Jenis Kalimat

Menurut Chaer (2009: 44), kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final. 

Poerwadarminta dalam Sutarso dan azis (2006: 19), kalimat ialah sepatah kata atau sekelompok kata yang merupakan suatu kesatuan yang mengutarakan suatu pikiran atau perasaan.

Untuk dapat mengklasifikasikan kalimat, dengan menggunakan berbagai kriteria atau tinjauan. Kriteria-kriteria itu biasanya menggambarkan dikotomi pembagian

Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa

1. Kalimat tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang preposisinya satu, dan karena itu predikatnya pun satu. Karena itu pula, kalimat tunggal, kalimat tunggal hanya terdiri dari atas satu klausa. 

Menurut Dola (2011: 84) Kalimat tunggal adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas.

2. Kalimat bersusun

Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari suatu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat. 

Kalimat bersusun sering pula dinamakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk subordinat.

Disebut kalimat bersusun karena dianggap adanya lapisan atau tersusun, yaitu bagian utama (atasan) dan bagian bawahan. 

Disebut juga bertingkat karena bagian-bagiannya memperlihatkan tingkatan yang tidak sama, ada bagian induknya dan ada bagian anak. 

Dipandang sebagai subordinasi karena bagian yang satu tergantung dari bagian yang lain. Klausa-klausa yang membentuk kalimat bersusun ini tidak setara.

Untuk menggabungkan klausa-klausa yang setara itu, digunakan konjungsi subordinatif, seperti: kalau, ketika, meskipun, atau karena. 

Namun, kerap kali konjungsi-konjungsi itu tidak digunakan, sehingga hubungan klausa-klausa dalam kalimat bersusun secara implisit.

3. Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa klausa bebas. 

Kalimat mejemuk sering pula disebut kalimat setara, karena klausa-klausa yang membentuknya memiliki status yang sama, setara, atau sederajat. 

Klausaklausa yang setara dalam kalimat majemuk dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti: dan, atau, tetapi, lalu. Akan tetapi tak jarang hubungan itu hanya secara implisit, tanpa menggunakan konjungsi.

Jenis kalimat berdasarkan struktur klausa

1. Kalimat lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung klausa lengkap.

Kelengkapan suatu klausa ditentukan sekurang-kurangnya unsur subjek dan predikat, kalimat yang lengkap memiliki klausa lengkap yaitu sekurangkurangnya unsur subjek dan predikat, disebut juga kalimat mayor.

2. Kalimat tak lengkap

Kalimat tak lengkap adalah kalimat yang terdiri dari klausa yang tidak lengkap, yaitu terdiri dari S saja, P saja, O saja, atau keterangan (Ket) saja.

Kalimat tak lengkap disebut juga kaliamt minor kalimat tak berklausa. Kalimat tak lengkap terdiri atas empat macam yaitu:

  1. Kalimat elips, adalah kalimat tak lengkap yang terjadi karena pelesapan beberapa bagian dari klausa dan diturunkan dari kalimat tunggal.
  2. Kalimat sampingan, adalah kalimat yang tak lengkap terjadi dari klausa tak lengkap dengan diturunkan dari kalimat bersusun.
  3. Kalimat urutan, sebenarnya berupa kalimat lengkap, namun mengandung konjungsi yang menandakan bahwa kalimat itu bagian dari kalimat lain.
  4. Kalimat minor, adalah kalimat tak lengkap yang dipakai secara terbatas, dapat lengkap, dapat pula tidak lengkap. 
Kalimat minor terdiri atas beberapa macam, yakni:

  1. Panggilan ini pada umumnya berupa nama-nama orang atau pun pangkat panggilan orang .
  2. Salam dan ucapan, merupakan ekspresi tetap yang dipergunkan secara ritual untuk menemui orang, memulai percakapan, atau dalam perpisahan. Biasanya arti kata yang sebenarnya telah berubah atau sering pula hilang sama sekali.
  3. Seruan, biasanya pendek singkat dan ekspresif, tidak mengharapkan responsi atau jawaban tertentu. Biasanya dipakai untuk menyatakan perasaan yang kuat dan dalam seperti kesakitan, kejutan, antusiasme, tetapi tidak terbatas pada pemakaian ini saja.
  4. Judul, apabila judul itu terdiri lebih dari satu kata, maka pada umumnya menuruti peraturan frase, dengan pengarang termasuk sebagai suatu agentif. Dalam membacanya, struktur tersebut diucapkan dengan sebuah pola intonasi akhir tunggal.
  5. Moto, terdiri dari lebih dari satu kata memperlihatkan struktur frase yang teratur.
  6. Inskripsi, kalau dibatasi pada struktur frase seperti juga halnya toast lisan, maka sering kali mulai dengan buat, kepada, keharibaaan, kepangkuan, bagi,
  7. Ungkapan khusus, ekspresi, kata, atau frasa dengan makna kiasan yang dipahami kaitannya dengan penggunaan umum. Ungkapan khusus terdiri dari ungkapan larangan, ungkapan peringatan, ungkapan permintaan, ungkapan anjuran, ungkapan harapan,ungkapan perintah, dan ungkapan pernyataan.

Jenis kalimat berdasarkan amanat yang dikandungnya

1. Kalimat deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif yang dalam ragam tulisan diberi tanda titik pada akhir konstruksi. Amanat yangdikandungnya berupa pemberitaan atau pernyataan.

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya menyampaikan pernyataan yang ditujukan kepada orang lain. Kalimat deklaratif ini tidak memerlukan jawaban. Namun, bisa saja diberikan komentar bila dianggap perlu.

2. Kalimat introgatif

Kalimat introgatif adalah kalimat yang mengandung intonasi introgatif, yang dalam ragam tulisan diberi tanda tanya (?). 

Selain itu, ditandai pula oleh partikel tanda tanya seperti – kah, atau kata tanya seperti: apa, mengapa, bagaimana. Amanat yang dikandungnya berupa pertanyaan atau keinginan memperoleh jawaban.

3. Kalimat imperatif

Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung intonasi imperatif, yang dalam ragam tulis biasanya diberi tanda seru (!) pada akhir konstruksi.

Kalimat imperatif ditandai pula oleh partikel seperti –lah atau kata-kata seperti hendaklah, jangan, amanat yang dinyatakannya berupa perintah atau keinginan agar orang lain melakukan apa yang dikehendaki pembicara.

4. Kalimat aditif

Kalimat aditif adalah kalimat yang memberikan keterangan tambahan pada kalimat pernyataan, dapat lengkap atau pun tidak lengkap.

5. Kalimat responsif

Kalimat responsif adalah kalimat terikat yang beruhubungan dengan kalimat pertanyaan yang mendahuluinya, dapat lengkap, dapat tidak lengkap.

Kalimat responsif biasa juga disebut kalimat jawaban atau kalimat tanggapan.

6. Kalimat interjektif

Kalimat interjektif adalah kalimat seruan yang mengungkapkan perasaan, dapat lengkap, dapat tidak lengkap. Seruan ada dua macam, yaitu: 

  1. yang terjadi dari klausa lengkap ditandai oleh partikel seperti: mudah-mudahan, alangkah, dan
  2. yang seperti: aduh, wah, amboi.

Jenis kalimat berdasarkan jenis klausa

1. Kalimat verbal

Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang konstituen dasarnya adalah klausa verbal. dapat berupa kalimat verbal transitif, intransitif, aktif, pasif, dan sebagainya.

2. Kalimat nonverbal

Kalimat nonverbal adalah kalimat yang dibentuk oleh klausa nonverbal sebagai konstituen dasarnya. Dapat berupa kalimat nonverbal nominal, adjektival, numeral, dan sebagainya.

Jenis kalimat berdasarkan fungsinya sebagai pembentuk paragraf

1. Kalimat bebas

Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap, atau kalimat yang dapat memulai sebuah paragraf wacana tanpa konteks lain memberi penjelasan.

2. Kalimat terikat

Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap. Biasanya kalimat terikat ini menggunakan salah satu tanda ketergantungan (keterikatan) seperti penanda, penunjukkan, dan anaforis 

0 Response to "Jenis Kalimat"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak