Kehancuran Para Pembaca Al-Qur’an

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiap langkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Kehancuran Para Pembaca Al-Qur’an 

Seseorang yang membaca tanpa pengetahuan adalah seperti orang sombong yang tidak memiliki kekayaan maupun harta benda, sebab masyarakat tidak membenci orang itu karena ia tidak memiliki kekayaan, tetapi mereka membencinya karena kesombongannya. 

Ia selalu berselisih dengan penciptaan dalam hal-hal yang tidak diwajibkan atas dirinya, dan orang yang menentang penciptaan dalam hal yang tidak diperintahkan kepadanya berarti menentang proses penciptaan dan kekuasaan mutlak.

Sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

Di antara manusia ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa dasar ilmu, tanpa petunjuk, tanpa dasar dari Kitab yang menerangkan kebenaran dari apa yang mereka bantah itu. (QS 31:20)

Tidak ada yang akan mendapat hukuman lebih berat dibanding orang orang yang mengaku berhak atas pengetahuan tanpa mengetahui kebenaran maupun maknanya.

Zaid bin Tsabit berkata kepada putranya, “Anakku, jangan sampai Allah melihat namamu dalam daftar para pembaca yang sombong.” 

Dan Nabi bersabda, “Akan datang waktu bagi umatku di mana mereka akan mendengar nama orang yang membaca akan dianggap lebih baik daripada belajar, dan belajar dianggap lebih baik daripada melakukan suatu hal berdasarkan pengalaman … Jumlah terbesar orang-orang munafik di antara umatku ada di antara para pembaca Al-Quran.”

Berdirilah ketika iman menganjurkanmu, dan ketika kamu diperintahkan. Sembunyikan keadaan batinmu dari orang-orang lain sebisamu. 

Buatlah amal kepatuhanmu kepada Allah mempunyai hubungan yang sama sebagaimana hubungan jiwamu dengan ragamu, sehingga mereka dapat menjadi tanda keadaan yang telah kamu capai antara dirimu dan Penciptamu. 

Carilah pertolongan Allah dalam semua perkara yang kamu hadapi, dan memohonlah kepada Allah pada akhir malam dan pada akhir hari. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Bermohonlah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan dengan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyenangi orang-orang yang melewati batas. (QS 7:55)

Melewati batas merupakan salah satu sifat, bahkan salah satu tanda, dari para pembaca di zaman kita. Takutlah kepada Allah dalam semua perkaramu, sehingga kamu tidak jatuh ke dalam kubangan nafsu dan menghancurkan dirimu sendiri. 

0 Response to "Kehancuran Para Pembaca Al-Qur’an"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak