Manfaat Bernapas Melalui Saluran Hidung

Bernapas adalah sebuah proses menghirup oksigen (O2) dan melepaskan karbon dioksida (CO2). Pada sistem pernapasan, oksigen yang dihirup akan diserap oleh darah, sedangkan CO2 dikeluarkan dari tubuh karena merupakan sisa dari hasil pembakaran oksigen.

CO2 ini jika tidak dikeluarkan dapat menghasilkan asam yang dapat menjadi racun bagi sel dalam tubuh

Manusia bernapas dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida melaui hidung. Namun, ketika hidung tersumbat atau meler akibat pilek, Anda jadi “terpaksa” harus bernapas melalui mulut. 

Anda juga cenderung bernapas lewat mulut tanpa sadar karena kelelahan setelah berolahraga misalnya. Nah, apa efeknya pada tubuh akan berbeda jika kita bernapas lewat hidung atau dengan mulut?

Yang terjadi ketika manusia bernapas melalui saluran hidung

Bernapas melalui hidung dianggap lebih sehat bukan tanpa alasan. Hidung merupakan organ utama penciuman manusia dan berperan sebagai pintu masuk udara ke dalam tubuh.

Oleh karena itu, organ ini merupakan benteng pertahanan pertama tubuh untuk menyaring benda asing dari luar masuk ke dalam tubuh, termasuk kuman, polusi, dan racun dari udara yang dihirup.

Di dalam hidung, terdapat rambut-rambut halus yang bertugas membersihkan udara dari partikel asing. Setelah melalui proses penyaringan, udara akan bergerak melalui saluran hidung dan berubah menjadi lebih hangat dan lembap sebelum sampai ke paru-paru.

Di saat bersamaan, organ dalam hidung yang bernama konka akan melembapkan dan menghangatkan udara sebelum dialirkan ke faring.

Pemanasan suhu ini bertujuan agar saluran napas dan paru-paru tetap bersih dan tidak ikut mengering karena dialiri udara. 

Aliran udara yang lebih hangat menjaga elastisitas paru untuk menyerap dan menyimpan oksigen dengan lebih baik

Bernapas dengan hidung menciptakan tekanan udara yang lebih besar, sehingga pernapasan Anda melambat. 

Hal tersebut justru meluangkan waktu yang lebih banyak agar paru dapat menyimpan oksigen dalam jumlah yang lebih besar.

Manfaat bernapas melalui saluran hidung

Semua runutan mekanisme sistem pernapasan lewat hidung ini menurunkan risiko alergi, aspirasi (paru kemasukan benda asing), serangan asma, demam, pembengkakan amandel, dan masalah pernapasan kronis lainnya.

Dijelaskan dalam ulasan ilmiah The Health Benefits of Nose Breathing, bernapas dengan hidung merangsang produksi nitrit oksida yang mampu meningkatkan kemampuan paru menyerap oksigen dan mengedarkannya ke seluruh jaringan serta organ tubuh.

Nitrit oksida juga membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus, parasit, hingga bakteri.

Itu sebabnya bernapas lewat hidung lebih dianjurkan dibanding bernapas lewat mulut. Namun, bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali bernapas lewat mulut. Apalagi jika ada masalah kesehatan yang mengganggu proses bernapas dengan hidung.

Yang terjadi ketika manusia bernapas melalui mulut

Bernapas dengan mulut sebenarnya tidak terlalu dianjurkan. Cara ini hanya dianjurkan jika hidung tersumbat, atau mau tidak mau dilakukan setelah melakukan olahraga berat agar udara masuk lebih banyak.

Bernapas lewat mulut memang membantu paru-paru meraup lebih banyak oksigen dengan lebih cepat ketimbang lewat hidung. 

Dengan begitu, udara bisa langsung disalurkan ke otot-otot tubuh. Namun, jika dilakukan terus-menerus cara ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

Seperti yang dijelaskan dalam studi pada jurnal The Layngoscope, bernapas dengan mulut bisa berakibat buruk pada kesehatan karena tidak ada organ atau bagian khusus di dalam mulut yang bertugas menghangatkan, menyaring, dan melembapkan udara yang masuk.

Akibatnya, udara yang masuk ke dalam mulut langsung mengalir ke saluran napas begitu saja tanpa disaring dan dilembapkan. 

Kondisi ini rentan menyebabkan berbagai masalah pernapasan dan kesehatan tubuh secara umum akibat infeksi bakteri, virus, jamur, maupun parasit.

Selain itu, bernapas lewat mulut terlalu sering akan membuat bagian dalam mulut kering. Mulut yang kering (xerostomia) dapat mempercepat pertumbuhan bakteri. 

Itu mengapa orang yang sering bernapas lewat mulut cenderung mengalami masalah bau mulut dan rentan mengalami masalah gigi dan mulut lainnya.

Dampak negatif lain jika Anda terbiasa bernapas lewat mulut dibandingkan melalui hidung dalam jangka panjang lainnya adalah suara serak, merasa capek setelah bangun tidur, dan muncul lingkaran hitam di bawah mata.

Tips membiasakan diri bernapas lewat hidung

Bagi Anda yang lebih sering bernapas menggunakan mulut, mungkin sudah saatnya untuk mengurangi kebiasaan tersebut. 

Hal ini dapat dimulai dengan lebih banyak bernapas dengan hidung pada siang hari agar Anda lebih terbiasa.

Ini dia beberapa strategi yang mungkin dapat membantu Anda untuk memakai hidung sebagai alat pernapasan Anda.

Biasakan untuk selalu menutup mulut, kecuali saat berbicara, makan, atau berolahraga.

Melakukan meditasi atau beberapa pose yoga yang dapat membantu Anda melatih pernapasan menggunakan hidung.

Bagaimana dengan menutup mulut saat tidur?

Biasanya, tidur menjadi salah satu momen di mana Anda secara tidak sadar bernapas menggunakan mulut. 

Hal ini dikarenakan ketika Anda tidur, secara otomatis mulut akan terbuka dan lebih banyak mengambil peran sebagai alat pernapasan dibandingkan hidung.

Seorang penyanyi kenamaan, Andien, pernah mencoba trik menggunakan plester mulut ketika tidur agar lebih terbiasa menggunakan hidung untuk bernapas. 

Dengan menggunakan plester, mulut akan terkunci sehingga tubuh “dipaksa” untuk bernapas menggunakan hidung.

Meski bisa membuat Anda bernapas dengan hidung, belum ada penelitian yang benar-benar menyatakan tidur memakai plester mulut terbukti lebih bermanfaat.

Jika Anda tergoda melakukan hal ini, cobalah berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Pasalnya, tidak semua orang diizinkan dan cocok melakukan hal ini, terutama mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.

Konsultasi ke dokter jika sering bernapas lewat mulut

Seperti yang telah disebutkan, tanda-tanda orang yang terbiasa bernapas lewat mulut meski tidak sedang pilek adalah tidur mendengkur, mulut cepat kering, bau mulut, suara serak, dan mudah lelah.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan medis yang tepat.

Tidak banyak orang tahu bahwa kecenderungan bernapas lewat mulut bisa menandakan adanya sumbatan pada saluran nafas ke hidung. 

Di antaranya adalah alergi, pilek, sinusitis, polip hidung, asma, hingga masalah mental (stres, gangguan panik, atau gangguan kecemasan kronis).

Membiasakan diri bernapas dengan hidung memang baik untuk tubuh Anda karena dapat menghasilkan kualitas oksigen yang lebih baik. 

Walaupun demikian, terkadang Anda juga perlu bernapas menggunakan mulut ketika saluran hidung sedang bermasalah.

0 Response to "Manfaat Bernapas Melalui Saluran Hidung"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak