ISTIGHATSAH

Bismillรขhirrahmรขnirrahรฎm. Puji dan syukur kepada Allah subhรขnahu wata’รขla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya, 

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

ISTIGHATSAH 

Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya, untuk sebagian kelompok muslimin hal ini langsung di vonis syirik, 

Namun vonis mereka itu hanyalah karena kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam, pada hakekatnya memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya adalah hal yang diperbolehkan selama ia seorang Muslim, Mukmin, Shalih dan diyakini mempunyai manzilah di sisi Allah Subhanahu wata'ala, 

Tak pula terikat ia masih hidup atau telah wafat, karena bila seseorang mengatakan ada perbedaan dalam kehidupan dan kematian atas manfaat dan mudharrat maka justru dirisaukan ia dalam kemusyrikan yang nyata, karena seluruh manfaat dan mudharrat berasal dari Allah Subhanahu wata'ala, 

Maka kehidupan dan kematian tak bisa membuat batas dari manfaat dan mudharrat kecuali dengan izin Allah Subhanahu wata'ala, 

Ketika seseorang berkata bahwa orang mati tak bisa memberi manfaat, dan orang hidup bisa memberi manfaat, maka ia dirisaukan telah jatuh dalam kekufuran karena menganggap kehidupan adalah sumber manfaat dan kematian adalah mustahilnya manfaat, 

Padahal manfaat dan mudharrat itu dari Allah, dan kekuasaan Allah tidak bisa dibatasi dengan kehidupan atau kematian.

Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yang bisa menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter, 

Maka ia telah membatasi Kodrat Allah Subhanahu wata'ala untuk memberikan kesembuhan, yang bisa saja lewat dokter, 

Namun tak mustahil dari petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.

Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yang telah mati daripada yang masih hidup, 

Sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan kehidupan, modernisasi dan sebagainya, kesemua para pelopornya telah wafat, 

Dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non muslim, seperti teori Einstein dan teori-teori lainnya, 

Kita masih mengambil manfaat dari yang mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, 

Cuma bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya, namun para shalihin, para wali dan muqarrabien kita mengambil manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada Allah.

Rasul Shallallahu A'laihi Wa Sallam memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau Shallallahu A'laihi Wa Sallam : 

“Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka beristighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada Muhammad shallallahu a'laihi wa sallam” (Shahih Bukhari hadits no.1405), 

Juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits no.194, shahih Bukhari hadits no.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist-hadist shahih yang rasul Shallallahu A'laihi Wa Sallam menunjukkan ummat manusia beristighatsah pada para nabi dan rasul, 

Bahkan Riwayat shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusai.. dst.. dst...dan Adam A'laihi Sallam berkata : 

“Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil manggil Muhammad shalallahu alaihi wasallam, 

Dan Nabi Shallallahu A'laihi Wa Sallam sendiri yang menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan Istighatsah.

Maka hadits ini jelas jelas merupakan rujukan bagi istighatsah, bahwa Rasul Shallallahu A'laihi Wa Sallam menceritakan orang orang ber istighatsah kepada manusia, dan rasul Shallallahu A'laihi Wa Sallam tak mengatakannya syirik, namun jelaslah Istighatsah di hari kiamat ternyata hanya untuk Sayyidina Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Demikian pula diriwayatkan bahwa dihadapan Ibn Abbas Radhiyallahu'anhu ada seorang yang keram kakinya, lalu berkata Ibn Abbas Radhiyallahu'anhu : 

“Sebut nama orang yang paling kau cintai..!”, maka berkata orang itu dengan suara keras.. : “Muhammad..!”, 

Maka dalam sekejap hilanglah sakit keramnya (diriwayatkan oleh Imam Hakim, Ibn Sunniy, dan diriwayatkan oleh Imam Tabrani dengan sanad hasan) dan riwayat ini pun diriwayatkan oleh Imam Nawawi pada Al Adzkar.

Jelaslah sudah bahwa riwayat ini justru bukan mengatakan musyrik pada orang yang memanggil nama seseorang saat dalam keadaan tersulitkan, justru Ibn Abbas Radhiyallahu'anhu yang mengajari hal ini.

Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yang silam, bagaimana air laut yang setinggi 30 meter dengan kecepatan 300km dan kekuatannya ratusan juta ton, 

Mereka tak menyentuh masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yang lari ke makam shalihin selamat, inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki oleh Allah Subhanahu wata'ala, 

Karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di makam-makam shalihin itu terdapat benteng yang tak terlihat membentengi air bah itu, yang itu sebagai isyarat ilahi 

Bahwa demikianlah Allah memuliakan tubuh yang taat pada Nya Subhanahu wata'ala, tubuh - tubuh tak bernyawa itu Allah jadikan benteng untuk mereka yang hidup.., tubuh yang tak bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan Nya Subhanahu wata'ala kepada mereka mereka yang berlindung dan lari ke makam mereka.

Kesimpulannya : mereka yang lari berlindung pada hamba hamba Allah yang shalih mereka selamat, mereka yang lari ke masjid masjid tua yang bekas tempat sujudnya orang orang shalih maka mereka selamat, mereka yang lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yang lari mencari tim SAR tidak selamat..

Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai perantara perlindungan Nya Subhanahu wata'ala?, kenapa bukan orang yang hidup?, kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.

Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah pada shalihin.

Walillahittaufiq

Semoga bermanfaat Sallam bahagia Sukses Dunia Akhirat Aamiin.

0 Response to "ISTIGHATSAH"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak