ORANG-ORANG YANG PERTAMA MASUK ISLAM

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah.

Berikut ini adalah nama-nama sahabat yang tergolong sebagai as sabiqunal awwalun. Nama-nama mereka diambil dari kitab Siyar A’lam An Nubala’: 

Juz II karya Muhammad bin Ahmad Adz Dzahabi atau yang lebih dikenalsebagai Imam Adz Dzahabi. Mereka yang dimaksud adalah:

1. Khadijah binti Khuwailid
2. Ali bin Abi Thalib
3. Abu Bakar Ash Shiddiq
4. Zaid bin Haritsah An Nabawi
5. Utsman bin ‘Affan
6. Az Zubair bin Al ‘Awwam
7. Sa’ad bin Abi Waqqash
8. Thalhah bin Ubaidillah
9. Abdurrahman bin Auf
10. Abu Ubaidah bin Al Jarrah
11. Abu Salamah bin Abdil Asad
12. Al Arqam bin Abil Arqam bin Asad bin Abdillah bin Umar
13. Utsman bin Mazh’un Al Jumahi
14. Ubaidah bin Al Harits bin Al Muththalib Al Muththalibi
15. Sa’id bin Zaid bin ‘Amr bin Nufail Al ‘Adawi
16. Asma’ binti Ash Shiddiq
17. Khabbab bin Al Art Al Khuza’i (sekutu Bani Zuhrah)
18. Umair bin Abi Waqqash (saudara Sa’ad bin Abi Waqqash)
19. Abdullah bin Mas’ud Al Khuzali
20. Mas’ud bin Rabi’ah Al Qari
21. Salith bin Amr bin Abdi Syams Al ‘Amiri
22. Ayyasy bin Abi Rabi’ah bin Al Mughirah Al Makhzumi
23. Asma’ binti Salamah At Tamimiyah (istri Ayyasy)
24. Khunais bin Hudzafah As Sahmi
25. Amir bin Rabi’ah Al ‘Anzi
26. Abdullah bin Jahsyin bin Ri-ab Al Asadi
27. Ja’far bin Abi Thalib Al Hasyimi
28. Asma’ binti Umais (istri Ja’far)
29. Hathib bin Al Harits Al Jumahi
30. Fatimah binti Mujallal Al ‘Amiriyah (istri Hathib)
31. Khaththab (saudara Hathib)
32. Fukaihah binti Yasar (istri Khaththab)
33. Ma’mar bin Al-Harits (saudara Hathib dan Khaththab)
34. As-Sa-ib bin Utsman bin Mazh’un
35. Al Muththalib bin Azhar bin Abdi ‘Auf Az Zuhri
36. Ramlah binti Auf As Sahmiyah (istri Al Muththalib)
37. An Nahham Nu’aim bin Abdillah Al ‘Adawi
38. Amir bin Fuhairah (bekas budak Abu Bakar Ash Shiddiq)
39. Khalid bin Sa’id bin Ash bin Umayyah
40. Umaimah binti Khalaf Al Khuza’iyah (istri Khalid bin Sa’id)
41. Hathib bin Amr Al ‘Amiri
42. Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabi’ah Al Absyami
43. Waqid bin Abdillah bin Abdi Manaf At Taymi Al Yarbu’i
44. Khalid (sekutu Bani ‘Adi)
45. Amir (sekutu Bani ‘Adi)
46. ‘Aqil (sekutu Bani ‘Adi)
47. Iyas (sekutu Bani ‘Adi)
48. ‘Ammar bin Yasir bin Amir Al-‘Ansi (sekutu Bani Mahzum)
49. Shuhaib bin Sinan bin Malik An Namri Ar Rumi Al Minsya-i mawlaAbdullah bin Jad’an
50. Abu Dzar Jundub bin Junadah Al Ghifari dan Abu Najih Amr bin‘Anbasah As Sulami Al Bajali

Setelah menyebutkan nama-nama sahabat tersebut, Imam Adz Dzahabi rahimahullah mengatakan, “Mereka semua adalah 50 orang di antara orang-orang pertama yang mendahului masuk ke dalam Islam. 

Setelah mereka, masuklah ke dalam Islam singa Allah, Hamzah bin Abdil Muththallib, dan al-faruq, Umar bin Al-Khaththab, kemuliaan Islam. Mudah-mudahan Allah senantiasa me-ridho-i mereka semua.” Hijrah ke Negeri Habasyah

Semakin bertambah tahun, cobaan-cobaan yang menimpa para sahabat Rasulullah semakin menjadi-jadi. 

Pada tahun kelima dari tahun kenabian, Allah subhanahu wa ta’ala mengizinkan kaum muslimin melakukan hijrah ke negeri Habasyah yang terletak di sebelah barat Jazirah Arab. 

Tepatnya, di seberang Laut Merah. Berangkatlah sejumlah sahabat Rasulullah untuk menyelamatkan agama mereka dari gangguan kaum musyrikin. 

Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Orang yang pertama kali berangkat ke sana adalah Utsman bin ‘Affan dan istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah. Mereka semua menyembunyikan keislaman mereka. 

Di antaraanggota-anggota rombongan adalah Az Zubair bin Al ‘Awwam,Abdurrahman bin ‘Auf, Abdullah bin Mas’ud, dan Abu Salamah beserta istrinya. 

Mereka keluar dengan cara mengendap-ngendap dan sembunyi-sembuyi. Allah subhanahu wa ta’ala pun memberikan pertolongan kepada mereka. 

Ketika sampai di pantai, mereka menemukan dua kapal milik pedagang. Para pedagang itulah yang kemudian membawa mereka ke negeri Habasyah.

Orang-orang Quraisy sendiri berusaha mengejar mereka. Akan tetapi, setiba di pantai mereka tidak mendapati siapa pun. Rombongan hijrah itu berangkat pada bulan Rajab. 

Di Habasyah,mereka tinggal selama bulan Sya’ban dan Ramadhan. Pada bulan Syawal,mereka kembali ke Mekkah, karena mendengar berita bahwa orang-orang Quraisy telah melunak dan tidak menyakiti Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallam lagi.

Mendekati Mekkah, para sahabat Rasulullah yang baru pulang dari Habasyah itu mengetahui duduk-perkara sebenarnya. 

Mereka pun lantas menahan diri untuk masuk ke Mekkah. Mereka baru masuk ke Mekkah, sendiri-sendiri, masing-masing dengan jaminan dari orang-orang Quraisy yang bersedia. 

Tidak lama setelah itu, kesulitan dan gangguan kembali menimpa mereka dengan sangat. Keluarga-keluarga mereka pun tidak ketinggalan untuk bersikap keras seperti itu. 

Mendapatkan perlakuan yang baik di Habasyah membuat apa yang menimpa mereka setiba di Mekkah itu terasa berat. Karenanya, Rasulullah kembali memerintahkan mereka untuk berhijrah ke Habasyah. 

Rombongan kedua sahabat-sahabat Rasulullah pun berangkat ke Habasyah. Kali ini, jumlah rombongan sebanyak 83 orang laki-laki yang diantaranya adalah ‘Ammar bin Yasir dan 19 orang perempuan. 

Merekasemua diterima oleh raja Habasyah atau An Najasyi yang bernama Ash-hamah dan diperkenankan tinggal di sana di bawah jaminan keamanan dari raja langsung.

Ketenangan para sahabat Rasulullah di Habasyah sempat terganggu dengan datangnya Amr bin Al Ash dan ‘Abdullah bin Abi Rabi’ah yang diutus kaum musyrikin Quraisy untuk membawa pulang mereka kembali ke Mekkah. 

Dua orang utusan Quraisy itu menggambarkan bahwa para sahabat Rasulullah adalah orang-orang yang memiliki ucapan-ucapan yang tidak pantas terhadap Isa ‘alaihis salam dan ibunya. Akan tetapi, Allah ta’ala berkehendak lain. 

Allah menurunkan pertolonganNya melalui Ja’far bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu yang menjadi juru bicara para sahabat, sehingga An Najasyi berhasil diyakinkan bahwa sahabat-sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan seperti yang digambarkan. 

Bahkan, An Najasyi langsung memberi jaminan keamanan secara penuh kepada mereka. “Kalian aman di negeri ini,” kata An Najasyi. “Siapa saja yang menghina kalian, maka ia akan didenda.”

0 Response to " ORANG-ORANG YANG PERTAMA MASUK ISLAM"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak