Prestasi Belajar

Prestasi Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa. Siswa adalah penentu terjadinya proses belajar. 

Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Hamzah B. Uno mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dengan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal dan non formal. 

Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Setelah mengikuti proses belajar mengajar, maka akan mendapatkan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dari satu taraf ketaraf berikutnya dinamakan dengan prestasi.

Untuk mengetahui apakah tujuan pengajaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak, perlu diadakan evaluasi. 

Tujuan diadakan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan atau prestasi siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar, disamping dapat mengetahui prestasi maupun gambaran kemajuan siswa, evaluasi juga dapat menjadi umpan balik bagi guru itu sendiri dalam usaha memperbaiki materi pelajaran sebelumnya.

Hal yang sama dikemukakan oleh Roestiyah N.K bahwa dengan evaluasi guru dapat mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat bila anak mengalami kesulitan belajar. 

Evaluasi dapat menggambarkan kemajuan anak, prestasinya, hasil rata-ratanya, tetapi dapat menjadi umpan balik, guru dapat meneliti dirinya dan berusaha memperbaiki dalam perencanaan maupun teknik penyajiannya.

Tulus Tu’u mengemukakan bahwa prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. 

Selanjutnya Tulus Tu’u merumuskan prestasi belajar siswa sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengajarkan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.

2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan- ulangan atau ujian-ujian yang ditempuhnya.

Dari penjelasan diatas mengenai prestasi belajar, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar, atau hasil belajar dapat diketahui dan diukur melalui penilaian (evaluasi) yang biasanya digunakan angka-angka atau nilai. 

Setiap proses belajar mengajar disertai dengan penilaian. Penilaian sangat penting dalam suatu proses pembelajaran, dengan nilai itu siswa dapat mengetahui kemampuan dirinya, bagi siswa yang memiliki nilai rendah maka ia akan berusaha meningkatkan cara belajarnya kearah yang lebih baik, dan bagi siswa yang telah berhasil maka ia akan menambah semangat belajarnya.

Adapun dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

1. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. 

Adapun yang termasuk dalam faktor intern adalah faktor jasmaniyah yang meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh dan faktor psikologis yang meliputi faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

2. Faktor ekstern adalah faktor yang berada diluar diri individu. 

Faktor ini meliputi keluarga yang berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

Faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah, dan faktor masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dalyono mengemukakan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:

1. Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya hubungan orang tua, dengan anak-anaka, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi keberhasilan belajar.

2. Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan disekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. 

Bila suatu sekolah kurang memperhatikan itu semua maka hal ini mengakibatkan prestasi belajar anak menjadi rendah.

3. Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar.

4. Lingkungan

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga penting mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.

Ada beberapa tipe prestasi belajar tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Tohirin, yaitu:

1. Tipe prestasi belajar bidang Kognitif

Tipe prestasi belajar bidang kognitif mencakup pengetahuan hafalan (knowledge), pemahaman (comrehention), penerapan (aplikasi), analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Tipe prestasi belajar bidang Afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Adal kecenderungan bahwa prestasi belajar bidang afektif kurang mendapatkan perhatian dari guru. Para guru cenderung lebih memperhatikan atau tekanan pada bidang kognitif semata. 

Tipe prestasi bidang afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar dan lain-lain.

3. Tipe prestasi belajar bidang Psikomotor

Tipe prestasi bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak seseorang. 

Adapun tingkatan keterampilan itu meliputi :

1. Gerakan reflex (keterampilan pada gerakan yang sering terjadi tidak disadari karena sudah merupakan kebiasaan

2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

3. Kemampuan perspektual termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lainnya

4. Kemampuan dibidang fisik seperti kekuatan, keharmonisan dan ketepatan

5. Gerakan-gerakan yang berkaitan dengan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks

6. Kemampuan yang berkenaan denan non decursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretatif

0 Response to "Prestasi Belajar"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak