Pentingnya Aqidah di Zaman Fitnah

Bismillรขhirrahmรขnirrahรฎm. Puji dan syukur kepada Allah subhรขnahu wata’รขla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Pentingnya Aqidah di Zaman Fitnah

Dari sedikit paparan yang kita nukilkan dari para ulama di atas setidaknya kita bisa mengambil faidah bahwa di masa-masa yang penuh dengan fitnah; apakah itu fitnah dunia dengan terbukanya berbagai kesenangan dunia atau sebaliknya dengan banyaknya musibah dan bencana, atau fitnah itu berupa penyimpangan pemikiran dan syubhat-syubhat yang menyesatkan, seorang muslim membutuhkan bantuan dan hidayah dari Allah untuk bisa tegar dan istiqomah di atas agamanya. 

Oleh sebab itu setiap hari kita diperintahkan untuk berdoa meminta hidayah kepada Allah agar diberi petunjuk dan bimbingan agar bisa berjalan di atas jalan yang lurus; jalannya kaum beriman, jalan insan bertauhid dan jalan ketakwaan. 

Kita meminta kepada Allah hidayah shirothol mustaqim. Tidak kurang tujuh belas kali dalam sehari semalam. Sementara hidayah itu akan Allah berikan dan tambahkan kepada mereka yang memiliki hati yang menerima kebenaran dan bersih dari syirik dan kemunafikan. 

Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman (syirik) mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan, dan mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk.” (al-An’am : 82)

Untuk bisa membersihkan hati dan amalannya dari syirik dan kezaliman seorang muslim harus memahami aqidah tauhid yang murni dari penyimpangan. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Ilmu aqidah adalah ilmu agama yang paling agung dan paling wajib dipahami oleh setiap muslim dan muslimah. Oleh sebab itu para ulama menyebut ilmu aqidah sebagai fikih akbar atau ilmu fikih yang paling besar. 

Aqidah adalah pondasi agama dan syarat diterimanya amalan. Allah berfirman (yang artinya), “Seandainya mereka berbuat syirik pasti akan lenyap semua amalan yang pernah mereka kerjakan itu.” (al-An’am : 88)

Maka tidaklah mengherankan apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, “Tekun beribadah di masa berkecamuknya fitnah adalah seperti berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim). 

Tidak mungkin seorang muslim bisa menjalankan ibadahnya dengan ikhlas dan sesuai tuntunan kecuali apabila ia melandasi ibadahnya dengan aqidah yang lurus dan tauhid yang murni. 

Dengan aqidah itulah ia bisa bersabar di saat tertimpa musibah dan menjadi hamba yang bersyukur di saat nikmat-nikmat tercurah kepadanya. Dengan aqidah itu pula dia akan terus menghiasi hati dan lisannya dengan istighfar atas dosa-dosa dan kesalahannya. 

Dengan aqidah itu pula ia akan selalu menggantungkan hatinya kepada Allah dan  meninggalkan sesembahan selain-Nya. Sesungguhnya yang menjadi ukuran bukanlah banyaksedikitnya amalan. Akan tetapi sejauh mana amal itu ikhlas dan mengikuti tuntunan. 

Allah berfirman (yang artinya), “[Allah] Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian; siapakah diantara kalian yang terbaik amalnya.” (al-Mulk : 2). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami maka tertolak.” (HR. Muslim). Dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman, “Aku

Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan seraya mempersekutukan Aku dengan selain-Ku maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya itu.” (HR. Muslim). 

Oleh sebab itu para ulama kita mengatakan, bahwa sederhana di dalam sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh di dalam bid’ah.

Sebagaimana mereka juga mengingatkan bahwa amalan yang kecil bisa menjadi besar karena niatnya, begitu pula sebaliknya amal-amal besar bisa menjadi kecil -bahkan sirna- gara-gara niatnya yang tidak ikhlas.

0 Response to "Pentingnya Aqidah di Zaman Fitnah"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak