KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN YANG TIDAK PERNAH BERLALU


KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN YANG TIDAK PERNAH BERLALU

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rohimahulloh pernah berkata :

"Setiap kenikmatan (kebahagiaan), pasti akan berlalu, kecuali kenikmatan (yang dirasakan oleh) penduduk surga.

Dan setiap kesedihan/duka cita itu akan berlalu, kecuali kesedihan (yang dirasakan oleh) penduduk neraka."

( Al-Mujalasah wa Jawahirul 'Ilmi, hal. 1591)

Catatan :

1. Kenikmatan dan kesenangan di dalam surga tdk akan pernah terputus dan tidak akan berlalu (lenyap), tetapi akan terus menerus dan kekal selamanya.

Sebaliknya, adzab (siksaan) dan penderitaan di dalam neraka, juga tidak pernah terputus dan tidak akan pernah berlalu bagi para penghuninya, terutama orang-orang kafir dan musyrik.

Adapun bagi orang-orang mukmin yang disiksa di dalam neraka karena dosa-dosa dan maksiat yang pernah dilakukannya di dunia, maka siksaan itu tidak kekal, tetapi sementara sesuai kehendak Alloh dan juga sesuai dengan kadar dosa-dosanya. Karena dia pasti akan dikeluarkan dari neraka tersebut, untuk kemudian dimasukkan ke dalam surga.

2. Inilah prinsip-prinsip dan keyakinan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah itu.

Hal tersebut karena sebagaimana yang  ditunjukkan oleh dalil-dalil yang shohih, dari Al-Qur'an maupun dari hadits-hadits Nabi yang shohih.

3. Diantara dalil yang nenunjukkan kekalnya adzab di dalam neraka jahannam adalah :

Alloh Azza wa Jalla berfirman :

ุฅِู†َّ ุงู„ْู…ُุฌْุฑِู…ِูŠู†َ ูِูŠ ุนَุฐَุงุจِ ุฌَู‡َู†َّู…َ ุฎَุงู„ِุฏُูˆู†َ. ู„ุงَ ูŠُูَุชَّุฑُ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ูˆَู‡ُู…ْ ูِูŠู‡ِ ู…ُุจْู„ِุณُูˆู†َ. ูˆَู…َุง ุธَู„َู…ْู†َุงู‡ُู…ْ ูˆَู„َูƒِู† ูƒَุงู†ُูˆุง ู‡ُู…ُ ุงู„ุธَّุงู„ِู…ِูŠู†َ. ูˆَู†َุงุฏَูˆْุง ูŠَุง ู…َุงู„ِูƒُ ู„ِูŠَู‚ْุถِ ุนَู„َูŠْู†َุง ุฑَุจُّูƒَ ู‚َุงู„َ ุฅِู†َّูƒُู… ู…َّุงูƒِุซُูˆู†َ.

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam adzab neraka Jahannam.

Tidak diringankan adzab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa.

Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

Mereka berseru : ”Hai Malik (Malaikat penjaga neraka), biarlah Robbmu membunuh kami saja.”

Dia menjawab : ”Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini selamanya).” [QS Az Zukhruf :74-77]

Dalil lainnya seperti di atas, lihat juga : QS Al-Bagoroh ayat 39, 81, 162, dan 257. Al-Maidah : 36-37, Al-Furqon : 65-66, Al-Bayyinah : 6, dan lain-lain.

Mereka tidak mati dan tidak pula merasa hidup di dalamnya (QS An-Najm : 36, Fathir : 36, dan Al-A'la : 13, dan lainnya)

Mereka akan merasakan adzab yang pedih dan terus menerus, setiap kali kulit dan tubuh mereka hancur, diutuhkan lagi, dan disiksa lagi, demikian seterusnya (QS An-Nisa' : 56)

Dan di dalam neraka itu, mereka berputus asa dari rahmat Alloh dan pertolongan-Nya, karena memang mereka tidak akan ditolong dan tidak akan dikeluarkan dari neraka tersebut (QS Al-Ankabut), dst...

Demikian itu adalah adzab bagi orang-orang kafir dan musyrik, yang mereka itu mati dalam kekafiran mereka.

4. Adapun dalil yang menunjukkan, bahwa siksaan di neraka bagi orang-orang mu'min adalah tidak kekal, hal itu ditunjukkan sebagaimana dalam hadits Nabi berikut ini.

Dalam hadits yang panjang tentang syafa’at Nabi, beliau pernah bersabda :

ูَุฃُุฎْุฑِุฌُู‡ُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุฑِ ูˆَุฃُุฏْุฎِู„ُู‡ُู…ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ุญَุชَّู‰ ู…َุง ูŠَุจْู‚َู‰ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุฅِู„َّุง ู…َู†ْ ุญَุจَุณَู‡ُ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ُ ุฃَูŠْ ูˆَุฌَุจَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ْุฎُู„ُูˆุฏُ

“Maka aku akan mengeluarkan mereka (orang-orang beriman yang masuk neraka) dari neraka (dengan syafa'at ku), sehingga tidak tersisa di dalam neraka, kecuali orang yang ditahan oleh Al Qur’an, yaitu orang yang pasti kekal (di dalam neraka)”.
[HR Imam Al-Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Anas bin Malik rodhiyallohu anhu]

Dalam hadits yang lainnya, Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

ุฃَู…َّุง ุฃَู‡ْู„ُ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู‡ُู…ْ ุฃَู‡ْู„ُู‡َุง ูَุฅِู†َّู‡ُู…ْ ู„َุง ูŠَู…ُูˆุชُูˆู†َ ูِูŠู‡َุง ูˆَู„َุง ูŠَุญْูŠَูˆْู†َ ูˆَู„َูƒِู†ْ ู†َุงุณٌ ุฃَุตَุงุจَุชْู‡ُู…ُ ุงู„ู†َّุงุฑُ ุจِุฐُู†ُูˆุจِู‡ِู…ْ ุฃَูˆْ ู‚َุงู„َ ุจِุฎَุทَุงูŠَุงู‡ُู…ْ ูَุฃَู…َุงุชَู‡ُู…ْ ุฅِู…َุงุชَุฉً ุญَุชَّู‰ ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูَุญْู…ًุง ุฃُุฐِู†َ ุจِุงู„ุดَّูَุงุนَุฉِ ูَุฌِูŠุกَ ุจِู‡ِู…ْ ุถَุจَุงุฆِุฑَ ุถَุจَุงุฆِุฑَ ูَุจُุซُّูˆุง ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْู‡َุงุฑِ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ุซُู…َّ ู‚ِูŠู„َ ูŠَุง ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ุฃَูِูŠุถُูˆุง ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ูَูŠَู†ْุจُุชُูˆู†َ ู†َุจَุงุชَ ุงู„ْุญِุจَّุฉِ ุชَูƒُูˆู†ُ ูِูŠ ุญَู…ِูŠู„ِ ุงู„ุณَّูŠْู„ِ ูَู‚َุงู„َ ุฑَุฌُู„ٌ ู…ِู†َ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ูƒَุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุฏْ ูƒَุงู†َ ุจِุงู„ْุจَุงุฏِูŠَุฉِ

“Adapun ahli neraka yang mereka merupakan penduduknya (yakni orang-orang musyrik dan kafir), maka sesungguhnya mereka tidak akan mati di dalam neraka dan tidak akan hidup. 

Tetapi orang-orang yang dibakar oleh neraka dengan sebab dosa-dosa mereka (dari kalangan orang-orang yang beriman), maka Dia (Allah) mematikan mereka. Sehingga apabila mereka telah menjadi arang, diberi izin mendapatkan syafa’at. 

Maka mereka didatangkan dalam keadaan kelompok-kelompok yang berserakan. Lalu mereka ditebarkan di sungai-sungai surga, kemudian dikatakan: “Wahai penduduk surga tuangkan (air) kepada mereka!”

Maka merekapun tumbuh sebagaimana tumbuhnya bijian yang ada pada aliran air, (lalu mereka masuk surga)”.

(HR Muslim no. 185; dan lainnya sebagaimana yang juga dijelaskan oleh Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam Silsilah Ash-Shohihah no. 1551)

5. Dalil lainnya, yang menunjukkan kekalnya kehidupan di dalam neraka dan surga, adalah tentang kisah dilenyapkannya al-maut (kematian).

Yakni sebagaimana ditunjukkan dalam hadits berikut ini :

Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ูŠُุฌَุงุกُ ุจِุงู„ْู…َูˆْุชِ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ูƒَุฃَู†َّู‡ُ ูƒَุจْุดٌ ุฃَู…ْู„َุญُ ุฒَุงุฏَ ุฃَุจُูˆ ูƒُุฑَูŠْุจٍ ูَูŠُูˆู‚َูُ ุจَูŠْู†َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ูˆَุงู„ู†َّุงุฑِ ูˆَุงุชَّูَู‚َุง ูِูŠ ุจَุงู‚ِูŠ ุงู„ْุญَุฏِูŠุซِ ูَูŠُู‚َุงู„ُ ูŠَุง ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ู‡َู„ْ ุชَุนْุฑِูُูˆู†َ ู‡َุฐَุง ูَูŠَุดْุฑَุฆِุจُّูˆู†َ ูˆَูŠَู†ْุธُุฑُูˆู†َ ูˆَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู†َุนَู…ْ ู‡َุฐَุง ุงู„ْู…َูˆْุชُ ู‚َุงู„َ ูˆَูŠُู‚َุงู„ُ ูŠَุง ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ู†َّุงุฑِ ู‡َู„ْ ุชَุนْุฑِูُูˆู†َ ู‡َุฐَุง ู‚َุงู„َ ูَูŠَุดْุฑَุฆِุจُّูˆู†َ ูˆَูŠَู†ْุธُุฑُูˆู†َ ูˆَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู†َุนَู…ْ ู‡َุฐَุง ุงู„ْู…َูˆْุชُ ู‚َุงู„َ ูَูŠُุคْู…َุฑُ ุจِู‡ِ ูَูŠُุฐْุจَุญُ ู‚َุงู„َ ุซُู…َّ ูŠُู‚َุงู„ُ ูŠَุง ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ุฎُู„ُูˆุฏٌ ูَู„َุง ู…َูˆْุชَ ูˆَูŠَุง ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุฎُู„ُูˆุฏٌ ูَู„َุง ู…َูˆْุชَ ู‚َุงู„َ ุซُู…َّ ู‚َุฑَุฃَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ( ูˆَุฃَู†ْุฐِุฑْู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْุญَุณْุฑَุฉِ ุฅِุฐْ ู‚ُุถِูŠَ ุงู„ْุฃَู…ْุฑُ ูˆَู‡ُู…ْ ูِูŠ ุบَูْู„َุฉٍ ูˆَู‡ُู…ْ ู„َุง ูŠُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ) ูˆَุฃَุดَุงุฑَ ุจِูŠَุฏِู‡ِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง

“Pada hari kiamat, kematian akan didatangkan dalam bentuk seekor kambing amlah (yang berwarna putih murni; atau warnanya putih dan hitam, dan yang dominan warna putihnya).

Lalu dia dihentikan di antara surga dan neraka.

Kemudian dikatakan: “Wahai penduduk surga, tahukah kamu, apakah ini?”

Lalu mereka mengangkat kepala (kepada penyeru itu) dan melihat, serta mengatakan : “Ya, itu adalah Al-Maut (kematian).”

Dan dikatakan : “Wahai penduduk neraka, tahukah kamu, apakah ini?” 

Lalu mereka mengangkat kepala (kepada penyeru itu) dan melihat, serta mengatakan : “Ya, itu adalah Al-Maut (kematian).”

Maka diperintahkan terhadap kematian (yang berwujud kambing tersebut), lalu dia disembelih.

Kemudian dikatakan: “Wahai penduduk surga, kekal, tidak ada lagi kematian!"

Wahai penduduk neraka, kekal, tidak ada lagi kematian!”

Kemudian Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam membaca :

ูˆَุฃَู†ْุฐِุฑْู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْุญَุณْุฑَุฉِ ุฅِุฐْ ู‚ُุถِูŠَ ุงู„ْุฃَู…ْุฑُ ูˆَู‡ُู…ْ ูِูŠ ุบَูْู„َุฉٍ ูˆَู‡ُู…ْ ู„َุง ูŠُุคْู…ِู†ُูˆู†َ

"Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman." (QS Maryam : 39).

Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya kepada dunia”.

[HR Imam Muslim, no. 2849, dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiyallohu anhu]

Demikianlah dalil-dalil yang menunjukkan kpd kita, tentang kekalnya adzab di dalam neraka, dan kekalnya kenikmatan di dalam surga.

Semoga Alloh limpahkan karunia kepada kita, agar menjadi ahli surga.

Dan juga menjauhkan kita dari menjadi para penghuni neraka dan dari siksa api neraka.....Aamiin...

Semoga nasehat ini bermanfaat bagi kita semuanya, barokallohu fiikum.

0 Response to "KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN YANG TIDAK PERNAH BERLALU"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak