Karakter Dasar Manusia

Mungkin masih ada yang belum tahu, jika sifat dasar manusia secara umum dapat dikelompokkan menjadi lima karakter dasar? 

Lima karakter ini banyak digunakan oleh para ahli dalam mengidentifikasi dan menilai karakter seseorang. 

Meskipun pada dasarnya karakter tiap individu itu berbeda, dengan menggunakan lima karakter dasar ini atau disebut dengan Big Five kita dapat menarik garis besar dari banyaknya sifat dan karakter tersebut. 

Apa sajakah si Big Five ini? Mari kita simak penjelasan lebih lanjutnya.

Sejarah penelitian tentang karakter manusia

Banyak Psikologis kontemporer percaya bahwa karakter dasar manusia yang terbagi menjadi lima dan sering disebut sebagai the Big Five. 

Kelima sifat dasar ini dikenal sebagai 

  1. extraversion atau sering dikenal dengan extraversion, 
  2. agreeableness, 
  3. openness, 
  4. conscientiousness, dan 
  5. neuroticism.

Penarikan kesimpulan pada kelima karakter dasar ini melalui proses sangat panjang penelitian dan pengamatan yang dilakukan para ahli. Teori awal menyatakan ada beragam jenis karakter manusia. 

Contohnya teori yang dikemukakan oleh Gordon Allport yang berisikan 4000 macam karakter dasar manusia, atau teori dari Raymond Cattell tentang 16 faktor kepribadian manusia, atau teori yang diajukan oleh Hans Eysenck yang dinamakan Teori Tiga Faktor.

Namun demikian, sebagian ahli dan peneliti dari dunia sains berpendapat bahwa teori yang diajukan Catell terlalu rumit sedangkan teori yang dikemukakan oleh Eysenck malah terlalu sempit. 

Sebab itu, ketika teori tentang 5 kepribadian dasar manusia ini dikemukakan, diterima luas oleh para ahli.

5 Karakter Dasar

Teori 5 karakter dasar ini didukung oleh beragam bukti dan penemuan selama bertahun-tahun yang dimulai dari penelitian oleh D. W. Fiske (1949) yang dilanjutkan oleh penelitian-penelitian lain yang menggali lebih banyak bukti pendukung. 

Meskipun demikian tidak semua peneliti setuju mengenai pengertian pasti dari masing-masing lima karakter ini. 

Interpretasi masing-masing karakter bisa berbeda antar peneliti. Namun secara umum lima karakter ini mewakili sifat dan perilaku tertentu.

1. Openness

Kepribadian openness memiliki karakter kuat yang berkembang dalam hal imaginasi dan keluasan wawasan, baik tentang dirinya atau lingkungannya. 

Individu dengan karakteristik ini cenderung memiliki ketertarikan pada beragam bidang. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar pada orang lain atau lingkungannya, dan sangat senang untuk belajar hal-hal baru dan menikmati pengalaman unik. 

Karena itu orang-orang dengan kepribadian ini  merupakan orang-orang yang gemar bertualang serta sangat kreatif.

Sedangkan orang-orang yang memiliki tingkat openness rendah cenderung menyukai hal-hal tradisional dan tidak mudah berpikir secara abstrak dan tidak imaginatif. 

Selain itu orang-orang yang memiliki karakter openness rendah tidak menyukai konsep dan teori, sulit untuk menerima perubahan dan ide-ide baru.

2. Conscientiousness

Individu dengan kepribadian conscientiousness memiliki control yang baik terhadap perilakunya, memiliki tujuan yang jelas untuk setiap kegiatan atau hal yang dilakukan serta mampu berpikir jauh mengenai sesuatu. 

Orang-orang dengan kepribadian ini juga cenderung untuk sangat teratur dan memperhatikan secara detail. 

Mereka juga merencanakan sesuatu dengan sangat matang serta mematuhi tenggat waktu. Mereka sangat menyukai jadwal, serta proses menyusun dan mengurutkan sangat mengasikkan bagi mereka.

Sedangkan orang-orang dengan karakter conscientiousness rendah cenderung tidak menyukai kegiatan yang terstruktur dan terjadwal. 

Berbanding terbalik dengan sifat conscientiousness, mereka lebih menyukai ketidakteraturan, menunda-nunda dalam mengerjakan sesuatu dan terkadang gagal dalam melaksanakan tugas atau melewati tenggat waktu.

3. Extraversion

Kepribadian extraversion diwakili dengan karakter-karakter seperti kemudahan bergaul, asertif, ekspresif dalam menunjukkan emosinya, serta mudah bergaul dengan lingkungannya. 

Orang-orang dengan tingkat kepribadian extraversion tinggi sangat menikmati interaksi sosial dan berada di sekitar orang banyak.

Sedangkan untuk orang-orang dengan kepribadian extraversion rendah atau yang lebih dikenal dengan introversion cenderung lebih menyukai kesunyian dan tidak terlalu menikmati interaksi sosial yang tinggi. 

Orang-orang dengan kepribadian introversion menyukai kesendirian dan lingkungan yang tenang untuk menghabiskan waktu dan tidak menyukai berada pada pusat perhatian.

4. Agreeableness

Kepribadian agreeableness merupakan kepribadian yang diasosiasikan dengan kepercayaan, empati, afeksi, kebaikan, altruisme, dan perilaku-perilaku sosial untuk menolong orang lain. 

Orang-orang dengan kepribadian agreeableness tinggi cenderung sangat kooperatif, tertarik dan perhatian pada orang lain, serta suka menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.

Sedangkan orang-orang dengan kepribadian agreeableness rendah cenderung bersifat kompetitif dan manipulatif, tidak suka dan tidak peduli pada orang lain atau sekitarnya, serta suka merendahkan dan mencemooh orang lain.

5. Neuroticism

Kepribadian yang terakhir yakni neuroticism, merupakan kepribadian yang diwakili oleh sifat-sifat kesedihan, kelabilan, dan ketidakstabilan kondisi emosional. 

Orang-orang dengan kepribadian neuroticism tinggi akan mudah mengalami mood swing, depresi, cemas, lekas marah dan sedih.

Sebaliknya orang-orang dengan kepribadian neuroticism rendah akan lebih tahan banting dan memiliki kondisi emosional yang lebih stabil.

0 Response to " Karakter Dasar Manusia"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak