BAHAYA WAKTU KOSONG

ุจุทุงูุชู ููุฑุงุบู،
ูุฅู ุงูููุณ ูุง ุชูุนุฏ ูุงุฑุบุฉ،
ุจู ุฅู ูู
ูุดุบููุง ุจู
ุง ูููุนูุง ุดุบูุชู ุจู
ุง ูุถุฑู.
"ุฅَِّู ุงَّْูููุณَ ูุฃَู
َّุงุฑَุฉٌ ุจِุงูุณُّูุก ِ"
“Termasuk perkara yang besar bahayanya bagi hamba adalah waktu kosongnya. Karena jiwa tidak pernah diam. Jika ia tidak disibukkan dengan perkara yang bermanfaat, maka ia akan sibuk dengan perkara yang ber-mudhorot. Karena “sesungguhnya jiwa itu suka menyuruh kepada keburukan..” (Kitab Thoriqul Hijrotain)
Jiwa yang mulia..
keinginannya kepada perkara-perkara yang mulia..
Sedangkan jiwa yang buruk..
Menginginkan perkara-perkara yang buruk..
Hadits di atas menjelaskan bahaya waktu luang atau kesendirian. Ibnu Qayyim rahimahullah menekankan bahwa jiwa manusia selalu aktif. Jika tidak diisi dengan kegiatan bermanfaat, maka jiwa akan cenderung kepada hal-hal yang merugikan. Ini sejalan dengan ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa jiwa itu selalu mendorong kepada kejahatan (*inna an-nafs la ammarah bis-su’).
Penjelasan Lebih Lanjut:
- Bahaya Waktu Kosong: Waktu luang yang tidak terisi dengan kegiatan positif dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam hal-hal negatif seperti:
- Kebosanan: Memicu rasa frustasi dan ketidakpuasan.
- Perilaku Berisiko: Misalnya kecanduan game, narkoba, atau perilaku menyimpang lainnya.
- Depresi dan Kecemasan: Kurangnya aktivitas dan interaksi sosial dapat memicu gangguan mental.
- Produktivitas Rendah: Waktu yang terbuang sia-sia akan mengurangi produktivitas dalam kehidupan.
- Mengisi Waktu dengan Hal yang Bermanfaat: Untuk menghindari bahaya waktu luang, kita perlu mengisi waktu dengan kegiatan positif, seperti:
- Ibadah: Sholat, dzikir, membaca Al-Quran.
- Belajar dan Pengembangan Diri: Membaca buku, mengikuti kursus, atau mempelajari keterampilan baru.
- Beramal Sholeh: Berbuat baik kepada sesama, membantu orang yang membutuhkan.
- Bersosialisasi: Berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman.
- Olahraga dan Aktivitas Fisik: Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
- Perbedaan Jiwa Mulia dan Jiwa Buruk: Hadits juga menyoroti perbedaan antara jiwa yang mulia dan jiwa yang buruk dalam memanfaatkan waktu. Jiwa yang mulia akan cenderung memilih kegiatan yang bermanfaat dan positif, sementara jiwa yang buruk akan memilih kegiatan yang merugikan. Penting untuk senantiasa melatih dan menyucikan jiwa agar terhindar dari pengaruh negatif.
Kesimpulan:
Waktu adalah aset berharga yang perlu dikelola dengan bijak. Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif sangat penting untuk mencegah hal-hal negatif dan mencapai kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Kita perlu senantiasa bermuhasabah dan memperbaiki diri agar jiwa kita terarah pada kebaikan.
0 Response to "BAHAYA WAKTU KOSONG"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak