Keutamaan Surah Yasin


Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan sallam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu istiqomah

Surah Yasin memiliki banyak keutamaan untuk itu selalu diamalkan. 

Surah ini memiliki keistimewaan. Di sebuah hadis Nabi Muhammad dijelaskan siapa yang membaca Surah Yasin pada malam hari, maka subuhnya dosa-dosanya akan diampuni.

“Di hadis itu tak dijelaskan membacanya harus malam apa. Cuma disebutkan di satu malam, berarti bisa malam apa saja. 

Bagus lagi kita baca tiap malam, kalau tak bisa juga minimal sepekan sekali lah tiap malam Jumat,” terangnya.

Surat Yasin biasa dibaca masyarakat muslim Indonesia saat acara-acara tertentu, misal saat ada selamatan keluarga dan pengajian.

Surat Yasin merupakan satu di antara surat di dalam kitab suci Alquran.

Berikut beberapa Keutamaan surah Yasin

1. Diampuni dosa-dosa

Fadhilah Surat Yasin yang pertama dijelaskan dalam hadist riwayat At Thabrani, dimana disebutkan bahwa seseorang yang membaca Surat Yasin di malam hari maka keesokan paginya dosa-dosa orang tersebut akan diampuni.

“Siapa yang membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridoan Allah maka diampuni dosa-dosanya.”(HR. At Thabrani dan Al-Bayhaqi,dari Abu hurairah ra).

2. Dianggap mati syahid

Dalam riwayat At-Thabrani juga dijelaskan bahwa seseorang yang rutin membaca surat yasin setiap malam maka ia akan dipermudah ajalnya. Dan ia meninggal dalam keadaan syahid.

“Barang siapa yang membiasakan membaca yasin setiap malam maka tanpa terduga dia menemui ajalnya, maka matinya dalam keadaan syahid.” (HR.At- thobroni, dari pernyataan Anas bin malik).

Membaca surat yasin juga dipercaya dapat mempermudah berbagai masalah hidup, misalnya masalah hutang piutang, pertikaian, dan sebagainya.

“Barang siapa yang membaca surat yasin dari pagi hai, maka pekerjaan dihari itu dimudahkan dengan keberhasilan, dan jika membacanya diakhir suatu hari maka tugasnya hingga pagi hari berikutnya akan dimudahkan juga.” (Sunaan daarimi juz 2 halaman 549).

4. Mendapatkan ketenangan hati

Membaca Al-quran sama halnya dengan berdizikir. Dan seseorang yang memperbanyak dizikir maka hatinya akan tenang. Begitulah keutamaan orang-orang yang rajin membaca surat Yasin atau surat lainnya.

Allah Ta’ala berfirman: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-ra’ad :28).

“Orang orang yang beriman hati mereka akan tenteram dengan mengingat allah Subhanahu Wa Ta'ala . ingatlah hanya dengan mengingatnya maka hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-ra’du :28)...

5. Terhindar dari siksa kubur

Siapa sih yang tidak takut akan siksa kubur? Hanya membayangkan saja sudah bisa membuat bulu kuduk merinding. Nah, fadhilah surat yasin yang luar biasa diyakini bisa meringankan kita dari siksa kubur yang mengerikan.

“Barang siap yang mengunjungi makam seseorang dan membacakan surat yasin maka pada hari itu allah Subhanahu Wa Ta'ala meringankan siksa kubur mereka dan diberikannya kebaikan bagi sejumlah penghuni kubur diperkuburan itu.” (Tafsir Nur ats-tsagalayn 4/373).

6. Mempermudah sakaratul maut

Membaca surat yasin juga dipercaya dapat membantu sakaratul maut agar lebih mudah. Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Al-Quran Al azhim:

“Membaca surat yasin disisinya mayat akan menurunkan banyak rahmat dan berkah dan memudahkan keluarnya ruh .” (Tafsir alqur’an Al-azhim 6/562 daran nassyr wat tauzi ).

“Disunnahkan membaca surat yasin disamping seseorang yang sedang menghadapi kematian.” (Al – Majmu’syaih Al muhadzdzab 5 /76 Dar’alim alkitab).

7. Meningkatkan keimanan

Apabila kita membaca surat Yasin dengan memahami artinya, maka kita akan memahami betapa besar keagungan Allah. 

Betapa mengerikannya kematian, dan bagaimana perjuangan para pendakwah di masa lalu demi membela islam. Tentunya hal ini bisa membuat keimanan kita semakin bertambah.

8. Segala hajat dikabulkan

Apabila ada keinginan atau hajat yang dikehendaki maka dengan membaca surat yasin diyakni urusan akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:

“Barang siapa yang membaca surat yasin sepenuhnya dan saat mencapai pada ayat 58 surat yasin tersebut diulang sebanyak 7 kali maka allah SWT akan mempermudah dan mengabulkan hajatnya.”

9. Membantu pengampunan agar diterima Allah Ta’ala

“Barang siapa yang membaca surah yasin untuk memohon ridho Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (Al-baihagy dalam sy’abil iman serta mu’qil bin yasar rabersanma kanzul aumal Juz 112629).

10. Memperoleh pahala berlipat ganda

Dalam riwayat At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, mereka menjelaskan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa surat yasin adalah jantung Al-quran. Dan siapa yang membaca Al-Quran akan diberikan pahala sama seperti 10 kali membaca Al-Quran.

11. Mendapatkan kemuliaan

Pada dasarnya setiap surat di Al-Quran itu baik. Dengan membaca Al-Quran secara rutin, termasuk surat yasin maka kita akan dimuliakan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:

“Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).” (HR. Abu Daud).

12. Dianggap sebagai keluarga oleh Allah Taala

Rajin membaca Al-quran, termasuk surat yasin memiliki keistimewaan yang luar biasa. Salah satunya akan dianggap keluarga oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana pemaparan dalam hadist shahih:

”Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.’ Beliau shalallahu 'alaihi wassallam ditanya,’Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau shallallahu 'alahi wassallam menjawab,’mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

13. Pemberi syafaat di akhirat kelak

Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu , saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim).

14. Jiwa akan bersih

Rutin membaca Al-Quran dapat membuat jiwa kita jadi bersih. Ini bisa diibaratkan laksana bunga yang beraroma harum. Tentunya keistimewaan ini berlaku untuk semua surat dalam Al-Quran, termasuk yasin.

Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah yang aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah yang tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (Al-Bukhari dan Muslim).

15. Memberi cahaya di kegelapan

“Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh.” (HR. Baihaqi).

Memperoleh pahala seperti orang bersedekah

“Orang yang membaca Al-Qur’an terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Al-Qur’an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i).

16. Memperoleh cahaya di hari kiamat

Dari Abu Hurairah ra berkata: “Bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.”

Demikianlah beberapa keistimewaan surat yasin dalam islam. Pada dasarnya, semua surat Al-Quran itu baik.

Manfaat membaca alquran dalam kehidupan bisa mempermudah segala urusan dan menjadi penolong kita di akhirat kelak.

Tak lupa juga kita wajib mengamalkan rukun islam, rukun iman, fungsi agama islam, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia.

Berikut bacaan Surat Yasin, Juz 22-23, Surat Ke 36 : 83 Ayat, lengkap tulisan latin, tulisan arab, dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"

يسٓ

1. Yaa siin

"Yaa Siin"
وَٱلۡقُرۡءَانِ ٱلۡحَكِيمِ

2. Wal Qur-aanil hakiim(i)

"Demi Quran yang penuh hikmah"

إِنَّكَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ

3. Innaka laminal mursaliin(a)

 "Sesungguhnya kau Muhammad ialah seorang diantara para Rosul"

عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ

4. ‘Alaa shiraathim mustaqiim(i)

"Yang berada di jalan yang lurus"

تَنزِيلَ ٱلۡعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ

5. Tanziilal ‘aziizir rahiim(i)

 "Diturunkan oleh Allah yang maha Perkasa lagi Maha Penyayang"

لِتُنذِرَ قَوۡمٗا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمۡ فَهُمۡ غَٰفِلُونَ

6. Li tundzira qauman maa undzira aabaauhum fahum ghaafiluun(a)

"Agar kau (Muhammad) memberikan peringatan pada kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberikan peringatan, oleh sebab itulah mereka lalai"

لَقَدۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَىٰٓ أَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ

7. Laqad haqqal qaulu 'alaa aktsarihim fahum laa yu`minuun(a)

"Sesungguhnya, berlaku perkataan (hukuman) kepada kebanyakan mereka maka mereka tiada beriman",


إِنَّا جَعَلۡنَا فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ أَغۡلَٰلٗا فَهِيَ إِلَى ٱلۡأَذۡقَانِ فَهُم مُّقۡمَحُونَ

8. Inna Ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun(a)

"Sungguh Kami telah menjadikan pada leher-leher mereka belenggu-belenggu. Lalu belenggu itu diangkat ke dagu mereka, dan mereka tertengadah"

وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ

9. Waja 'alnaa min baini aidiihim saddan wa min khalfihim saddan fa aghsyainaahum fahum laa yubshirrun(a)

"Dan kami jadikan di hadapan mereka dinding (sekat) dan dari belakang mereka dinding pemisah lalu kami tutup mereka, maka mereka tiada dapat melihat"

وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ

10. Wa sawaa-un 'alaihim a-andzartahum amlam tundzirhum laa yu`minuun(a)

"Dan sama saja atas mereka, apakah engkau beri mereka peringatan ataupun tidak engkau beri peringtan kepda mereka, mereka tiada akan beriman"

إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكۡرَ وَخَشِيَ ٱلرَّحۡمَٰنَ بِٱلۡغَيۡبِۖ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٖ وَأَجۡرٍ كَرِيمٍ

11. Innamaa tundziru manittaba'adz dzikra wa khasyiyar rahmaana bil-ghaib(i), fabasy-syirhu bi magfiratin wa ajrin kariim(in)

"Sungguh kau (Muhammad) hanya dapat memberikan peringatan pada orang-orang yang mau mengikuti peringatan tersebut (Al Quran) dan dia takut terhadap Tuhannya (Allah) yang Maha Pengasih, maka berilah kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia (berupa surga)"

إِنَّا نَحۡنُ نُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُواْ وَءَاثَٰرَهُمۡۚ وَكُلَّ شَيۡءٍ أَحۡصَيۡنَٰهُ فِيٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

12. Innaa nahnu nuhyil mautaa wanaktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum, wa kulla syai-in ahshainaahu fii imaamim mubiin(in)

"Sungguh Kami yang menghidupkan orang-orang mati dan kami juga yang menuliskan apa yang mereka kerjakan dari jejak-jejak mereka"

وَٱضۡرِبۡ لَهُم مَّثَلًا أَصۡحَٰبَ ٱلۡقَرۡيَةِ إِذۡ جَآءَهَا ٱلۡمُرۡسَلُونَ

13. Wadhrib lahum matsalan ash-haabal qaryati idz jaa-ahal mursaluun(a)

"Dan buatlah (wahai Muhammad) untuk mereka sebuah perumpamaan dari penduduk suatu negeri, ketika datang kepada mereka para utusan"

إِذۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمُ ٱثۡنَيۡنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزۡنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوٓاْ إِنَّآ إِلَيۡكُم مُّرۡسَلُونَ

14. Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadz dzabuuhumaa fa'azzaznaa bi tsaalitsin faqaaluu innaa ilaikum mursaluun(a)

"Ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan maka mereka mendustakan kedua orang (utusan) itu lalu Kami menguatkannya dengan utusan yang ke tiga maka mereka berucap:”sungguh kami adalah orang-orang yang diutus untuk kalian"

قَالُواْ مَآ أَنتُمۡ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحۡمَٰنُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا تَكۡذِبُونَ

15. Qaaluu ma antum illaa basyarum mitslunaa wa maa anzalarrahmaanu min syai-in in antum illaa takdzibuun(a)

"Mereka lalu berkata :”tidaklah kalian itu melainkan manusia yang sama seperti kami dan tidaklah menurunkan Ar Rahman sesuatupun, kalian hanyalah orang-orang yang berdusta” "

قَالُواْ رَبُّنَا يَعۡلَمُ إِنَّآ إِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُونَ

16. Qaaluu rabbunaa ya'lamu innaa ilaikum lamursaluun(a)

"Para utusan itu berkata :”Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan untuk kalian.”"
وَمَا عَلَيۡنَآ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ

17. Wa maa 'alainaa illal balaghul mubiin(a)

"Dan bagi kami kewajibannya adalah menyampaikan dengan jelas"

قَالُوٓاْ إِنَّا تَطَيَّرۡنَا بِكُمۡۖ لَئِن لَّمۡ تَنتَهُواْ لَنَرۡجُمَنَّكُمۡ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ

18. Qaaluu innaa tathayyarnaa bikum la-in lam tantahuu lanarjumannakum walayamassannakum minnaa 'adzaabun aliim(un)

"Para penduduk negeri itu berkata:”sesungguhnya kami bernasib malah oleh sebab kalian. Sungguh jika kalian tidak berhenti menyuruh kami, maka kami akan merajam kalian dan kami akan menimpakan pada kalian adzab yang pedih.”"

قَالُواْ طَٰٓئِرُكُم مَّعَكُمۡ أَئِن ذُكِّرۡتُمۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٞ مُّسۡرِفُونَ

19. Qaaluu thaa`irukum ma'akum, a-in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifuun(a)

"Para utusan itu berkata :”kemalangan kalian bersama kalian, apakah jika kalian diberi peringatan, akan tetapi kalian adalah kaum yang melampaui batas.”"


وَجَآءَ مِنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ رَجُلٞ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱتَّبِعُواْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ

20. Wa jaa-a min aqshal madiinati rajuluy yas-'aa qaala yaa qaumit tabi'ul mursaliin(a)

"Dan datang seorang laki-laki dari ujunng kota, ia bergegas dan berkata:” wahai kaumku, kalian ikutilah para utusan itu.”"

ٱتَّبِعُواْ مَن لَّا يَسۡ‍َٔلُكُمۡ أَجۡرٗا وَهُم مُّهۡتَدُونَ

21. Ittabi'uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun(a)

"Kalian ikutilah orang yang tidak meminta imbalan keoada kamu dan mereka adalah orang yang mendapat petunjuk."
وَمَا لِيَ لَآ أَعۡبُدُ ٱلَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ

22. Wa maa liya laa a'budul ladzi fatharanii wa ilaihi turja'uun(a)

"Dan mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang telah mencipatakan aku, dan kepadanyalah kalian akan dikembalikan."

ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدۡنِ ٱلرَّحۡمَٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغۡنِ عَنِّي شَفَٰعَتُهُمۡ شَيۡ‍ٔٗا وَلَا يُنقِذُونِ

23. A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidhurril laa tughnii 'annii syafaa 'atuhum syai-aw wa laa yunqidzun(i)

"Kenapa aku harus menyembah tuhan-tuhan selain-Nya (Alloh)? Jika Alloh (Ar Rohman) mengehendaki bencana menimpaku, maka niscaya pertolongan mereka tidak akan berguna untukku dan mereka tidak akan mampu menyelamatkanku."


إِنِّيٓ إِذٗا لَّفِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

24. Innii idzal lafii dhalaalim mubiin(in)

"Sesungguhnya jika aku melakukan hal itu, pastilah aku ada dalam kesesatan yang nyata."

إِنِّيٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمۡ فَٱسۡمَعُونِ

25. Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i)

"Sesungguhnya aku sudah beriman kepada Tuhan kalian, maka dengarkanlah pengakuanku."

قِيلَ ٱدۡخُلِ ٱلۡجَنَّةَۖ قَالَ يَٰلَيۡتَ قَوۡمِي يَعۡلَمُونَ

26. Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a)

"Dikatakan kepadanya :”masuklah engkau ke surga” dia berkata “alangkah baiknya bilamana kaumku itu megetahui”"

بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ ٱلۡمُكۡرَمِينَ

27. Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a)

"Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan."
وَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ مِنۢ بَعۡدِهِۦ مِن جُندٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ

28. Wa maa anzalnaa 'alaa qaumihii min ba'dihii min jundim minas sama-i wa maa kunnaa munziliin(a)

"Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya."
إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ فَإِذَا هُمۡ خَٰمِدُونَ

29. In kaanat illaa shaihataw wahidatan faidzaa hum khaamiduun(a)

"Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati."

يَٰحَسۡرَةً عَلَى ٱلۡعِبَادِۚ مَا يَأۡتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ

30. Yaa hasratan 'alal-'ibaadi ma ya`tiihim mir rasuulin illaa kaanuu bihii yastahziuun(a)

"Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya."

أَلَمۡ يَرَوۡاْ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُم مِّنَ ٱلۡقُرُونِ أَنَّهُمۡ إِلَيۡهِمۡ لَا يَرۡجِعُونَ

31. Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minalquruuni annahum ilaihim laa yarji'uun(a)

"Tidakkah mereka melihat berapa banyak yang telah Kami binasakan sebelum mereka dari umat-umat yang telah Kami binasakan, sesunggunya dari umat-umat yang telah dibinasakann itu tidak ada yang kembali kepada mereka."

وَإِن كُلّٞ لَّمَّا جَمِيعٞ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ

32. Wa in kullul lammaa jamii'ul ladainaa mukhdharuun(a)

"Dan tidaklah masing-masing umat kecuali seluruhnya akan kami hadirkan."

وَءَايَةٞ لَّهُمُ ٱلۡأَرۡضُ ٱلۡمَيۡتَةُ أَحۡيَيۡنَٰهَا وَأَخۡرَجۡنَا مِنۡهَا حَبّٗا فَمِنۡهُ يَأۡكُلُونَ

33. Wa aayatul lahumul ardhul-maitatu ahyainaahaa wa akhrajnaa habban faminhu ya`kuluun(a)

"Dan suatu tanda bagi mereka adalah bumi yang mati, kami menghidupkannya dan kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan."

وَجَعَلۡنَا فِيهَا جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعۡنَٰبٍ وَفَجَّرۡنَا فِيهَا مِنَ ٱلۡعُيُونِ

34. Waja-'alnaa fiihaa jannaatim min nakhiilin wa a'naabin wa fajjarnaa fiihaa minal 'uyuun(i)

"Dan kami jadikan di dalam bumi kebun-kebun dari kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya dari beberapa mata air."

لِيَأۡكُلُواْ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتۡهُ أَيۡدِيهِمۡۚ أَفَلَا يَشۡكُرُونَ

35. Liya` kuluu min tsamarihii wa maa 'amilathu aidiihim afalaa yasykuruun(a)

"Agar mereka memakan dari buahnya dan dari apa-apa yang diusahakan oleh tangan mereka, maka tidaklah mereka bersyukur."
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡأَزۡوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ وَمِنۡ أَنفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُونَ

36. Subhaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardhu wa min anfusihim wa mimmaa laa ya’lamuun(a)

"Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya secara berpasang-pasangan dari apa yang bumi tumbuhkan dan dari diri mereka sendiri dan dari apa-apa yang tidak mereka ketahui."

وَءَايَةٌ لَّهُمُ ٱلَّيۡلُ نَسۡلَخُ مِنۡهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظۡلِمُونَ

37. Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhun nahaara faidzaahum muzhlimuun(a)

"Dan tanda kebesaran Allah bagi mereka adalah malam, Kami lepaskan dari malam itu siang, maka tiba-tiba mereka ada dalam kegelapan."

وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِي لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ

38. Wasy-sayamsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul 'aziizil 'alim(i)

"Dan matahari beredar pada orbitnya, itulah ketetapan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha" Mengetahui.

وَٱلۡقَمَرَ قَدَّرۡنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلۡعُرۡجُونِ ٱلۡقَدِيمِ

39. Wal qamara qaddarnaahu manaazila hattaa 'aada kal'urjuunil qadiim(i)

"Dan bulan telah Kami tetapkan untuknya tempat edarnya sehingga ia kembali seperti tandan yang tua."

لَا ٱلشَّمۡسُ يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُدۡرِكَ ٱلۡقَمَرَ وَلَا ٱلَّيۡلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسۡبَحُونَ

40. Lasy-syamsu yanbaghii lahaa an tudrikal qamara wa lallailu saabiqunnahaar(i), wa kullun fii falakin yasbahuun(a)

"Tidaklah mungkin bagi matahari untuk mengejar bulan dan tidaklah malam dapat mendahului siang. Masing masing mereka (matahari dan bulan) berada pada garis edarnya."

وَءَايَةٞ لَّهُمۡ أَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِي ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ

41. Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum filfulkil masyhuun(i)

"Dan tanda kebesaran Allah bagi mereka sesungguhnya Kami telah mengangkat keturunan mereka di dalam kapal yang penuh muatan."

وَخَلَقۡنَا لَهُم مِّن مِّثۡلِهِۦ مَا يَرۡكَبُونَ

42. Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun(a)

"Dan kami ciptakan bagi mereka yang semidalnya dari apa yang mereka kendarai."

وَإِن نَّشَأۡ نُغۡرِقۡهُمۡ فَلَا صَرِيخَ لَهُمۡ وَلَا هُمۡ يُنقَذُونَ

43. Wa in nasya` nughriq-hum falaa shariikhalahum wa laa hum yunqadzuun(a)

"Dan jika Kami berkehendak, Kami akan tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan mereka tidak akan pula diselamatkan"

إِلَّا رَحۡمَةٗ مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ

44. Illaa rahmatan minna wa mataa'an ilaaihiin(in)

"Kecuali jika ada rahmat dari Kami dan kesenangan sampai masa tertentu"

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُواْ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيكُمۡ وَمَا خَلۡفَكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

45. Wa idzaa qiilla lahumuttaquu maa baina aidiikum wa maa khalfakum la'alakum turhamuun(a)

"Dan apabila dikatakan kepada mereka takutlah kalian terhadap apa-apa yang ada di hadapan kalian dan apa-apa yang ada di belakang kalian agar kalian diberi rahmat."

وَمَا تَأۡتِيهِم مِّنۡ ءَايَةٍ مِّنۡ ءَايَٰتِ رَبِّهِمۡ إِلَّا كَانُواْ عَنۡهَا مُعۡرِضِينَ

46. Wa maa ta`tiihim min ayatin min aayaati rabbihim illaa kaanuu 'anhaa mu'ridhiin(a)

"Dan tidak datang kepada mereka suatu tanda dari Tuhan mereka melainkan mereka berpaling darinya."


وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنُطۡعِمُ مَن لَّوۡ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطۡعَمَهُۥٓ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

47. Wa idzaa qiila lahum anfiquu mimmaa razaqakumullaahu, qaalal ladziina kafaruu lilladzina aamanuu, anuth-'imu mal lau yasyaa-ullaahu ath-'amahuu, in an tum illaa fii dhalaalim mubiin(in)

"Dan apabila dikatakan kepada mereka infakkanlah dari sebagian rezeki yang Allah berikan kepada kalian, berkata orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman apakah kami pantas memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah memberinay niscaya ia akan memeberinya makan? Tidaklah kalian berada kecuali dalam kesesatan yang nyata."

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلۡوَعۡدُ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ

48. Wa yaquuluuna mataa haadzal wa'du in kuntum shaadiqiin(a)

"Dan mereka berkata :” Kapankah datangnya hari kiamat? jika kalian adalah orang-orang yang benar.”"

مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ تَأۡخُذُهُمۡ وَهُمۡ يَخِصِّمُونَ

49. Maa yanzhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta`khudzuhum wahum yakhish shimuun(a)

"Tidaklah mereka menunggu kecuali sati teriakan yang kerasyang akan menghancurkan mereka, dan mereka saat itu sedang bertengkar."

فَلَا يَسۡتَطِيعُونَ تَوۡصِيَةٗ وَلَآ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمۡ يَرۡجِعُونَ

50. Falaa yastathii-'uuna taushiyatan wa laa ilaa ahlihim yarji'uun(a)

"Maka mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan tidak pula mereka dikembalikan kepada keluarga mereka."

وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ يَنسِلُونَ

51. Wa nufikha fish-shuuri fa idzaa hum minal aj-daatsi ilaa rabbihim yansiluun(a)

"Dan ditiup pada sangkakala maka tiba-tiba mereka menuu Tuhan mereka dari kubur mereka secara tergesa-gesa."

قَالُواْ يَٰوَيۡلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرۡقَدِنَاۜۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلۡمُرۡسَلُونَ

52. Qaaluu yaa wailanaa man ba'atsanaa min marqadinaa haadzaa maa wa-'adar-rahmaanu wa shadaqal-mursaluun(a)

"Mereka berkata:”duhai celakalah kami, siapakah yang telahh membangunkan kami dari tidur kami ini” Inilah yang dijanjikan Allah kepada para Rosul-Nya."

إِن كَانَتۡ إِلَّا صَيۡحَةٗ وَٰحِدَةٗ فَإِذَا هُمۡ جَمِيعٌ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُونَ

53. In kaanat illaa shaihataw waahidatan fa idzaahum jamii'ul ladainaa muhdharuun(a)

"Tidaklah tiupan sangkakala itu melainkan sekali teriakan, maka tiba-tiba mereka semua dihadirkan di hadapan Kami."

فَٱلۡيَوۡمَ لَا تُظۡلَمُ نَفۡسٌ شَيۡ‍ٔٗا وَلَا تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

54. Falyauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw wa laa tuj-zauna illaa maa kuntum ta`maluun(a)

"Maka pada hari ini tidak dizolimi seseorang sedikitpun dan tidak pula kalian diberi balasan dan tidak pula kalian diberi balasan melainkan sesuai dengan paa yang kalian kerjakan."

إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِي شُغُلٍ فَٰكِهُونَ

55. Inna ash-haabal jannatil yauma fii syughulin faakihuun(a)

"Sesungguhnya para penghuni surga pada hari itu sibuk dengan bersenang-senang."

هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِي ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكِ‍ُٔونَ

56. Hum wa azwaajuhum fii zhilaalin 'alal araa-iki muttakiuun(a)

"Mereka dan istei-isteri mereka ada dalam tempat yang teduh, mereka bersandar di atas dipan-dipan."

لَهُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ

57. Lahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda’uun(a)

"Bagimereka surga yang didalamnya ada buah-buahan dan bagi mereka apa yang mereka minta.'

سَلَٰمٌ قَوۡلٗا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ

58. Salaamun qaulam mir rabbir rahiim(in)

"Dikatakan kepada mereka “salam” sebagai ucapan dari Tuhan yang Maha Penyayang."

وَٱمۡتَٰزُواْ ٱلۡيَوۡمَ أَيُّهَا ٱلۡمُجۡرِمُونَ

59. Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun(a)

"dan kalian berpisah dengan oran gmukmin pada hari ini wahai orang-orang yang berdosa"

أَلَمۡ أَعۡهَدۡ إِلَيۡكُمۡ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعۡبُدُواْ ٱلشَّيۡطَٰنَۖ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

60. Alam a'had ilaikum yaa banii aadama anlaa ta'budusysyaithaana innahuu lakum 'aduwwum mubiin(un)

"Tidakkah Aku perintahkan kepada kalian hai Bani Adam agar kalian tidak menyembah syetan, sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian."

وَأَنِ ٱعۡبُدُونِيۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسۡتَقِيمٌ

61. Wa ani'buuduunii, haadzaa shiraathum mustaqiim(un)
"Dan agar kalian menyembah-Ku, inilah jalann yang lurus.

"Dan agar kalian menyembah-Ku, inilah jalann yang lurus."


وَلَقَدۡ أَضَلَّ مِنكُمۡ جِبِلّٗا كَثِيرًاۖ أَفَلَمۡ تَكُونُواْ تَعۡقِلُونَ

62. Wa laqad adhalla minkum jibillan katsiiran afalam takuunuu ta'qiluun(a)

"Dan sungguh setan telah menyesatkan di antara kalian dalam kelompok yang banyak, maka tidaklah kalian mengerti."

هَٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ

63. Haadzihi jahannamul latii kuntum tuu'aduun(a)

"Inilah neraka jahannam yang dulu diancamkan kepada kalian."

ٱصۡلَوۡهَا ٱلۡيَوۡمَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ

64. Ishlauhal yauma bimaa kuntum takfuruun(a)

"Masuklah kalian ke dalamnya pada hari ini dengan apa yang dahulu telah kalian ingkari"

ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٰهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيهِمۡ وَتَشۡهَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

65. Alyauma nakhtimu 'alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun(a)

"Pada hari ini, Kami kunci atas mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara kepada Kami dan kaki-kaki mereka akan bersaksi terhadap apa yang dulu mereka kerjakan."

وَلَوۡ نَشَآءُ لَطَمَسۡنَا عَلَىٰٓ أَعۡيُنِهِمۡ فَٱسۡتَبَقُواْ ٱلصِّرَٰطَ فَأَنَّىٰ يُبۡصِرُونَ

66. Walau nasyaa-u lathamasnaa 'alaa a'yunihim fas-tabaqush-shiraata fa-annaa yubshiruun(a)

"Dan jika Kami menghendaki niscaya kami hapuskan pada mata-mata mereka lalu mereka berlomba-lomba mencari jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat jalan itu."

وَلَوۡ نَشَآءُ لَمَسَخۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمۡ فَمَا ٱسۡتَطَٰعُواْ مُضِيّٗا وَلَا يَرۡجِعُونَ

67. Walau nasyaa-u lamasakhnaahum 'alaa makaanatihim famastathaa'uu mudhiyyaw walaa yarji'uun(a)

"Dan jika Kami menghendaki sungguh Kami ubah bentuk mereka di atas tempat keberadaan mereka, maka mereka tidak akan mampu berjalan dan tidak dapat kembali."

وَمَن نُّعَمِّرۡهُ نُنَكِّسۡهُ فِي ٱلۡخَلۡقِۚ أَفَلَا يَعۡقِلُونَ

68. Wa man nu'ammirhu nunakkis-hu filkhalqi afalaa ya'qiluun(a)

"Dan siapa yang Kami panjangkan umurnya maka Kami akan mengembalikan ia pada penciptaan awal mereka yang tidak mereka mengerti."

وَمَا عَلَّمۡنَٰهُ ٱلشِّعۡرَ وَمَا يَنۢبَغِي لَهُۥٓۚ إِنۡ هُوَ إِلَّا ذِكۡرٌ وَقُرۡءَانٌ مُّبِينٌ

69. Wa maa 'allamnaahusy-syi'ra wa maa yanbaghii lah(u) in huwa illaa dzikruw wa Qur-aanum mubiin(un)

"Dan tidaklah Kami mengajari Muhammad syair, karena bersyair itu tidak pantas baginya. Tidaklah Al Quran itu kecuali pelajaran dan bacaan yang jelas"

لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيّٗا وَيَحِقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ

70. Liyundzira man kaana hayyan wa yahiqqal qaulu 'alal kaafiriin(a)

"Agar Al Quran itu memberinya peringatan kepada orang-orang yang hidup dan adzab itu ditimpakan kepada orang-orang kafir."

أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّا خَلَقۡنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتۡ أَيۡدِينَآ أَنۡعَٰمٗا فَهُمۡ لَهَا مَٰلِكُونَ

71. Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa 'amilat aidiinaa an'aaman fahum lahaa maalikuunI(a)

"Dan apakah mereka tidak melihat sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk mereka hewan ternak dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya."

وَذَلَّلۡنَٰهَا لَهُمۡ فَمِنۡهَا رَكُوبُهُمۡ وَمِنۡهَا يَأۡكُلُونَ

72. Wadzallalnaaha lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya`kuluun(a)

"Dan Kami menundukkan hewan-hewan itu untuk mereka. Lalu sebagian menjadi tunggangan dan sebagian untuk mereka makan."

وَلَهُمۡ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَمَشَارِبُۚ أَفَلَا يَشۡكُرُونَ

73. Walahum fiiha manaafi'u wa masyaaribu afalaa yasykuruun(a)

"Dan dari binatang itu mereka mendapat beberapa manfaat dan minuman (susu) darinya. Maka mengapa kalian tidak bersyukur?"


وَٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةٗ لَّعَلَّهُمۡ يُنصَرُونَ

74. Wattakhadzu min duunillaahi aalihatan la'allahum yunsaruun(a)

"Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan"

لَا يَسۡتَطِيعُونَ نَصۡرَهُمۡ وَهُمۡ لَهُمۡ جُندٌ مُّحۡضَرُونَ

75. Laa yas-tathii'uuna nashrahum wahum lahum jundum muhdlaruun(a)

"Sesembahan tersebut tidak dapat menolong mereka, padahal mereka itu menjadi tentara untuk menjaga sesembahan mereka"

فَلَا يَحۡزُنكَ قَوۡلُهُمۡۘ إِنَّا نَعۡلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعۡلِنُونَ

76. Falaa yahzunka qauluhum inna na'lamu maa yusirruuna wa maa yu'linuun(a)

"Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka tampakkan."


أَوَ لَمۡ يَرَ ٱلۡإِنسَٰنُ أَنَّا خَلَقۡنَٰهُ مِن نُّطۡفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ

77. Awalam yaral insaanu annaa khalaqnaahu min nuth-fatin fa idza huwa khasiimum mubiin(un)

"Dan tidakkah manusia itu memperhatikan bahwa Kami menciptakan mereka dari setetes mani, ternyata mereka menjadi musuh yang nyata."

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلٗا وَنَسِيَ خَلۡقَهُۥۖ قَالَ مَن يُحۡيِ ٱلۡعِظَٰمَ وَهِيَ رَمِيمٌ

78. Wa dharaba lanaa matsalaw wanasiya khalqahu qaala man yuhyil 'izhaama wahiya ramiim(un)

"Dan dai membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya. Dia berkata “siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah luluh hancur?”"

قُلۡ يُحۡيِيهَا ٱلَّذِيٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٖۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلۡقٍ عَلِيمٌ

79. Qul yuhyiihal ladzi ansya-ahaa awwala marratin wa huwa bikulli khalqin 'aliim(un)

"Katakanlah (wahai Muhammad) yang dapat menghidupkan adalah Allaha yang telah menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui terhadap setiap mahluknya"

ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلۡأَخۡضَرِ نَارٗا فَإِذَآ أَنتُم مِّنۡهُ تُوقِدُونَ

80. Al ladzii ja'ala lakum minasy syajaril-akhdhari naaran fa idzaa antum minhu tuuqiduun(a)

"Dia yang menjadikan untuk kalian api dari pohon kayu yang hijau. Dan seketika itu kalian menyalakan api dari pohon tersebut."

أَوَ لَيۡسَ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخۡلُقَ مِثۡلَهُمۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلۡخَلَّٰقُ ٱلۡعَلِيمُ

81. Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal-ardha biqaadirin 'alaa ayyakhluqa mitslahum, balaa wahuwal khallaaqul 'alim(u)

"Dan bukanlah Allah telah menciptakan langit dan bumi, mampu untuk menciptakan yang semisal dengan itu. Benar, dan Dia Maha Pencipta dan Maha Mengetahui."


إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيۡ‍ًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

82. Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an an yaquula lahuu kun fa yakun(u)

"Sesungguhnya urusannya apabila ia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata ” Kun (jadilah)” maka jadilah sesuatu itu"

فَسُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيۡءٍ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ

83. Fasub-haanal ladzii bi yadihii malakuutu kulli syai-in wa ilaihi turja'uun(a)

"Maka Maha Suci Allah yang di tangannya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan"

Berikut ini doa setelah baca surat yasin yang dikutip dari "Buku Tahlilan Hadiyuawan" Hal 99

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa.

Allahummaj’alnaa fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin‘ aniid wa dzii ‘ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Allahumma jamilnaa bil’aafiyati was salaaati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a’idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii’ud du’aa’i.

Allahummaghfirlanaa wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaa-yikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal ‘aalamiin.

Wasallalhumma alaabdika warasu likasaiyadinaa wamailanaa muhammadin wa ala lihi wasabihi wasallam

Warzuqnaa kamaalal mutaaba’ati lahu zaahiran wa baathinan fii ‘aafiyatin wa salaamatin birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Wa shallilaahumma ‘alaa ‘abdika wa rasuulika sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim.

Artinya :

“Ya Allah, kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, dari kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan apa saja yang telah engkau berikan kepada kami.”

“Ya Allah, semoga engkau menjadikan kami dalam penjagaan, tanggungan, kedekatan dan perlindungan-Mu dari godaan setan yang menggoda, orang yang kejam, zalim dan durhaka, dan dari kejahatan penjahat, sesungguhnya engkau adalah maha kuasa atas segala sesuatu.”

“Ya Allah, baguskanlah kami dengan kesehatan dan keselamatan, dan sejatikanlah kami dengan takwa dan istiqamah, jagalah kami dari penyesalah, karena sesungguhnya Engkau maha mendengarkan doa.”

“Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami seagama, sahabat-sahabat kami, kekasih-kekasih kami, orang yang mengasihi kami karena Engkau, dan kepada siapa saja yang berbuat baik kepada kami, orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan dan orang-orang yang beragama Islam laki-laki dan perempuan, wahai Tuhan semesta alam.”

“Dan limpahkan kepada kami kesempurnaan mengikutinya lahir dan batin, dalam keadaan sehat dan selamat dengan rahmat-Mu wahai sebaik-baik Penyayang dari para penyayang.”

“Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba dan utusan-Mu. Yaitu junjungan kami Nabi Muhammad saw. beserta para keluarga dan sahabatnya.”

0 Response to "Keutamaan Surah Yasin "

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak