PENGERTIAN SALAF

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, dan meminta ampunan-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari keburukan-keburukan jiwa kita, dan kejelekan-kejelekan perbuatan kita. 

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan orang orang yang setia meniti jalan petunjuknya hingga hari kiamat.

Kosakata “Salaf” secara bahasa memiliki makna golongan orang-orang terdahulu. Kebalikannya adalah “Kholaf” yang artinya golongan orang-orang yang datang belakangan. 

Salaf secara istilah memiliki makna golongan orang-orang yang berada pada tiga angkatan: Sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam, tabi’in dan Tabi’it Tabi’in, sesuai sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam dalam hadits yang diriwayatkan melalui sahabat Ibn Mas’ud RA, sebagaimana berikut:

ุฑูˆูŠ ุนู† ุงุจู† ู…ุณุนูˆุฏ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ : ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : ุฎูŠุฑ ุงู„ู†ุงุณ ู‚ุฑู†ูŠ ุซู… ุงู„ุฐูŠู† ูŠู„ูˆู†ู‡ู… ุซู… ุงู„ุฐูŠู† ูŠู„ูˆู†ู‡ู… ุซู… ูŠุฌูŠุฆ ุฃู‚ูˆุงู… ุชุณุจู‚ ุดู‡ุงุฏุฉ ุฃุญุฏู‡ู… ูŠู…ูŠู†ู‡ ูˆูŠู…ูŠู†ู‡ ุดู‡ุงุฏุชู‡ (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุดูŠุฎุงู†)

Diriwayatkan dari Ibn Mas’ud RA, bahwa dia berkata: Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam berkata : “Sebaik-baik manusia adalah orang-orang seangkatanku (Sahabat), kemudian orang-orang yang sesudah mereka (Tabi’in), kemudian orang-orang yang sesudah mereka (Tabi’it Tabi’in). kemudian datanglah kaum-kaum yang kesaksian salah satu mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului kesaksiannya” (Diriwiyatkan oleh Bukhori-Muslim).

Tiga angkatan (Sahabat, Tabi’in, Tabi’it Tabi’in) dianggap sebagai angkatan terbaik dari seluruh ummat Islam, karena mereka mencerminkan mata rantai yang berdekatan dan bersambung dengan baginda Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassallam sebagai pusaran kenabian dan muara kerasulan.

Angkatan Pertama adalah Sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam karena pikiran dan hati mereka yang jernih dan suci bersinggungan langsung dengan cahaya kenabian, belum terkontaminasi oleh unsur-unsur pemikiran non-Islam yang melahirkan perilaku penyimpangan atau penyelewengan agama yang kemudian disebut bid’ah dan khurafat. 

Mereka adalah panutan ummat sesudah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam, sehingga Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam mewajibkan ummat untuk mengikuti para sahabat, dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam mengharamkan pencacian terhadap mereka. Angkatan para sahabat ini terkadang disebut Al-Qarnul Awwal atau As-Shadrul Awwal.

Angkatan Kedua adalah Tabi’in karena mereka terlimpahi oleh cahaya kenabian melalui para sahabat yang berinteraksi dengan mereka, sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam berinteraksi dengan para sahabat.

Angkatan Ketiga adalah Tabi’it Tabi’in karena mereka menerima ilmu dari tabi’in dalam keadaan murni dan jernih belum tercampuri unsur-unsur infiltratif, seperti kultur dan budaya non-Islam yang masuk ke dalam budaya Islam. 

Mereka merupakan angkatan kemurnian yang terakhir, karena pada saat itu belum muncul bid’ah yang mewabah di tengah-tengah ummat Islam. Ketiga angkatan ummat di atas disebut “Salaf” atau “As-Salaf As-Shalih”.

Sesudah tiga angkatan di atas, angin bid’ah dan penyimpangan ajaran Islam meniup dengan kencang, dan situasi demikian terus meningkat pada setiap periode, sesuai dengan hadits berikut :

ุฑูˆูŠ ุนู† ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ : ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : ู„ุง ูŠุฃุชู‰ ุนู„ูŠูƒู… ุฒู…ุงู† ุฅู„ุง ุงู„ุฐูŠ ุจุนุฏู‡ ุดุฑ ู…ู†ู‡ (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุดูŠุฎุงู†)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA bahwa dia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam bersabda : Tidak akan datang suatu zaman atas kamu kecuali zaman sesudah itu lebih buruk darinya.

Nisbat mudzakkar kepada Salaf berbunyi “Salafi”. Sedangkan nisbat muannats berbunyi “Salafiyyah”. Bisa juga Ta’ Marbuthah (ุฉ) pada lafadz itu merupakan penanda jamak sehingga maknanya sama dengan “Salafiyyuun”, sama dengan perbandingan antara “Shufiyyah” dan “Shufiyyuun”. 

Salafi adalah manhaj ulama salaf dalam pemahaman agama. Salafiyyah adalah thariqah atau cara yang ditempuh ulama Salaf dalam pengamalan Islam. 

Salafiyyah juga berarti golongan orang banyak yang mengikuti thariqah ulama salaf. Karena “Salaf” itu identik dengan Ahlussunnah Wal Jama’ah maka golongan yang merasa dirinya sebagai pengikut Ahlussunnah Wal Jama’ah seperti golongan Asy’ariyyah” dan “Maturidiyyah” sering menyebut dirinya sebagai orang yang salafi atau golongan salafiyyah. 

Jadi, salafi atau salafiyyah adalah manhaj dan thariqah atau cara pengamalan Islam sesuai dengan ulama salaf, bukan sebuah madzhab dalam Islam. 

Sebab menurut Syekh Muhammad Said Ramadlan Al-Buthi, ulama Ahlissunnah dari Turki, jika salafi atau salafiyyah dianggap sebagai madzhab maka hal itu termasuk bid’ah yang menyimpang dari Islam.

Kaum muslimin di Indonesia yang menjadi penganut Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari dengan menjadi warga NU sering menyebut dirinya sebagai salafi atau salafiyah. 

Banyak pondok pesantren yang disebut “Al Ma’had As-Salafi”. KH. As’ad Syamsul Arifin di Situbondo Jawa Timur mendirikan pondok pesantren yang dinamai “Salafiyyah Syafi’iyyah”. 

Hadratul Mukarram KH. Chudlori Tegalrejo Magelang mendirikan P4SK (Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Kedu). 

SK yang semula kepanjangan dari “Se-Kedu” diubah menjadi “Salafiyyah Kaffah”, mengingat pengikut P4SK sudah melebar hampir keseluruh wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Dengan uraian yang dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa :

  • Salaf adalah ummat Islam yang terdiri dari sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam, Tabi’in dan Tabi’it Tabi’in atau ulama sejak sahabat sampai sekitar tahun 300 Hijriyah
  • Salafi adalah manhaj ulama salaf dalam pemahaman Islam dan salafi bukanlah madzhab.
  • Salafiyah adalah thariqah atau methoda pengamalan agama Islam sesuai ajaran ulama salaf. Dan salafiyyah dapat diartikan sebagai golongan orang banyak yang mengikuti ulama salaf.
  • Dalam hal aqidah yang menyangkut sifat-sifat Allah, ulama salaf menggunakan faham Tanzih, dan mereka menghindari Tabdi’ dan Takfir terhadap ahlil qiblah yang mengucapkan kalimah tauhid dan melakukan shalat, puasa, zakat dan haji.
  • Tasybih, Tajsim, Tabdi’, Takfir yang selama ini menjadi faham golongan yang menamakan diri sebagai “Golongan Salafi” sangatlah bertentangan dengan ajaran ulama salaf.
  • Kaum muslimin pengikut Imam Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi, termasuk pengikut jam’iyyah Nahdlatul Ulama dapat dianggap sebagai pengikut ulama salaf atau disebut salafiyah, dan manhajnya bisa disebut salafi.

Demikian penjelasan mengenai pengertian salaf. semoga bermanfaat. terimakasih atas kunjungannya. 

0 Response to "PENGERTIAN SALAF"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak