Mampu Menahan Amarah

Bismillรขhirrahmรขnirrahรฎm. Puji dan syukur kepada Allah subhรขnahu wata’รขla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya, 

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

Balasan Terbaik Bagi Yang Mampu Menahan Amarah


Dari Mu’az bin Anas radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

“Barangsiapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya”


(HR. Abu Daud, no. 4777, Tirmidzi, no. 2021, dan lainnya. Imam Tirmidzi berkata ini hadis Hasan)

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

1. Marah yang tidak terkendali serta tidak pada tempatnya adalah sebuah hal yang tercela. Ia merupakan salah satu jalan dari jalan setan untuk mencelakakan manusia.

Karenanya syariat memerintahkan seseorang untuk dapat menahan dan mengendalikan amarahnya, walaupun ia bisa saja melampiaskannya karena haknya. Karenanya bagi orang ini dijanjikan pahala yang sangat besar. Di antaranya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ู„ุง ุชَุบْุถَุจْ ูˆَ ู„َูƒَ ุงู„ุฌَู†َّุฉ

“Jangan engkau marah maka bagimu surga.”

(HR. Ath-Thabrani, lihat Shahih al-Jami’ no. 7374).

2. Potongan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini (yang artinya): “…padahal dia mampu untuk melampiaskannya…”, menunjukkan bahwa menahan gejolak amarah yang terpuji dalam Islam adalah ketika seseorang mampu melampiaskan kemarahannya dan dia menahannya karena Allah Ta’ala.

Adapun ketika dia tidak mampu melampiaskannya, misalnya karena takut kepada orang yang membuatnya marah atau karena kelemahannya, dan sebab-sebab lainnya, maka dalam keadaan seperti ini menahan kemarahan tidak terpuji, dan dia tidak mendapatkan keutamaan ini.

3. Untuk pembahasan selengkapnya dapat disimak melalui gambar slide di atas semoga bermanfaat

Wallahu Ta’ala A’lam.

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy

0 Response to "Mampu Menahan Amarah"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak