KAUM MUSLIMIN HIJRAH KE KOTA MADINAH

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah

Menawarkan Dakwah kepada Kabilah-Kabilah Arab

Setelah tidak berhasil di Tsaqif, Rasulullah berusaha menawarkan diri kepada kabilah-kabilah Arab yang datang ke Mekkah di musim-musim haji (jahiliyyah). 

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan diri beliau dimusim-musim haji (yang waktu itu masih sebagai haji jahiliyyah) dan kabilah-kabilah manusia. 

Beliau menawarkan kepada siapa saja yang dapat melindungi dandapat membela beliau hingga selesai menyampaikan risalah dari Rabb beliau. 

Sampai akhirnya, Allah memilih untuk hal itu orang-orang Aus dan Khazraj yang datang dari kota Yatsrib sebelum diganti nama menjadi Madinah oleh Rasulullah.

Sebelumnya, orang-orang Aus dan Khazraj telah mendengar darisekutu-sekutu mereka, orang-orang Yahudi, bahwa akan ada nabi yangakan diutus di zaman itu. 

“Kami,” ancam orang-orang Yahudi, “akan mengikuti nabi itu dan akan membinasakan kalian bersamanya sebagaimana kaum ‘Ad dibinasakan.”

Orang-orang Aus dan Khazraj sendiri biasa melakukan haji jahiliyyah di Mekkah, sebagaimana kebiasaan kabilah-kabilah Arab waktu itu, sedangkan orang-orang Yahudi tidak. 

Karena itu, ketika orang-orang dari Yatsrib itu melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak manusia ke jalan Allah dan mengamati keadaan beliau, mereka pun saling mengatakan, “Kalian mengetahuinya, demi Allah, wahai kaum, bahwa orang inilah yang dijanjikan oleh orang-orang Yahudi atas kalian. Karenaitu, jangan sampai mereka mendahului kalian.”

Mereka akhirnya menemui Rasulullah. Jumlah mereka waktu itu ada6 orang dan semuanya berasal dari Khazraj. 

Di antara mereka, terdapatAs’ad bin Zurarah dan Jabir bin Abdillah bin Ri-ab As Sulami Rasulullah segera mendakwahkan Islam kepada mereka sampaiakhirnya mereka masuk Islam. 

Setelah itu, mereka pulang ke Yatsrib danmendakwahkan Islam. Akhirnya, berkembanglah Islam di sana. Sampai-sampai, tidaklah ada satu rumah, kecuali dakwah Islam masuk kedalamnya.

Baiat Al Aqabah yang Pertama dan Kedua

Pada tahun depannya, datang 12 orang dari Yatsrib. Mereka terdiri dari 6orang pertama (selain Jabir) bersama ‘Ubadah bin Ash Shamit, AbulHaitsam bin At Tayyahan, dan lain-lain. 6 orang yang sudah masuk Islampertama kali mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Di tengah-tengah kaum kami ada permusuhan dan keburukan yang terjadi diantara mereka. Mudah-mudahan Allah mempersatukan mereka melaluimu.

Dan kami akan mendakwahi mereka agar mengikutimu. Seandainya Allahmempersatukan mereka melaluimu, maka tidak akan ada seorang pun yanglebih mulia darimu.”

Perlu diketahui, orang-orang Aus dan Khazraj adalah dua saudaraseibu dan seayah. Asal mereka dari Yaman, dari negeri Saba’. Ibu merekaadalah Qailah bintu Kahil, seorang wanita dari Qudha’ah, sehingga orang-orang Aus dan Khazraj disebut anak-cucu Qailah. 

Lalu, terjadilah di antaramereka permusuhan akibat pembunuhan, sehingga muncul peperangan diantara mereka selama 120 tahun dan baru berakhir ketika Islam datangkepada mereka.12 orang itu kemudian berbaiat kepada Rasulullah. Baiat adalah janjisetia. 

Peristiwa ini dikenal dengan Baiat Al Aqabah pertama.Ketika mereka pulang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus bersama mereka Mush’ab bin Umairradhiyallahu ‘anhu.

Rasulullah memintanya untuk membacakan Al Qur-an kepada orang-orangAus dan Khazraj dan mengajarkan Islam kepada mereka. Di Yatsrib, Mush’ab tinggal di rumah Abu Umamah As’ad bin Zurarah

Islam pun segera menyebar luas di Yatsrib. Setelah itu, Mush’ab barukembali ke Mekkah. Pada musim haji tahun itu, banyak orang Aus dan Khazraj yangdatang ke Mekkah, baik dari kalangan muslimnya ataupun dari kalanganmusyriknya. Waktu itu, yang menjadi pemimpin rombongan adalah Al Bara’bin Ma’rur radhiyallahu ‘anhu.

Di malam yang telah ditentukan, pada waktu sepertiga malampertama, 73 laki-laki dan 2 orang perempuan Aus dan Khazraj mengendap-endap keluar menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam   yang menunggu di Al Aqabah. 

Di sana, mereka berbaiat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam baiat mereka, mereka berjanji untuk melindungi beliau seperti halnya melindungi istri-istri dan anak-anak mereka serta kaum wanita mereka.

Yang pertama membaiat Rasulullah adalah Al Bara’ bin Ma’rur. Ikut hadir waktu itu Al ‘Abbas bin Abdil Muththalib, paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Al Abbas hadir untuk mengokohkan dan memperkuat baiat yang dilakukan mereka terhadap keponakannya tersebut. Padahal, waktu itu, Al Abbas masih memegang agama kaumnya. 

Dari mereka yang hadir pada malam itu, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam memilih dua belas pemimpin kaum. Mereka adalah:

1. As’ad bin Zurarah bin ‘Adas, Sa’ad bin Ar Rabi’ bin ‘Amr

2. Abdullah bin Rawahah bin Imri-il Qais, Rafi’ bin Malik bin Al ‘Ajlan

3. Al Bara’ bin Ma’rur bin Shakhr bin Khansa’

4. Abdullah bin ‘Amr bin Haram (beliau adalah ayah Jabir, pada malamitu telah masuk Islam, radhiyallahu ‘anhu )

5. Sa’ad bin ‘Ubadah bin Dulaim, Al Mundzir bin ‘Amr bin Khunais

6. ‘Ubadah bin Ash Shamit.

Mereka bersembilan berasal dari Khazraj. Adapun dari Aus, ada tiga orang. Mereka adalah:

1. Usaid bin Al Khudhair bin Simak

2. Sa’ad bin Khaitsamah bin Al Harits

3. Rifa’ah bin Abdil Mundzir bin Zanbar

Adapun 2 orang perempuan yang ikut dalam Baiat Al Aqabah yang keduaini, mereka adalah Ummu ‘Umarah Nusaibah bintu Ka’ab bin ‘Amr yang putranya Habib bin Said bin ‘Ashim bin Ka’ab dibunuh oleh Musailamah Al Kadzdzab dan Asma bintu ‘Amr bin Adi bin Nabi.

Setelah selesai baiat, mereka meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjadi penduduk Al ‘Aqabah. 

Akan tetapi, Rasulullah tidak mengizinkan mereka untuk seperti itu. Sebaliknya,beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan kaum muslimin Mekkah untuk hijrah ke Madinah.

Hijrah Diizinkan ke Yatsrib

Orang yang pertama hijrah ke Yatsrib dari kalangan penduduk Mekkahadalah Abu Salamah bin Abdil Asad, ia dan istrinya, Ummu Salamah. Akantetapi, Ummu Salamah dipisahkan darinya dan tertahan selama setahun diMekkah.

Ummu Salamah juga dipisahkan dari putranya. Setelah setahun, Ummu Salamah baru diizinkan pergi hijrah bersama putranya ke Madinah.Yang menemani beliau adalah Utsman bin Abi Thalhah. 

Setelah itu,barulah kaum muslimin berhijrah, rombongan demi rombongan. Sebagian menyusul sebagian yang lainnya.

Ketika sebagian besar sahabat Rasulullah telah hijrah ke Yatsrib, tidak ada yang tinggal dari kalangan kaum muslimin di Mekkah, kecuali Rasulullah, Abu Bakar, Ali, dan beberapa sahabat Rasulullah yang ditahan oleh kaum musyrikin Quraisy. 

Sementara Rasulullah menunggu izin dariAllah subhanahu wa ta’ala untuk berangkat ke Yatsrib, Abu Bakar menyiapkan segala perbekalan untuk perjalanan mereka.

Ketika suatu hari, kaum musyrikin berkumpul di sekitar rumah Rasulullah untuk membunuh beliau, turunlah kabar dari langit kepada beliau. 

Beliau pun menyelinap dan atas izin Allah ta’ala orang-orangmusyrik yang mengepung rumah itu tidak menyadari lolosnya Rasulullah dari kepungan mereka. Rasulullah segera menuju rumah Abu Bakar. Mereka lalu keluar dari Mekkah menuju Gua Tsur. 

Mereka berdua telah membuat janji dengan seorang penunjuk jalan agar datang kepada mereka membawa kedua unta mereka setelah tiga hari.

Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di dalam gua, sedangkan orang-orang musyrik berusaha keras mencari mereka sampai mendatangi gua. 

Allah membutakan mata orang-orang musyrik dari keberadaan Rasulullah dan Abu Bakar hingga akhirnya mereka semua kembali ke Mekkah dengan hasil yang nihil.

Ketika telah berlalu tiga hari dan kabar-kabar tentang pencarian Rasulullah dan Abu Bakar telah mereda, orang yang bakal menunjuki jalan mendatangi mereka membawa kedua unta mereka. Mereka segeraberangkat menuju Yatsrib.

Di tengah perjalanan, sempat muncul Suraqah bin Malik bin Ju’syum yang ingin mengejar mereka. Ketika hampir mendekati mereka, terjerembablah kaki-kaki kuda Suraqah bin Malik ke dalam tanah sampai hampir bangkit, kembali kudanya terjerembab. 

Kalau saja ia tidak meminta jaminan dengan imbalan bahwa ia tidak akan menceritakan kabar Rasulullah dan Abu Bakar, niscaya kudanya akan tetap seperti itu. 

Rasulullah dan Abu Bakar kemudian melanjutkan perjalanan keYatsrib. Mereka baru tiba di Quba pada waktu siang, hari Senin, 12 RabiulAwwal. 

Di sana, Rasulullah sempat membangun sebuah masjid. Beliau tinggal di Quba dari Senin sampai Kamis. Pada hari Jum’at, Rasulullah meneruskan perjalanan kembali kepusat kota Yatsrib. 

Beliau pun mendapati waktu shalat Jum’at di Bani Salim bin Auf. Beliau singgah dan mengerjakan shalat Jum’at bersama sahabat-sahabat yang tinggal di sana. 

Inilah shalat Jum’at pertama yang beliau kerjakan di Yatsrib atau Madinah. Tidak lama kemudian, Rasulullah meneruskan kembali perjalanan. Beliau terus berjalan menunggangi unta sampai unta itu menderum dilokasi masjid beliau sekarang. 

Setelah itu, Abu Ayyub Al Anshari membawa tunggangan beliau dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam  tinggal di rumahAbu Ayyub sampai berdiri masjid dan rumah-rumah beliau.

0 Response to " KAUM MUSLIMIN HIJRAH KE KOTA MADINAH"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak