Lailatul Qadar Terletak Di Antara 10 Malam Terakhir

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan sallam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu istiqomah

Lailatul Qadar bisa jadi datang pada malam-malam genap, yang merupakan malam ganjil jika dilihat dari malam yang tersisa. 

Oleh karena itu, seharusnya engkau menghidupkan sepuluh malam seluruhnya dengan sempurna agar engkau dapat meraihnya seizin Allah ta’ala.

Dahulu, Syaikhul Islam -semoga Allah meridhainya- pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, saat beliau sedang ditahan di sebuah penjara di atas bukit pada tahun 706 H. Beliau menjawab,

“Alhamdulillah, Lailatul Qadar terletak di antara 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan. Demikianlah yang sahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
 beliau bersabda,

ุชุญุฑูˆู‡ุง ููŠ ุงู„ุนุดุฑ ุงู„ุฃูˆุงุฎุฑ 

“Carilah ia pada 10 terakhir dari Ramadhan."

Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjilnya. Hanya saja, hitungan ganjilnya malam tersebut bisa jadi diambil berdasarkan:

▪️ (malam-malam) yang sudah lewat; sehingga engkau cari ia pada malam 21, 23, 25, 27 dan 29.
▪️ Atau, bisa juga dilihat berdasarkan (malam-malam) yang tersisa, sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam,

ู„ุชุงุณุนุฉ ุชุจู‚ู‰ ู„ุณุงุจุนุฉ ุชุจู‚ู‰ ู„ุฎุงู…ุณุฉ ุชุจู‚ู‰ ู„ุซุงู„ุซุฉ ุชุจู‚ู‰

“Pada malam kesembilan yang tersisa, pada malam ketujuh yang tersisa, pada malam kelima yang tersisa, pada malam ketiga yang tersisa.”

Berdasarkan hal ini, seandainya bulan (Ramadhan) itu berjumlah 30 hari, berarti Lailatul Qadar ada di antara malam-malam genapnya:

● Malam 22 adalah malam ke-9 dari yang tersisa.
● Malam 24 adalah malam ke-7 dari yang tersisa, demikian seterusnya.

Hal ini sebagaimana yang ditafsirkan oleh sahabat Abu Sa’id Al-Khudri dalam hadits yang shahih.

Demikian pula (amalan) yang ditegakkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan.

Adapun seandainya bulan tersebut berjumlah 29 hari, penanggalan berdasar hari yang tersisa adalah sama dengan penanggalan berdasar hari yang telah lewat (sama dalam hal ganjil dan genapnya, pent.).

Jika demikian keadaannya, semestinya seorang mukmin mencari-carinya pada sepuluh hari terakhir seluruhnya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

ุชุญุฑูˆู‡ุง ููŠ ุงู„ุนุดุฑ ุงู„ุฃูˆุงุฎุฑ 

“Carilah ia (Lailatul Qadar) pada sepuluh malam terakhir."

Wallaahu ta’ala a’lam.

0 Response to "Lailatul Qadar Terletak Di Antara 10 Malam Terakhir"

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak