Syirik Zaman Modern

Bismillahirrahmanirrahim. Tiada untaian kata yang pantas diucapkan seorang hamba dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, semoga rahmat dan karunia-Nya selalu menyertai setiaplangkah-langkah kita dalam penghambaan kepada-Nya. 

Tak lupa pula, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada manusia paling mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang selalu istiqamah dalam menjalankan risalahnya hingga akhir zaman.

Hasan Hanafi yang dikutip oleh Ilyas Ismail kembali mengingatkan kaum muslim dari bahaya syirik modern dalam buku al yamin wa yasar fi al fikr al dini.

Guru Besar Filsafat Universitas Kairo berpendapat bahwa syirik klasik adalah berupa penyembahan batu dan berhala. Namun, kini timbul syirik baru yang justru lebih berbahaya dari pada syirik klasik.

Syirik baru dapat berbentuk sikap dan perilaku kaummuslim yang menyimpang terhadap Al-Qur’an. Bentuk lain dari syirik modern ialah bentuk pemujaan dan penghormatan kepada selain Allah Subhanahu wa ta'ala. Setiap zaman pasti ada berhala, idola, dan tuhannya sendiri.

Pada zaman ini yang menjadi berhala dan idola bukanlah Latta, Uzza, dan Mannat. Melainkan kepada harta, kekuasaan, pangkat dan kedudukan.

Untuk memperoleh kekayaan, banyak orang yang mengambil jalan pintas. Seperti korupsi, kolusi, dan berbagai tindak kejahatan lainnya timbul dan berakar dari sini. 

Begitu pula berbagai kedzaliman dapat terjadi dan dilakukan hanya untuk mengakses dan membuka jalan menuju kekuasaan.

Orang akan mentaati keinginan dan perut mereka dengan melakukan apa saja. Mereka mau menghabiskan malam seluruhnya hanya untuk mengisi perutnya.

Dahulu, pada zaman Rasulullah Saw orang-orang yang taat beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala menghabiskan malamnya dengan melakukan shalat malam (tahajud). 

Sekarang manusia berdagang sepanjang malam untuk kepentingan perutnya. Perempuanperempuan menjadi kiblat, seks menjadi kejaran. Mereka bertindak dan bekerja dengan pikiran yang seluruhnya terpusat kearah itu. 

Tumpukan uang menjadi agama mereka, kemuliaan seseorang pada masa kini akan diukur berdasarkan kekayaan, manusia memberikan penghormatan kepada orang yang memiliki banyak kekayaan.

Maka, disaat seperti itu manusia berlomba-lomba menumpuk kekayaan untuk menunjukkan kemuliaan dan kehormatan mereka ditengah-tengah masyarakat.

Obat untuk menghilangkan kecintaan pada dunia adalah bekerja keras untuk mencari nafkah dan harta, namun tidak ragu-ragu untuk membagikannya kepada orang lain. Sebagian rezeki dari Allah Subhanahu wa ta'ala kita bagikan dan distribusikan untuk membahagiakan sesama manusia. 

Ujilah kecintaan kita pada dunia ketika Allah Subhanahu wa ta'ala memanggil kita untuk mengorbankan harta demi kepentingan agama, umat, dan menolong orang-orang yang mendapat musibah dan kesusahan. 

Jika kita masih menahan harta ketika Allah Subhanahu wa ta'ala memintanya maka hal tersebut mencerminkan bahwa kita lebih mencintai dunia daripada Allah Subhanahu wa ta'ala.

0 Response to "Syirik Zaman Modern"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak