Welcome Zulhijah

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

WELCOME ZULHIJAH!

Apa yang dapat kita nikmati ketika melihat salah seorang sanak famili berkesempatan untuk berangkat ke tanah suci? Tentu saja kita bisa menikmati untaian pelajaran yang sedang berlangsung di depan mata dengan begitu indah. 

Haji adalah ibadah yang mengajarkan disiplin dari berbagai bidang. Tak ada ibadah yang memberi aturan sebanyak haji. Mulai dari pakaian apa yang harus kita kenakan? 

Haji mengaturnya bahwa kita hanya boleh memakai pakaian ihram. Bentuknya, warnanya, bagian tubuh yang wajib tertutup dan bagian lain yang wajib terbuka, semuanya ada aturannya. 

Kita juga dibuat agar memerhatikan di manakah kita harus berada? Orang yang sedang haji tak bisa sembarangan, ia harus berada di Arafah pada waktunya, kemudian ia akan bergegas menuju tempat-tempat lainnya seperti Mina dan Muzdalifah pada waktunya pula. 

Berikutnya yang ditata oleh haji adalah tentang apa yang harus kita ucapkan? Ketika pelaksanaan manasik, kita dianjurkan memperbanyak doa dan membesarkan nama Allah khususnya kalimat talbiyah, "Labbaik Allahumma labbaik." 

Tak cukup sampai di sini, haji juga membatasi perihal perbuatan kita. Bagaimana kita harus berperilaku terhadap sesama? Karena selama berada di tanah suci, para jamaah haji dilarang memburu hewan dan mencabut tanaman. 

Hal yang paling menggugah buat saya adalah haji mengajarkan bagaimana harus memasrahkan keluarga kita kepada Allah? 

Lihatlah ketika ada orang tua yang harus meninggalkan anak-anak mereka selama berminggu-minggu dalam jarak ribuan kilometer. 

Tentu ada saja rasa khawatir siapa yang akan menjaga mereka selama itu. Namun perasaan yakin kepada Allah menguatkan langkah kaki mereka. 

Semua ini adalah pelajaran yang sangat indah dan tentu saja perlu kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Anggap saja hidup adalah haji dalam aplikasi yang lebih luas. 

Karena semua yang diperhatikan bagi orang yang berhaji ternyata harus diperhatikan dalam kehidupan. 

Mulai dari pakaian apa yang harus kita kenakan? Setiap muslim dan muslimah wajiblah menutup aurat mereka ketika keluar rumah. 

Pakaian pun tidak boleh ketat sampai memperlihatkan lekuk tubuh, dan tidak pula transparan. Semuanya ada aturannya. 

Kita juga dibuat agar memerhatikan di manakah kita harus berada? Hidup ini tergantung bersama siapa kita. Apabila senantiasa berada di tempat-tempat yang penuh manfaat, bersama sahabat-sahabat yang baik, kelak kita akan menjadi salah satu dari orang baik. 

Namun bagi mereka yang berada di tempat yang tidak tepat, bersama orang-orang yang melalaikan, tentu saja kelak mereka akan menjadi salah satu dari orang yang lalai pula. 

Berikutnya yang penting ditata adalah tentang apa yang harus kita ucapkan? Lisan ini hendaknya dibiasakan berujar yang baik dalam hidup. 

Jadilah seorang yang apabila berbicara maka orang lain merasa senang mendengarnya. Jauhi kalimat yang kotor dan ucapan yang sia-sia. 

Tak cukup sampai di sini, patut juga dalam hidup ini mengawasi perihal perbuatan kita. Bagaimana kita harus berperilaku terhadap sesama? 

Seperti haji, dalam hidup ini juga wajib menjaga kelestarian alam. Bahkan lebih dari itu, apabila perlakuan terhadap hewan dan tumbuhan saja harus dijaga, apalagi terhadap sesama manusia. 

Hal yang paling menggugah buat saya adalah bagaimana harus memasrahkan keluarga kita kepada Allah? Sebagai seorang kepala keluarga, ada saja rasa khawatir dari mana saya memperoleh rezeki untuk memenuhi kebutuhan anak dan isteri. 

Namun kita memang mesti berkaca kepada haji untuk memiliki perasaan yakin kepada Allah karena Dia adalah Zat Yang Maha Kaya lagi Maha Mencukupi. 

Ternyata ada benarnya pula, jika kita menganggap hidup adalah haji dalam aplikasi yang lebih luas. 

✏️ Sahabatmu, Arafat.

0 Response to "Welcome Zulhijah"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak