Ayah yang Merugi

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas junjungan kita Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah.

Peran seorang ayah dalam sebuah keluarga sangatlah penting. Ayah merupakan sosok yang penting dalam sebuah keluarga. 

Selain sebagai pemimpin, ayah juga sering dijadikan idola dan panutan bagi anak-anaknya. Saat menjalankan kewajibannya dengan baik, ayah menjadi sosok panutan yang bertanggungjawab dengan melindungi keluarganya.

Karena peranan seorang ayah sangat dibutuhkan dalam sebuah keluarga. Tidak hanya sebagai pencari nafkah saja, ayah juga bertanggung jawab dalam proses tumbuh kembang anaknya. Ternyata peran ibu saja belum cukup untuk membentuk anak menjadi pribadi hebat.

Namun tidak semua pria yang sudah punya anak istri mengerti akan hal ini. Terlebih mereka yang memiliki pekerjaan dan kesibukan tinggi. Bisnis dan kantor seolah menjadi prioritas utama, sementara anak  masih bisa menunggu setelahnya.

Untuk para pria jangan sampai masuk dalam kategori ayah berikut ini. Pasalnya tidak hanya menyesal di hari kemudian nanti, akan tetapi anda masuk dalam daftar ayah yang merugi.  Seperti apa ciri-cirinya? 

Berikut ini ciri-ciri seorang Ayah yangmerugi:

1. Lebih mementingkan gadget

Kehadiran gadget memang sudah sangat mendominasi kehidupan manusia sehari-hari. Ada banyak kemudahan dan manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan gadget. 

Namun tak sedikit pula dampak negatifnya. Salah satunya bisa meregangkan hubungan antara ayah dan anak.

Ketika berkumpul bersama keluarga, alih-alih bercengkerama dengan buah hati, seorang ayah yang merugi malah lebih sibuk dengan gadgetnya. Bagaimana hubungan ayah-anak bisa kuat jika begitu?

Sesalnya nanti, ketika anak sudah beranjak dewasa. Karena dari kecil tak dekat, ia pun jadi tidak sayang dengan ayahnya dan kurang peduli saat ayahnya sedang butuh bantuannya.

2. Mudah marah pada anak

Terkadang seorang ayah bisa begitu ramah pada orang lain tapi mukanya sangat masam ketika berinteraksi dengan anak sendiri. Mudah sekali marah pada anak meski hanya melakukan kesalahan kecil.

Hati-hati! Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai. Begitu galak sama anak sendiri, saat mereka telah dewasa nanti, justru keadaan bisa berbalik. Lebih galak anak daripada kamu.

3. Terlalu mementingkan pekerjaan

Bekerja itu wajib, untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tapi kewajiban seorang ayah tak sekadar memenuhi nafkah lahir saja. Tapi juga nafkah batin berupa cinta kasih dan menghabiskan waktu bersama mereka.

Jangan sampai karena terlalu sibuk cari nafkah, anak sampai tidak dekat dengan ayahnya sendiri. Judulnya saja orang tua, tapi faktanya seperti orang asing di rumah sendiri.

4. Jarang terlibat dalam pengasuhan

Ciri lain dari seorang ayah merugi adalah, meyakini bahwa tugas mengasuh dan mendidik anak adalah kewajiban seorang istri semata, ditambah dengan gurunya di sekolah. Padahal, mengasuh dan mendidik anak adalah tugas bersama, yakni ayah dan bundanya.

Saat anak menangis, sama sekali tak mau membantu istri untuk meredakan tangisannya. Atau gantian dengan istri untuk menggendongnya. Jika nanti anak sudah besar, gak usah sakit hati kalau ayah seperti ini jadi dicuekin sama anak sendiri!

5. Tahunya cuma cari duit

Dari seorang ayah, anak bisa belajar bagaimana menghormati seorang wanita, bagaimana memenuhi tanggung jawab, dan mengajarkan berbagai nilai baik lainnya. Jadi, salah besar kalau mengira tugas seorang ayah hanya mencari duit saja.

Jika ternyata kamu memiliki ciri di atas, yuk berubah! Karena tak ada kata terlambat untuk berubah menjadi orang yang lebih baik.

Ayah, calon ayah, atau pria-pria diluar sana yang kelak akan jadi ayah ingatlah ciri ayah yang merugi ini. 

Bahwa hidup tidak hanya di dunia, ada waktunya diri tertimbun tanah. Di tengah kesendirian itu, bukan lagi gadget yang menyelamatkan, atau teman kantor dan bos yang selama hidup itu anda perjuangkan.

Namun doa anak-anak kita lah yang akan menjadi penerang kubur yang gelap itu, doa tulus mereka lah yang melapangkan kubur yang sempit itu. 

Jangan sampai Anda melewatkan untuk mengajarkan mereka kebaikan, hanya demi karir, teman-teman, dan kehidupan semua yang anda pikir untuk membahagiakan mereka. Ingat kehidupan akhirat lah yang kekal.

0 Response to "Ayah yang Merugi"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak