KEJAMNYA DUNIA SALES KREDIT

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah.

Kemudahan untuk memiliki kendaraan baru, baik roda 2 atau pun 4 sejak beberapa dekade ini bisa dirasakan semua lapisan masyarakat Indonesia.

Tak hanya bagi mereka yang tinggal diperkotaan, tetapi hingga pelosok pedesaan. Syaratnya cukup mudah, siapin uang muka, sanggup membayar cicilan ditambah penuhi persyaratan adminidtrasi. SUDAH bisa...punya  mobil atau sepeda motor baru yang di idamkan.

Kemudahan ini sungguh berbeda dengan sebelum tahun 2000 an lalu. Di mana untuk mendapatkan fasilitas kredit, rata-rata diutamakan hanya bagi mereka pegawai mapan, seperti dari BUMN atau PNS.

Makanya pada saat itu tak sedikit, banyak cerita PNS yang baru diangkat, 2 atau 3 bulan kemudian gadaikan SK dan ambil kredit kendaraan baru.

Namun Sekarang...? Sangat mudah siapa pun bisa, cukup gampang mengajukan kredit selama syarat terpenuhi.

Namun terkait fenomena ini, tentu ada plus minusnya. Terutama menyangkut gaya hidup masyarakat yang harus disesuaikan dengan kemampuan.

Berikut ini Sebagai Contoh.  

Dikutip @cirebonraya.pikiran-rakyat.com dari pemilik akun @Sahrul Qudsi PerpectTrangers, merinci hitung-hitungan kepemilikan kendaraan melalui sistem kredit ini.

Harga motor : Rp 19 juta.
Uang muka : Rp 2 juta.
Masa angsuran : 3 tahun = 35 bulan.
Angsuran/bulan : 867 ribu. 

Rincian hitungannya.
867,,000 x 35 = 30,345,000
Di tmbah ung muka 2 juta
Total jumlahnya 32,345,000 

Itu harga motormu kalau di kredit, padahal harga motormu tadi cuma 19 juta. Saya tanya, kamu mau beli motor yang harganya 19 dengan harga 32 juta...? 

Misal kamu bayar lancar dan 3 tahun kedepan jadi milikmu. Seandai itu motor kamu jual kira-kira laku berapa...? Paling tinggi 12 juta. 

Dari selisih harga cash dan kredit kamu sudah rugi 13 juta di tmbah lagi 7 juta dari penyusutan harga barang, total kerugianmu sudah 20 juta. Nah.. kamu mau bayar 32,345,000 untuk sebuh brang yang harganya 12 juta di saat barang itu sah menjadi milikmu...?

Banyak dari kita yang lebih mengedepankann gensi dalam memenuhi tuntutan gaya hidupnya. Parahnya gaya hidup itu terlalu di paksakan. 

Sebenarnya kalau kita mau berfikir, sabar dan ikhtiar sedikit lebih keras pasti akan ada solusi. Jangan karena kita "kepanasan" oleh teman atau tetangga kita yang memiliki ini dan itu, kita jadi lupa akan kebutuhan kita yang sesungguhnya. 

KEBUTUHAN dan KEINGINAN itu berbeda jauh. Jangan pernah sekali-kali menjadikan riba sebagai satu-satunya jalan pemenuhan kebutuhan hidup. 

Bergayalah sesuai dengan isi dompet mu..!!

0 Response to " KEJAMNYA DUNIA SALES KREDIT"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak