Kerugian Bagi Orang yang Tinggalkan Shalat

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan sallam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu istiqomah.

Rukun Islam yang kedua, yaitu dengan mendirikan shalat sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Shalat dibagi menjadi 5 waktu. 

Berikut adalah penjelasan singkat tentang shalat berdasarkan waktu dan jumlah rakaatnya : 

  1. Salat Subuh, dikerjakan sebelum terbitnya fajar sekitar pukul 04.00 dengan jumlah 2 raka'at.
  2. Salat Dzuhur, dikerjakan pada siang hari sekitar pukul 12.00 dengan jumlah 4 raka'at.
  3. Salat Ashar, dikerjakan pada sore hari sekitar pukul 15.30 dengan jumlah 4 raka'at.
  4. Salat Maghrib, dikerjakan pada matahari terbenam sampai masuk waktu Isya dengan jumlah 3 raka'at.
  5. Salat Isya, dikerjakan pada malam hari sekitar pukul 19.00 dengan jumlah 4 raka'at.

Shalat merpuakan ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah  untuk dilaksanakan umat Islam, shalat waijb berjumlah lima kali dengan 17 rakaat. 

Ada begitu banyak keutamaan dari mengerjakan shalat wajib 5 waktu , karena shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang mengerjakan shalat, maka ia telah mengokohkan pondasi keagamaannya.

Sebaliknya, orang yang  meninggalkan shalat sama artinya ia telah meruntuhkan tiang agama. Karena ada banyak alasan mengapa orang enggan untuk melaksanakan shalat, salah satunya adalah karena kesibukan dalam urusan duniawi sehingga bekal ke akhirat mereka abaikan.

Padahal sebenarnya, mereka akan mendapatkan kerugian ketika meninggalkan salat. Kerugian ini yang akan membuat kita pada akhirnya merasa menyesal. 

Kerugian apa saja yang akan didapatkan, bagi yang meninggalkan shalat, Berikut ulasannya.

Akan Merugi di Akhirat

Kerugian yang pertama yang akan didapatkan bagi orang yang kerap meninggalkan sholat sangat jelas mereka akan merugi ketika berada di akhirat kelak. 

Terlebih lagi ketika manusia dibangkitkan dan dimulainya perhitungan amal yang sudah dilakukan selama mereka hidup di dunia.

Seperti yang sudah ketahui bahwa sholat menjadi amal ibadah yang  pertama akan dihisab ketika di akhirat kelak. 

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, amal ibadah yang pertama kali dihisab di akhirat adalah shalatnya. Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :  إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

Artinya: 
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Amalan hamba yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat, jika sholat itu bagus, dia beruntung dan berhasil, jika cacat dia menyesal dan merugi. Bila sholat wajibnya tidak sempurna, Allah Subhanahu wata'ala berkata, ”Lihatlah apakah hamba-Ku punya amalan sunnah sehingga bisa menutupi amalan wajibnya, dengan demikian tertutup segala amalnya.” [HR. Ath-Thabarani]

Dari hadist di atas, di terangkan bahwa shalat memiliki keutamaan yang sangat utama dari amal yang lainya, dan kita tidak boleh untuk meninggalkannya. Oleh karena itu, dirikanlah sholat tepat pada waktunya jangan ditunda apalagi ditinggalkan.

Masuk Kedalam Neraka Saqar

Kerugian yang selanjutnya bagai yang meninggalkan shalat yaitu tidak lain adalah mereka akan di masukkan ke dalam neraka, tepatnya ke dalam neraka Saqar. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ٤٢ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ ٤٣

Artinya :
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat.” [QS. Al-Mudatsir ayat 42-43]

Kerugian ini tentu akan membuat manusia tersebut merasa menyesal karena sudah meninggalkan shalat. 

Akan tetapi penyesalan ketika berada di akhirat tersebut tidak akan berarti karena Allah Ta'alasudah menetapkan hukuman bagi makhluk-Nya yang tidak taat.

Bahkan Rasulullah sendiri mengatakan bahwa barangsiapa yang dengan sengaja meninggalkan shalat, maka dia telah kafir.

بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ

“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.”

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ ءصلى الله عليه وسلمء لاَ يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلاَةِ

“Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat.”

Tidak Diselamatkan dan Akan Dikumpulkan Bersama Fir’aun

Kerugian yang terakhir yang akan diperoleh orang-orang yang gemar meninggalkan shalat ialah mereka tidak akan diselamatkan dan akan dikumpulkan bersama Fir’aun. Rasulullah bersabda:

من حافظ علي الصّلاة كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة ، ومن لم يحافظ عليها لم تكن له نورا ولا برهانا ولا نجاة ، وكان يوم القيامة مع فرعون و قارون وهامان وأبيّ بن خلف

"Barang siapa yang memelihara shalat, maka shalat akan menjadi cahaya baginya, bukti dan keselamatan kelak di hari kiamat, dan barangsiapa yang tidak memeliharanya shalat itu tidak akan menjadi cahaya, bukti maupun keselamatan baginya sedangkan di hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf." [HR. Ahmad]

Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja sama saja dengan mengerjakan dosa besar, Imam Adz-Dzahabi menyatakan:

“Orang yang mengakhirkan shalat dari waktunya tergolong pelaku dosa besar. Sedangkan yang meninggalkannya (satu kali saja) sama dengan orang yang berbuat zina dan tindak kriminal pencurian. Meninggalkan seluruh shalat (yang lima waktu) secara total, termasuk dosa besar. Apabila hal tersebut dilakukan berulang kali, maka pelakunya dianggap telah melakukan dosa-dosa besar, kecuali jika orang tersebut bertaubat. Kemudian jika terus-menerus melakukannya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi, celaka dan berdosa.”

Imam Al-Haddad berwasiat janganlah sekali-kali engkau meninggalkan shalat lima waktu atau sebagiannya saja. Karena apabila dirimu melakukannya, maka berarti engkau akan celaka bersama mereka yang celaka dan mereka yang merugi di dunia dan akhirat.

Sebagaimana engkau diwajibkan untuk memelihara shalat dan haram atasmu untuk meninggalkannya, begitu juga engkau diwajibkan untuk mendidik anak istrimu dan orang-orang yang di bawah tanggunganmu untuk menegakkan shalat. Janganlah engkau mentolelir alasan bagi mereka untuk meninggalkannya.

Barangsiapa yang tidak mendengar dan tidak mentaatimu, maka berilah peringatan. Hukum dan marahilah ia melebihi kemarahanmu saat ia merusak hartamu. 

Jikalau engkau tidak melakukannya, maka berarti engkau tergolong orang-orang yang meremehkan agama dan hak-hak Allah Ta'ala.

Bagaimana bisa diuzurkan sedangkan apabila ia mengakhirkan shalat sampai keluar waktu saja sudah termasuk dosa besar meskipun ia segera mengqada'nya. 

Maka sudah menjadi kewajiban bagi para pemimpin untuk mendorong kalangan awam menegakkan shalat lima waktu.

Demikianlah penjelasan mengenai kerugian yang akan diperoleh orang-orang yang  meninggalkan shalat. 

Oleh karena itu, sudah sepantasnya tidak ada satupun alasan kita untuk meninggalkan perkara yang satu ini. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terima kasih atas kunjungannya.

0 Response to " Kerugian Bagi Orang yang Tinggalkan Shalat"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak