PESAN PENTING DARI NABI YA'QUB

PESAN PENTING DARI NABI YA'QUB

Suatu malam Nabi Yusuf mendapat nikmat yg luar biasa dari Allah. Yaitu diberikannya mimpi yang istimewa, di mana Nabi Yusuf melihat 11 bintang, matahari, dan bulan bersujud menghormati beliau. 

Keesokan harinya Nabi Yusuf yang saat itu masih berusia belia menceritakan kenikmatan ini kepada sang ayah, yang tidak lain adalah Nabi Ya'qub. 

Ayahnya mengerti makna dari mimpi tersebut, namun ia berpesan agar Nabi Yusuf jangan menceritakan nikmat tersebut kepada siapapun. Al-Quran menceritakan kembali kisah ini dalam QS. Yusuf : 5,

ู‚َุงู„َ ูŠَุง ุจُู†َูŠَّ ู„َุง ุชَู‚ْุตُุตْ ุฑُุคْูŠَุงูƒَ ุนَู„َู‰ٰ ุฅِุฎْูˆَุชِูƒَ ูَูŠَูƒِูŠุฏُูˆุง ู„َูƒَ ูƒَูŠْุฏًุง ۖ ุฅِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ู„ِู„ْุฅِู†ْุณَุงู†ِ ุนَุฏُูˆٌّ ู…ُุจِูŠู†ٌ

Ayahnya berkata, "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, mereka nanti bisa membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

Anjuran Nabi Ya'qub kepada putranya ini mengandung pelajaran bahwa tidak semua nikmat Allah yang kita terima pantas untuk ditunjukkan kepada orang lain.

Memang ada kalanya kenikmatan itu bagus untuk diberitakan kepada para tetangga, sebagai bentuk syukur kita atas pemberian Allah tersebut. 

Misalnya, saat sepasang suami istri mengundang tetangganya untuk acara walimatul aqiqah sebagai ungkapan syukur karena Allah berikan kepada mereka buah hati. Hal yang demikian jelas baik sekali. 

Namun ada kalanya sebuah kenikmatan cukuplah kita simpan rapat-rapat. Misalnya ketika kita diberikan nikmat bisa mendirikan qiyamul lail, apa perlunya kita posting status untuk mengabarkan kepada khalayak ramai bahwa kita sudah terjaga pada jam tersebut? 

Rasulullah justru berwasiat bahwa sikap merahasiakan nikmat Allah bisa menjadi hal yang menolong agar doa-doa kita dikabulkan oleh Allah.

ุงุณุชَุนِูŠْู†ُูˆุง ุนَู„َู‰ ุฅِู†ْุฌَุงุญِ ุงู„ْุญَูˆَุงุฆِุฌِ ุจِุงู„ْูƒِุชْู…َุงู†ِ

“Mintalah pertolongan pada Allah agar keinginanmu diterima, degan cara menyembunyikan (kenikmatan)." (HR. At-Thabrani)

Jadi memang tidak semua nikmat perlu kita syiarkan. Bijaksanalah dalam mengabarkan kenikmatan. Karena beberapa nikmat tersebut justru terasa semakin indah bila tetap menjadi rahasia antara kita dengan Allah saja.

Oleh : Ustadz Arafat

0 Response to "PESAN PENTING DARI NABI YA'QUB"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak