BACAAN NIAT NIAT SHALAT FARDHU

 
ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah hingga hari akhir.

Perintah melaksanakan shalat fardhu lima waktu turun kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam ketika peristiwa Isra’ Mi’raj. 

Seluruh umat islam diperintahkan untuk menjalankan shalat fardhu lima waktu, yaitu subuh, dzuhur, asar, magrib, dan isya.

Pengertian shalat menurut ahli fiqih merupakan perbuatan atau gerakan dan perkataan yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.

Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al-Qur'an maupun dalam Hadis Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassallam.

Dalil ayat-ayat Al-Qur'an yang mewajibkan shalat antara lain : 

ูˆَุงَู‚ِูŠْู…ُูˆุง ุงู„ุตَّู„ٰูˆุฉَ ูˆَุงٰุชُูˆุง ุงู„ุฒَّูƒٰูˆุฉَ ูˆَุงุฑْูƒَุนُูˆْุง ู…َุนَ ุงู„ุฑَّุงูƒِุนِูŠْู†َ

Artinya :
"Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, dan tunduklah/ruku' bersama sama orang-orang yang pada ruku'(Al-Baqarah, ayat 43)

ุงُุชْู„ُ ู…َุงٓ ุงُูˆْุญِูŠَ ุงِู„َูŠْูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ْูƒِุชٰุจِ ูˆَุงَู‚ِู…ِ ุงู„ุตَّู„ٰูˆุฉَۗ ุงِู†َّ ุงู„ุตَّู„ٰูˆุฉَ ุชَู†ْู‡ٰู‰ ุนَู†ِ ุงู„ْูَุญْุดَุงุۤกِ ูˆَุงู„ْู…ُู†ْูƒَุฑِ ูۗˆَู„َุฐِูƒْุฑُ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุงَูƒْุจَุฑُ ูۗˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ูŠَุนْู„َู…ُ ู…َุง ุชَุตْู†َุนُูˆْู†َ

Artinya :
"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.".( Al-'Ankabut, ayat 45)

Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan ke dalam hati dan jiwa anak-anak dengan cara pendidikan yang cermat, dan di lakukan sejak kecil, sebagaimana tersebut dalam hadis Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassallam berikut ini:

ู…ُุฑُูˆْุงุงَูˆْู„َุงุฏَูƒُู…ْ ุจِุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ูˆَู‡ُู…ْ ุงَุจْู†َุงุกُุณَุจْุนِ ุณِู†ِูŠْู†َ ูˆَุงุถْุฑِุจُูˆู‡ُู…ْ ุนَู„َูŠْู‡َุง ูˆَู‡ُู…ْ ุงุจْู†َุงุกُุนَุดْุฑِุณِู†ِูŠْู†َ

Artinya :
"Perintahlah anak-anakmu mengerjakan shalat diwaktu usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan melakukan shalat) di waktu mereka meningkat usia sepuluh tahun".( H R Abu Dawud )

Karena shalat fardhu lima waktu dan hukumnya adalah wajib, bagi setiap umat muslim maka harus mengerjakan ibadah ini setiap hari. 

Lantas bagaimana bacaan niat sholat fardhu lima waktu tersebut? Berikut bacaan niat sholat fardhu lima waktu lengkap dengan tata caranya.

l. Niat dan Tatacara Shalat Dhuhur

Shalat dzuhur merupakan sholat fardhu berjumlah empat rakaat yang dikerjakan mulai dari tergelincirnya matahari dari tengah-tengah langit sampai bayangan sesuatu yang ada di bawahnya hampir sama panjangnya.

Berikut bacaan niat dan tata cara shalat dzuhur:

1. Niat shalat dzuhur

ุงُุตَู„ّู‰ ูَุฑْุถَ ุงู„ุธُّู‡ْุฑِุงَุฑْุจَุนَ ุฑَูƒَุนَุงุชٍ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„َ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู…َุฃْู…ُูˆْู…ًุง/ุฅِู…َุงู…ًุง ِู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

"Ushalli Fardhol dhuhri Arba'a Rak'aatain Mustaqbilal Qiblati Adaa-an (ma’muman/imaaman) Lillahi ta'aala"

Artinya: "Aku berniat shalat fardu dhuhur empat rakaat, menghadap qiblat, sebagai mamum/Imam karena Allah ta'ala"

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca doa iftitah,

4. Membaca surat Al-Fatihah,

5. Membaca surat pendek,

6. Ruku dengan tumaninah,

7. I'tidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah,

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,

10. Sujud kedua dengan tumaninah,

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu

13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dan empat dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu

15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang

2. Niat dan Tatacara Shalat Ashar

Shalat asar merupakan salah satu sholat fardhu lima waktu yang jumlah rakaatnya adalah empat. Shalat asar dikerjakan sejak bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda itu sendiri sampai dengan matahari hampir terbenam atau cahaya matahari belum berwarna kuning.

Berikut bacaan niat dan tata cara shalat asar:

1. Niat Shalat Ashar

ุงُุตَู„ّู‰ ูَุฑْุถَ ุงู„ْุนَุตْุฑِุงَุฑْุจَุนَ ุฑَูƒَุนَุงุชٍ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„َ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู…َุฃْู…ُูˆْู…ًุง/ุฅِู…َุงู…ًุง ِู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

"Ushalli Fardhol Ashri arba'a rak'aatain Mustaqbilal Qiblati Adaa-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"

Artinya: "Aku berniat shalat fardu ashar empat rakaat, menghadap qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca doa iftitah,

4. Membaca surat Al-Fatihah,

5. Membaca surat pendek,

6. Ruku dengan tumaninah,

7. I'tidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah,

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,

10. Sujud kedua dengan tumaninah,

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu

13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dan empat dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu

15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang

3.  Niat dan Tatacara Shalat Magrib

Shalat magrib merupakan salah satu sholat fardhu lima waktu yang berjumlah tiga rakaat dan dikerjakan mulai dari terbenamnya matahari sampai mega merah hampir menghilang.

Berikut bacaan niat dan tata cara shalat magrib

1. Niat Shalat Magrib

ุงُุตَู„ّู‰ ูَุฑْุถَ ุงู„ْู…َุบْุฑِุจِ ุซَู„ุงَุซَ ุฑَูƒَุนَุงุชٍ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„َ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู…َุฃْู…ُูˆْู…ًุง/ุฅِู…َุงู…ًุง ِู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

"Ushalli fardhol maghribi tsalasa rak'aatain mustaqhbilal kiblati ada-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"

Artinya: "Aku berniat shalat fardhu magrib tiga rakaat, menghadap qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca doa iftitah,

4. Membaca surat Al-Fatihah,

5. Membaca surat pendek,

6. Ruku dengan tumaninah,

7. I'tidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah,

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,

10. Sujud kedua dengan tumaninah,

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu

13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu

15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang

4. Niat dan Tatacara Shalat 'Isya

Shalat isya adalah shalat fardhu berjumlah empat rakaat yang dikerjakan mulai hilangnya mega merah sampai hampir terbitnya fajar shadiq.

Berikut bacaan niat dan tata cara shalat 'Isya

1. Niat Shalat 'Isya

ุงُุตَู„ّู‰ ูَุฑْุถَ ุงู„ْุนِุดَุงุกِ ุงَุฑْุจَุนَ ุฑَูƒَุนَุงุชٍ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„َ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู…َุฃْู…ُูˆْู…ًุง/ุฅِู…َุงู…ًุง ِู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

"Ushalli fardhol 'isya'i  arba'a rak'aatain mustaqhbilal kiblati ada-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"

Artinya: "Aku berniat shalat fardhu isya tiga rakaat, menghadap qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca doa iftitah,

4. Membaca surat Al-Fatihah,

5. Membaca surat pendek,

6. Ruku dengan tumaninah,

7. I'tidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah,

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,

10. Sujud kedua dengan tumaninah,

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

12. Tasyahud awal dengan tumaninah, lalu

13.Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat ketiga dan empat dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

14. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu

15. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang

5. Niat dan Tatacara Shalat Shubuh

Waktu shalat Subuh dimulai dari terbit fajar sampai matahari hampir terbit, jumlah raka'at Sholat Subuh dua raka'at

Berikut bacaan niat dan tata cara shalat Shubuh

1. Niat Shalat Shubuh

ุงُุตَู„ّู‰ ูَุฑْุถَ ุงู„ุตُّุจْุญِ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„َ ุงู„ْู‚ِุจْู„َุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู…َุฃْู…ُูˆْู…ًุง/ุฅِู…َุงู…ًุง ِู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

"Ushalli fardhol subhi rakataini mustaqhbilal kiblati ada-an mustaqhbilal kiblati ada-an (ma’muman/imaaman) Lillahi Ta'aala"

Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Shubuh dua rakaat, menghadap qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca doa iftitah,

4. Membaca surat Al-Fatihah,

5. Membaca surat pendek,

6. Ruku dengan tumaninah,

7. I'tidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah,

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,

10. Sujud kedua dengan tumaninah,

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

12. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu

13. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang

6. Niat dan Tatacara  Shalat Jum'at

Shalat jumat bagi Anak laki-laki yang beragama Islam dan sudah baligh wajib untuk salat Jumat. Kewajiban Shalat Jumat bagi laki-laki telah diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Alquran:

ูŠٰุٓงَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงٰู…َู†ُูˆْุٓง ุงِุฐَุง ู†ُูˆْุฏِูŠَ ู„ِู„ุตَّู„ٰูˆุฉِ ู…ِู†ْ ูŠَّูˆْู…ِ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ ูَุงุณْุนَูˆْุง ุงِู„ٰู‰ ุฐِูƒْุฑِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ูˆَุฐَุฑُูˆุง ุงู„ْุจَูŠْุนَۗ ุฐٰู„ِูƒُู…ْ ุฎَูŠْุฑٌ ู„َّูƒُู…ْ ุงِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ุชَุนْู„َู…ُูˆْู†َ 

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan salat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumuah: 9)

Hukum Shalat Jumat adalah fardhu 'ain bagi yang memenuhi syarat dan tidak ada udzur yang dibenarkan syara. 

Ada beberapa keadaan yang menyebabkan orang yang wajib shalat Jumat, tetapi diperbolehkan tidak menghadiri Jumatan, antara lain:

1. Sedang dalam perjalanan musafir. 

Sebagaimana Nabi ketika menunaikan ibadah haji pada saat wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat beliau tidak melaksanakan sholat Jumat, namun melakukan sholat zhuhur (HR Muslim dari Jabir). 

Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabat yang sedang bepergian untuk melakukan sholat Jumat.

2. Sakit yang memberatkan untuk pergi ke masjid. 

Sebagaimana Nabi ketika sakit, beliau tidak sholat di masjid padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid. Justru beliau memerintahkan Abu Bakar yang menjadi imam sholat menggantikan beliau (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).

3. Menahan keluarnya sesuatu dari dua jalan qubul dan dubur. Seperti seseorang yang menahan kencing, buang air besar atau buang angin.

4. Hujan yang lebat angin kencang dan banjir yang menyebabkan orang sulit keluar rumah menuju masjid. 

Banjir, angin kencang, dan segala sesuatu yang menyebabkan sulitnya seseorang mendatangi masjid, termasuk udzur yang diqiyaskan dengan hujan. Hujan yang tidak begitu deras saja dapat menjadi uzur, apalagi banjir dan angin kencang.

5. Mengkhawatirkan keselamatan dirinya atau ketakutan yang mencekam, misalnya berlindung dari kejaran penguasa yang zalim yang akan membunuhnya bukan secara hak , atau panik menyelamatkan diri karena ada bencana alam. 

Allah berfirman yang maknanya: "Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri pada kebinasaan" (Al Baqarah 195).

6. Sedang ditugasi menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang jika ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau rusaknya barang yang diamanahkan padanya. 

Begitu pula seseorang yang jam kerjanya bertepatan dengan sholat Jumat, sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum Muslimin atau suatu pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan kerugian besar hilang atau rusaknya barang berharga milik perusahaan yang mempekerjakannya. 

Termasuk kategori ini adalah menjaga dan merawat orang yang sakit parah dan khawatirkan bisa meninggal atau semakin parah Sakitnya jika ditinggal pergi jumatan.

Namun, mereka yang ada udzur sehingga diperbolehkan tidak menghadiri Jumatan sebagaimana disebutkan di atas, tetap wajib melaksanakan sholat zhuhur karena udzur yang dimaksud adalah unsur yang membolehkan mereka tidak harus datang ke masjid untuk Jumatan. 

Tetapi udzur itu bukanlah membatalkan kewajiban sholat zhuhur yang bisa dikerjakan di rumah atau di tempat kerjanya.

Sedangkan terkait pandemi corona, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa beribadah di masjid. 

Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkan terpapar penyakit. Karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama 

Raka'at Shalat Jumat berjumlah dua rakaat dan diawali dengan dua khotbah terlebih dahulu. Hal ini telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dalam hadis Ahmad, hadis Ibnu Majah, dan hadis Nasaa'i.

Khalifah Umar bin Khattab berkata yang artinya, “Salat Jumat adalah (berjumlah) dua rakaat. Dilakukan secara lengkap tidak di-qashar (diringkas). Merugilah orang-orang yang meremehkannya.”

Adapun yang dimaksud dengan khotbah Jumat ialah ceramah yang disampaikan oleh ustadz pada jamaah salat Jumat. 

Biasanya, ceramah dalam khotbah Jumat berisi ajaran-ajaran Islam yang baik sehingga umat muslim dapat memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan

Berikut Niat dan Tatacara  Shalat Jum'at

1. Niat Shalat Jum'at

ุงُุตَู„ِّูŠْ ูَุฑْุถَ ุงู„ุฌُู…ْุนَุฉِ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ู…ُุณْุชَู‚ْุจِู„َ ุงْู„ู‚ِุจْู„َุฉِ ุงَุฏَุงุกً ู…َุฃْู…ُูˆْู…ًุง/ุฅِู…َุงู…ًุง ِู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

Ushallii fardhol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an  (ma’muman/imaaman) lillaahi ta'aala.

Artinya: “Aku berniat shalat Jumat dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum/imam, karena Allah ta'ala.”

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca doa iftitah,

4. Membaca surat Al-Fatihah,

5. Membaca surat pendek,

6. Ruku dengan tumaninah,

7. I'tidal dengan tumaninah,

8. Sujud dengan tumaninah,

9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah,

10. Sujud kedua dengan tumaninah,

11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua dengan melakukan gerakan awal hingga sujud,

12. Tasyahud akhir dengan tumaninah, lalu

13. Membaca salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang

Umat Islam yang telah menunaikan salat dianjurkan untuk tidak langsung meninggalkan tempat salatnya. Jadi, sebaiknya memanjatkan doa dan berzikir sebagai bentuk pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta 'ala. 

Demikian kiranya bacaan niat sholat fardhu lima waktu lengkap dengan tata caranya. Semoga bermanfaat bagi kita dalam rangka memperbaiki dan semakin semangat menjalankan ibadah Sholat fardhu. Terima Kasih atas kunjungannya.

0 Response to "BACAAN NIAT NIAT SHALAT FARDHU"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak