Kompetitor UNVR (Unilever Indonesia)

Untuk menganalisis kompetitor UNVR (Unilever Indonesia) di sektor barang konsumen primer (FMCG - Fast-Moving Consumer Goods) di Bursa Efek Indonesia (BEI), kita akan fokus pada pemain utama yang bersaing di segmen serupa seperti perawatan pribadi, rumah tangga, dan makanan/minuman. 

Kompetitor utama UNVR yang juga terdaftar di BEI adalah ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur) dan MYOR (Mayora Indah), serta secara tidak langsung INDF (Indofood Sukses Makmur) sebagai induk ICBP. 

Analisis ini akan membandingkan profil, kinerja keuangan, valuasi, dividen, dan posisi pasar, dengan data berdasarkan tren historis hingga 26 Maret 2025.

1. ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur)
Profil
  • Segmen: Mie instan (Indomie), susu (Indomilk), makanan ringan (Chitato), nutrisi (Promina), minuman (Club).
  • Overlap dengan UNVR: Makanan (bumbu, mie instan) dan minuman ringan.
  • Posisi Pasar: Pemimpin pasar mie instan, kuat di segmen makanan kemasan.
Kinerja Keuangan
  • 2023: Pendapatan Rp67,9 triliun, laba bersih Rp4,6 triliun (margin ~6,8%).
  • 2024 (Estimasi): Pendapatan Rp70-72 triliun, laba Rp6,5-7 triliun (margin ~9-10%).
  • Pertumbuhan: 3-5% YoY, didorong ekspor dan efisiensi.
Valuasi
  • Harga Saham: Rp10.500-11.000.
  • P/E Ratio: 16-18x.
  • P/B Ratio: 2,5-3x.
Dividen
  • 2023: Rp394 per saham (yield ~3,6% pada harga Rp10.850).
  • 2024 (Estimasi): Rp550-600 per saham (yield 5-5,5%).
Keunggulan Kompetitif
  • Dominasi mie instan (pangsa pasar >70%) dan ekspansi ekspor.
  • Diversifikasi produk lebih luas dibandingkan UNVR.
Kelemahan
  • Margin lebih rendah karena sensitivitas terhadap harga gandum dan CPO.
  • Kurang kuat di perawatan pribadi dibandingkan UNVR.
2. MYOR (Mayora Indah)
Profil
  • Segmen: Makanan ringan (Kopiko, Beng-Beng), biskuit (Roma, Danisa), minuman (Teh Pucuk Harum), kopi (Torabika).
  • Overlap dengan UNVR: Makanan kemasan dan minuman ringan.
  • Posisi Pasar: Kuat di segmen kopi dan biskuit, agresif di ekspor.
Kinerja Keuangan
  • 2023: Pendapatan Rp31,5 triliun, laba bersih Rp3,1 triliun (margin ~9,8%).
  • 2024 (Estimasi): Pendapatan Rp34-36 triliun, laba Rp3,5-4 triliun (margin ~10-11%).
  • Pertumbuhan: 5-8% YoY, didorong ekspor (50%+ pendapatan dari luar negeri).
Valuasi
  • Harga Saham: Rp2.500-2.700 (asumsi berdasarkan tren).
  • P/E Ratio: 15-17x.
  • P/B Ratio: 2-2,5x.
Dividen
  • 2023: Rp110 per saham (yield ~4,5% pada harga Rp2.450).
  • 2024 (Estimasi): Rp120-130 per saham (yield 4,5-5%).
Keunggulan Kompetitif
  • Harga produk lebih terjangkau, menarik konsumen kelas menengah-bawah.
  • Pertumbuhan ekspor agresif (Eropa, Asia, Afrika).
Kelemahan
  • Ketergantungan pada segmen makanan/minuman, tidak ada eksposur ke perawatan pribadi.
  • Margin rentan terhadap fluktuasi bahan baku (gula, kakao, CPO).
3. INDF (Indofood Sukses Makmur)
Profil
  • Segmen: Induk ICBP, juga memiliki bisnis tepung (Bogasari), agribisnis (minyak sawit), dan distribusi.
  • Overlap dengan UNVR: Makanan kemasan dan minuman (via ICBP).
  • Posisi Pasar: Konglomerasi FMCG terbesar di Indonesia.
Kinerja Keuangan
  • 2023: Pendapatan Rp111,7 triliun, laba bersih Rp7,8 triliun (margin ~7%).
  • 2024 (Estimasi): Pendapatan Rp115-120 triliun, laba Rp8-9 triliun (margin ~7,5%).
  • Pertumbuhan: 3-5% YoY, stabil tapi lebih lambat dari ICBP/MYOR.
Valuasi
  • Harga Saham: Rp6.500-7.000.
  • P/E Ratio: 5-6x (sangat murah karena undervalued).
  • P/B Ratio: 0,8-1x.
Dividen
  • 2023: Rp305 per saham (yield ~4,8% pada harga Rp6.350).
  • 2024 (Estimasi): Rp350-400 per saham (yield 5-5,5%).
Keunggulan Kompetitif
  • Diversifikasi luas (konsumsi, agribisnis, distribusi).
  • Valuasi murah, menarik untuk investor value.
Kelemahan
  • Margin rendah karena eksposur ke agribisnis yang volatil.
  • Pertumbuhan lebih lambat dibandingkan UNVR atau ICBP.
Perbandingan dengan UNVR
Aspek
UNVR
ICBP
MYOR
INDF
Pendapatan 2024
Rp40-42T
Rp70-72T
Rp34-36T
Rp115-120T
Laba 2024
Rp5,5-6T
Rp6,5-7T
Rp3,5-4T
Rp8-9T
Margin Laba
~14%
~9-10%
~10-11%
~7,5%
P/E Ratio
22-25x
16-18x
15-17x
5-6x
Yield Dividen
3,5-4%
5-5,5%
4,5-5%
5-5,5%
Segmen Utama
Perawatan, Makanan
Mie, Susu
Biskuit, Kopi
Konglomerasi
Pertumbuhan
0-2%
3-5%
5-8%
3-5%
Stabilitas
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Analisis Kompetitif
1. Posisi Pasar
  • UNVR: Unggul di perawatan pribadi dan rumah tangga (sabun, sampo, deterjen), segmen yang ICBP, MYOR, dan INDF tidak sentuh secara signifikan. Namun, di makanan/minuman, UNVR kalah dominan dibandingkan ICBP (mie) dan MYOR (biskuit/kopi).
  • ICBP: Raja mie instan, lebih fokus pada makanan pokok yang inelastic.
  • MYOR: Niche di biskuit dan kopi, dengan strategi harga kompetitif.
  • INDF: Pemain besar dengan portofolio luas, tapi kurang fokus dibandingkan UNVR/ICBP.
2. Valuasi
  • UNVR: P/E tinggi (22-25x) mencerminkan premi stabilitas, tapi kurang atraktif untuk investor value.
  • ICBP: P/E moderat (16-18x), seimbang antara stabilitas dan pertumbuhan.
  • MYOR: P/E 15-17x, valuasi wajar dengan pertumbuhan lebih cepat.
  • INDF: P/E sangat rendah (5-6x), undervalued tapi risikonya lebih tinggi.
3. Dividen
  • UNVR: Yield terendah (3,5-4%), tapi paling konsisten.
  • ICBP/INDF: Yield lebih tinggi (5-5,5%), menarik untuk investor income.
  • MYOR: Yield kompetitif (4,5-5%), seimbang dengan pertumbuhan.
4. Ketahanan Ekonomi
  • UNVR: Paling defensif karena produk perawatan pribadi esensial.
  • ICBP: Kuat di makanan pokok, tapi sensitif terhadap bahan baku.
  • MYOR: Stabil di makanan ringan, tapi lebih siklikal dibandingkan UNVR.
  • INDF: Diversifikasi mengurangi risiko, tapi agribisnis rentan volatilitas.
5. Pertumbuhan
  • UNVR: Lambat (0-2%) karena pasar domestik jenuh.
  • ICBP/MYOR: Lebih cepat (3-8%) berkat ekspor.
  • INDF: Moderat, terhambat oleh agribisnis.
Kesimpulan
  • UNVR vs ICBP: UNVR unggul di stabilitas dan perawatan pribadi, tapi ICBP menawarkan yield lebih tinggi dan pertumbuhan lebih baik berkat mie instan.
  • UNVR vs MYOR: UNVR lebih defensif, sementara MYOR lebih agresif di ekspor dan pertumbuhan, dengan valuasi lebih murah.
  • UNVR vs INDF: UNVR lebih fokus dan stabil, sedangkan INDF undervalued tapi kurang konsisten karena eksposur agribisnis.
Rekomendasi
  • Pilih UNVR jika prioritas Anda stabilitas dan ketahanan maksimal.
  • Pilih ICBP untuk kombinasi yield tinggi dan pertumbuhan moderat.
  • Pilih MYOR untuk pertumbuhan ekspor dan valuasi wajar.
  • Pilih INDF jika Anda investor value yang siap dengan volatilitas.

0 Response to "Kompetitor UNVR (Unilever Indonesia)"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak