Hikmah Dibalik Ujian dan Cobaan dari Allah

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia dan istiqamah.

Pentingnya bagi kita untuk Memahami Apa Hikmah Dibalik Musibah yang Diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Setiap manusia hidup tentu pernah merasakan yang namanya ujian, cobaan hingga musibah yang semua itu tentunya datang dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Manusia hidup itu memang ada masanya akan mengalami berbagai kesusahan dan penderitaan hidup. Lalu apa hikmah dibalik musibah yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

Setiap manusia akan dihadapkan pada ujian-ujian hidup yang sulit untuk menolaknya dan itu adalah satu ketetapan dan hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang bersifat pasti dan tetap, berlaku kepada siapa pun, kapan pun, dan di mana pun manusia berada.

Ujian dan cobaan hidup dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dunia itu tidak hanya berupa musibah atau kesengsaraan. 

Namun ada kalanya berupa kelapangan dan kenikmatan. Bisa berupa sehat maupun kondisi sakit, bisa juga berupa kekayaan maupun kemiskinan.

Hikmah Dibalik Ujian dan Cobaan dari Allah

1. Tanda Cinta dan Kebaikan dari Allah Azza wajalla
2. Menghapus Dosa Bagi Orang Beriman yang Bermaksiat
3. Mengangkat Derajat Bagi Orang Beriman yang Taat
4. Sebagai Pembelajaran Agar Bersabar dan Menjadi Orang yang Beriman
5. Sebagai Hukuman Bagi Orang Kafir, Munafik dan Orang Yang Berbuat Syirik
6. Sebagai Pengingat Agar Kita Bertaubat dari Berbagai Macam Kemaksiatan dan Kesyirikan

Kesimpulan Hikmah Dibalik Ujian dan Cobaan dari Allah

“Penting” Apa Tujuan Manusia Diciptakan?

Pertama dan ini sangat penting, Sebelum menuliskan tentang hikmah ujian, kami ingin tekankan dan untuk mengingatkan tentang tujuan hidup kita didunia ini, sehingga hikmah setiap ujian yang akan kita dapatkan bisa menjadikan kita lebih baik.

Tujuan kita diciptakan didunia ini adalah untuk beribadah seperti yang terdapat di dalam surat Ad Dzariyat Ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).

Artinya hidup kita ini untuk beribadah yang tujuannya adalah agar ketika kita kembali ke akhirat saat kematian tiba, kita bisa selamat dengan membawa bekal amal ibadah tersebut.

Tentu Ibadah yang dimaksud bukan hanya perkara sholat dan puasa saja, tapi lebih luas dari itu, dimulai dari Aqidah, ibadah dan muamalah, bahasan ini mudah mudahan bisa di tulis di lain waktu.

Ingat, Hidup kita di dunia ini hanya sementara dan kematian akan datang kapanpun waktunya, apakah kita siap atau belum siap, ketika kita sholih ataupun berlumuran dosa, ketika kita di masjid maupun di tempat maksiat.

Maka persiapan dan beramal shalih sebelum kematian adalah hal yang sangat penting yang harus di lakukan bagi seorang Muslim, agar kita selamat di dunia dan di akhirat.

Hikmah Dibalik Ujian dan Cobaan dari Allah

Setelah kita mengetahui apa tujuan kita tercipta di dunia ini, maka kita akan paham setiap kebaikan yang Allah berikan kepada kita adalah perihal baiknya kehidupan akhirat kita, bukan tentang banyaknya harta, tingginya kedudukan di dunia dan juga tentang derajat disisi manusia.

Dan kita akan paham bahwa ujian dan cobaan yang Allah berikan adalah untuk kemaslahatan kita, entah dengan bertambah taqwa, berguguran dosa dan perkara lainnya yang akan mengangkat derajat kita disisi-NYA.

Berikut hikmah dibalik ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada manusia.

1. Tanda Cinta dan Kebaikan dari Allah Azza wajalla

Untuk hikmah ini, sebenarnya jika Anda menyimak di atas sudah kami jelaskan secara panjang lebar, disini kami akan tuliskan dalil dan sedikit tambahan tentang cinta dan kebaikan Allah kepada kita.

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Artinya: “Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Semakna dengan hadits di atas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yang artinya:

Rasulullah Salallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang rida, maka ia yang akan meraih rida Allah. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah)

Kok cinta dikasih ujian?, mungkin ini pertanyaan dari kita?, hikmah lainnyayang akan kami tuliskan di bawah ini akan menjadi jawabannya.

2. Menghapus Dosa Bagi Orang Beriman yang Bermaksiat

Beberapa dalil tentang musibah akan menggugurkan dosa orang beriman adalah:

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, mereka mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

Artinya: “Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (HR. Muslim no. 2573).

Dari Mu’awiyah, ia berkata bahwa ia mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا مِنْ شَىْءٍ يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ فِى جَسَدِهِ يُؤْذِيهِ إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِه

Artinya: “Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa-dosanya” (HR. Ahmad 4: 98. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanadnya shahih sesuai syarat Muslim).

Dalam Hadits lain riwayat At Thirmidzi, Rasulullah Salallahu alaihi wassalam bersabda, yang artinya:

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi)

Dalam hadits-hadits di atas jelas bahwa musibah dan cobaan akan menghapus dosa, dan ini khusus untuk orang yang beriman, dalam arti orang tersebut tidak melakukan salah satu dari pembatal keislaman.

3. Mengangkat Derajat Bagi Orang Beriman yang Taat

Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiallahu anha sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً .. رواه البخاري (5641) ، ومسلم 2573 “

Artinya: Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya. Atau dihapuskan kesalahannya dengannya.” [HR. Bukhori, (5641) dan Muslim, (2573)].

Hadits ini semakna dengan hadits tentang penghapusan dosa, dan perhatikan kata mukmin, yang artinya hanya untuk orang beriman saja.

4. Sebagai Pembelajaran Agar Bersabar dan Menjadi Orang yang Beriman

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Artinya: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur, Itu baik baginya. Jika mendapatkan musibah, maka ia bersabar dan Itu pun baik baginya.” [HR. Muslim, no. 2999]

Inilah keadaan seorang muslim sejati, tidak peduli bagaimana keadaanya Ia selalu bersyukur dan bersabar, baik di berikan nikmat maupun mendapatkan cobaan dan ujian.

Dan kita sebagai seorang Muslim hendaknya bercita cita dan bisa mencapai derajat seperti di dalam hadits tentang sabar ini.

5. Sebagai Hukuman Bagi Orang Kafir, Munafik dan Orang Yang Berbuat Syirik

Musibah yang menimpa orang kafir, munafik dan orang yang berbuat syirik adalah sebagai azab yang di berikan di dunia sebelum azab di akhirat, ini sebagaimana surat  As-Sajdah ayat 21.

وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَدْنَىٰ دُونَ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya: Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar) [As-Sajdah ayat 21].

6. Sebagai Pengingat Agar Kita Bertaubat dari Berbagai Macam Kemaksiatan dan Kesyirikan

Surat As Sajadah ayat 21 diatas menjelaskan tentang perkara ini, jika orang yang berbuat maksiat, kemungkaran, syirik, munafik dan kafir tidak mau mengambil pelajaran dari musibah yang menimpanya, maka balasan di akhirat akan di berikan dan tentu lebih dahsyat.

Tapi ketika seseorang di berikan cobaan dan mereka mau berubah dengan bertaubat kepadanya, maka pahala bagi orang tersebut akan lebih besar dari musibah yang menimpanya.

Kesimpulan Hikmah Dibalik Ujian dan Cobaan dari Allah

Selama kita hidup maka ujian dan cobaan serta musibah akan terus datang silih berganti, dan itu tidak memandang apakah kita kaya, miskin, berkududukan tinggi dan lainnya.

Cobaan dan ujian ini tentu tidak kita harapkan, karena akan membuat kita menderita, tapi ketika sikap kita ketika menghadapi musibah tersebut benar maka ujian tersebut akan kita lalui dengan mudah.

Dari uraian di atas, maka hikmah dari musibah dan ujian Allah kepada manusia tersebut bisa kita ringkas menjadi 3 poin saja yaitu:

  • Sebagai tanda kasih sayang dan kebaikan yang di berikan kepada kita sebagai orang beriman.
  • Sebagai penghapus dosa dan mengangkat derajat disisi-NYA.
  • Sebagai hukuman yang disegerakan di dunia sebelum hukuman di akhirat bagi orang musrik, kafir dan munafik.

Maka kita sebagai seorang Muslim tentu harus pandai dalam menilai diri sendiri dengan jujur, apakah kita banyak melakukan maksiat, apakah kita tahu dengan pembatal keislaman (jangan jangan islam saya sudah batal, sebagaimana sholat bisa batal), atau adakah kita memiliki sifat munafik?.

Yang terbaik adalah, menganggap diri ini hina penuh dosa, maka ketika ujian datang kita langsung intropeksi diri dan mengakui kesalahan kita lalu memperbaikinya dengan belajar ilmu Agama dan mengaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

Tapi jika kita menganggap kita adalah orang shalih, banyak amal dan lain sebagainya, maka ujian tersebut tidak akan membuat kita lebih baik.

Ingat dunia sementara dan akhirat kekal abadi, selalulah intropeksi diri dan meningkatkan ketaqwaan dan memperbanyak amal shalih, jangan lupa munutut Ilmu Agama, karena tanpa ilmu Agama kita tidak akan tahu hukum hukum Agaa ini secara benar.

Demikian bahasan tentang hikmah dibalik ujian dan cobaan dari Allah Subhana Huwataala kepada manusia di dunia ini, semoga kita bisa sabar dan mengambil pelajaran dari setiap cobaan yang kita terima untuk terus bertobat dan memperbanyak amal shalih. Wallahu a’lam.

0 Response to "Hikmah Dibalik Ujian dan Cobaan dari Allah"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak