Pengaruh Kemajuan Teknologi Bidang Sosial Budaya

Beberapa bentuk perubahan perilaku sosial budaya akibat kemajuan teknologi di bidang sosial dan budaya antara lain sebagai berikut:

Pengaruh Teknologi
1. Perbedaan kepribadian pada pria dan wanita.

Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. 

Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria kini bisa dilakukan wanita ini yang semakin menonjol.

2. Meningkatnya rasa percaya diri. 

Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. 

Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. 

Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.

3. Melahirkan generasi yang disiplin,tekun dan pekerja keras

Dengan Adanya tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Pengaruh Negatif kemajuan Teknologi

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi lain kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya:

1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. 

Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.

2. Kenakalan dan tindak menyimpang dikalangan remaja semakin meningkat.

Semakin lemahnya kewibawaan tradisitradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. 

Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.

3. Pola interaksi antar manusia yang berubah. 

Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. 

Komputer yang disambungkan dengan telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. 

Program Internet Relay Chatting (IRC), internet, dan email telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. 

Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet.

Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program Internet Relay Chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

Solusi Mengatasi Dampak Negatif Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan bagian dari konsekuensi modernitas dan upaya eksistensi manusia di muka bumi. 

Oleh karena itu, dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari kemajuan teknologi menjadi kewajiban bersama umat manusia untuk mengatasinya. Dengan adanya kesadaran bersama maka kita yakin bahwa generasi mendatang akan lebih smart dan bermartabat.

Berikut ini diuraikan peran yang semestinya dilakukan oleh keluarga, sekolah (institusi pendidikan), masyarakat, dan negara untuk menekan serta mengatasi pengaruh negatif dari kemajuan teknologi pada masyarakat postmodern.

Adapun peran keluarga diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai agen sosialisasi yang pertama dan yang utama, keluarga seharusnya dapat menanamkan nilai dan norma yang positif kepada anak dengan membekali dan meletakkan pondasi keimanan yang kokoh kepada anak. 

Hal ini dimaksudkan agar anak tidak menjadi angkuh dan melupakan Tuhan dalam aktifitas kehidupan modern yang serba canggih.

2. Keluarga harus selektif dalam menentukan skala prioritas kebutuhan teknologi bagi keluarga. 

Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi cara hidup manusia modern yang cenderung konsumtif terhadap produk teknologi. 

Selain itu, penentuan skala prioritas diperlukan agar teknologi yang dipergunakan benar-benar memberikan manfaat yang besar bagi keluarga. 

Misalnya, jika suatu keluarga sudah memiliki sebuah televisi mereka tidak perlu membeli televisi untuk setiap anggota keluarga yang diletakkan di kamar masing-masing, karena hal itu akan mengakibatkan pemborosan dan merupakan pola hidup yang tidak efektif dan efisien.

3. Orang tua harus update terhadap perkembangan teknologi sehingga mereka tidak gaptek. 

Setidaknya orang tua modern saat ini harus memiliki kemampuan dalam penggunaan smartphone, internet basic (email, browsing, blogging, and cathing), dan jika memungkinkan penggunaan sosial media online seperti: yahoo messenger, facebook, twitter, skype, dan internet relay chatting.

4. Perlunya bimbingan dan pengawasan dari orang tua kepada anak-anaknya dalam pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi seperti televisi, handphone, komputer dan internet. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membatasi saluran (chanel) televisi yang masuk agar tayangan-tayangan yang membawa dampak negatif bagi anak terutama pornografi, dan kekerasan tidak dengan mudah diterima oleh anak-anak kita.

b. Mendampingi anak saat menonton televisi sehingga kita dapat mengarahkan anak bahwa tidak semua yang dilihat di layar kaca merupakan kejadian yang sesungguhnya.

c. Orang tua melakukan pengecekan handphone anak secara insidental untuk memastikan bahwa mereka memanfaatkan teknologi komun kasi secara benar dan bertanggungjawab.

d. Berusaha meletakkan komputer dan saluran internet di ruang publik rumah seperti di ruang keluarga bukan di dalam kamar anak. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak lebih mudah diawasi oleh orang tua.

e. Memblock situs-situs internet yang berbahaya bagi perkembangan anak.

f. Orang tua ikut menjadi teman anak dalam social media online.

g. Membuat kesepakatan dengan anak tentang waktu bermain komputer dan internet. Hal ini diperlukan agar ketika mereka dewasa dapat disiplin dan mampu melakukan manajemen waktu dengan baik. 

Selain itu, kesepakatan tentang waktu dapat mencegah anak dari kecanduan terhadap komputer dan internet serta dapat menghemat pengeluaran.

5. Orang tua meluangkan waktu untuk berkumpul, bermain, dan bercengkrama dengan anggota keluarga. 

Dengan demikian akan terjalin interaksi yang baik sehingga harmonisasi hubungan dalam keluarga dapat terjaga.

6. Menumbuhkan kesadaran kepada anak tentang dampak negatif dari teknlogi bagi kehidupan mereka di masa depan.

Upaya ini dapat dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada anak dalam memanfaatkan teknologi namun harus bisa dipertanggungjawabkan.

Peran sekolah diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Sebagai lembaga yang memegang peran efektif dalam menanggulangi dampak negatif kemajuan teknlologi, sekolah perlu menetapkan seperangkat aturan atau tata tertib sekolah yang jelas kepada peserta didik berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi di sekolah. 

Misalnya sekolah melarang siswa SMP membawa handphone ke sekolah. Aturan ini selain untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan (pencurian hp) juga bermaksud agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran di sekolah.

2. Dalam pembelajaran, guru selalu memberikan sosialisasi dan penekanan tentang manfaat serta dampak buruk dari teknologi bagi anak. Dengan demikian diharapkan siswa menjadi lebih bijaksana dalam memanfaatkan teknologi.

3. Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan teknologi informasi. Sekolah hendaknya melakukan nalisis untung ruginya pemakaian teknologi tersebut bagi peserta didik.

4. Tidak menjadikan teknologi informasi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya sekolah tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.

5. Guru hendaknya memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam berteknologi informasi agar teknologi informasi dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.

6. Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi kesehatan anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.

7.  Guru harus mampu menjadi sosok teladan bagi peserta didik dalam berteknologi yang bertanggung jawab, proporsional, dan profesional. Misalnya guru tidak membawa hp dan mengangkat telepon ketika sedang mengajar, guru tidak bermain game online atau facebook dan twiter ketika siswa diminta mengerjakan tugas.

8. Sekolah menjadi pioner dalam pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan. Misalnya menggunakan genset yang memiliki kadar emisi rendah dan menggunakan peredam suara sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang mengganggu aktifitas pembelajaran, dan memanfaatkan hardware komputer yang telah rusak sebagai alat peraga pembelajaran.

9. Sekolah memberikan kegiatan ekstrakurikuler komputer dan internet agar siswanya tidak ketinggalan kemajuan teknologi. Selain itu sekolah juga dapat melakukan kegiatan ekstrakurikuler keterampilan teknologi sehingga siswa tidak hanya mahir sebagai end user dari teknologi tapi diharapkan siswa mampu memiliki ide, gagasan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan teknologi tepat guna dalam ruang lingkup yang sederhana.

Peran masyarakat diantaranya sebagai berikut.

1) Masyarakat dalam kapasitasnya sebagai konsumen teknologi hendaknya perlu memfilter teknologi yang masuk ke dalam masyarakat. 

Dalam era globalisasi tentu masyarakatnya tidak harus seperti suku badui dalam (Banten) yang anti teknologi modern, tetapi masyarakat kita juga harus sadar bahwa kita sebagai masyarakat timur harus mampu mencerna teknologi yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat kita.

2. Dalam kapasitasnya sebagai produsen produk teknologi masyarakat hendaknya tidak hanya mementingkan market oriented dan profit oriented, namun perlu memikirkan dampak dari produk teknologi tersebut bagi masyarakat kita secara khusus dan masyarakat dunia pada umumnya. 

Artinya teknologi yang dikembangkan hendaknya bertujuan untuk meningkatkan peradaban manusia bukan untuk menghancurkannya. Contohnya, teknologi nuklir dikembangkan untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar listrik bukan untuk senjata pemusnah massal.

3. Upaya-upaya masyarakat yang bersifat praktis antara lain:

a. Membuat website/blog/group facebook untuk suatu komunitas tertentu (contoh: grup community) sebagai media interaksi dan upaya menjalin silaturahmi untuk sesama warga.

b. Membuat aturan khusus mengenai ijin mendirikan warnet (warung internet), game online, dan play station agar tidak menimbulkan keresahan dan gejolak di masyarakat.

c. Menggelar acara “nonton bareng” pada even-even tertentu. Misalnya pertandingan sepak bola. Dengan demikian masyarakat dapat saling berinteraksi dan mempererat keakraban, tali persaudaraan, dan persatuan.

d. Mengadakan pertemuan rutin di tingkat RT maupun Desa/kelurahan sebagai sarana interaksi secara langsung dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya dalam membuat suatu konsensus tentang ketertiban,  keamanan, dan kenyamanan masyarakat terkait dengan penggunaan teknologi. Misalnya, pengendara sepeda motor harus berjalan pelanpelan ketika memasuki perkampungan, dan mematikan mesin sepeda motor ketika memasuki gang di atas jam 22.00.

e. Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet untuk memasarkan produk-produk unggulan (cluster) dan memperkenalkan budaya setempat sehingga akan dikenal oleh masyarakat luas bahkan dunia yang berimbas pada perbaikan tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Adapun peran negara diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Sebagai regulator dan fasilitator negara hendaknya membuat peraturan khusus untuk membatasi situs-situs di internet yang berpotensi merusak moralitas masyarakat Indonesia. Misalnya, pemerintah melalui menkominfo melakukan tindakan blocking terhadap situs-situs pornografi, melakukan kritik terhadap tulisan atau artikel yang bernuansa SARA seperti kritik terhadap pembuatan karikatur Nabi Muhammad, atau film Innocense of Muslim yang baru-baru ini dibuat oleh orang Amerika Serikat.

2. Membuat aturan dan sanksi yang tegas terhadap penyalahgunaan internet dan kejahatan internet. Misalnya, memberikan hukuman kepada pelaku dan penyebar pornografi, bekerjasama dengan interpol untuk mencegah dan menangani kasus-kasus kejahatan internet (cyber crime).

3. Pemerintah harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam berteknologi yang bijaksana, hemat, dan ramah lingkungan. Contoh, pejabat negara tidak menghamburkan uang untuk pembelian kendaraan dinas yang mahal, tidak boros dalam menggunakan listrik, dan tidak menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan untuk mendapatkan fasilitas khusus di bidang teknologi.

4. Membuat kebijakan yang tepat berkaitan dengan kemajuan teknologi transportasi. Misalnya, subsidi BBM (BBM Premium) hanya untuk kendaraan angkutan, dan roda dua, serta kendaraan dengan kriteria khusus, membatasi kepemilikian kendaraan baik roda dua maupun roda empat untuk mengurangi tinngkat polusi dan kemacetan, menetapkan standar kadar emisi gas buang kendaraan tanpa rekayasa, menetapkan batas maksimum beban angkutan kendaraan (tonase) tanpa pungutan liar dari petugas, menyediakan sarana transportasi masa yang lebih baik, dan menjalankan program konversi bahan bakar yang lebih efisien dan berkelanjutan.

5. Mengembangkan Lembaga Riset dan Teknologi (Ristek) sebagai upaya untuk menuju kemandirian dan kemajuan bangsa. Misalnya, memperkuat kembali industri pesawat terbang (IPTN), krakatau steel, Pindad, otomotif (mobil kiat Esemka), dan industri lain yang memungkinkan untuk dikembangkan.

6. Tidak melakukan penjualan terhadap aset-aset negara yang strategis seperti komunikasi, pertambangan, minyak bumi kepada bangsa asing yang pada akhirnya menimbulkan dependensi yang berlebihan terhadap bangsa asing.

7. Memperkuat teknologi pertanian untuk menuju swasembada pangan sehingga kita tidak diibaratkan seperti “tikus yang mati dalam lumbung padi”.

8. Meningkatkan promosi budaya dan pariwisata dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu peningkatan pendapatan negara non pajak.

9. Memperkuat sektor ekonomi kerakyatan dan koperasi untuk mencegah kapitalisme asing akibat kemajuan industri dan difusi teknologi.

10. Membuat kebijakan berkaitan dengan kurikulum pendidikan nasional yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, yang berspektif global. Upaya ini dimaksudkan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang handal, dengan penguasaan teknologi tinggi, memiliki daya saing global namun tetap menunjukkan identitas dan kepribadian khas Indonesia.

11. Strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tidak bebas nilai akan tetapi value based (berdasarkan nilai) terutama nilai-nilai agama serta nilai-nilai luhur budaya dan kepribadian bangsa. Hal ini dimaksudkan agar di abad teknologi ini kita tetap menjadi bangsa yang religius dan berkepribadian unggul, tidak menjadi negara sekuler yang mengagungkan teknologi serta meniadakan Tuhan dalam aktivitas hidupnya.

Upaya-upaya yang dapat kita lakukan sebagai solusi untuk menanggulangi dampak negatif dari kemajuan teknologi adalah dengan menanamkan kesadaran kepada setiap individu tentang pentingnya memahami dampak negatif kemajuan teknologi. 

Dengan analisa secara sederhana kita dapat menjadikan tantangan dan dampak negatif dari teknologi menjadi peluang untuk memajukan suatu masyarakat dan negara. Untuk itulah diperlukan peran serta aktif dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara dalam mencegah, mengurangi, dan menanggulangi dampak negatif dari kemajuan teknologi. 

Sebagai manusia modern sangat tidak bijaksana serta tidak mungkin jika kita mengatakan say no to technology, namun yang harus kita lakukan yaitu mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, serta tidak terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dan menjadi budak teknologi. 

Kita harus menyadari bahwa teknologi bukan merupakan aspek kehidupan umat manusia yang tertinggi.

Tidak juga merupakan puncak kebudayaan dan peradaban umat manusia di dalam evolusinya mencapai kesempurnaan hidup (perfection of existence). 

Namun teknologi merupakan suatu alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dalam melakukan sesuatu dalam aktivitas kehidupannya.

0 Response to "Pengaruh Kemajuan Teknologi Bidang Sosial Budaya"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak