Mengenal Takhayul

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Pengertian Takhayul

Takhayul berasal dari kata khayal yang berarti apa yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi.

Takhayul merupakan mitos, sesuatu yang tidak nyata. Takhayul ada dalam cerita-cerita yang tidak jelas asal usulnya atau cerita dalam mimpi dan cerita yang tidak masuk akal. 

Dengan kata lain, takhayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Alquran maupun Hadist.

Takhayul merupakan kepercayaan dari nenek moyang yang belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Takhayul berasal dari bahasa arab Al-tahayul yang bermakna rekaan, persangkaan dan khayalan. 

Menurut istilah Takhayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang didasarkan pada kecerdikan akal tidak didasarkan pada sumber Islam.

Kepercayaan-kepercayaan itu terus berlanjut dan berkembang bersama perkembangan kerajaan-kerajaan hindu yang menggunakan mistik sebagai salah satu alirannya. 

Takhayul menjadikan seorang menyembah kepada pohon, batu atau benda keramat lainnya, yang mampu menolak suatu bencana atau mampu mendatangkan sebuah kemaslahatan. 

Ini salah satu dampak takhayul, jika demikian maka tauhid rububiyyah dan tauhid ibadah seorang hamba akan keropos dan hancur. Takhayul diartikan juga percaya kepada sesuatu yang tidak benar (mustahil).

Macam-Macam Takhayul

Takhayul adalah suatu kepercayaan yang kisahnya tidak masuk akal.

Contoh macam-macam takhayul adalah:

1. Wanita hamil di anjurkan untuk melihat yang baik-baik, agar enekanya menjadi baik.

2. Jika terkena penyakit bisa disembuhkan dengan minum rendaman kertas yang bertuliskan huruf alif.

3. Jika pada waktu sedang makan, tergigit mulut bagian dalam bibir alamat ada yang membicarakan kita.

4. Percaya pada pohon besar-besar, yang dapat membawa masyarakat kepada kebaikan.

5. Takhayul mengenai alam ghaib mempercayai roh-roh, makhluk-makhluk ghaib, kekuatan sakti, dan alam ghaib.

6. Apabila seseorang melihat binatang ular memotong perjalananya maka akan celaka jika perjalanannya diteruskan.

7. Jika terdengar suara katak masyarakat mempercayainya bahwa akan segera turun hujan

Pengaruh Takhayul

Takhayul sudah ada dari masa nenek moyang dan dipercayai oleh masyarakat melalui dari mulut ke mulut. Kepercayaan terhadap takhayul timbul karena pengaruh awamnya ilmu pengetahuan pada masa itu. 

Demikian juga sebagian masyarakat yang berada didesa-desa masih mempercayai takhayul. Di dalam ajaran dinamisme ada bentuk kepercayaan di dalam diri manusia terhadap sesuatu yang dianggap ghaib atau keuramat seperti, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya.

Allah Ta’ala berfirman dalam alquran surat al-Ahqaf ayat 5-6

وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ يَّدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَنْ لَّا يَسْتَجِيْبُ لَهٗٓ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَاۤىِٕهِمْ غٰفِلُوْنَ ـ٥ وَاِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوْا لَهُمْ اَعْدَاۤءً وَّكَانُوْا بِعِبَادَتِهِمْ كٰفِرِيْنَ ـ٦

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang beribadah kepada sembahan-sembahan selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahansembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka”.

Takhayul bila dilihat bersumber dari ajaran dinamisme, yaitu mempercayai bahwa semua sesuatu memiliki tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan kehidupan.

Pengaruh takhayul dikalangan masyarakat bisa membawa dampak negatif bagi masyarakat apabila masyarakat mempercayainya dengan sepenuh hati.

Pemikiran modern memang memprioritaskan rasionalitas ketimbang takhayul yang hanya dipercaya melalui cerita-cerita. 

Tetapi rasionalitas yang berlebih-lebihan menganggap semuanya dapat diselesaikan dengan akal, maka tak ubahnya seperti takhayul. Takhayul yang berdasarkan rasio maka akan dapat diterima diakal, pengaruh mempercayai takhayul ini karena kurangnya penggunaan akal.

Beberapa fungsi agama bagi masyarakat, misalnya dalam fungsi edukatif, agama memberikan sebuah peluang kepada seseorang untuk dapat berperilaku baik sesuai dengan ajaran-ajaran agamanya. 

Karena pada dasarnya setiap agama mengandung nilai-nilai edukatif yang dianggap baik dan benar dalam sebuah agama atau dalam pandangan suatu masyarakat. 

Nilai-nilai pendidikan yang diajarkan oleh suatu agama dipegang oleh setiap pemeluknya untuk dapat diamalkan secara terus menerus, sehingga nilai-nilai pendidikan tersebut dapat diwariskan secara turun temurun dalam suatu masyarakat.

Proses tranformatif dan sublimatif agama dalam masyarakat sebenarnya termasuk kepada pengembangan dan pendalaman mengenai makna ajaran-ajaran keagamaan tersebut. 

Proses ini terjadi dalam sosialisasi dan transvaluasi doktrindoktrin agama yang terdapat di sekolah-sekolah, pesantren, mesjid, gereja dan sebagainya. 

Karena dalam suatu komunitas atau masyarakat agama, doktrindoktrin keagamaan sangat penting bagi kehidupan agama sebagai penangkal terhadap nilai-nilai baru atau budaya yang datang dari luar. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat, berpengaruh pada tatanan kepercayaan masyarakat. 

Dalam masyarakat, mudah sekali terjadi benturanbenturan antara satu agama dengan agama yang lain, sehingga sebuah konflik dalam masyarakat akan sangat berpotensi terjadi. 

Dalam hal ini pengaruh nilainilai agama dan kepercayaan terhadap pengendalian konflik cukup penting. Hal ini dimungkinkan jika penganut agama dan kepercayaan itu konsen dengan ajaran dan anutannya.

Untuk itu dalam masyarakat heterogen perlu adanya kesadaran-kesadaran untuk selalu menjaga ketenteraman dan menghilangkan konflik-konflik yang sifatnya agamis. Hal ini sudah dipraktekkan pada masyarakat modern, namun konflik-konflik masih sering terjadi antar pemeluk agama

0 Response to "Mengenal Takhayul"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak