ini dalam perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam, beliau berkenaan dengan perubahan pada otak-otak binatang dan system syaraf yang ada pada mereka pada akhir zaman yang dijanjikan beliau bersabda: pada zaman itu seorang lelaki berkata kepada dombanya dan hewan-hewan ternaknya: pergilah ketempat ini dan makanlah rumput disana dan kembalilah pada jam sekian. 

Di masa itu binatang-binatang berjalan diantara tanaman diatas lahan petanian dan dia tidak akan memakan tetumbuhan dari lahan pertanian tersebut, hewan-hewan tersebut tidak akan mematahkan ranting-ranting tumbuhan dengan tanduk yang mereka miliki, ular-ular dan kalajengking dan serangga-serangga berbisa lainnya akan Nampak dan tidak lagi membahayakan satu orang pun dan sebaliknya tidak ada satu orang pun yang akan mengganngu mereka. Para binatang-binatang buas mencari makanan mereka dengan berdatangan kepintu rumah dan tidak mengganggu dan menakuti seseorang pun. (Tasyriful manan, hal 203).

Berdasarkan dengan riwayat-riwayat yang berbicara akan kesempurnaan dan kemajuan insting dan perasaan para binatang, maka para binatang mampu memahami perintah dan larangan manusia begitu juga mereka bisa memahami perintah dan keinginan pemiliknya sehingga mereka menaatinya.

Dari sisi ini pula pada masa itu tidak ada orang yang akan mencari domba-domba dan binatang mereka yang hilang,karena waktu dan tempat mereka telah di tentukan. Dan binatang tersebut tidak membangkang dan menurut penuh dengan aturan yang ditetapkan oleh pemiliknya mereka.

Bukan hanya manusia bisa berbicara dengan para binatang, bahkan lebih dari pada itu binatang pun bisa berbicara dengan para imam as dan para nabi mulia dan wali- wali Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal ini telah di abadikan dalam sejarah dan cerita metode hidup para orang-orang mulia tersebut.

Salah satu contoh dari peristiwa ini adalah seekor serigala yang berbicara dengan Abu zar al-ghiffari dan menyampaikan berita di angkatnya rasululllah menjadi Nabi dari serigala tersebut

Dari riwayat yang telah kita kutip di atas rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan perbingcangan manusia dengan para binatang adalah kekhususan zaman kebangkitan Iman Mahdi Alaihi sallam sebagaimana telah di jelaskan juga dalam riwayat- riwayat lain secara jelas dan gamblang.

Bahwa binatang binatang tidaklah memiliki akal maka pada masa kebangkitan Imam Mahdi As maka sistem syaraf yang ada pada otak mereka di kendalikan oleh manusia, karena dengan menundukkaan sistem syaraf yang ada pada binatang-binatang tersebut akan memberikan perubahan dan pengaruh terhadap pola hidup binatang tersebut. Dengan demikian untuk melakukan perubahan pada pola dan karakter yang di miliki oleh hewan-hewan kita harus menundukkan sistem syaraf yang ada pada otak mereka.

Pada alam penciptaan binatang, binatang-binatang tersebut di ciptakan dengan ciri-ciri khusus dimana perubahan dalam sistem syaraf mereka mereka akan menjadi sebab reaksi perubahan sifat dan karakter pada binatang- binatang tersebut. Sebab dan sumber perubahan ini adalah system keteraturan penciptaan Tuhan yang diletakkan dalam diri mereka.

Satu pertanyaan penarik dan satu jawaban penting

Terbentuk dan terealisasinya kekuatan-kekuatan rasionalitas manusia dan bertambahnya kekuatan akal pada masa kemunculan Imam Mahdi Alaihi sallam bersama para sahabat beliau adalah sebuah persoalan yang telah di sampaikan melalui lizan-lizan riwayat.

Sekarang pertanyaan yang muncul adalah: perubahan yang muncul dalam diri binatang dan penundukan dalam system syaraf yang mereka miliki dan kemajuan yang terwujud dalam perasaan dan insting kebinatangan mereka, terwujud dalam bentuk yang seperti apa? 

Benar bahwa para manusia dengan tangan syafaat Imam Mahdi as akan mengalami kesempurnaan rasional dan kekuatan ruh, tapi perubahan yang terwujud pada diri binatang begaimana mungkin terjadi?

Dalam menjawab soal ini kami mengatakan:

Adalah benar bahwa virus-virus setan yang berada dalam benak manusia akan hancur pada masa imam zaman Alaihi sallam,dan kunci dari harta karun akal manusia akan terbuka lebar, begitu juga dengan semua potensi akal akan teraktualkan dan di gunakan oleh manusia. 

Tapi satu hal perlu di perhatikan bahwa kesempurnaan manusia pada masa kebangkitan Imam Mahdi memiliki berbagai macam sebab terhadap kekuatan luar biasa yang dengan perantaraan dari Imam Mahdi As sebab-sebab aktual dari potensi yang di miliki oleh akal manusia dapat terwujudkan.

Sebab-sebab mendasar yang lain yang akan terwujud pada masa kecemerlangan dari kebangkitan Imam Mahdi Alaihi sallam bahwa bukan hanya masyarakat manusia yang akan mengalami perubahan yang menakjubkan bahkan seluruh alam semesta dan isinya.

Cahaya kekasih pilhan allah swt imam zaman as.

Salah satu dari sebab-sebab perubahan-perubahan penting pada masa yang penuh berkah itu adalah terpancarkannya cahaya gemilau dari kekasih agung Allah subhanahu wa ta'ala Imam Mahdi as yang menyinari seluruh penjuru alam seolah-olah alam jagat raya ini tidak butuh lagi sinar dan pencahayaan matahari.

Sebagamana sinar matahari menyinari bumi dengan segenap kelaziman dari penyinaran tersebut terhadap seluruh kehidupan di alam semesta ini memiliki efek penting akan perubahan yang mendalam di seluruh alam keberadaan yang mengubah alam dunia menjadi alam kesucian. 

(Pembahasan ini di ambil dari pembahasan pengengetahuan tinggi ahlul bait alaihi sallam yang mana pengetahuan kita sebagai manusia biasa tidak akan dapat menjangkaunya).

Ketelitian dalam kehidupan para binatang

Satu hal yang jelas bahwa cahaya dan pencahayaan di siang hari memiliki efek yang jelas dengan pengaruh yang sangat nampak pada kehidupan binatang, setelah kita membahas suatu pembahasan yang padat berkenaan dengan kehidupan para binatang kami akan menukil sebuah contoh dari hal tersebut:

Dengan meneliti,memperhatikan dan mencari bagaimana awal kemunculan kehidupan milyaran hewan dan rahasia-rahasia di balik penciptaan mereka tentunya akan menambah nilai keimanan yang di miliki oleh manusia terhada kekuatan agung sang pencipta. 

Sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala telah menciptakan manusia dan alam yang menunjukkan tanda-tanda kekuatan dan kekuasaan diri-Nya, maka motif penciptaan juga adalah tanda dari kemampuan dan kekuasaan yang dimiliki oleh Allah.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيْهِمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ ۗوَهُوَ عَلٰى جَمْعِهِمْ اِذَا يَشَاۤءُ قَدِيْرٌ

Artinya : Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)- Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk- makhluk melata yang Dia sebarkan pada keduanya. (Qur an surat syura : 29)

Dan pada ayat yang lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَفِيْ خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَاۤبَّةٍ اٰيٰتٌ لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَۙ

Artinya : Dan pada penciptaanmu sekalian dan pada binatang-binatang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (Surah Al-Jasiyah:4)

Pada Surah Anam Allah juga berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ

Artinya : Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) sepertimu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam kitab ini, kemudian kepada Tuhan-lah mereka dihimpunkan. (Qur an surat an am: 38)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam ayat al-qur an karim tersebut menjelaskan tentang berkelompok-kelompoknya para binatang. Dengan memperhatikan secara cermat kehidupan para binatang akan memperkuat dan mengokohkan iman begitu juga dengan keyakinan yang di miliki manusia kepada pencipta dan pemelihara sekalian alam.

Di sini kami akan menukil salah satu contoh kecil dari kehidupan berkelompok para binatang, sebagai tanda bahwa mereka juga hidup dalam kelompok-kelompok mereka sendiri, begitu juga dengan alasan akan panjangnya siang dan bertambahnya cahaya matahri sebagai bagian yang sangat memberikan pengaruh terhadapsistem syaraf yang di miliki oleh hewan-hewan tersebut sehingga memberikan reaksi yang luar biasa dan perubahan pola hidup dari hewan-hewan tersebut.

Milyaran burung-burung dari jenis yang beraneka ragam melakukan migrasi diakhir musim panas dan tempat-tempat untuk melahirkan di daerah dengan udara yang lebih hangat di mana udara dan air di daerah tersebut jauh lebih baik. Dan burung-burung ini pada musim semi tahun berikutnya kembali lagi ke tempat asalnya untuk melakukan proses reproduksi.

Sebahagian dari burung-burung tersebut melakukan perjalanan (bepergian) terbang melewati lebih dari tiga puluh dua ribu kilometer setiap tahunnya. 

Burung-burung tersebut kembali ketempat asal mereka dengan ketelitian dan perhatian yang luar biasa terhadap jalan yang telah mereka lalui. Sebagian dari burung-burung tersebut kembali sendirian dan sebagian lainnya kembali dengan kelompok mereka. 

Perjalanan burung-burung di mulai dengan perubahan waktu siang hari, perubahan waktu siang hari berefek dan berpengaruh terhadap system kepekaan syaraf yang di miliki oleh burung-burung tersebut. 

Ketika hari-hari menjadi lebih pendek burung-burung tersebut akan mendapatkan informasi terhadap sistem syaraf yang ada pada tubuh mereka sehingga menyebabkan burung-burung tersebut terbang menuju daerah-daerah yang lebih sejuk. 

Namun ketika keadaan dan kondisi berubah lagi yaitu hari-hari bertambah panjang sampai pada batas yang jelas maka sistem syaraf lain yang ada pada tubuh mereka kembali bekerja dan menyampaikan pesan ke benak mereka, sehingga burung- burung tersebut kembali ke tempat asal mereka semula. (Buku soal jawab yang menabjubkan 2/98)

Kami memiliki harapa bahwa dengan kemunculan Imam Mahdi Alaihi sallam (semakin cepat lebih baik) akan memberikan pengaruh yang sangat mendasar terhadap perubahan yang akan terjadi di seluruh wilayah di muka bumi ini, 

Sehingga atom-atom keberadaan dalam wujud diri manusia, binatang, tumbuh-tubuhan dan seluruh makluk hidup lainnya bergerak menuju jalan kesempurnaan dan kemajuan dan menjadi bukti dari kalimat yaumu tubaddalu al-ardh gairal ardhi hari dimana bumi dan apa saja yang ada padanya berubah menjadi lebih baik.

0 Response to "Keadilan, Cita-cita Para Nabi"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak