DULU AKU SAMA SEPERTIMU
DULU AKU SAMA SEPERTIMU
Jeans ketat? Kerudung tidak menutupi dada? Baju ketat? Punuk unta? Baju pendek, pusat terlihat? Celana pendek? Tidak memakai kaus kaki ketika keluar rumah?!
Yah!.. Kami pernah melakukan semua itu. Semuanya yang menyalahi adab menutup aurat untuk muslimah, kami pernah melakukannya. Pada saat itu, zaman di mana kami belum menjemput hidayah Allah Ψ³Ψ¨ΨΨ§ΩΩ ΩΨͺΨΉΨ§ΩΩ, zaman jahiliyah lah namanya.
Namun kini, kami memutuskan untuk berhijrah. Memilih jalan yang indah ini. Membalut tubuh dengan pakaian yang sebaik-baiknya, yaitu pakaian syar'i.
Siapa yang menyangka? Kami yang dulunya seperti tak punya arah, kini Alhamdulillah, Allah Ψ³Ψ¨ΨΨ§ΩΩ ΩΨͺΨΉΨ§ΩΩ memilih kami untuk menjemput hidayah ini.
Hidup lebih terasa indah dibandingkan sebelumnya.
Siapa sangka? Ternyata Allah Ψ³Ψ¨ΨΨ§ΩΩ ΩΨͺΨΉΨ§ΩΩ sangat sayang kepada kami. Jujur, ketika tahu sahabat ini berhijrah, tangis haru yang keluar.
Terharu, siapa yang sangka? Kini, Allah Ψ³Ψ¨ΨΨ§ΩΩ ΩΨͺΨΉΨ§ΩΩ takdirkan kami untuk bisa bersahabat hingga ke Syurga-Nya, tidak hanya di dunia.
Satu doa... Semoga kami bisa istiqomah sampai ajal menjemput. Begitupun untuk teman-teman sekalian, yang belum menjemput hidayah, segeralah. Yang sudah menjemput hidayah, istiqomahlah. Sungguh, amat indah hidayah ini.
Tak ada kata penyesalan sedikitpun yang keluar, hanya ucapan syukur kepada Allah Ψ³Ψ¨ΨΨ§ΩΩ ΩΨͺΨΉΨ§ΩΩ yang sering terucap dari bibir ini.
Dan pasti, kami belum menjadi seutuhnya baik. Lagi dalam proses membenahi diri, agar menjadi lebih baik.
Karena sejatinya Allah Ψ³Ψ¨ΨΨ§ΩΩ ΩΨͺΨΉΨ§ΩΩ hanya memberikan hidayah-Nya kepada orang-orang yang Ia kehendaki... Bersyukurlah jika hidayah itu menyapamu, semoga istiqomah sampai maut menjemput.
Ψ§ΩΩَّΩُΩ َّ Ω ُΨ΅َΨ±ِّΩَ Ψ§ΩΩُΩُΩΨ¨ِ Ψ΅َΨ±ِّΩْ ΩُΩُΩΨ¨َΩَΨ§ ΨΉَΩَΩ Ψ·َΨ§ΨΉَΨͺِΩَ
"Ya Allah, Sang Pembolak-balik hati, balikkanlah hati kami untuk taat kepada-Mu”.
Ini adalah perjalanan yang penuh berkah menuju hidayah Allah, dan kami berbagi kisah ini dengan harapan bisa memberi inspirasi kepada semua yang mencari jalan-Nya. Semoga kita semua bisa menjemput hidayah-Nya dengan ikhlas dan istiqomah.
0 Response to "DULU AKU SAMA SEPERTIMU"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak